• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA): Silakan Pak Lasarus.

Baik, terima kasih.

Yang saya hormati Teman-teman Pimpinan,

Teman-teman Anggota Komisi V yang saya cintai yang saya rindukan, Yang saya hormati Kepala Basarnas,

Kepala BMKG dan Plt. Kepala BPWS.

Diskusi panjang dari teman-teman saya monitor semua pak. Ada satu hal yang ingin saya sampaikan. Saya ingin menggarisbawahi yang tadi Pak Ridwan Bae tekankan, bahwa hendaknya adanya Perpu, adanya Perpres tidak mengabaikan undang-undang. Saya sebagai Ketua ingin menegaskan kepada kita semua dan seluruh mitra kerja Komisi V, segenap pergeseran anggaran sebagaimana dulu kita menyetujui anggaran ketika kita membahas pertama kali. Hendaknya harus mendapat persetujuan dari Komisi V kita bahas secara bersama-sama.

Kalau teman-teman dari mitra kerja sudah menyusun program terkait dengan realokasi anggaran, tentu memang itulah bahan yang harus kita bahas pada saat ini. Namun demikian, segenap pergeseran yang ada itu tetap harus mendapat persetujuan dari kita Komisi V DPR RI.

Oleh karenanya masukan-masukan dari teman-teman tadi, saya ambil contoh saja yang terakhir Pak Sudjadi tadi menyampaikan, sekarang yang harus kita hadapi adalah kesulitan di masyarakat. Bagaimana masyarakat dengan situasi sekarang banyak PHK. Kemudian hampir semua kegiatan UMKM juga berhenti, imbasnya adalah masalah ekonomi di masyarakat.

Ada tambahan anggaran 145 sekian triliun, 400 sekian triliun yang tadi Pak Hamka sampaikan. Kita harap teman-teman dari mitra kerja walaupun kita tahu Basarnas dipotong cukup banyak, tapi juga beliau tidak bisa apa-apa. Karena yang motong itu adalah Menteri Keuangan dan bukan ranahnya di Komisi pula membahas soal itu. Itu kita harap nanti teman-teman di Banggar bisa menyuarakannya kalau nanti ada rapat. Mohon izin nanti teman-teman Banggar dari Komisi V.

Kemudian dari BMKG juga lumayan besar dipotong. Kami harap potongan anggaran ini justru tidak dihabiskan kembali anggaran internal pak. Kita harapkan ini menjadi penguatan, dalam rangka penyangga atau penyangga kekuatan masyarakat dalam menghadapi bencana Covid 19 ini.

Saya berharap sebagai Ketua, mohon izin kepada seluruh mitra kerja, realokasi yang dilakukan di mitra-mitra yang sekarang rapat dengan kita Basarnas, BMKG dan BPWS. Saya harap dialokasikan untuk bagaimana memperkuat ketahanan masyarakat yang programnya tadinya sudah ada untuk ketahanan masyarakat. Hendaknya jangan digeser kembali kalau itu mampu dan punya cara atau punya celah atau punya alur untuk memperkuat dalam rangka dalam menghadapi bencana ini.

Pak Kepala Basarnas terkhusus, saya mohon izin pak, ada banyak korban yang meninggal karena Covid 19, bermasalah ketika akan

dimakamkan. Kita membaca di media, ada polisi yang terpaksa mengambil alih dan seterusnya. Kepala Basarnas nanti kami harap kiranya Basarnas mengambil peran mengambil posisi. Jangan sampai ke depan kita berharap Pak besok semua akan menurun, yang positif menurun, yang meninggal menurun, itu doa kita semua. Bahkan mungkin kalau bisa dalam beberapa hari ke depan Covid 19 hilang dari Indonesia tercinta. Namun manakala masih ada kejadian-kejadian serupa. Bahkan kemungkinan kalau kita melihat data sampai hari ini peningkatannya masih cukup signifikan dan korbannya cukup signifikan yang meninggal. Kita berharap Basarnas ambil posisi ambil peran, kiranya kalau ada hal-hal seperti yang tadi saya sampaikan yang meninggal tidak ada yang berani memakamkan. Saya harap nanti Basarnas ambil posisi sebagai mitra kerja kami dari Komisi V, tentu bangga melihat Basarnas yang mengambil alih seluruh masalah-masalah yang ada terkait dengan pemakaman ini.

Jadi saya rasa ini beberapa hal yang perlu saya sampaikan sebagai penegasan. Saya tidak bicara angka pak, angka-angka yang tadi disampaikan dan program yang tadi disampaikan. Karena rapat ini saya rasa belum bisa kita menyetujui kalau saya lihat dari pengajuan-pengajuan yang ada. Karena kita harus samakan persepsi terkait dengan seperti apa refocusing atau realokasi anggaran ini, dalam rangka membantu bangsa ini menangani Covid 19.

Tadi yang sudah disampaikan kepada kita lebih kepada penggunaan anggaran itu untuk kepentingan internal dalam rangka penanganan Covid 19 di lembaga masing-masing. Justru kita berharap bagaimana peran kita ambil juga untuk membantu kita semua, pemerintah dan seterusnya, untuk meringankan beban pemerintah dan beban masyarakat dalam menghadapi Covid 19.

Barangkali itu yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurang saya mohon maaf.

Wabillaahittaufik Walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA): Terima kasih Pak Lasarus.

Maka telah tanggapan dari pertanyaan dari semua Komisi V dan Pimpinan Anggota Komisi V dan Pimpinan sudah selesai. Maka kami, saya di sini menambahkan. Kami setuju dengan pernyataan semua kawan-kawan saya dan Pak Lasarus terakhir, bahwa realokasi anggaran yang untuk ketahanan masyarakat, dalam bentuk padat karya tunai bisa dilaksanakan pada realokasi anggaran yang memang telah direalokasi yang akan direalokasi.

Dan juga kami melihat bahwa dari hasil laporan BMKG bahwa keadaan cuaca dengan penyebaran Covid 19 ini sangat erat hubungannya. Maka kami

juga ingin sekali kepada BMKG dan Basarnas, untuk bisa menambah edukasi kepada masyarakat maupun sosialisasi mengenai Covid 19 ini. Beserta pencegahannya dan terutama mengenai pencegahan yang berhubungan dengan cuaca sekarang ini.

Jadi bagaimana kita bisa lebih mengedukasi dan mensosialisasikan pencegahan Covid 19 ini. Dikarenakan Covid 19 ini yang kita ketahui bahwa akan berakhir atau diperkirakan berakir di akhir tahun 2020. Ini sungguh sangat lama, tetapi yang harus di kita lakukan sekarang adalah edukasi dan sosialisasinya bagaimana mencegah penyebaran Covid 19 ini. Dikarenakan masih banyak faktor informal yang masih bekerja, industri dan lain-lain, transportasi umum juga masih bergerak sekarang dari kota ke kota, dari provinsi ke provinsi. Sehingga kita perlu penanganan Covid 19 ini yang jauh lebih komprehensif terutama dari segi edukasi tentang protokol kesehatan dan kebersihan.

Nah saya juga setuju Pak Lasarus bahwa Basarnas memegang alih yang tadi pemakaman-pemakaman yang memang banyak sekali kendalanya di lapangan. Dan itupun dikarenakan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat juga sangat rendah. Sehingga kita semua bisa ikut di dalam program ini mensosialisasikan dan mengedukasi ke masyarakat mengenai Covid 19 ini. Sehingga masyarakat paham betul bagaimana melakukan protokol kebersihan, kesehatan dan juga bagaimana kita tidak ikut menyebarkan Covid 19 ini kepada daerah-daerah yang lain. Dan sudah banyak daerah-daerah yang PSBB sekarang ini, tetapi masih banyak juga daerah PSBB ini yang melakukan kegiatan-kegiatannya. Dan di sinilah perlunya kita mengedukasi dan mensosialisasikan bagaimana penanganan Covid 19 ini.

Dan yang terakhir, kita saya ingin disetujui dulu perpanjangan waktu Pak, karena 2 jam sudah lewat. Maka kita perpanjang sekitar 30 menit apa disetujui oleh semua? Kami perpanjang 30 menit?

(RAPAT: SETUJU)

Maka kami persilakan kepada Kepala BMKG untuk Basarnas dan BPWS, tapi ada yang terlewat. Saya ingin BPWS program-program yang memang seperti tadi ada pembelian lahan dan pembangunan infrastruktur setidaknya itu bisa menunggu saya rasa. Tidak perlu dilakukan tahun ini, dikarenakan kita juga sekarang agak sulit melakukan pembangunan di tahun Covid 19 ini.

Maka saya menginginkan BPWS lebih banyak memberikan bantuan padat karya tunainya, seperti tadi ada pembangunan air, ya pak ya?

PLT. KEPALA BPWS:

Dokumen terkait