• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN KEPALA BMKG, KEPALA BNPP DAN KEPALA BAPEL BPWS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN KEPALA BMKG, KEPALA BNPP DAN KEPALA BAPEL BPWS"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN KEPALA BMKG, KEPALA BNPP DAN KEPALA BAPEL BPWS Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : III

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat (RDP) Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Senin, 20 April 2020

Waktu : Pukul 10.10 s.d. 13.00 WIB

Tempat : Rumah masing-masing (rapat secara virtual)

Ketua Rapat : Hj. NURHAYATI MONOARFA / Wakil Ketua Komisi V DPR RI / F-PPP

Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : 1. Membahas Realisasi Anggaran sampai dengan bulan Maret 2020;

2. Membahas mengenai Realokasi Anggaran Lembaga T.A. 2020 terkait Pandemi Covid 19; 3. Lain-lain.

Hadir : 26 anggota hadir dari 53 Anggota Komisi V DPR RI A. Anggota DPR RI:

PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si 2. Ir. Ridwan Bae

3. Hj. Nurhayati

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

2 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. H. Herson Mayulu.,S.IP

2. Hj. Sadarestuwati.,SP.,MMA

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 1 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady, MS

(2)

3. FRAKSI PARTAI GERINDRA: 1 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Drs.H.Mulyadi.,MMA

4. FRAKSI NASIONAL DEMOKRAT: 0 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. -

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 0 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. -

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 0 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. -

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 1 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Ahmad Syaikhu

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 1 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. H. A. Bakri.H.M.,SE

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

0 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. -

B. LEMBAGA NEGARA/ PEMERINTAH:

1. Kepala BMKG (Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc.,Ph.D.)

2. Sestama BMKG 3. Basarnas

(3)

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.,M.Si / F-PDIP):

Geser lagi ya dari pada...(rekaman suara kurang jelas) geser lagi ya? ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Ya Pak Ketua sejak 18 Februari Pak Ketua. Baik, baru monitor ini kita. KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.,M.Si / F-PDIP):

Tinggal mesti dua Pimpinan ini. Kita lagi tunggu Bu Nurhayati. Pak Ridwan Bae monitor? Mana Pak Ridwan Bae ini? Pak Syarif, Pak Syarif ada tidak Pak Syarif? Ya Bu Nunik sekretariat, Bu Nunik?

KABAGSET KOMISI V DPR RI (NUNIK PRIHATIN BUDIASTUTI, S.H.): Siap bapak.

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.,M.Si / F-PDIP): Ya Bu Nunik, Bu Nurhayati masih sampai jam berapa bu?

KABAGSET KOMISI V DPR RI (NUNIK PRIHATIN BUDIASTUTI, S.H.): Sebentar lagi pak lagi di jalan, sebentar lagi.

F-PDIP (Hj. SADARESTUWATI, S.P., M.MA.): Sebentarnya berapa lama?

KABAGSET KOMISI V DPR RI (NUNIK PRIHATIN BUDIASTUTI, S.H.): Lima menit saya cek lagi barusan.

F-PDIP (Hj. SADARESTUWATI, S.P., M.MA.): Jangan lima menit, tambahannya Mba Nunik.

KABAGSET KOMISI V DPR RI (NUNIK PRIHATIN BUDIASTUTI, S.H.): Mau ditambahi saja ibu, sebentar ibu sedikit lagi.

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.,M.Si / F-PDIP):

Jakarta sudah caspleng jalannya masih juga telat bagaimana ini Bu Nunik?

(4)

KABAGSET KOMISI V DPR RI (NUNIK PRIHATIN BUDIASTUTI, S.H.): Itu dari pintu masuk yang Ruang Rapat Komisi V dibuka karena ibu ada yang akhirnya. Sudah datang bapak ibu, sebentar lagi, sudah datang. ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Ayam berkokok itu di mana? ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Pak Herson punya ayam itu.

F-PDIP (Hj. SADARESTUWATI, S.P., M.MA.):

Nyari-nyari Pak Heri mana sih wajahnya Pak Heri ini ya. KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.,M.Si / F-PDIP):

Pak Boyman apa kabar? Pak Boyman?

F-PAN (H. BOYMAN HARUN, S.H.): Siap, siap.

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.,M.Si / F-PDIP): Apa kabar Bang?

F-PAN (H. BOYMAN HARUN, S.H.):

Alhamdulillaah baik Pak Lasarus, Pak Lasarus...(rekaman suara kurang jelas).

ANGGOTA KOMISI V DPR RI: Pak Lasarus sehat ya?

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.,M.Si / F-PDIP): Aamiin. Ini tidak berani ke mana-mana kita ini Pak. F-PAN (H. BOYMAN HARUN, S.H.):

(5)

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.,M.Si / F-PDIP):

Ya jaga gawang ini. Bu Restu manggil kita, kita tidak berani. Takut kita di sekitarnya banyak virus.

F-PDIP (Hj. SADARESTUWATI, S.P., M.MA.):

Ini aku kemarin jadi tertuduh loh gara-gara Pak Imam Suroso Almarhum.

ANGGOTA KOMISI V DPR RI: Pak Hasan Basri.

Pak Ansar sehat Pak Ansar? F-PG (H. ANSAR AHMAD, S.E., M.M.):

Alhamdulillaah. Gatot sehat?

ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Kalau mau berwisata ke Bintan sekarang. ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Pak Hasan Basri, Pak Hasan? Baik-baik Pak Hasan? F-PD (H. IRWAN, S.IP.,M.P.):

Pak Boy?

F-PAN (H. BOYMAN HARUN, S.H.): Siap.

F-PD (H. IRWAN, S.IP.,M.P.): Kakandaku.

F-PAN (H. BOYMAN HARUN, S.H.): Bagaimana kabar Wan, sehat Wan? F-PD (H. IRWAN, S.IP.,M.P.):

(6)

F-PAN (H. BOYMAN HARUN, S.H.):

Samalah Wan, apalagi dengan teman-teman kamu itu...(rekaman suara kurang jelas).

F-PD (H. IRWAN, S.IP.,M.P.):

Cuma sedih aku tadi IKN batal. ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Rencana pindah ke Kalbar Wan. F-PD (H. IRWAN, S.IP.,M.P.):

Nah itu lebih bagus lagi, kalau bisa di Sintang saja. ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Bu Nurhayati.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI,

Yang terhormat saudara Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika,

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan,

Kepala Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu beserta seluruh jajarannya dan Hadirin yang kami hormati.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat wal'afiat secara virtual zoom cloud meeting dari tempat masing-masing. Walaupun di sini ada beberapa yang hadir fisik. Tiga ya tiga orang?

Sebelum dilanjutkan, perkenankan kami memperkenalkan Anggota Komisi V DPR RI yang baru, saudara Irmadi Lubis, dari Fraksi PDIP, Nomor Anggota A-138, daerah pemilihan Sumatera I.

Pak, Pak Irmadi Lubis? Belum ya.

Menurut Laporan dari Sekretariat Komisi V DPR RI, saat ini Rapat Komisi V DPR RI telah diikuti oleh 26 Anggota dan 8 Fraksi, maka sudah

(7)

terpenuhi dari lebih separuh unsur Fraksi, sehingga telah memenuhi kuorum. Setelah hasil Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus pada tanggal 27 Maret 2020, terkait Tata Cara Pelaksanaan Rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019-2020 dalam keadaan pas ada Covid 19. Pelaksanaan Raker atau RDP dihadiri secara fisik 20 orang dan lamanya pelaksanaan Raker RDP disepakati pada saat pembukaan rapat agar lebih efisien dan lebih efektif maksimal 2 jam. Berdasarkan Tata Tertib DPR RI Pasal 257 pertanyaan peserta rapat dibatasi maksimal 3 menit dan 5 menit bagi juru bicara.

Pagi Pak Bakri.

Oleh karena itu sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 251 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah kami membuka rapat pada hari ini. Dan sesuai ketentuan Pasal 246 Ayat (1) Rapat Komisi V DPR RI pada hari ini dilaksanakan terbuka untuk umum. Ketok dulu ya.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.10 WIB)

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada saudara Kepala BMKG, BNPP dan BPWS beserta jajarannya yang telah memenuhi undangan kami pada hari ini secara virtual zoom cloud meeting.

Sebagaimana undangan yang telah disampaikan Rapat Dengar Pendapat pada hari ini, diagendakan acara membahas mengenai realisasi anggaran sampai dengan bulan Maret 2020, realokasi anggaran lembaga tahun anggaran 2020 terkait pandemi Covid 19 dan lain-lain.

Saudara Pimpinan,

Anggota Komisi V dan Kepala BMKG, BNPP serta BPWS yang kami hormati.

Sebelum rapat ini dimulai, kami menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas merebaknya pandemi Covid 19 di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Di mana wabah ini juga telah melanda seluruh provinsi di tanah air dengan jumlah korban yang tinggi. Kondisi ini tentu saja memerlukan perhatian dan penanganan yang cepat agar masyarakat yang terdampak, baik langsung maupun tidak langsung tidak bertambah banyak.

Komisi V DPR RI memberikan apresiasi dan mendukung kebijakan Pemerintah antara lain melakukan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan coronavirus disease atau covid 19 dan Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar, dalam rangka percepatan penanganan coronavirus disease atau Covid 19.

Kami menyadari dengan penerapan kebijakan tersebut maka kelompok masyarakat yang berpeluang terbesar terkena dampak sosial ekonomi secara langsung adalah mereka yang bekerja di sektor informal. Untuk itu upaya

(8)

perlindungan sosial dan stimulus ekonomi menghadapi dampak Covid 19 menjadi sangat penting.

Dalam kesempatan Rapat Virtual ini, Komisi V DPR RI hendak mendapatkan penjelasan dari Kepala BMKG, BNPP dan Kepala BPWS terkait realisasi anggaran sampai dengan bulan Maret 2020. Dari realokasi anggaran masing-masing lembaga mitra kerja Komisi V DPR RI terkait pandemi Covid 19 dan lain-lain.

Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V dan Kepala BMKG, BNPP serta BPWS yang kami hormati.

Demikian pengantar dari kami, untuk menyingkat waktu kami persilakan kepada para Kepala Badan untuk menyampaikan pemaparannya. Penjelasan Kepala BMKG silakan Ibu Dwikorita dimulai terlebih dahulu.

Terima kasih.

KEPALA BMKG (PROF. DWIKORITA KARNAWATI, M.Sc.,Ph.D.): Terima kasih Ibu Pimpinan Sidang.

Pimpinan Komisi V.

Kami mengucapkan Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Kepada yang terhormat Ketua,

Para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI.

Yang saya hormati Bapak Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan,

Bapak Kepala Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu, Serta para Hadirin sekalian yang berbahagia.

Syukur Alhamdulillaah atas rahmat Allah SWT, sehingga kami kita semua dapat berkumpul secara virtual untuk membahas realisasi anggaran sampai dengan bulan Maret 2020 dan realokasi anggaran lembaga tahun anggaran 2020 terkait dengan pandemi Covid 19. Tentunya kami juga menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang dialami ini, semoga dapat segera teratasi dengan tuntas.

Bapak Ketua,

Para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.

Slide pertama silakan, yang kedua slide berikutnya. Jadi yang akan kami sampaikan di sini, terkait dengan tiga hal. Yang pertama realisasi anggaran BMKG sampai dengan bulan Maret 2020.

Yang kedua adalah realokasi anggaran tahun 2020 anggaran lembaga terkait dengan pandemi Covid 19 dan nanti ada beberapa hal lain-lain.

(9)

Namun sebelumnya, slide sebelumnya ya, jadi setelah kami apa ya. Jadi kami menerima surat dari kementerian ya ini surat dari Wakil Ketua DPR RI dan dari surat ini segera kami menyusun dokumen yang kami submit. Namun mohon izin, perlu kami sampaikan setelah dokumen ini kami submit, tiba-tiba kami mendapat surat sekitar tanggal 17 April yang lalu adanya perintah untuk pemotongan anggaran. Jadi mohon maaf apa yang kami sampaikan adalah kondisi sebelum ada perintah...(rekaman suara kurang jelas) slide berikutnya.

Ibu Bapak yang kami hormati.

Pagu anggaran BMKG tahun 2020 sebesar 3.056.259.932.000 dengan rincian pagu per program dan kegiatan sebagai berikut, terdiri dari; program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, di BMKG sebesar Tiga Ratus Tujuh Puluh Tujuh Miliar koma Enam. Nah alokasi tersebut kami pakai untuk penyelenggaraan pendidikan program Diploma STMKG sekitar 33,7 M, untuk layanan hukum kerja sama organisasi dan kehumasan BMKG sekitar 10 M dan untuk peningkatan koordinasi penyusunan rencana dan tarif program dan anggaran, serta monitoring dan evaluasi BMKG sekitar 16 M. Ini yang terlihat pada tayangan.

Kemudian juga untuk pengelolaan dan pembinaan SDM. Kemudian untuk perlengkapan tata usaha dan rumah tangga sekitar 256 M. Untuk pegawai internal BMKG sekitar 13 M. Pendidikan dan pelatihan SDM sekitar 30 M dan penelitian serta pengembangan MKG sekitar 17 M.

Nah alokasi yang kedua yaitu program pengembangan dan pembinaan meteorologi klimatologi dan geofisika total sekitar 2,67 Triliun, ya 2,67 Triliun. Nah apa saja rinciannya, itu terlihat mungkin slide berikutnya ya, sebentar kok tidak urut, slidenya tidak sama. Nah mungkin ini tadi sudah saya jelaskan bahwa setelah kami menyampaikan dokumen ini, ada Perpres sebelum surat Menteri. Kami menerima Perpres bahwa anggaran di BMKG yang awalnya 3,05 Triliun, di apa terkena pemotongan sebesar 580,6 M sehingga menjadi 2,475 Triliun. Nah ini adalah kondisi setelah kami menyampaikan dokumen dan saat ini kami sedang melakukan penelaahan atau review terhadap kegiatan-kegiatan yang harus ditunda atau disesuaikan terkait dengan pemotongan tersebut.

Nah berikutnya, kami melanjutkan tadi kami sudah sampai pada alokasi yang B, yaitu untuk pengembangan dan pembinaan meteorologi, klimatologi dan geofisika sebesar 2,67 Triliun, itu sebelum dipotong. Jadi ini dokumen yang kami sampaikan adalah dokumen sebelum dipotong. Rinciannya sebetulnya tertulis di situ, sehingga dari rincian tersebut, kami menyampaikan atau melaporkan realisasi anggaran BMKG sampai dengan bulan Maret 2020 sebesar 337.553.472.000. Nah jadi ini realisasi kami total sebesar 11,64% dari anggaran 3,05 Triliun.

Nah kemudian realisasi tersebut terdiri...(rekaman suara kurang jelas) yaitu yang pertama program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

(10)

teknis lainnya sebesar yang harusnya 377 M, terealisasi sekitar 92 M. Yaitu terserap 24,40% dari pagu sebelumnya. Kemudian dari program pengembangan dan pembinaan meteorologi, klimatologi dan geofisika pagunya 2,6 T sebelum dipotong. Terealisasi sekitar 245 Miliar atau sampai Maret terserap 9,16%, sehingga total keseluruhan sampai Maret, bulan Maret yang terserap adalah 11,04% dari pagu anggaran 3,05 T.

Kemudian berikutnya, berikutnya Mas, nah ini tadi sudah kami sampaikan ada pemotongan. Nah sudah ini tadi sudah dilewati Mas. Nah kemudian dari Silpa, jadi kami juga berupaya apa melakukan penghematan. Dan ini daftar yang perlu kami laporkan untuk Silpa tersebut adalah total Silpa BMKG sampai dengan 3 April 2020 sebesar 5,1 Miliar. Nah itu rinciannya dari mana, dari pengadaan barang yang pagunya 83,553. Kontraknya kita realisasikan hanya...(rekaman suara kurang jelas), sehingga Silpa-nya sekitar 2,1 M.

Kemudian di layar ini terlihat, coba layarnya agak diturunkan sedikit bisa, ada yang tidak bisa terbaca Pak Kuswanto, maaf Pak Kus. Ada yang tertutup di situ, tidak bisa terbaca.

Nah oke, jadi ini menunjukkan sisa lebih dari total 61 paket yang masih dalam proses lelang. Jadi kalau kami menyampaikan proses lelang itu ada 61 paket total 380 M. Kemudian yang sudah masuk pelaksanaan adalah 52 paket, pagunya 262 Miliar, 262,7 M. Namun dapat kita lakukan penghematan sehingga kontraknya hanya mencapai 257,5 Miliar. Artinya Silpa di situ terhitung menjadi 5,197 Miliar. Nah sementara yang masih belum kontrak ada sekitar 380,413 Miliar. Oke, baik. Kemudian kami lanjutkan mohon izin. Jadi Silpa-nya adalah 5,1 Miliar, sekitar 5,197 Miliar.

Baik berikutnya, nah dari sini akhirnya kami bisa mendapatkan 5,1 Miliar dari Silpa dan juga tadi pengalihan 2,1 Miliar dari anggaran yang tidak kita manfaatkan. Antara lain karena adanya wabah ini, berarti tidak melakukan perjalanan dinas dalam dan luar negeri. Kemudian juga tidak melakukan workshop atau seminar dalam dan luar negeri. Kemudian ada beberapa rapat atau Rakor Nasional yang...(rekaman suara kurang jelas) kami tiadakan dan beberapa training juga kami tiadakan. FGD kami tiadakan. Sehingga anggaran tersebut dapat kami amankan 2,1 M. Maka total yang dapat kami amankan Silpa dan yang dialihkan total menjadi 7,2 M.

Kemudian anggaran 7,2 M ini untuk apa, untuk apa...(rekaman suara kurang jelas) yaitu di situ terlihat yang 3,1 M untuk pengadaan sarana penanggulangan Covid 19. Antara lain untuk pembelian termometer, untuk apa antiseptik sanitizer, masker, refil sanitizer. Kemudian untuk desinfektan, untuk media sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Covid 19 di lingkungan BMKG seluruh Indonesia nasional maksudnya. Kemudian untuk bahan bakar solar, mengisi tanki genset untuk kondisi kedaruratan.

Jadi kami menerapkan contingency plan dengan adanya covid ini bisa saja sewaktu-waktu listrik mati, sehingga kami harus menyiapkan

(11)

kondisi-kondisi apabila energi itu lumpuh misalnya. Nah ini perlu penyiapan bahan bakar solar yang jauh dari volume yang kita siapkan dalam kondisi normal.

Kemudian juga yang sangat signifikan, peningkatan kuota internet working from home dan sewa jaringan komunikasi. Kemudian juga dalam PSBB ini, kami menempatkan petugas staf untuk siaga menjaga di kantor dalam waktu 24 jam selama 1 minggu. Karena BMKG harus tetap beroperasi memberikan informasi, layanan informasi cuaca iklim dan gempa serta tsunami. Sehingga tetap harus ada yang bertugas dan di situ mereka kami berikan kompensasi sebagai pengganti resiko bagi staf yang harus siaga 24 jam di kantor. Kemudian juga untuk pengkajian dan publikasi pengaruh cuaca dan iklim.

Jadi mohon izin kami sampaikan untuk mendukung kebijakan pemerintah khususnya Presiden dalam physical distancing, PSBB. BMKG mendukung dengan kajian-kajian ilmiah yang menjadi dasar kenapa PSBB perlu dilakukan, kenapa physical distancing perlu dilakukan. BMKG tidak kerja sendiri, tetapi bersama-sama dengan lembaga lainnya. Termasuk juga dengan Perguruan Tinggi yang melibatkan Fakultas Kedokteran. Kemudian penggunaannya juga untuk cost sharing kekurangan belanja pegawai sebesar 4,1 M.

Nah berikutnya, terkait program kerja lembaga BMKG dalam penanganan Covid 19. Saya rasa yang poin ini tadi sebetulnya sudah dijelaskan di depan. Namun kami menambahkan yang terlewat adalah kami menyusun beberapa poin Nomor 2 ini belum dijelaskan di depan. Karena tidak mengeluarkan anggaran poin Nomor 2 ini. Yaitu penyusunan beberapa regulasi terkait penanganan Covid 19 di lingkungan BMKG baik di pusat dan nasional seluruh Indonesia. Antara lain menyusun instruksi Kepala BMKG, ada beberapa instruksi, kemudian SOP untuk penanganan kondisi darurat ini di lingkungan BMKG. Kemudian juga instruksi Deputi Geofisika tentang penugasan backup operasional Indonesian tsunami early warning system tanggal 1 April.

Jadi perlu kami sampaikan saat ini di slide berikutnya, saat ini BMKG sedang menjalankan skenario kedua. Sebelumnya skenario pertama operasional layanan informasi meteorolgi, klimatologi, geofisika tetap dijalankan di pusat di Jakarta. Namun dengan adanya PSBB maka diambil alih oleh Denpasar. Jadi saat ini dengan adanya PSBB di DKI mulai 10 April, operasional peringatan dini tsunami terutama diambil alih oleh Denpasar. Nah ini skenario kedua dan itu dijalankan dengan instruksi Deputi Geofisika menindaklanjuti hasil Rapat Pimpinan.

Nah kami masih menyiapkan satu skenario lagi semoga tidak terjadi. Yaitu baik Jakarta dan Denpasar terkena PSBB, berarti operasional oleh manusia itu menjadi terkendala, sehingga skenario ketiga sistem dikendalikan secara otomatis. Jadi nanti di bawah pengawasan Kepala Deputi dan Kapus terkait.

Kemudian yang ke empat, untuk menjaga skenario dua dan skenario tiga ini berjalan. Sejak bulan Februari, kami sudah menyiapkan pengecekan

(12)

memastikan kondisi peralatan yang ada tetap dalam kondisi baik dan dapat beroperasi. Sesuai dengan fungsinya secara maksimal di bawah pengawasan dan pengendalian para Deputi terkait dan Deputi Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komunikasi serta Sekretaris Utama. Yaitu pengecekan uji seluruh sistem dan juga berkoordinasi dengan Bagian Sarana Prasarana terkait sistem pendukung yaitu server, listrik, UPS, genset, jaringan komunikasi, fire extinguisher dan sebagainya.

Kemudian slide berikutnya yang kelima, ini sudah, ya terakhir slide terakhir. Kemudian kami juga menyusun beberapa regulasi, tentang lalu lintas orang di dalam lingkungan Kantor BMKG Pusat. Karena Kantor BMKG Pusat ini di zona merah, sehingga memang harus dengan cermat kami atur lalu lintas orang. Kemudian juga menyusun kajian rapid assessment. Ini tadi sudah kami sampaikan mendukung kebijakan pemerintah dan memberikan masukan rekomendasi kepada Presiden berdasarkan kajian ilmiah, lintas disiplin, untuk physical distancing dan PSBB. Dan kemudian kami melakukan beberapa siaran pers secara virtual dan sosial.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Bu Dwikorita mohon maaf, mungkin kita bisa percepat masalah ini bisa kita baca nanti, setidaknya Bu Dwikorita bisa lebih fokus kepada penganggarannya saja.

Terima kasih.

KEPALA BMKG (PROF. DWIKORITA KARNAWATI, M.Sc.,Ph.D.): Baik, terima kasih ibu.

Jadi memang terima kasih untuk hal ini saya rasa laporan kami cukup sekian. Yang khusus penganggaran tadi sudah kami sampaikan di bagian depan. Terima kasih sekali atas arahan dan mohon maaf apabila ada yang kurang, dan kami mohon masukan dan arahan lanjut. Demikian.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Terima kasih banyak Bu Dwikorita.

Karena kan waktu kita hanya 2 jam dan kita ada beberapa Anggota mungkin nanti akan berdiskusi, maka kami ingin secara singkat saja, tetapi jelas begitu mengenai penanggarannya.

(13)

KEPALA BASARNAS:

Terima kasih atas waktunya Pimpinan Rapat. Yang terhormat Ketua Komisi V DPR RI, Yang saya hormati Pimpinan Rapat, Para Wakil Ketua,

Para Anggota Komisi V DPR RI, Yang saya hormati Kepala BMKG,

Kepala BPWS serta seluruh Hadirin yang hadir. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Om swastiastu,

Namo buddhaya, Salam kebajikan.

Kembali saya mengajak untuk semuanya bersyukur karena pada hari ini kita bisa bersama-sama dalam kondisi sehat untuk melaksanakan rapat secara elektronik virtual ini. Dan ke depan semoga kita semua, selalu dikaruniai kesehatan dan perlindungan oleh Allah SWT Yang Maha Kuasa Aamin ya robbal ‘alaamiin.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Basarnas untuk menyampaikan penjelasan tentang realisasi anggaran yang telah dilaksanakan hingga bulan Maret dan refocusing anggaran terkait pandemi. Juga yang terakhir adalah realokasi anggaran tahun anggaran 2020 setelah diadakannya pemotongan.

Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati. ...(rekaman suara kurang jelas) anggaran 2020 Basarnas memperoleh alokasi anggaran sebesar 2,25 Triliun. Sampai dengan bulan April ini telah direalisasikan sebesar 273,41 Miliar atau sebesar 12,13%. Kenapa capaiannya baru 12,13%? Karena beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dan sudah diajukan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara atau KPPN Kementerian Keuangan. Namun demikian sampai hingga kini saat ini belum dapat dicairkan. Tentu saja hal ini mempengaruhi realisasi penyerapan anggaran Basarnas yang ada.

Rincian realisasi per program adalah sebagai berikut:

1. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan teknis lainnya dengan pagu anggaran sebesar 679,78 Miliar, terealisasi 139,17 Miliar atau 20,47%;

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, pagunya 130,807 sekian miliar, realisasi Sepuluh Miliar Delapan Ratus Empat Puluh Tujuh Juta sekian dengan realisasi anggaran 8,30%; dan

3. Program pengelolaan pencairan atau pertolongan dan penyelamatan dengan pagu anggaran sebesar 1,44 Triliun, realisasi 123,39 Miliar atau sebesar 8,55%.

(14)

Adapun rincian realisasi per anggaran per kegiatan, kami tidak bacakan, karena ada di dalam notulen yang dipegang oleh bapak dan ibu Anggota DPR sekalian.

Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati. Dalam mendukung penanganan pandemi Covid 19, Basarnas menyusun kegiatan sebagai berikut:

Yang pertama, melakukan penyesuaian sistem kerja di Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis atau Kantor-kantor SAR di daerah. Sesuai perintah dari pemerintah bahwa kita diharuskan untuk melaksanakan work from home. Namun untuk Basarnas kita sedikit melaksanakan modifikasi karena Basarnas harus melaksanakan tugas-tugas operasional setiap hari selama 24 jam yang tidak bisa kita tinggalkan. Kita melaksanakan work from home untuk petugas-petugas atau pegawai staf dan administrasi. Adapun pegawai yang melaksanakan work from office, kita berlakukan protokol-protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Diantaranya kita mempunyai chamber untuk melaksanakan disinfektan, kita menggunakan bahan antiseptik sehingga tidak berbahaya kepada tubuh manusia, masker, temperatur dan lain-lain. Kami melaksanakan periodik pergantian work from office adalah 14 hari. Kenapa 14 hari? Karena disesuaikan dengan siklus untuk virus tersebut terjangkit dalam 14 hari.

Kedua, kami membentuk gugus tugas percepatan penanganan corona virus disease 19 di Kantor Pusat maupun UPT. Yang mana petugas mengawasi kondisi seluruh personil Basarnas dan melaporkannya dan melakukan evaluasi atau tindakan yang di mana dianggap perlu.

Ketiga, menindaklanjuti Inpres Nomor 4 Tahun 2020, Basarnas melaksanakan refocusing anggaran sebesar 6 Miliar yang berasal dari anggaran pengerahan dan pengendalian operasi SAR. Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan bilik dan bahan disinfektan atau antiseptik, pengadaan hand sanitizer, pengadaan APD seluruh pegawai berupa masker, sarung tangan, serta pakaian operasi lengkap sesuai standar untuk mencegah penularan Covid 19 pada saat operasi SAR. Selain itu Basarnas juga memberikan bantuan beberapa rumah sakit yang meminta bantuan kepada Basarnas, terkait dengan kantong mayat atau perlengkapan-perlengkapan APD tersebut.

Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati. Berdasarkan surat Kemenkeu Nomor S302MK02/2020 tanggal 15 April 2020, anggaran Basarnas mengalami pengurangan sebesar 670,48 Miliar dari yang semula 2.253.000.000.000,- menjadi 1.583.000.000.000,-. Komposisi pengurangan anggaran tersebut berasal dari belanja modal dan belanja barang dengan rincian sebagai berikut:

1. Belanja modal sebesar 503,96 Miliar atau 53,81% dari total belanja modal Basarnas;

(15)

2. Belanja barang sebesar 166,51 Miliar atau 19,23% dari total belanja barang Basarnas.

Pengurangan anggaran tersebut antara lain; dilaksanakan melalui adendum untuk kegiatan yang sudah dikontrakan dan membatalkan kegiatan yang belum dikontrakan atau dalam proses serta pengurangan atau pembatalan kegiatan non-kontraktual. Kegiatan-kegiatan yang mengalami adendum dan pembatalan tersebut akan diprioritaskan untuk kiranya dapat dilaksanakan pada awal tahun anggaran 2021. Untuk itu diperlukan jaminan alokasi anggaran dari pemerintah dan mohon kiranya dukungan dari Komisi V DPR RI.

Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang mengalami pembatalan atau adendum dalam rangka pengurangan anggaran.

Yang pertama, pembatalan kegiatan pengadaan dua pesawat helikopter, pengadaan peralatan uji kompetensi, pelaksanaan Jambore dan SAR challenge, siaga satu khusus PON 2020, dan pembangunan berbagai prasarana perkantoran di UPT.

Kedua, pengurangan anggaran pembangunan rescue boat, pengadaan rescue inflatable boat atau yang sering kita kenal dengan sea rider, pengadaan rubber boat, pembinaan potensi SAR, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, perjalanan dinas, rapat, pemeliharaan sarana, pemeliharaan sistem komunikasi dan biaya operasi SAR.

Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati. Semoga pengurangan anggaran yang cukup signifikan tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja Basarnas secara keseluruhan. Dan kita bertekad meskipun pengurangan anggaran tersebut cukup besar. Kita bertekad untuk tetap melaksanakan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan operasi SAR secara optimal di seluruh wilayah NKRI.

Demikian paparan dari kami, selanjutnya kami mohon masukan dan arahan untuk Basarnas.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Baik, terima kasih.

Sekarang kepada Kepala BPWS silakan. PLT. KEPALA BPWS:

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

(16)

Yang terhormat Ibu Pimpinan Sidang,

Yang terhormat Bapak Pimpinan Ketua Komisi V beserta Anggota juga Teman-teman Kepala BNPP dan BMKG.

Izinkan kami mencoba memaparkan dari BPWS yaitu masalah realisasi anggaran tahun 2020 dan realokasi anggaran BPWS akibat pandemi Covid 19.

Lanjut paparannya, oh dari sekretariat, oke lanjut Mas, lanjut. Nah adapun pagu anggaran BPWS ini adalah sebesar 215 Miliar Rupiah. Sedangkan realisasi sampai saat ini baru 3,16%, yaitu terdiri dari yang jadi besar dukungan manajemen internal. Sedangkan untuk masalah program percepatan pengembangan wilayah Suramadu, yang terdiri dari perencanaan pengembangan wilayah Suramadu dan pengendalian pengembangan wilayah Suramadu, kurang lebih adalah 175 Miliar itu belum kita serap. Pertama karena saat sekarang yang besar itu adalah pengadaan lahan sebesar 100 Miliar lebih. Kebetulan penetapan lokasinya sedang habis dan ini akan kita rapatkan secara virtual besok dengan Pemda Provinsi Jawa Timur. Dan juga masalah kegiatan infrastruktur yang besarannya adalah sekitar 60 Miliar Rupiah itu belum kita laksanakan juga. Karena kita sambil menunggu desain dari pemerintah daerah setempat.

Lanjut Mas, lanjut. Jadi output dan target kegiatan prioritas BPWS tahun 2020 adalah penyediaan lahan kawasan kurang lebih 50 hektar di kawasan industri. Ini yang seperti saya katakan tadi sedang diurus penetapan perpanjangan penetapan lokasinya. Selanjutnya adalah pengembangan prasarana permukiman, yaitu air minum di Kabupaten Bangkalan, 20 liter per detik. Ini juga belum kita laksanakan, mungkin akan kita laksanakan sekitar bulan Agustus. Serta peningkatan jalan infrastruktur untuk di Bangkalan, Sampang maupun Pamekasan serta Sumenep yaitu sebesar 22,8 KM. Dan pengembangan SDM yaitu di Kabupaten Bangkalan dan Pemekasan sebanyak 250 orang.

Lanjut, permasalahan pelaksanaan kegiatan, jadi tahun 2020 ini masalah pengadaan lahan kawasan strategis Suramadu. Dengan adanya Covid ini, maka ada surat Menteri Agraria dan Tata Ruang tanggal 26 Maret 2020, bahwa ditetapkannya pencabutan kondisi kejadian luar biasa oleh pemerintah, mengakibatkan pelaksanaan kegiatan lahan dengan anggaran senilai 100,92. Yang seperti saya katakan tadi itu ditunda karena takut social distancing itu susah untuk dilaksanakan kalau kita mengumpulkan banyak orang. Dan selanjutnya adalah kegiatan konstruksi yaitu masalah peningkatan infrastruktur, juga akan kita tunda serta akan melihat kondisi masalah Covid 19 ini. Kalau memungkinkan mungkin paling lambat adalah bulan Agustus akan kami laksanakan, sambil menunggu adalah dokumen perencanaan teknis dari daerah yang akan kita berikan.

Lanjut, lanjut Mas. Ini adalah grafik rencana realisasi anggaran BPWS. Jadi per akhir Maret, itu adalah 3,16 dari rencana adalah 3,58% yaitu minus atau deviasi 0,42%. Kalau realisasi per 14 April itu sekitar 3,82%.

(17)

Lanjut, adapun hasil Silpa yang akan kita revisi untuk digunakan masalah Covid Corona ini adalah layanan perkantoran ada 34,9 Juta. Terus selanjutnya adalah perencanaan program dan anggaran adalah sebesar 40,8 Juta dan operasional pemeliharaan infrastruktur kawasan adalah 555 Juta. Lanjut, jadi sisa pelaksanaan anggaran adalah 631 Juta, yang kita gunakan adalah 625.

Oke lanjut Mas. Ini adalah masalah realokasi anggaran. Jadi BPWS memprogramkan adalah pengadaan masker, sarung tangan, hand sanitizer, cairan disinfektan, multi vitamin, termometer...(rekaman suara kurang jelas) dan lain sebagainya termasuk alat APD sebesar 160 Juta. Ini yang kita anggarkan ya sesuai dengan instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 dan surat edaran Menteri Keuangan SE6MK02 Tahun 2020 masalah refocusing.

Lanjut, jadi perubahan anggaran sesuai surat Menteri Keuangan pagu BPWS sebesar 215 Miliar, itu akan dipotong untuk penanganan pandemi Covid 19 sebesar 59,5%. Jadi pagu perubahan APBN 2020 sisa 156,87.

Lanjut, ini adalah perubahan postur APBN. Jadi dari sisa Silpa tadi sisa hasil lelang adalah 625 yang akan kita gunakan ini.

Lanjut, ini adalah indikasi perubahan postur APBN. Jadi perubahannya di mana saja, karena ini dalam bentuk tulisan yang cukup rumit. Maka tolong Mas diberikan tabel yang terakhir sendiri, tabel setelah terima kasih itu ada yang terakhir sendiri, terus, lampiran 2 terus, satu lagi terus satu lagi. Nah ini.

Jadi kalau melihat ini mungkin lebih gampang bapak ibu sekalian Anggota Dewan yang terhormat, bahwa program global manajemen dan pelaksanaan tugas teknis ini adalah kita potong 649 Juta ya. Terus selanjutnya adalah pemotongan yang paling besar adalah di program percepatan pengembangan wilayah Suramadu. Ini terdiri dari 51,5 Miliar kita ambil dari pengendalian pengembangan wilayah Suramadu yaitu dari pengadaan lahan dan pembangunan...(rekaman suara kurang jelas). Serta kita ambil yang 26 Miliar dari pembinaan kompetensi SDM dan pengembangan infrastruktur pendukung kawasan klaster Madura, ini totalnya adalah 58,405. Berarti 58 ini ditambah 649 ini jatuhnya adalah 590,55 Miliar, ini adalah yang dipotong untuk kepentingan Covid 19.

Kembali yang ke diagram Mas, satu lagi ya. Ini adalah, oh tidak, lanjut satu, lanjut Mas. Ini adalah tolong sebelum lampiran tadi, nah ini. Ini adalah prognosis keuangan BPWS penghematannya. Dari 215 tadi menjadi 156 posisinya dan ini akan kita laksanakan adalah pelaksanaan kontrak fisik sambil menunggu kondisi Covid 19 ini, paling lambat sekitar Agustus. Dan selanjutnya adalah rencana pembayaran ganti rugi lahan kita laksanakan sekitar Oktober-November. Kenapa? Karena sebagian ini sudah ada yang sepakat sejak tahun 2019, kami inginnya segera merealisasikan tetapi dengan kondisi yang seperti ini, maka kami tunda dulu.

(18)

Kurang lebihnya itu adalah paparan dari BPWS. Kami mohon maaf dan mohon masukan dan arahan dari bapak ibu semuanya dari Komisi V.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Ya demikian pertanyaan penjelasan yang telah disampaikan Kepala BMKG, Kepala BNPP dan Kepala BPWS. Selanjutnya kami persilakan kepada Anggota Komisi V DPR RI untuk menyampaikan pertanyaan dan melakukan pendalaman. Tolong di apa diklik...(rekaman suara kurang jelas) siapa yang akan bertanya, biar kita atau per Fraksi ya.

Kami mulai dengan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP silakan.

F-PDIP (Hj. SADARESTUWATI, S.P., M.MA.): Saya Bu Ketua.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Silakan Bu Sadarestu.

F-PDIP (Hj. SADARESTUWATI, S.P., M.MA.): Terima kasih Bu Ketua.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pimpinan Komisi V,

Anggota dan seluruh Mitra Kerja Komisi V.

Pertama, saya sampaikan semoga kita semuanya sehat-sehat selalu jauh dari Corona.

Saya langsung saja ke BMKG bu, yang pertama BMKG berkaitan dengan pemotongan anggaran ya. Di mana dengan pemotongan anggaran itu, ada anggaran yang tambahan dari Silpa, sama anggaran yang dialihkan sebesar 27,2 Miliar ya. Nah di situ ada 3,1 Miliar untuk pengadaan sarana penanggulangan Covid 19. Diantaranya infrared oke infrared, bahan habis pakai antiseptik, hand sanitizer ya, masker, refil hand sanitizer. Dari semuanya ini, saya ingin tahu rinciannya iIbu. Besaran dari masing-masing kegiatan ini berapa? Kemudian apa untuk antiseptik atau sanitizer ini semestinya perkantoran kan memang sudah selalu mempersiapkan seperti sabun cuci tangan ya toh, di mana tidak harus dengan menggunakan hand

(19)

sanitizer. Apakah memang ini perlu untuk dianggarkan beberapa poin ini dengan anggaran sampai mencapai 3,1 Miliar?

Kemudian juga berkaitan dengan media sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Covid 19 di lingkungan BMKG. Mohon saya dijelaskan, ini yang dimaksudkan ini hanya untuk memberikan informasi di lingkup BMKG ataukah dari BMKG ke seluruh masyarakat? Kalau ke seluruh masyarakat saya melihat BMKG sudah mempunyai website, sudah mempunyai twitter dan lain-lain ya seluruh media sosial sudah ada. Tentunya tidak perlu lagi untuk dianggarkan lagi. Kan bisa digabungkan dengan apa yang sudah selama ini dilakukan oleh BMKG.

Kemudian berikutnya adalah berkaitan dengan kajian-kajian untuk wabah Covid 19. Tadi ibu sampaikan diantaranya adalah untuk kajian berkaitan physical distancing, social distancing. Padahal ini semuanya juga sudah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, dan Pak Presiden juga sudah menugaskan pada Gugus Covid 19, Gugus Penanganan Covid 19. Nah mengapa juga BMKG juga harus melakukan kajian tersebut? Apakah nanti tidak terjadi tumpang tindih antara apa yang sudah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Penanganan Covid dengan yang dilakukan oleh BMKG?

Kemudian juga berkaitan dengan skenario pelaksanaan operasional. Bu ini adalah PSBB. PSBB ini bukan lockdown. Di mana masih ada beberapa instansi atau perkantoran yang memang masih diperbolehkan untuk melakukan kegiatan. Khususnya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan penyelamatan. Seperti tadi dikatakan oleh Kabasarnas, bahwasanya Basarnas saja tidak melakukan WFH untuk ke semuanya.

Nah begitu juga BMKG, kenapa harus ada pengalihan, harus di-handle oleh Denpasar, padahal Denpasar sebentar lagi mengajukan PSBB. Kalau sampai mengajukan PSBB, kemudian ibu tadi rencana ketiga ya adalah dengan automatic. Apakah memang ini sangat perlu? Kenapa tidak diberikan apa namanya bahan. Mungkin semacam insentif kepada petugas-petugas staf-staf yang memang bertugas di BMKG untuk melakukan kegiatan tersebut.

Kemudian untuk karena saya yakin ibu, anggaran-anggaran itu masih sangat bisa ibu lakukan evaluasi lagi yang sebenarnya itu bisa dilakukan untuk kegiatan yang lainnya.

Kemudian Basarnas. Saya sedih melihat kalau anggaran 2020.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Bu Restu maaf bisa dipercepat.

(20)

Ya, untuk 2020 ini Basarnas kecil sekali, sudah kecil dikurangi lagi sebegitu banyak saya benar-benar speechless tidak bisa ngomong apa-apa saya. Karena ini berkaitan dengan keselamatan orang, keselamatan manusia, negara ini negara bencana. Yang kita saya selalu katakan bahwa kita harus bersahabat dengan bencana, nyatanya anggarannya semakin dihabisin ya. Saya tidak tahu saya cuma bisa bilang innalillaahi wainna ilaihi rojiun.

Kemudian berkaitan dengan BPWS, ini juga anggarannya sudah kecil, dikecilin lagi. Saya berharap dari yang kemarin sekarang Plt lagi dan Plt lagi, tolong kami betul-betul diberikan satu ada kemajuan yang lebih baik, bahwa benar-benar pada Plt yang sekarang, apa yang diprogramkan untuk pembebasan tanah itu bisa terselesaikan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Terima kasih Bu Restu.

Sekarang dari Golkar yang sudah mendaftar Pak Hamka. Silakan Pak Hamka.

F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS.): Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Pertama, saya ingin menyampaikan, mohon izin saya hadir di ruangan ini atas perintah dan petunjuk Ketua saya Pak Ridwan Bae, yang lain-lain tinggal di rumah, saya harus hadir mendampingi Ibu Ketua. Mohon maaf kalau saya duluan bicara karena dekat dari Ibu Ketua. Nanti mungkin dari teman-teman yang lain dari Golkar bisa menambahkan.

Ibu dan Bapak-bapak sekalian,

Teman-teman yang saya hormati dan saya banggakan, Kepala BMKG, Basarnas dan BPWS yang saya hormati.

Ya hallo? Ya.

ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Suaranya pak suaranya jangan di-mute. F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS.):

(21)

Pergeseran anggaran, maaf Pak Iwan karena di sini ada dua mic ya, satu mic di laptop, satu mic di rapat ruang rapat. Minta maaf kalau ada yang keliru, Pak Iwan calon Wakil Ketua.

Seperti apa yang saya sampaikan tadi bahwa memang ada pergeseran anggaran sebesar 405,1 Triliun. Berdasarkan Perpu yang dikeluarkan oleh Pemerintah ada dua komponen besar yang harus dikurangi untuk kepentingan penanganan Covid 19.

Yang pertama tentu beberapa belanja yang bersifat fisik yang harus dikurangi. Oleh karena itu bapak dan ibu sekalian 405,1 T ini itu diperoleh dari pelebaran anggaran sebesar 5,07% defisit. Kalau yang lalu hanya 3,0%. Yang dicapai oleh pemerintahan Jokowi selama ini tidak sampai 3% dan tidak melanggar undang-undang. Hanya sampai 2,8%, tetapi ini ada Perpu melebarkan anggaran. Artinya apa? Pemerintah harus mencari pendanaan sebesar 405,1 Triliun.

Bapak dan Ibu sekalian, 405 Triliun ini tentu kita sudah tahu semua, bagaimana anggaran ini diperoleh, tentu dari pinjaman-pinjaman yang diharapkan oleh pemerintah. Itu yang pertama saya ingin sampaikan secara keseluruhan bahwa minta maaf dari sisi penganggaran. Mulai dari pada BMKG terjadi pemotongan, Basarnas lebih-lebih. Kalau Ibu Restu tadi menyampaikan innalillaah, saya tidak bisa bilang apa-apa lagi. Saya cukup prihatin dengan pengurangan itu.

Bapak dan ibu sekalian.

Lebih jauh saya ingin menanyakan beberapa hal kepada Ibu Kepala BMKG. Tadi Ibu Restu juga sudah menanyakan sebenarnya mengenai anggaran yang 3,1. Pertanyaan saya, saya hanya menambahkan yang di-refocusing itu 3,1 ditambah 5,1 M dari Silpa. 2,1 M itu apakah berasal dari anggaran 2020 dan sudah dilakukan pergeseran sebelum ada petunjuk teknis dari Kementerian Keuangan? Apakah memang itu yang sudah disetujui? Kalau setahu saya pergeseran itu, menunggu petunjuk dari Kementerian Keuangan. Nah oleh karena itu mohon penjelasan Ibu yang 2,1 M, sumbernya ini tentu dari pergeseran anggaran dari anggaran 2020.

Yang kedua untuk BMKG, saya kira dengan pengurangan anggaran ini lebih dari cukup saya kira sudah bisa bergerak. Kita tahu persis bahwa anggaran yang menonjol sekali di BMKG memang sampai 3 Triliun lonjakannya, dengan pemotongan sebesar kurang lebih 500 Miliar itu tidak terlalu mengganggu operasional BMKG. Yang sangat mengganggu pekerjaannya nanti itu adalah dari Basarnas. Saya pikir dengan pemotongan 500 Miliar ini, BMKG cukup bisa melakukan kegiatannya tanpa mengganggu kegiatan-kegiatan penting di dalam menangani Covid 19.

Kemudian yang ketiga Ibu Ketua, Ibu Kepala, saya ingin menanyakan. Apakah pergeseran anggaran yang 3,1 tadi seperti apa yang disampaikan oleh Bu Restu, tidak ada untuk masyarakat hanya untuk kepentingan intern? Kalau saya tidak salah membacanya sini. Nah oleh karena itu saya sarankan

(22)

kalau memang ada untuk masyarakat sebagai bantuan dari pergeseran anggaran itu, tolong disisihkan untuk daerah-daerah yang kena pandemi dengan skala PSBB. Seperti Kota Makassar langsung saja saya sebut, Kota Makassar itu sudah PSBB ibu.

Kemudian yang selanjutnya sharing kekurangan belanja, saya kira wajar-wajar saja. Mudah-mudahan dengan sharing kekurangan belanja pegawai ini dikurangi, saya kira bisa dipahami dan bisa dimengerti dan bisa dilaksanakan dengan baik. Prinsipnya menurut saya bahwa pergeseran atau pengurangan anggaran di BMKG, menurut hitung-hitungan saya itu tidak mengganggu operasionalisasi dari kegiatan BMKG. Itu pun lebih dari cukup.

Kemudian yang kedua Basarnas minta maaf pak, Pak Kepala Basarnas luar biasa pemotongannya. Saya tidak tahu apa pertimbangannya Menteri Keuangan. Kami di sini hanya menerima saja laporan sementara, karena ada Perpu pak. Mudah-mudahan Perpu sebentar itu kita bahas oleh DPR mampu membantu bapak. Sedih sekali sebenarnya dengan anggaran yang sedikit dipotong banyak, mana lebih banyak dibanding dengan BMKG.

Nah oleh karena itu saya juga tidak tahu pada suatu saat nanti kalau di Banggar belum ada rapat-rapat seperti ini pak karena sibuk. Beliau-beliau Menteri yang menangani ini mengacu sementara pada Perpu pak. Mudah-mudahan selesai Perpu ini, pembahasan Perpu ini, kita akan membahas lagi dengan baik untuk membantu Basarnas. Sekali lagi kami mohon maaf memang Basarnas cukup kalau saya bisa mengatakan menderita di dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Saya kira ini saja yang bisa saya sampaikan, mohon maaf kalau ada hal-hal yang kurang juga kalau Basarnas ada bantuan-bantuan secara sosial Makassar atau daerah yang sudah melaksanakan PSBB. Tolong diamati tolong dibantu semampu apa yang bisa dilakukan.

BASARNAS :

Dilaksanakan bapak, terima kasih atensinya. F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS.):

Saya kira demikian Ibu Ketua yang saya hormati. Mudah-mudahan pertemuan kali ini mendapat pahala untuk kita semua bekerja dengan baik, menjaga kesehatan. Umur saya seperti ini menurut dokter yang rentan kena corona, Alhamdulillaah sudah dua kali dites, Alhamdulillaah negatif bapak dan ibu sekalian. Jangan sampai kena.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

(23)

Terima kasih Pak Hamka.

Sekarang yang sudah mendaftar dari Gerindra. Pak Eddy Santana silakan.

F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Pimpinan serta Anggota Komisi V yang saya hormati, Beserta Mitra dari Komisi V BMKG,

BNPP dan BPWS yang juga saya hormati.

Pertama, terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Saya hanya ingin komentar dan mengkritisi BMKG. Yang tadi disampaikan oleh Ibu Kepala BMKG bahwa telah melakukan penghematan 5,2 Miliar Silpa. Sebetulnya itu bukan penghematan bu, karena ini adalah sisa-sisa tender ya itu yang dikumpulkan, jadi Silpa saya kira seperti itu. Sependapat saya sebenarnya dengan Pak Hamka bahwa BMKG tidak terlalu terpukul dengan pengurangan-pengurangan anggaran, artinya masih tetap berjalan.

Nah sementara untuk Basarnas, ini tadi sama saja saya merasa prihatin dengan pengurangan ini, ini 25% lebih pengurangan. Sementara kalau semuanya dilakukan yang sama ya, semua mitra kerja, nah itu baru fair namanya. Artinya berapa persen harus dikumpulkan, dikurangi anggarannya untuk penanganan yang berkaitan dengan Covid 19 ini. Nah saya kira harus kita kaji lagi untuk Basarnas ini penting sekali. Nah saya juga di Banggar InshaAllah dengan Pak Hamka, nanti kalau pun ada rapat di Banggar bisa kami pertanyakan bisa mendukung Basarnas jangan sampai dipotong sampai 600 Miliar tersebut.

BASARNAS:

Terima kasih bapak.

F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.):

Nah yang ketiga, BPWS, hallo, ya yang ketiga BPWS. Ini juga saya kira harus diprioritaskan karena ini sudah dihitung, sudah ada mungkin sudah ada taksasi pembebasan lahan. Nah ini akan menjadi masalah kalau ini digeser ke tahun depan gitu. Artinya 100 Miliar untuk pembebasan lahan itu harus diprioritaskan. Ini sudah sedikit...(rekaman suara kurang jelas) anggarannya tapi kita prioritaskan untuk yang betul-betul super prioritas.

Saya kira ini Ibu Pimpinan dan para Anggota yang saya hormati. Terima kasih. Semoga kita selalu dapat terus berkarya di tengah-tengah wabah Covid 19 ini.

(24)

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Dari Nasdem, Nasdem siapa yang akan bicara? F-P.NASDEM (Drs. H. SOEHARTONO):

Oke, Hartono.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Ya Pak Hartono, silakan.

F-P.NASDEM (Drs. H. SOEHARTONO): Terima kasih.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk semuanya.

Ibu Ketua, Wakil Ketua yang saya hormati,

Teman-teman Anggota Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan, Mitra kerja dari BMKG,

Dari Basarnas dan dari BPWS yang saya hormati.

Saya langsung saja ke BMKG. Tadi saya mendengarkan penjelasan dari BMKG kegiatan seminar, kegiatan pelatihan, kunjungan dan sebagainya itu dikurangi atau yang lebih tepat ditiadakan, tapi jangan melupakan tugas pokoknya, tetap bekerja sesuai Tupoksinya. Karena Ibu ini BMKG ini erat sekali dengan bencana, bencana apa saja yang terjadi di negeri ini, tidak hanya Covid ini. Covid ini musibah, musibah yang merata di seluruh dunia, termasuk Indonesia pun merata di mana-mana.

Kemudian saya ingin memberikan informasi di Jawa Timur PSBB saat ini sudah ditetapkan Kota Surabaya, Gersik dan Sidoarjo. Bukan berarti tiga daerah itu yang rawan, tidak. Semua daerah sangat rawan. Karena apa? Karena budaya bangsa kita ini juga sulit diatur. Ini yang terjadi di wilayah seputar Dapil saya. Tentang anggaran saya pikir kita harus bijak di dalam melawan atau mendukung tugas ini. Berapapun dipotong menurut saya harus diupayakan dengan maksimal.

Kemudian untuk Basarnas, yang konon pengurangannya terbanyak, dan tadi dihitung sudah lebih dari 25% dari 2,2 T tinggal 1,5 T, ini tentu sangat prihatin. Kemudian saya lebih meminta dengan tegas bahwa Basarnas ini, ini

(25)

secara struktural ini sudah sampai ke kabupaten-kabupaten dan kota. Tolong berdayakan struktur anda secara maksimal, karena kenyataannya di daerah kami Basarnas lah yang apa ya gugus tugas terdepan bahkan ada yang pakai sample, apa itu pemukul alat pemukul ya itulah masyarakat kita. Jadi tidak bisa dihimbau saja, tapi dipukuli kaya hewan.

Nah ini Basarnas tolong karena kegiatan atau wabah ini sudah merata di mana-mana, Basarnas lebih fokus menggerakkan strukturnya di tingkat kabupaten dan kota. Tentang pemotongan ini ya kita prihatin sajalah, tapi terserah kebijakan dari pemerintah setelah ini.

Kemudian BPWS, saya malah begini, menurut saya BPWS ini arah dan tujuannya itu menjadi tidak jelas. Sepertinya ini arahnya itu ke BUMN. BUMN, sedang BUMN yang dirintis yang dibiayai oleh anggaran negara yang memakai simbol atau apa namanya pengembangan wilayah Suramadu, ini sudah bertahun-tahun sudah puluhan tahun ini. Ini tidak jelas ini, tetapi dalam hal ini untuk gugus tugas penanganan Covid ini. Saya mengusulkan sebaliknya, pembelian tanah yang 100 Miliar itu ditunda saja atau di ya ditunda, ketika nanti situasi sudah pulih usulkan kembali. Saya kira gitu mudahnya, dari pada kita pusing-pusing mengurangi berbagai anggaran yang ini yang itu yang gede saja sekalian ditangguhkan.

Saya kira dari saya demikian Ibu Ketua, mudah-mudahan bermanfaat untuk mengatasi Covid 19 ini.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Ya, terima kasih Pak Hartono.

Saya persilakan kepada PKB, siapa yang mewakili PKB? F-PKB (H. SYAFIUDDIN, S.sos.):

Ketua.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Pak Syafiuddin ya? Silakan. F-PKB (H. SYAFIUDDIN, S.sos.): Terima kasih.

(26)

Yang saya hormati saudara saudari Ketua beserta Pimpinan yang lain yang hadir beserta Anggota yang saya cintai,

Mitra kita yang saya hormati dari Basarnas, BPWS dan BMKG yang saya hormati.

Dari paparan mitra yang sudah disampaikan kepada kita, ada beberapa efisiensi anggaran yang memang difokuskan untuk bagaimana menangani virus Corona ini. Kami tidak terlalu banyak untuk memberikan tanggapan. Karena ada beberapa teman tadi yang sudah menyampaikan terkait dengan BMKG dan juga Basarnas.

Namun ada satu mungkin yang bisa kami tanggapi karena memang kebetulan ini ada korelasi dengan Dapil saya. Dan ini ibarat seperti sudah jatuh ketimpa tangga ini BPWS. Di mana di tahun 2020 ini sudah dianggarkan sangat minimalis sekali 200 sekian miliar. Namun masih ada efisiensi sekitar kurang lebih 25% dari kegiatan untuk pengadaan tanah dan juga di infrastruktur.

Nah pertama-tama yang saya ingin saya sampaikan kepada BPWS, ada realokasi anggaran untuk kegiatan penanganan virus Corona ini yang hanya 150 Juta. Kami juga ingin mengkritisi apakah ini hanya internal dan tidak ada sentuhan ke masyarakat Madura secara umum? Karena BPWS ini adalah mitra dari masyarakat Madura. Jadi 150 Juta ini hanya untuk pengamanan internal teman-teman pegawai di BPWS. Mungkin saran saya bisa ada penambahan yang nantinya bisa bersentuhan dengan masyarakat. Jadi tidak hanya 150 Juta yang dianggarkan untuk penanganan fokus virus Corona ini.

Terus yang kedua kami mohon kepada teman-teman internal BPWS, saya secara pribadi sudah mengirim surat kepada Presiden terkait dengan pendefinitifan struktural yang ada di BPWS. Yang sampai detik ini saya masih melihat respon dari Presiden terkait dengan penanganan Madura. Terutama yang dilimpahkan kepada BPWS ini kami masih khawatir dan was-was. Karena sampai sekarang pejabat yang ada di BPWS masih belum difinitif, yang saya tahu hanya satu deputi yang definitif. Jadi teman-teman internal BPWS jangan hanya pasif. Tolong berikan sebuah kegiatan yang bisa dilihat oleh masyarakat dan juga bisa dilihat oleh Bapak Presiden.

Mungkin seperti itu Bu Ketua, terima kasih, kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wallaahul muafiq illaa aqwamittoriq,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

(27)

Saya perlu ingatkan bahwa kita mempunyai waktu hanya 35 menit lagi dan masih ada 4 Fraksi yang belum bicara. Jadi saya minta singkat dan padat. Karena kita juga perlu mendengar jawaban dari pada mitra-mitra kerja kita dan belum lagi Ketua-ketua juga Pimpinan ini belum bicara. Terima kasih. Silakan kepada Pak Willem Wandik silakan. Pak Willem silakan.

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Ya hallo?

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Silakan Pak Willem, langsung saja kita mendengar semua. F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.):

Hallo?

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Tidak usah hallo lagi Pak Willem, silakan langsung. F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.):

Oh iya, oke, ini agak problem sedikit ini tidak kelihatan.

Baik dari kami tahap pembahasan ini, ya kita sepakat dengan mitra kerja yang telah melakukan realokasi anggaran kegiatan untuk dalam rangka penanggulangan Corona virus 19 ini. Namun kami juga ingin memberikan beberapa catatan terkait dengan fungsi dan peran dari pada mitra kami ini, mitra kita ini. Terutama fungsi dan peran dari pada Basarnas dan juga BMKG ini, kita ketahui bersama bahwa selalu ada di garda terdepan di nusantara ini. Mewakili negara, mewakili elemen institusi negara, di mana setiap kali ada bencana atau insiden, kita selalu mengharapkan mereka ada di garda terdepan dalam rangka upaya penanganan bencana, baik di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu tentunya perlu ditinjau kembali realokasi anggaran yang telah dilakukan baik di BMKG maupun juga Basarnas. Terutama Basarnas kami menyadari bahwa setiap hari, selalu personil Basarnas di seluruh Indonesia selalu satu kali 24 jam, selalu ada di lapangan. Dan teristimewa ketika terjadi insiden satu kali 24 jam tidak pernah tidur, tidak pernah istirahat. Selalu aktif bekerja dalam rangka memantau dan melakukan penanganan-penanganan setiap bencana yang terjadi.

Oleh karena itu harapan kami realokasi anggaran yang dilakukan oleh Basarnas, kami pikir perlu ditinjau kembali. Bila perlu ditambahkan karena kita

(28)

menyadari bahwa di nusantara ini, sejumlah kawasan selalu dihadapi bencana-bencana kadang-kadang luput dari perhatian kita.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Pak Willem bisa dipercepat. F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.):

Ya, seringkali juga ketika terjadi bencana luput dari perhatian kita, tapi kadang-kadang kita selalu mengharapkan Basarnas selalu ada di garda terdepan. Oleh karena itu harapan kami ada pengecualian untuk Basarnas untuk perlu dilakukan penambahan anggaran atau ditinjau kembali realokasi anggaran yang telah dilakukan.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Sudah selesai Pak Willem? Oh belum. F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.):

Oke, dan untuk BMKG.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

1 menit lagi ya pak.

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.):

Iya BMKG kami mendukung berbagai upaya yang telah dilakukan. Di mana apalagi sekarang ini kita sudah memasuki kondisi pancaroba. Sehingga perlu lebih berhati-hati dalam ketelitian dari data yang disampaikan oleh BMKG.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Sudah Pak Willem?

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Ya.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

(29)

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Terkait dengan BPWS dan.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Pak Willem, kita punya aturan hanya 2 jam rapat di masa suasana Covid ini. Jadi kita, Pak Willem sudah selesai? Sudah ya.

Saya berikan kepada dari Fraksi PKS, Pak Ahmad Syaikhu silakan. F-PKS (AHMAD SYAIKHU):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semuanya.

Yang terhormat Kepalal BMKG, Kepala Basarnas dan Plt. BPWS,

Juga yang saya hormati yang saya banggakan Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan Ibu Pimpinan.

Langsung pada beberapa permasalahan yang ada. Pertama, dengan terjadinya Perpres Nomor 54 Tahun 2020 terjadi pemotongan alokasi anggaran baik di BMKG maupun di Basarnas. Di BMKG sebanyak 580 Miliar, dan Basarnas 670 Miliar.

Pertama untuk BMKG, tentu masa pandemi Covid 19 ini, kita kan belum bisa memprediksi secara pasti kapan berakhir. Sebetulnya kalau kita disiplin semua dalam PSBB ya itu akan lebih mempercepat ya. Mudah-mudahan ini bisa kita ke depan, bisa lebih disiplin dalam upaya untuk penerapan PSBB ini.

Nah namun kedua kondisi yang ada di negeri kita juga, terkait dengan kebencanaan ini juga masih mengalami hal-hal yang terjadi kebencanaan. Misalnya beberapa waktu yang lalu terjadi erupsi pada anak Gunung Krakatau atau erupsi di Merapi. Nah jadi Fraksi PKS berharap di dalam upaya untuk refocusing atau realokasi anggaran. Baik di BMKG maupun di Basarnas itu jangan sampai kemudian mengurangi tugas pokok utama dari BMKG maupun Basarnas. Sehingga bisa tetap berjalan untuk melakukan monitoring kebencanaan secara akurat.

Kemudian yang kedua terkait dengan BPWS, Kepala BPWS hendaknya memberikan kepastian, terkait masalah penundaan pengadaan lahan dalam kondisi pandemi ini ya. Kita memahami bahwa dalam kondisi yang normal saja, pengadaan lahan ini membutuhkan waktu yang cukup panjang. Apalagi dalam kondisi pandemi tadi yang apa namanya yang belum

(30)

bisa diberikan kepastian. Oleh karena itulah Fraksi PKS meminta agar anggaran pengadaan lahan ini, sebaiknya ditunda saja dan dialihkan untuk bantuan sosial khususnya pada UMKM dan pedagang informal di Suramadu dan di daerah-daerah lain yang terdampak Covid 19. Saya kira ini juga menjadi bagian dari salah satu tujuan dari BPWS, di mana meminta untuk BPWS ini bisa mengurangi tingkat kemiskinan.

Itu barangkali beberapa poin-poin yang ingin saya sampaikan mewakili Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

Terima kasih Bu Pimpinan.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Saya persilakan kepada Fraksi PAN, Pak Bakri silakan. F-PAN (H.A. BAKRI H.M., S.E.):

Baik, terima kasih.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang,

Salam sejahtera untuk kita semua. Pimpinan yang saya hormati. Mitra kita dari BMKG,

Basarnas dan BPWS,

Dan seluruh Kawan-kawan Anggota Komisi V yang saya banggakan.

Salam dari kami di sini di Ruang Rapat Komisi V dan 6 orang, hampir 2 bulan tidak ketemu, saya merasa seperti anggota baru kita semua ini.

Baik untuk mempersingkat waktu, saya mungkin umum saja menyampaikan, bahwa pada prinsipnya dengan kejadian musibah yang menimpa rakyat Indonesia yang sampai hari ini masih berjalan. Kami dari Fraksi PAN pada prinsipnya setuju dengan pemotongan-pemotongan apa yang dilakukan oleh pemerintah. Tentu pemerintah lebih tahulah yang mana yang penting dan mana yang tidak mendesak.

Nah oleh sebab itu kami cuma mengharapkan bahwa pemotongan itu betul-betul bisa digunakan untuk kepentingan dalam rangka penanggulangan bencana Covid 19 ini. Jangan sampai dengan adanya pengurangan-pengurangan ini tidak menyentuh kepada penggunaan anggaran untuk penanggulangan ini.

(31)

Saya pikir itu mungkin Ibu Ketua dan kami juga berharap kepada mitra kita karena keterbatasan-keterbatasan gerak kita ini. Kita juga berharap para Kepala Badan bisa menyampaikan kepada Anggotanya ataupun di daerah supaya lebih aktif juga apabila kita melakukan komunikasi. Baik itu melalui telepon maupun tatap muka yang berjarak. Sehingga betul-betul apa yang dilakukan oleh mitra kita baik itu BMKG, Basarnas dan BPWS bisa betul-betul maksimal. Hanya itu mungkin.

Terima kasih, salam dari kami di Ruang Rapat Komisi V yang beranggotakan 6 orang.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Terima kasih Pak Bakri.

Saya persilakan kepada Fraksi PPP Bapak Muhammad Aras, silakan. F-PPP (H. MUH ARAS, S.Pd.,M.M.):

Terima kasih Pimpinan. Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pak Ketua,

Pimpinan dan Anggota Komisi V,

Yang saya hormati mitra kerja Kepala BMKG, Kepala Basarnas,

Kepala BPWS yang saya hormati.

Pada kesempatan ini tentu kami juga pertama-tama menyampaikan rasa prihatin terhadap keadaan negeri kita, yang semakin hari semakin memprihatinkan dengan semakin banyak bertambahnya yang terpapar pandemi Covid 19. Nah oleh karena itu pada prinsipnya bahwa pengurangan-pengurangan anggaran yang telah dilakukan oleh pemerintah. Tentu kami juga sangat sepaham. Hanya saja memang bahwa anggaran-anggaran yang harus lebih transparan dan lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Realokasi anggaran yang di beberapa mitra yang terutama dari BMKG, Basarnas tadi dijelaskan rata-rata penanganan untuk ke lingkungan internal. Tentu kami juga berharap bahwa penanganan itu juga dialokasikan untuk masyarakat. Karena masyarakat hari ini sangat prihatin terhadap keadaannya.

(32)

Efek yang ditimbulkan oleh pandemi cukup luas, karena hampir seluruh UMKM itu sudah terdampak hari ini. Saya sudah kurang lebih satu bulan di Makassar melihat keadaan yang begitu parah. Karena pemutusan kerja di mana-mana terjadi, dan masyarakat sudah sangat bingung. Dan bahkan yang terjadi lagi beberapa tempat bahwa karena pemutusan kerja ini banyak yang melakukan hal-hal yang tentu yang arahnya ke negatif. Yakni mungkin melanggar apa yang menjadi aturan hukum yang ada. Yakni melakukan kejahatan-kejahatan yang tentu diakibatkan karena mereka tidak memiliki mata pencaharian atau tidak memiliki penghasilan sementara mereka butuh kehidupan.

Kemudian yang kedua adalah tentu kita juga berharap bahwa setiap lembaga memberikan atensi terhadap penanganan Covid 19 ini, agar paling tidak bahwa kita semua terlibat secara bersama-sama, secara bergotong royong untuk memaksimalkan penanganan ini agar cepat selesai.

Kemudian yang selanjutnya adalah tentu kita berharap bahwa di Basarnas tetap melaksanakan tugas seperti biasa dan penganggaran tentu kita berharap juga tetap bisa normal. Karena ini tentu di masa-masa seperti hari ini masih banyak bencana-bencana yang terjadi di mana-mana. Bahkan kemarin juga di terjadi lagi ada beberapa daerah yang banjir, tentu ini juga membutuhkan penanganan-penanganan yang melibatkan Basarnas.

Dan yang terakhir tentu kami berharap bahwa anggaran-anggaran yang diperuntukkan untuk Covid 19 dari Silpa, tentu harus dimaksimalkan dan harus diawasi secara ketat. Sehingga tentu tidak ada lagi celah bagi kita untuk bisa melanggar aturan-aturan yang ada, sehingga semua bisa berjalan dengan baik.

Kami doakan semua teman-teman dan seluruh mitra kita agar sehat wal'afiat, sehingga kita semua nantinya tetap bisa melaksanakan kegiatan kita seperti biasa. Dan InshaAllah mungkin tidak terlalu lama lagi kita bisa beraktivitas seperti normal biasa. Mudah-mudahan permasalahan ini cepat selesai sehingga tugas-tugas kita bisa normal kembali dan bisa melaksanakan tugas dengan baik.

Barangkali itu yang sempat saya sampaikan terima kasih Pimpinan dan seluruh rekan-rekan dan mitra yang hadir pada kesempatan ini. Sekian.

Wallaahulmuafiq illaa aqwa mittoriq,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (Hj. NURHAYATI MONOARFA/F.PPP):

Terima kasih Pak Aras.

Sebelum ke Pak Lasarus, ini ada Pak Bambang Suryadi mau ingin menambahkan.

Referensi

Dokumen terkait

RAWATAN KANSER PESAKIT LUAR TAHUNAN Jika Orang Yang Diinsuranskan didiagnosis menghidap kanser seperti yang tertakluk di dalam Definasi Penyakit Kritikal, Syarikat akan

Pada penelitian ini hipotesis 1 dan 2 akan menggunakan model regresi linier sederhana untuk melakukan pengujian dengan memanfaatkan program SPSS 20.0, sedangkan

Bahwa klien berkeinginan agar Barberpop ini memiliki identitas maupun karakter khusus, serta memiliki pelayanan yang bagus dan beda dari Barbershop, Store, dan Coffee

Dengan menggunakan CVP analysis ini perusahaan dapat mengetahui bagaimana pengaruh pada perubahan biaya, harga jual, dan sales mix terhadap pencapaian target laba

Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama

Yang dimaksud dengan sosialisasi adalah proses di mana seseorang mempelajari pola- pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku untuk

Perubahan terminologi atau istilah anak berkebutuhan khusus dari istilah anak luar biasa tidak lepas dari dinamika perubahan kehidupan masyarakat yang berkembang saat ini,

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap orang tidak bisa menggunakan haknya secara semena-mena karena dibatasi oleh hak