• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

C. Kerangka Berpikir

Masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA di kelas IVA SD Negeri Nogotirto pada tahun 2013/2014 adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa yang rendah tersebut disebabkan karena kurangnya minat siswa dalam belajar IPA. Rendahnya minat siswa dalam belajar ditandai dengan rendahnya indikator minat siswa. Keterlibatan, perhatian, dan inisiatif siswa dalam belajar IPA dapat dibilang kurang.

Melihat rendahnya minat siswa tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan SCL model PBL. Pendekatan SCL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Menurut peneliti, adanya penerapan pendekatan SCL dalam pembelajaran mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran dimana siswa menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata untuk dapat menyusun pengetahuan, mengembangkan keterampilan inquiri, berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Kegiatan penyelesaian masalah dalam pembelajaran PBL dilakukan dengan pengamatan atau dengan percobaan sederhana, seperti yang terdapat dalam prinsip pembelajaran IPA. Kegiatan pengamatan dan percobaan dalam pembelajaran akan mendorong mnat siswa dalam belajar. Siswa akan memperhatikan guru ketika menjelaskan kegiatan penyelesaian masalah, dan mendengarkan saran dari guru ketika kegiatan tutorial. Siswa akan terlibat

dalam pembelajaran karena siswa melakukan kegiatan penyelesaian masalah dengan pengamatan atau percobaan. Selain itu siswa juga akan berinisiatif dalam belajar dengan adanya kesediaan siswa dalam melakukan percobaan.

Adanya penelitian tindakan kelas dengan pendekatan SCL model PBL ini, diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVA SD Negeri Nogotirto tahun ajaran 2013/2014.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis menurut Sugiono (2012:96) adalah jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian. Hipotesis tindakan ini disusun berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini. Berikut hipotesis tindakan pada penelitian ini:

1. Peningkatan minat belajar IPA pada siswa kelas IVA SD Negeri Nogotirto tahun ajaran 2013/2014 dilakukan dengan cara menerapkan tujuh langkah PBL. Ketujuh langkah tersebut antara lain identifikasi masalah, merancang kegiatan penyelesaian masalah, melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah, kegiatan tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah, menyusun laporan dan penilaian, meningkatkan minat

2. Peningkatan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVA SD Negeri Nogotirto tahun ajaran 2013/2014 dilakukan dengan cara menerapkan tujuh langkah PBL. Ketujuh langkah tersebut antara lain identifikasi masalah, merancang kegiatan penyelesaian masalah, melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah, kegiatan tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah, menyusun laporan dan penilaian.

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Isi dari metode penelitian adalah jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Yudhistira (2013:29) penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis oleh guru di dalam kelas sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan student centered learning (SCL) dengan model

Problem Based Learning.

Model penelitian yang digunakan dalam PTK ini mengacu pada model Kemmis dan Taggart. Skema penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart dapat dilihat pada Gambar III. 1

Gambar III.1

Siklus penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan Taggart (Kusumah, 2012:21)

Gambar di atas merupakan skema PTK menurut Kemmis dan Taggart yang dilakukan dalam dua siklus dan terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap tindakan dan pengamatan berdasarkan gambar di atas, berada dalam waktu yang sama. Keempat tahap tersebut merupakan rangkaian tahapan dari satu siklus PTK. Berikut uraian dari masing-masing tahapan dalam PTK:

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap awal dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah (2012:39) perencanaan dibedakan menjadi dua jenis yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum digunakan untuk merancang atau menyiapkan seluruh aspek yang terkait dengan penelitian sebelum peneliti menemukan masalah penelitian

(Kusumah: 2012:39). Perencanaan umum dalam penelitian ini meliputi tahap penentuan lokasi penelitian, mengurus perizinan, menentukan subyek penelitian, menyiapkan alat penelitian, menyiapkan instrumen penelitian, dan penjajakan lapangan (pra survei). Sedangkan perencanaan khusus digunakan untuk menyusun rancangan penelitian setelah peneliti menemukan masalah yang diteliti (Kusumah, 2012:39). Perencanaan khusus dalam penelitian ini meliputi tahap penentuan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan strategi pembelajaran, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran, alat evaluasi, dan lain sebagainya.

2. Tindakan

Tindakan merupakan realisasi dari perencanaan tindakan yang telah dibuat sebelumnya (Kusumah, 2012:39). Dalam penelitian ini, hal-hal yang telah peneliti siapkan dalam tahap perencanaan akan peneliti gunakan dalam tahap tindakan. Guru melakukan tindakan atau kegiatan pengajaran berdasarkan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

3. Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung secara kuantitatif maupun kualitatif (Suhardjono: 2008). Pengamatan pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan pengajaran guru di kelas berdasarkan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

4. Refleksi

Refleksi merupakan tahap untuk mengkaji seluruh tindakan berdasarkan data yang telah terkumpul, yang dilanjutkan dengan evaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya (Suhardjono dalam Arikunto, 2008:72). Refleksi pada penelitian ini dilakukan peneliti bersama dengan guru dengan melakukan pengkajian terhadap tindakan atau kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh sebelumnya. Peneliti dan guru melakukan refleksi guna memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya.

Dokumen terkait