BAB II KAJIAN PUSTAKA
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang mendasari variabel penelitian, maka dapat digambarkan kerangka konseptual kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 6. Konseptual Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka konseptual yang digambarkan tersebut dapat diuraikan secara lebih rinci kerangka berpikir sebagai berikut sebagai berikut:
Permainan bola voli Koordinasi mata-tangan tinggi Koordinasi mata-tangan rendah Koordinasi Mata-Tangan Koordinasi mata-tangan tinggi Koordinasi mata-tangan rendah Latihan smash semi dengan ketinggian net tetap
Latihan smash semi dengan ketinggian net
bertahap Kemampuan smash semi
1. Perbedaan Pengaruh Latihan Smash dengan Ketinggian Net Tetap dan Bertahap terhadap Kemampuan Smash Semi Bola Voli
Latihan smash dengan ketinggian net tetap dan bertahap merupakan bentuk latihan smash yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan smash semi bola voli. Dari kedua bentuk latihan tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.
Latihan smash bola voli dengan ketinggian net tetap merupakan bentuk latihan secara langsung sesuai dengan keterampilan yang sebenarnya. Latihan smash dengan ketinggian net tetap merupakan bentuk latihan keterampilan tertutup. Pada latihan smash bola voli dengan ketinggian net tetap dilakukan secara berulang-ulang pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Latihan yang dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan keterampilan yang sebenarnya akan meningkatkan kesadaran kinestetik, sehingga siswa dapat mengenali kesalahan yang dilakukan. Latihan smash dengan ketinggian net tetap, yaitu siswa melakukan smash semi melalui umpan dari set-uper dengan ketinggian net 2,43 meter yang dilakukan secara berulang-ulang. Latihan smash semi dengan ketinggian net tetap memiliki kelebihan antara lain: siswa akan lebih cepat beradaptasi terhadap ketinggian net bola voli, karena dilakukan secara berulang-ulang, dapat meningkatan konsistensi gerakan smash semi bola voli, siswa dapat secara langsung mengenali atau mengoreksi kesalahan, jika smash semi yang dilakukan gagal. Kelemahannya antara lain: jika tidak mampu melompat yang tinggi, maka smash semi akan sering gagal, siswa yang belum siap akan mengalami kesulitan, karena timing yang salah sehingga smash semi yang dilakukan gagal.
Latihan smash bola voli dengan ketinggian net bertahap merupakan bentuk latihan keterampilan dengan memodifikasi lingkungan. Latihan smash bola voli dengan ketinggian net bertahap merupakan bentuk latihan keterampilan yang dilakukan dari cara yang mudah dan secara bertahap ditingkatkan ke tingkat yang lebih sulit atau kompleks. Latihan smash bola voli dengan ketinggian net bertahap dilakukan, karena siswa mengalami
kesulitan melakukan smash dengan ketinggian net sebenarnya. Latihan smash semi dengan ketinggian net bertahap memiliki kelebihan antara lain: siswa menjadi lebih senang dan sangat tertarik karena net yang cukup rendah, sehingga merasa lebih mudah untuk melakukan smash semi, kesulitan siswa dalam melakukan smash semi bola voli dapat teratasi, tingkat kegagalan smash semi bola voli lebih kecil, siswa mampu beradaptasi melakukan smash semi bola voli pada ketinggian net sebenarnya. Kelemahannya antara lain: teknik smash semi sering terabaikan, karena siswa merasa mampu dan mudah melakukan smash semi dengan net yang cukup rendah dan teknik smash semi yang sering diabaikan akan berakibat pola gerakan smash semi bola voli menjadi salah.
Berdasarkan karakteristik dari masing-masing latihan smash bola voli tersebut serta kelebihan dan kelemahannya, kedua bentuk latihan tersebut akan menimbulkan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kemampuan smash semi bola voli. Perbedaan perlakuan akan menimbulkan respon yang berbeda pula pada diri pelaku, sehingga hal ini akan menilbulkan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kemampuan smash semi bola voli.
2. Perbedaan Pengaruh antara Siswa yang Memiliki Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dengan Siswa yang Memiliki Koordinasi Mata-Mata-Tangan Rendah terhadap Kemampuan Smash Semi Bola Voli
Koordinasi mata-tangan merupakan komponen kondisi fisik yang sangat berperan penting dalam permainan bola voli. Hampir seluruh permainan bola voli membutuhkan koordinasi mata-tangan termasuk smash semi. Jika seorang pemain bola voli memiliki koordinasi mata-tangan yang baik, maka gerakan-gerakan dalam memainkan teknik dasar bola voli menjadi lebih baik dan efisien, termasuk smash semi.
Koordinasi mata-tangan berperan dalam gerakan smash semi bola voli mengantisipasi umpan dari set-uper, untuk selanjutnya bergerak dan memukul bola dengan baik dan tepat. Selain itu, koordinasi mata-tangan dibutuhkan untuk mengarahkan bola pada sasaran yang diinginkan yaitu, daerah
permainan lawan yang kosong atau lawan yang lemah. Seorang smasher yang memiliki koordinasi mata-tangan baik, maka gerakan smash semi lebih efektif dan efisien serta mampu mengarahkan bola pada sasaran yang diinginkan. Namun sebaliknya, seorang pemain bola voli yang tingkat koordinasi mata-tangan yang kurang baik, maka gerakan smash semi tidan efisien dan kurang mampu mengarahkan pukulannya tepat pada sasaran yang diinginkan. Dengan demikian baik dan tidaknya koordinasi mata-tangan yang dimiliki seorang pemain bola voli akan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan smash semi bola voli.
3. Interaksi antara Latihan Smash dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Kemampuan Smash Semi Bola Voli
Kemampuan siswa dalam melakukan smash semi bola voli dapat ditingkatkan memalui latihan yang tepat dan dilakukan secara sistematis dan terprogram. Latihan smash semi bola voli dapat ditingkatkan dengan menggunakan ketinggian net tetap dan bertahap. Dalam usaha meningkatkan kemampuan smash semi bola voli perlu didukung kemampuan kondisi fisik yang baik, salah satunya koordinasi mata-tangan.
Berdasarkan karaktersitik latihan smash semi dengan ketinggian net tetap dan bertahap, maka siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih cocok diberi latihan smash semi dengan ketinggian net tetap. Karena siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi akan mampu mengkoordinasikan gerakan pukulan smash semi dengan baik meskipun net cukup tinggi 2,43 meter. Karena tinggi net bola voli tinggi, maka dibutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik. Tetapi sebaliknya, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih cocok diberi latihan smash semi dengan ketinggian net bertahap. Tinggi net bola voli yang cukup rendah, sehingga keterlibatkan koordinasi mata-tangan tidak seperti pada ketinggian net tetap. Oleh karena itu dalam memberikan latihan latihan smash semi bola voli harus memperhatikan tingkat koordinasi mata-tangan siswa. Dengan demikian
antara latihan smash dan koordinasi mata-tangan memiliki interaksi di antara keduanya.
C. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh latiihan smash dengan ketinggian net tetap dan bertahap terhadap kemampuan smash semi bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.
2. Ada perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah terhadap kemampuan smah semi bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.
3. Ada interaksi antara latihan smash dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan smash semi bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.
BAB III
METODE PENELITIAN