• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SMASH (Halaman 78-83)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya. Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga simpulan yaitu: (1) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan smash dengan ketinggian net tetap dan berthaap terhadap kemampuan smash semi bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. (2) ada perbedaan yang signifikan kemampuan smash semi bola voli antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. (3) Ada interaksi antara latihan smash dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan smash semi bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Pembahasan hasil penelitian dapat dipaparkan secara rinci sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Latihan Smash dengan Ketinggian Net Tetap dan Bertahap terhadap Kemampuan Smash Semi Bola Voli

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan, ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan smash dengan ketinggian net tetap dan bertahap terhadap kemampuan smash semi bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun

pelajaran 2011/2012. Pada kelompok siswa yang diberi perlakuan latihan smash dengan ketinggian net bertahap mempunyai peningkatan kemampuan smash semi bola voli lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang diberi perlakuan latihan smash dengan ketinggian net tetap.

Latihan smash dengan ketinggian net bertahap memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan smash semi bola voli, karena dilakukan dari cara yang mudah. Ketinggian net dipasang dari jarak 2 meter dari tanah, sehingga hal ini menimbulkan respon yang kuat pada diri sampel. Sampel merasa mudah dan bisa melakukan smash semi dengan baik, sehingga menimbulkan rasa senang pada diri sampel. Ditijau dari hukum belajar gerak Sugiyanto & Kristiyanto (1998: 3) menyatakan, “Hukum pengaruh (law of effect) penguatan atau melemahnya suatu koneksi merupakan akibat dari proses yang dilakukan. Hubungan stimulus respon menguat bila muncul respon disertai oleh keadaan menyenangkan atau memuaskan”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, latihan smash dengan ketinggian net akan menguatkan stimulus dan respon sampel, karena net yang cukup rendah. Net yang cukup rendah, sehingga sampel merasa mudah dan mampu melakukan smash semi. Dan tanpa dirasakan sampel, net dinaikkan secara bertahap akan mampu melakukan smash semi dengan baik.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan antara latihan smash dengan ketinggian net tetap dan bertahap diperoleh nilai Fo sebesar 9.1815 > Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 5.8. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa, ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan smash dengan ketinggian net tetap dan bertahap terhadap kemampuan smash semi bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

2. Perbedaan Pengaruh antara Siswa yang Memiliki Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dengan Siswa yang Memiliki Koordinasi Mata-Mata-Tangan Rendah terhadap Kemampuan Smash Semi Bola Voli

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan, terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan kemampuan smash semi antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi memiliki kemampuan smash semi bola voli yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih efektif dan efisien mengkoordinasikan gerakan smash semi dan mampu mengarahkan pukulannya (bola) pada sasaran yang diinginkan. Karena tingkat koordinasi mata-tangan yang tinggi (baik) tentunya diikuti unsur kondisi fisik yang baik pula seperti kelincahan, keseimbangan, reaksi, kekuatan, dimana komponen-komponen tersebut dapat memberi kontribusi terhadap kemampuan smash semi bola voli. Tetapi sebaliknya, siswa yang tingkat koordinasi mata-tangannya rendah, gerakan smash semi kurang mampu dilakukan dengan baik, gerakannya kurang luwes dan kurang lancar serta pukulannya sering tidak sesuai yang diharapkan. Selain itu, tingkat koordinasi mata-tangan rendah, sudah barang tentu komponen kondisi fisik lainnya, seperti kelincahan, reaksi, keseimbangan, kekuatan juga kurang baik sehingga kurang optimal memberikan dukungan terhadap kemampuan smash semi bola voli.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordiansi mata-tangan rendah diperoleh nilai Fo 4,5880 > Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan 4.1. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa, ada perbedaan pengaruh yang signifikan kemampuan smash semi bola voli ntara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra

ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

3. Interaksi antara Latihan Smash dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Kemampuan Smash Semi Bola Voli

Dari tabel 7 jelas tampak ada interaksi antara kedua faktor utama penelitian. Untuk kepentingan pengujian interaksi faktor utama terbentuklah tabel sebagai berikut:

Tabel 11. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama terhadap Peningkatan Kemampuan Smash Semi Bola Voli

A1 A2 Rerata A1 - A2 B1 31.100 31.800 31.450 -0.700 B2 21.900 33.800 27.850 -11.900 Retara 26.500 32.800 29.650 -6.300 B1 - B2 9.200 -2.000 31.1 31.8 21.9 33.8 0 5 10 15 20 25 30 35 40 A1 A2 B1 B2

Grafik 3. Interaksi Latihan Smash dan Koordinasi Mata-Tangan

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, bentuk garis perubahan besarnya nilai peningkatan kemampuan smash semi bola voli

mata-tangan. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa, dalam menerapkan latihan smash bola voli perlu mempertimbangkan tingkat koordinasi mata-tangan tinggi dan tingkat koordinasi mata-tangan rendah. Hal ini karena interaksi antara latihan smash dan koordinasi mata-tangan termasuk jenis interaksi indepanden. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tinggi tinggi lebih cocok diberi latihan smash dengan ketinggian net tetap. Karena siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi akan mampu mengkoordinasikan gerakan smash semi dengan baik meskipun net cukup tinggi. Karena tinggi net bola voli yang tinggi, maka dibutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik. Tetapi sebaliknya, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih cocok diberi latihan smash semi dengan ketinggian net bertahap. Tinggi net bola voli yang cukup rendah, sehingga keterlibatkan koordinasi mata-tangan tidak seperti pada ketinggian net tetap.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan antara latihan smash dan koordiansi mata-tangan diperoleh nilai Fo 10.1559 > Ft 4.11. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa, ada interaksi antara latihan smash dan koordinasi mata-tangan terhadap terhadap kemampuan smash semi bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

BAB V

Dalam dokumen PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SMASH (Halaman 78-83)

Dokumen terkait