• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan sebuah bangsa, tanpa adanya pendidikan maka negara sulit bergerak maju ke arah yang lebih baik lagi dan negara lambat laun akan tenggelam pada pusaran kehancuran. Sekolah sangat penting bagi semua elemen masyarakat baik dari orang yang ekonominya sangat tercukupi sampai kepada yang sangat tidak tercukupi, dari orang yang berada di daerah perkotaan sampai kepada orang yang tinggal di pedesaan karena pendidikan tidak bertujuan untuk mengklasifikasikan hal-hal tersebut, tetapi lebih kepada bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara tanpa membeda-bedakan orang yang bersekolah.

Banyaknya anak penerus bangsa yang pendidikannya harus terpaksa berhenti di pertengahan jalan dan berhentinya pendidikan dikarenakan kurangnya biaya untuk membayar sekolah. Pemerintah cukup cepat dalam menanggapi hal itu, dibuktikan dengan adanya bantuan beasiswa yang

44 Fajar Wahyudi, “Evaluasi Program Beasiswa Pendidikan dalam Upaya Optimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS pada LAZNAS PKPU dan BAZIZ DKI

Jakarta”, diakses dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25099/1/FAJAR%20 WAHYUDI-FSH.pdf pada tanggal 21 Oktober pukul 20.30 WIB

29

diberikan kepada mahasiswa yang kurang mampu untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan hingga selesai. Dengan adanya bantuan yang diberikan pemerintah untuk membiayai peserta didik yang sedang melanjutkan pendidikan, maka seharusnya pendidikan sudah bisa merata tanpa harus adanya lagi persoalan ekonomi yang menjadi salah satu faktor penghambat bagi sebagian orang yang ingin menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) adalah salah satu dari sekian banyaknya program pemerintah dalam membantu para anak bangsa untuk melanjutkan pendidikannya dengan harapan kualitas dirinya dapat meningkat dan nantinya akan bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan negara. Namun, program tersebut banyak disalahgunakan oleh oknum penerima bantuan program, awalnya bantuan tersebut diberikan untuk memudahkan mahasiswa dalam menunjang kegiatan sehari-harinya selama perkuliahan, tetapi bantuan tersebut di gunakan untuk hal yang tidak ada kaitannya dengan perkuliahan. Dalam hal ini evaluasi dalam program tersebut masih harus dilakukan. Sesuai dengan tujuan penelitian maka model evaluasi yang dipilih adalah CIPP (Context, Input, Process, Product) dengan fokus evaluasi terdapat pada konteks, masukan, proses, dan hasil program.

Evaluasi konteks berfokus pada landasan hukum, latar belakang, analisis SWOT, dan tujuan program. Evaluasi input meliputi pengelola KJMU, pendanaan KJMU, penerima KJMU, sarana, dan prasarana pendukung program KJMU. Pada evaluasi proses terdapat sosialisasi, monitoring, dan evaluasi program. Pada evaluasi produk terdapat hasil program, pelaporan program, dan evektifitas program.

30

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Evaluasi Program KJMU

1.

Sosialisasi Program

2.

Monitoring Program

3.

Evaluasi

Program

31 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan peneliti. Pada penelitian ini, tempat penelitian dilakukan di dua tempat, di antaranya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang beralamat di Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia dan P4OP Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang beralamat di Jl. Kober Kecil No. 29 A, RT 01/08, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.

Adapun penelitian direncanakan pada bulan September - Desember 2020 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Aktivitas

2020 2021

Jun Jul Sep Des Jan Feb Mar Jun Ju

l Studi Pendahuluan

Studi Literatur Pengumpulan Data Analisis Data Penyusunan Skripsi Bimbingan Skripsi Sidang Munaqosah

32 B. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan peneliti dalam penelitian evaluasi program ini dengan cara deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu dengan menjelaskan secara detail tentang hasil penelitian dan memberikan pemahaman terhadap pembaca tentang penelitian ini. Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.45

Penelitian analisis deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antarkegiatan.46 Data diperoleh dari observasi, maupun wawancara. Hal lain yang dapat diperoleh dari studi dokumen, laporan, jurnal, maupun undang-undang dan peraturan pemerintah.

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnografi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, sering kali disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.47

Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah goal based evaluation, Scriven mendefinisikan goal based evaluation adalah setiap jenis evaluasi berdasarkan pengetahuan dan direferensikan kepada tujuan- tujuan program, orang, atau produk.48

Model evaluasi yang digunakan adalah model CIPP (Context, Input, Process, Product). Model ini merupakan kegiatan melukiskan, memperoleh dan

45 Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif dan R&D, 2009, Bandung: Alfabeta hlm. 56

46 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, 2011, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hlm. 73

47 Sugiyono, Op.Cit., hlm. 5

48 Wirawan, Evaluasi Teori, Model Standar, Aplikasi, dan Profesi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm. 123

33

menyediakan informasi yang berguna untuk menilai alternatif-alternatif pengambilan keputusan.49 Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang mana peneliti sebagai instrumen penelitian mengumpulkan data dalam bentuk kata-kata atau gambar-gambar.

C. Instrumen Penelitian

Penyusunan instrumen ini berdasarkan metode yang dipilih, maka instrumen yang digunakan adalah peneliti itu sendiri, dan dikembangkan menurut metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hal ini dibutuhkan lembar pengamatan, pedoman dalam melakukan wawancara dan pedoman dalam studi dokumentasi. Berikut tabel kisi-kisi instrumen penelitian:

Komponen Fokus Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data Studi

Dokument asi

Wawancara Observasi

Konteks Landasan Hukum

Pengelola KJMU

√ √

Latar Belakang KJMU

Pengelola KJMU

√ √

Tujuan Program KJMU

Pengelola KJMU

√ √

Input SDM Pengelola

KJMU, Pengurus KJMU di

√ √ √

49 T. Rusman Nurhakim, Riset Evaluasi dalam Pendidikan, (Ciputat: UIN Jakarta, 2019), hlm.

91

34

UIN Jakarta, Mahasiswa Pendanaan

Pendidikan

Mahasiswa, Pengelola KJMU di P4OP, Pengurus KJMU

√ √ √

Penerima KJMU

Mahasiswa, Pengelola KJMU di P4OP, dan Pengurus KJMU di UIN Jakarta

√ √ √

Sarana dan Prasarana pendukung program

Mahasiswa, Pengelola KJMU di P4OP, dan Pengurus KJMU di UIN Jakarta

√ √ √

Proses Sosialisasi Program

Mahasiswa, Pengelola KJMU di P4OP, dan Pengurus KJMU di UIN Jakarta

√ √

35 Monitoring

dan evaluasi program

Mahasiswa, Pengelola KJMU di P4OP, dan Pengurus KJMU di UIN Jakarta

√ √ √

Produk Hasil Program

Mahasiswa dan

Pengelola KJMU di P4OP

√ √

Pelaporan program

Mahasiswa, Pengelola KJMU di P4OP, dan Pengurus KJMU di UIN Jakarta

√ √

Efektivitas program

Mahasiswa, Pengelola KJMU di P4OP, dan Pengurus KJMU di UIN Jakarta

√ √

Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan sangat penting dalam penelitian.

Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki

36

kredibilitas tinggi dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif.50

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.51

Dalam meneliti “Evaluasi Program KJMU di UIN Jakarta”, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Berikut penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, di antaranya:

1. Observasi

Observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindra, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.52

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang membutuhkan data secara riil, dan dapat ditangkap langsung oleh panca indra. Dalam penelitian ini, peneliti mengobservasi aspek fisik maupun nonfisik. Aspek fisik yang diobservasi seperti kelengkapan sarana prasarana yang digunakan, surat ketetapan, perencanaan program, dan pelaporan program KJMU. Kemudian dalam aspek nonfisik, peneliti mengobservasi

50 Anonim, Metode Pengumpulan Data Penelitian: Materi Kuliah Metodologi Penelitian PPs. UIN Maliki Malang, 2011, hlm. 1

51 Sugiyono, Op.Cit., hlm. 225

52 Anonim, Metode Pengumpulan Data, Op. Cit., hlm. 2

37

pelaksanaan program, dan melihat efektivitas serta kesesuaian program KJMU.

2. Wawancara

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.53

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara diantaranya pedoman wawancara tidak terstruktur, yang mana pedoman wawancara hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan, sedangkan pada pedoman wawancara terstruktur, pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list.54

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung kepada mahasiswa, pengelola KJMU yang berada di P4OP dan UIN Jakarta.

Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang kegiatan program dan peneliti menggunakan wawancara terstruktur untuk memperoleh data yang akurat.

Tahapan Indikator No. Butir Jumlah

Konteks Landasan Hukum 1,2,3 3

Latar Belakang KJMU

4 1

Tujuan Program KJMU

5,6 1

Input Sumber Daya

Manusia

7,8 2

53 Ibid.

54 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 202

38

Pendanaan Program 10 2

Sasaran atau penerima

9

Sarana dan

Prasarana

Pendukung program

11 1

Proses Sosialisasi Program 12,13,14 3 Monitoring

Program

15,16 2

Evaluasi program 17,18,19 3

Produk Hasil Program 20 1

Pelaporan program 21 1

Efektivitas program 22,23,24,25 4

Tabel 2 Kisi-kisi Wawancara Evaluasi Program KJMU di UIN Jakarta

3. Studi Dokumentasi

Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cendera mata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretis untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna.55

Dalam penelitian ini, data berupa dokumen yang dibutuhkan oleh peneliti adalah surat, foto atau gambar yang mendukung keakuratan data dalam penelitian.

55 Anonim, Metode Pengumpulan Data, Op. Cit., hlm. 3

39

No Daftar Dokumen Keterangan

Keterangan Ada Tidak

1 Undang-undang terkait KJMU 2 Profil KJMU

3 Latar Belakang KJMU 4 Daftar Universitas Penerima

KJMU

7 Data Penerima KJMU UIN Jakarta

8 SOP Pendaftaraan dan pelaksanaan KJMU 9 Pamflet Sosialisasi 10 Kartu KJMU

11 Buku Tabungan KJMU 12 Bukti Penerimaan KJMU 13 Pamflet Sosialisasi KJMU

Tabel 3 Kisi-kisi Studi Dokumentasi Evaluasi Program KJMU di UIN Jakarta

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus hingga data jenuh.56

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data di lapangan dengan model Miles dan Huberman. Adapun langkah-langkah analisis diantaranya:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

56 Sugiyono, Op.Cit., hlm.243

40

Reduksi data adalah analisis data yang dilakukan dengan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema serta polanya.57 Dalam mereduksi data perlu untuk dicatat dan didata secara teliti dan rinci. Reduksi data berarti merangkum, memiliki hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Ketika data sudah dirangkum sedemikian rupa maka akan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya karena data yang ditemukan telah dipilah sesuai kebutuhan peneliti.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah mereduksi data, selanjutnya data disajikan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.58 Penyajian data dapat disebut dengan tersusunnya sekumpulan informasi yang dapat ditarik kesimpulan dan pengambilan tindakan selanjutnya.

Dalam hal ini, dapat lebih meningkatkan pemahaman peneliti terhadap kasus yang diteliti.

3. Conclusion Drawing atau verification

Langkah ketiga dalam analisis data ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Hal ini dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.59 Verifikasi dapat dilakukan dengan singkat, yaitu dengan cara mengumpulkan data baru.60

57 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 15

58 Sugiyono, Op.Cit., hlm.249

59 Ibid, hlm. 252

60 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, diakses dari

http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/3_Metpen-Kualitatif.pdf pada 23 November 2019, pukul 11.00 WIB

41

Teknik analisis data pada penelitian “Evaluasi Program KJMU di UIN Jakarta” menggunakan 3 tahap yakni mereduksi data, melakukan display data dan memverifikasi data. Pada tahap pertama, peneliti merangkum semua data dengan memilih hal yang dibutuhkan, selanjutnya data tersebut disajikan dan diberikan kesimpulan.

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul) 1. Latar Belakang Lahirnya KJMU

“Program KJMU merupakan pemberian bantuan peningkatan mutu pendidikan bagi calon mahasiswa yang tergolong tidak mampu dalam segi materi/ekonomi dan memiliki potensi akademik yang baik guna meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi dengan dibiayai oleh pemerintah daerah dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta.

“Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan berperan penting dalam keberlangsungan KJMU.””P4OP berkantor pusat di Gedung UPT P4OP yang berada di Jl.

Kober kecil No.29 A, RT.03/08 Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta 13350. Penyelenggaraan KJMU diadakan sejak tahun 2016 dengan total penerima sebanyak 594 orang dengan jumlah anggaran Rp2.147.483.647.61 Hingga saat ini, jumlah penerima KJMU per tahun 2020 tahap 2 yakni sebanyak 10.264 orang dari 112 universitas yang ada di Indonesia. Setiap universitas yang melakukan perjanjian kerja sama memiliki forum mahasiswa bagi yang menjadi penerima KJMU yang berfungsi dan bertugas untuk mengoordinasikan, menampung, menjaring, mengumpulkan data, dan menginformasikan dari mahasiswa penerima.

2. Landasan Hukum

61 http://statistik.jakarta.go.id/tabel/jumlah-penerima-kartu-jakarta-mahasiswa-unggul-kjmu/

Diakses pada tanggal 18 Januari 2021, pukul 21.34

43

“Berdasarkan””Peraturan”“Gubernur”“Provinsi”“DKI”

“Jakarta No. 133 Tahun 2016 tentang Bantuan Biaya Peningkatan Mutu Pendidikan Bagi Keluarga Tidak Mampu, KJMU mulai diselenggarakan dan disalurkan langsung pada tahun 2016 dengan jumlah 594 orang penerima di 46 PTN yang ada di Indonesia.”

Pada tahun 2019 diresmikannya perluasan program KJMU ke Perguruan Tinggi Swasta sesuai dengan Peraturan Gubernur No.

97 Tahun 2019. Pada awalnya KJMU diperuntukkan mahasiswa penerima KJMU yang melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Negeri. Namun, seiring berjalannya waktu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas penyelenggaraan calon penerima bantuan KJMU hingga Perguruan Tinggi Swasta.

Temuan evaluasi yang diamati saat peneliti melakukan studi dokumentasi terdapat perubahan peraturan gubernur terkait sasaran penerima KJMU, yang awalnya sasaran calon penerima KJMU diperuntukkan untuk calon mahasiswa/mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di PTN. Namun, per tahun 2019 peraturan gubernur menambahkan apabila mahasiswa yang berkuliah di PTS (Perguruan Tinggi Swasta) juga tetap dapat mendaftarkan dirinya sebagai calon penerima KJMU. Terdapat 12 Perguruan Tinggi Swasta yang sudah bekerja sama dalam program KJMU.

Hal ini dapat diketahui bahwa adanya perubahan peraturan gubernur, sasaran yang awalnya hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di PTN, sekarang mahasiswa PTN maupun PTS dapat memanfaatkan kesempatan menerima bantuan biaya peningkatan mutu melalui program ini.

3. Tujuan dan Sasaran KJMU

Tujuan diselenggarakannya KJMU dalam pemberian bantuan biaya peningkatan mutu pendidikan KJMU yakni:

44

a. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di PTN atau PTS bagi calon peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi, dan memiliki potensi akademik yang baik.

b. Memberikan bantuan biaya peningkatan mutu pendidikan kepada calon mahasiswa yang memenuhi kriteria untuk menempuh pendidikan program diploma/sarjana sampai selesai dan tepat waktu.

c. Meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.

d. Menumbuhkan motivasi bagi peserta didik untuk meningkatkan prestasi dan kompetitif.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti, tujuan lain yang diinginkan dalam program ini yakni:

a) Mendongkrak ekonomi lemah

b) Menjadi penerus di pemerintahan ibu kota

c) Memberikan sumbangsihnya terhadap pembangunan DKI Jakarta

d) Meningkatkan mutu pendidikan.62

Ada dua sasaran untuk calon penerima bantuan biaya mutu pendidikan KJMU, yakni:

a. Peserta didik yang ingin melanjutkan pendidikannya di universitas, tetapi memiliki keterbatasan ekonomi

b. Mahasiswa yang sudah masuk di universitas, tetapi tidak mampu secara ekonomi.

62 Hasil wawancara dengan Staff Koordinator KJMU, Fauzi, pada tanggal 21 Januari 2021

45

KJMU merupakan program yang yang dikelola oleh dinas pendidikan.

Untuk mengoptimalkan tercapainya tujuan dalam keberlangsungan program KJMU ini, dinas pendidikan menanamkan visi dan misi sebagai batasan untuk mencapai tujuan program KJMU. Maka dari itu, dinas pendidikan menanamkan visi “Mewujudkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas untuk semua.”

Selanjutnya, misi dinas pendidikan adalah “Mewujudkan akses yang merata dan berkeadilan, mewujudkan pembelajaran yang bermutu, mewujudkan efektivitas birokrasi dalam pelayanan pendidikan, meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan peran ekosistem pendidikan, mewujudkan tata kelola, akuntabilitas, dan transparansi pendidikan.”

Berdasarkan paparan di atas dapat dijelaskan bahwa jika dinas pendidikan memiliki kualitas yang baik dan masyarakat dapat merasakan kepuasan terkait pelayanan dan strategi yang dilakukan dinas pendidikan terkait peningkatan dan perluasan akses pendidikan guna mewujudkan masyarakat penerus bangsa yang berpendidikan dan menjunjung nilai kebangsaan.

4. Kedudukan dan Struktur Organisasi

Forum KJMU adalah cabang yang merupakan unit pelaksana teknis yang dipimpin oleh seorang ketua forum yang berada di bawah Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta. Ketua forum diberikan wewenang mengoordinasikan, menginformasikan, dan mengumpulkan data dari mahasiswa yang selanjutnya akan diserahkan ke Bidang Kemahasiswaan guna penginputan data. Bidang Kemahasiswaan diberikan wewenang memantau dan menginput data mahasiswa penerima setiap semester sehingga tugas ketua forum dapat berjalan dengan lancar.

46 5. Struktur KJMU UIN Jakarta

Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan KJMU UIN Jakarta

Koordinator KJMU : Dewi Lestari, M.Pd

Kepala Biro Kemahasiswaan dan Kerjasama : Dr. H. Jaenuddin, M.Ag Ketua Umum Forum KJMU UIN Jakarta : M. Nur Ardiansyah Wakil Ketua Forum KJMU UIN Jakarta : Farhan Arsyad

Sekretaris I : Ade Mila Pratiwi

Sekretaris II : Abdul Wahid Nur

Sekretaris III : Hikmatul Veriana

Humas I : Fanny andisa

Himas II : Masito

Humas III : Siti Arma

Humas II Sekretaris I

Sekretaris II

Ketua Forum KJMU UIN Jakarta

Wakil Forum KJMU UIN Jakarta

Humas III Sekretaris III

Koordinator KJMU UPT P4OP Dinas Pendidikan

Humas I

Humas II

Humas III Biro Kemahasiswaan dan

Kerjasama UIN Jakarta

Sekretaris I

Sekretaris II

45

Forum KJMU merupakan suatu wadah yang disediakan untuk menampung segala informasi dan kegiatan mahasiswa yang diarahkan oleh P4OP Dinas Pendidikan. Forum KJMU UIN Jakarta pertama kali didirikan pada tahun 2016.

Pengurus dalam forum ini terdiri dari beberapa mahasiswa yang menerima bantuan dari berbagai fakultas. Susunan dari forum ini terdiri dari badan pengurus harian fakultas yang mengumpulkan data setiap mahasiswa penerima KJMU yang ada di fakultas yang nantinya akan diserahkan ke pengurus forum pusat di UIN untuk didata ulang kemudian menggabungkan data dari seluruh fakultas sebelum diserahkan ke pihak kampus dan P4OP.

Pengurus forum ini berasal dari mahasiswa semester 6 dan 8. Masa jabatan pengurus ini kurang lebih 2 tahun setiap 1 periode, berlaku untuk pengurus fakultas maupun pengurus universitas. Mahasiswa pengurus dipilih berdasarkan dari keaktifan mahasiswa terhadap kegiatan yang diadakan oleh pengurus.

Dalam forum ini, awalnya pengurus secara informatif memberikan informasi dan sosialisasi dalam kegiatan selama program ini berlangsung. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak pengurus yang sibuk dengan masing-masing kegiatannya sehingga tidak lagi banyak informasi yang mahasiswa penerima dapatkan. Hal ini menyebabkan banyak terjadi kesalahpahaman di antara mahasiswa penerima dan pengurus.

46 B. KJMU DI UIN JAKARTA

a. Latar Belakang KJMU di UIN Jakarta

KJMU merupakan program pemberian bantuan biaya peningkatan mutu pendidikan bagi calon/mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik yang baik guna meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi dengan dibiayai penuh dari APBD Provinsi DKI Jakarta. UIN Jakarta merupakan salah satu universitas yang telah bekerja sama dengan dinas pendidikan dalam keberlangsungan program KJMU. Latar belakang diselenggarakannya program KJMU ini disebabkan banyaknya calon/mahasiswa yang memiliki potensi akademik dan memiliki bakat, tetapi tidak memiliki biaya untuk kuliah dan biaya untuk kebutuhan sehari-hari sehingga dengan adanya KJMU ini calon/mahasiswa dapat melanjutkan pendidikan dengan baik dan mengembangkan potensi akademik dan bakat nonakademik di universitas.

Banyaknya mahasiswa yang berasal dari DKI Jakarta, bersekolah di SMA/MA/SMK, dan mendapatkan KJP sebelumnya di sekolah tempat mereka berasal sehingga mereka mendaftar KJMU untuk melanjutkan bantuan yang sebelumnya mereka peroleh. Hal ini membantu mahasiswa untuk meringankan beban orang tua dalam keberlangsungan masa perkuliahan mahasiswa.

b. Tujuan Program KJMU

Tujuan diselenggarakannya program KJMU terbagi menjadi 2 yakni umum dan khusus. Tujuan ini berlaku juga

Dokumen terkait