• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berpikir

Dalam dokumen Tesis Syahrianah Syahran (Halaman 53-57)

BAB II LANDASAN TEORI

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah dan tinjauan pustaka dapat dikatakan bahwa hasil dari proses pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu berasal dari luar diri siswa antara lain lingkungan, model pembelajaran, pendekatan, metode yang digunakan guru

Model pembelajaran yang baik adalah model pembelajaran yang dapat memaksimalkan potensi siswa, dapat meningkatkan minat siswa untuk ikut serta dalam proses membangun pengetahuan, dan mampu membuat semua siswa dengan kemampuan yang beragam ikut berpartisipasi. Dalam hal ini model pembelajaran

commit to user

ikut meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri siswa antara lain cara belajar, minat, kemampuan intelektual, sikap percaya diri. Adanya rasa percaya diri siswa akan memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu melakukan segala aktivitas belajar serta mampu menghadapi masalah yang ada didalamnya.

1. Kaitan Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Matematika.

Penggunaan model pembelajaran turut serta berpengaruh terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat justru dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Agar model pembelajaran terpilih dengan tepat, seorang guru harus mengetahui model pembelajaran sesuai kebutuhan siswa serta yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran berdasarkan konstruktivisme, yaitu siswa berusaha untuk belajar dan menyelesaikan soal dengan caranya sendiri sehingga siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit dalam pelajaran. Siswa

dapat saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Number Heads

Together adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang saling memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk saling membagi ide dan saling mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan juga dalam pembelajaran ini mendorong siswa untuk meningkatkan

kerjasama mereka. Pada pembelajaran Number Heads Together setiap anggota

commit to user

37 berbeda-beda setiap anggota kelompoknya namun dipastikan bahwa diantara anggota kelompok dapat menjelaskan hasil pekerjaannya masing-masing kepada teman sekelompoknya. Disamping itu untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok tergantung dengan permintaan guru dengan menyebut nomor anggota kelompoknya.

Pada pembelajaran tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif berdasarkan konstruktivisme juga, namun dalam pembelajarannya semua tugas yang diberikan guru dikerjakan bersama-sama dalam satu kelompok dengan harapan siswa yang pandai dapat berbagi dengan temannya yang lain. Untuk mempresentasikan hasil kelompok ditentukan oleh kesepakatan kelompok sebagai perwakilan kelompok.

Dari uraian di atas dapat diduga bahwa model pembelajaran kooperatif Number Heads Together dan model pembelajaran kooperatif STAD berpengaruh terhadap hasil belajar matematika.

2. Kaitan Sikap Percaya Diri dengan Hasil Belajar Matematika.

Sikap percaya diri adalah suatu keyakinan terhadap diri dimana keyakinan tersebut merupakan keyakinan akan kemampuan dan kesanggupan diri sendiri dalam beraktivitas serta dalam menghadapi dalam berbagai situasi dan keadaan lingkungan sekitarnya Dalam hal ini dengan adanya sikap percaya diri, seorang siswa akan memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu melakukan segala aktivitas belajar serta mampu menghadapi masalah yang ada di dalamnya.

Rasa percaya diri yang tinggi merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan siswa tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi

commit to user

serta harapan yang realistik terhadap diri sediri, sehingga dengan sikap percaya diri yang tinggi akan tinggi pula hasil belajar matematika yang diperoleh siswa.

3. Kaitan Model Pembelajaran dan Sikap Percaya Diri terhadap Hasil Belajar Matematika.

Kepercayaan diri merupakan komponen awal untuk dapat berinteraksi dengan baik dilingkungan sekitarnya. Oleh karena itu dalam menggunakan model pembelajaran dalam proses pembelajaran guru perlu memperhatikan faktor kepercayaan diri siswanya karena faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar matematika.

Model pembelajaran tipe Number Heads Together (NHT) memberikan

kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk saling berdiskusi menyampaikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang tepat. Pada tahap kepercayaan diri dalam belajar siswa diharapkan mampu melatih kepercayaan dengan cara mau menyampaikan jawaban yang diperoleh kepada teman-temannya dengan berani maju ke depan kelas dan seandainya jawaban yang dipilihnya berbeda, siswa lain diharapkan mau menyampaikan alasannya dengan berani secara lisan maupun

tertulis. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together dan kepercayaan diri berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. Siswa dengan sikap percaya diri tinggi cendrung memperoleh hasil belajar yang lebih baik dari siswa dengan sikap percaya diri sedang maupun rendah dan siswa dengan sikap percaya diri sedang lebih baik hasil belajarnya daripada siswa dengan sikap percaya diri rendah.

commit to user

39

Model pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

adalah pembelajaran dengan diskusi dalam kelompok agar siswa saling membantu untuk menguasai materi yang diberikan, yaitu siswa yang pandai dapat membantu siswa yang kurang pandai dalam kelompoknya. Dalam pembelajarannya semua tugas yang diberikan guru dikerjakan bersama-sama dalam satu kelompok dengan harapan siswa yang pandai dapat berbagi dengan temannya yang lain. Untuk mempresentasikan hasil kelompok ditentukan oleh kesepakatan kelompok sebagai perwakilan kelompok yang umumnya siswa yang pandai lebih berperan. Siswa yang pandai memungkinkan memiliki sikap percaya diri tinggi dan siswa yang kurang pandai sikap percaya diri cenderung rendah. Hal ini patut diduga pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dengan sikap percaya diri tinggi lebih baik hasil belajar matematikanya daripada siswa dengan sikap percaya diri sedang maupun rendah dan siswa dengan sikap percaya diri sedang lebih baik hasil belajar matematikanya daripada siswa dengan sikap percaya diri rendah.

Dalam dokumen Tesis Syahrianah Syahran (Halaman 53-57)

Dokumen terkait