• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

C. Kerangka Konseptual Penelitian

1. Pengaruh Etos Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Etos kerja merupakan suatu semangat kerja yang dimiliki karyawan untuk mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup yang semakin baik. Karyawan yang memiliki etos kerja tinggi cenderung membangun kesadaran mengenai pentingnya meningkatkan produktivitas kerja. Di dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi terhadap produktivitas kerja. Tujuannya untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik, terutama karyawan akan berprioritas mengunggulkan produktivitasnya dari waktu ke waktu.

Menurut Petty (Sinamo, 2011: 92) etos kerja memiliki tiga aspek seperti (1) keahlian interpersonal yang berkaitan langsung dengan hubungan karyawan dengan pekerjaan lain di lingkungan kerjanya, (2) inisiatif adalah perilaku yang dimiliki karyawan dalam memfasilitasi dirinya agar terdorong untuk meningkatkan kinerjanya, (3) dapat diandalkan adalah perilaku karyawan yang berhubungan langsung dengan adanya harapan terhadap hasil kerjanya. Ketiga aspek etos kerja tersebut biasanya dimiliki oleh karyawan yang memiliki etos kerja yang tinggi.

Etos kerja karyawan yang tinggi merupakan wujud gambaran perusahaan yang memerlukan fleksibilitas yang tinggi dengan budaya kerja yang baik. Manfaatnya adalah untuk membangun kredibilitas yang

memberikan rasa percaya kepada setiap karyawan. Agar budaya kerja perusahaaan dikerjakan dengan etos kerja yang terukur diperlukan sebuah sistem, prosedur, dan kebijakan yang memiliki tingkat keperdulian sosial bisnis untuk secara konsisten mampu memberikan nilai-nilai kebutuhan secara optimal (Sinamo, 2011: 102).

Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut diharapkan karyawan dapat menerapkan etos kerja yang tinggi terutama dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Etos kerja dapat dibentuk apabila seorang karyawan mampu menciptakan kedisiplinan, sikap mental yang kuat, tekad dan orientasi maju terhadap pekerjaan. Selain itu etos kerja karyawan terhadap produktivitasnya terlihat dari kerja keras, moralitas, sentralisasi dalam bekerja sehingga karyawan dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk menghasilkan produktivitas yang maksimal sebagai bentuk kerja keras dan tanggung jawab. Apabila suatu perusahaan mimiliki etos kerja yang rendah dalam melaksanakan pekerjaannya maka perusahaan mengalami kerugian yang disebabkan karena karyawan tidak bekerja dengan seluruh kemampuan yang dimiliki (Ega, 2010: 50).

Hal ini menunjukkan bahwa etos kerja yang dilakukan karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Sebaliknya semakin baik etos kerja yang dimiliki karyawan, maka produktivitas akan menjadi lebih banyak. Tetapi apabila etos kerja yang diberikan buruk atau kurang, maka

produktivitas yang dihasilkan akan sedikit. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut.

H1: Etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan

2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas

Setiap karyawan menuntut adanya perilaku kerja yang memuaskan, salah satunya adalah kepuasan dalam bekerja di perusahaan. Namun kepuasan kerja yang tinggi tidak dapat muncul dengan mudah.

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan positif tentang pekerjaannya, sementara seseorang yang tidak puas akan pekerjaannya akan memiliki perasaan negatif pada pekerjaannya (Handoko, 2011: 81).

Karyawan dengan kepuasan kerja yang tinggi akan merasa senang dan bahagia dalam melakukan pekerjaanya dan tidak berusaha mengevaluasi alternatif pekerjaan lain. Sebaliknya karyawan yang merasa tidak puas dalam pekerjaannya cenderung mempunyai pikiran untuk keluar, mengevaluasi alternatif pekerjaan lain, dan berkeinginan untuk keluar karena berharap menemukan pekerjaan yang lebih memuaskan (Andani, 2006: 17)

Karyawan yang memiliki kepuasan kerja tinggi cenderung membangun kesadaran mengenai pentingnya meningkatkan produktivitas kerja. Setiap perusahaan sangat membutuhkan perubahan ke arah yang lebih baik terutama

kinerja karyawan akan berprioritas mengutamakan produktivitasnya. Kepuasan kerja yang diperoleh karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan yang kepuasan kerjanya terpenuhi akan bekerja dengan maksimal sehingga karyawan dapat memenuhi target atau sasaran yang telah disepakati. Proses timbulnya kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor kepuasan pada pekerjaan itu sendiri, pembayaran, promosi, dan supervisi.

Kepuasan kerja yang tinggi dari karyawan dapat meningkatkan produktivitas itu sendiri, sehingga karyawan dapat bekerja dengan maksimal. Karyawan yang mempunyai kepuasan dalam bekerja tinggi akan berdampak positif bagi perusahaan. Bila seseorang puas terhadap pekerjaanya, maka karyawan tersebut memiliki sikap positif terhadap pekerjaanya dan sebaliknya bila karyawan merasa tidak puas terhadap pekerjaanya, maka ia akan bersikap negatif terhadap pekerjaanya.

Dengan demikian, kepuasan kerja karyawan yang muncul dari pribadi karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kerja setiap karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka tingkat produktivitas kerja semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja karyawan maka tingkat produktivitas kerja semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis ke dua sebagai berikut:

H2: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

3. Pengaruh Etos Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas

Berdasarkan latar belakang dan kerangka berpikir diatas, maka dapat digambarkan bagan seperti dibawah. Hal ini menunjukkan bahwa etos kerja yang dimiliki karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Semakin tinggi etos kerja yang dimiliki karyawan, maka karyawan dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Tetapi apabila etos kerja rendah, maka produktivitas juga akan rendah. Begitu juga dengan kepuasan kerja yang dimiliki setiap karyawan dapat juga mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja yang dimiliki karyawan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan. Sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja yang dimiliki karyawan maka semakin rendah pula produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis ke tiga sebagai berikut:

H3: Etos kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan tinjauan teoritis dan konsep dasar terdahulu, maka disusun sebuah kerangka pemikiran teoritis yang merupakan kombinasi dari teori dan hasil penelitian yang berkaitan sebagaimana disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar II.I Kerangka Konseptual pengaruh secara parsial

pengaruh secara bersama-sama

Produktivitas kerja

(Y)

Etos kerja (X1)

40 BAB III