• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1.Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

METODE PENELITIAN

H. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1.Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah alat ukur untuk menguji apakah tiap-tiap butir benar-benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2010).Untuk mengukur validitas itematau butir soal digunakan rumus korelasi product moment, yaitu:

rxy = n. (∑XY) – (∑ X) . (∑Y)

√ [n. ∑X2 - (∑X) 2][n. ∑Y2 - (∑Y) 2 ]

Keterangan

rxy=validitas instrumen n =banyaknya responden X = nilai dari setiap item Y = nilai dari seluruh item

Untuk mengetahui valid atau tidak masing-masing item pertanyaan, maka kriteria statistik sebagai berikut:

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtable .Bila rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, sebaliknya jika rhitungdari rumus di atas lebih kecil dari rtabel maka butir tersebut tidak valid. Dan jika rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabletetapi bertanda negatif, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Butir pertanyaan yang tidak valid tidak digunakan dalam pengumpulan data.

Pelaksanaan perhitungan uji validitas pada penelitian ini penulis menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) for Windows versi 16. Kriteria yang digunakan dalam pengujian validitas adalah bila nilai koefisien Corrected Item-Total Correlation suatu item bernilai positif dan lebih besar dari r-tabel pada taraf signifikansi α = 0,05, berarti valid (Sugiyono, 2010). Uji validitas ini menggunakan populasi berukuran n = 42, dengan df = n-2 (df = 42-2 = 40), sehingga didapatkan nilai rtabel = 0, 3044. Dikatakan valid apabila rhitung≥ 0, 3044.

b. Hasil Pengujian Validitas

Tabel III. 4

Uji Validitas Variabel Etos Kerja Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan EK1 0,755 0, 3044 Valid EK2 0,643 0, 3044 Valid EK3 0,709 0, 3044 Valid EK4 0,347 0, 3044 Valid EK5 0,548 0, 3044 Valid EK6 0,782 0, 3044 Valid EK7 0,686 0, 3044 Valid EK8 0,769 0, 3044 Valid EK9 0,455 0, 3044 Valid EK10 0,711 0, 3044 Valid EK11 0,564 0, 3044 Valid EK12 0,324 0, 3044 Valid EK13 0,693 0, 3044 Valid EK14 0,301 0, 3044 Tidak Valid EK15 0,642 0, 3044 Valid EK16 0,728 0, 3044 Valid EK17 0,016 0, 3044 Tidak Valid EK18 0,291 0, 3044 Tidak Valid EK19 0,730 0, 3044 Valid EK20 0,470 0, 3044 Valid EK21 0,274 0, 3044 Tidak Valid EK22 0,753 0, 3044 Valid EK23 0,533 0, 3044 Valid EK24 0,798 0, 3044 Valid EK25 0,593 0, 3044 Valid EK26 0,666 0, 3044 Valid EK27 0,600 0, 3044 Valid EK28 0,557 0, 3044 Valid Sumber : data primer, diolah 2016

Dari tabel di atas terlihat bahwa 28 item pernyataan etos kerja menunjukkan bahwa ke 24pernyataan adalah valid dan 4 pernyataan tidak valid. Dikatakan valid jika nilai rhitung ≥ 0, 3044.

Tabel III. 5

Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan KK1 0,597 0, 3044 Valid KK2 0,723 0, 3044 Valid KK3 0,146 0, 3044 Tidak Valid KK4 0,746 0, 3044 Valid KK5 0,182 0, 3044 Tidak Valid KK6 0,563 0, 3044 Valid KK7 0,003 0, 3044 Tidak Valid KK8 0,022 0, 3044 Tidak Valid KK9 0,569 0, 3044 Valid KK10 0,682 0, 3044 Valid KK11 0,582 0, 3044 Valid KK12 0,516 0, 3044 Valid KK13 0,154 0, 3044 Tidak Valid KK14 0,651 0, 3044 Valid KK15 0,687 0, 3044 Valid KK16 0,667 0, 3044 Valid KK17 0,653 0, 3044 Valid KK18 0,609 0, 3044 Valid KK19 0,636 0, 3044 Valid KK20 0,553 0, 3044 Valid KK21 0,698 0, 3044 Valid KK22 0,524 0, 3044 Valid KK23 0,654 0, 3044 Valid KK24 0,475 0, 3044 Valid Sumber : data primer, diolah 2016

Dari tabel di atas terlihat bahwa 24 item pernyataan kepuasan kerja menunjukkan bahwa ke 19pernyataan adalah valid dan 5 pernyataan. Dikatakan valid jika nilai rhitung≥ 0, 3044.

Tabel III. 6

Uji Validitas Produktivitas

Sumber : data primer, diolah 2016

Dari tabel di atas terlihat bahwa 25 item pernyataan produktivitas kerja menunjukkan bahwa ke 20pernyataan adalah valid dan 5 pernyataan tidak valid. Dikatakan valid jika nilai rhitung≥ 0, 3044.

c. Uji Reliabilitas

Reliabilitasmenunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat

Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan Pro1 0,617 0, 3044 Valid Pro2 0,679 0, 3044 Valid Pro3 0,833 0, 3044 Valid Pro4 0,699 0, 3044 Valid Pro5 0,656 0, 3044 Valid Pro6 0,020 0, 3044 Tidak Valid Pro7 0,098 0, 3044 Tidak Valid Pro8 0,298 0, 3044 Tidak Valid Pro9 0,731 0, 3044 Valid Pro10 0,202 0, 3044 Tidak Valid

Pro11 0,778 0, 3044 Valid Pro12 0,750 0, 3044 Valid Pro13 0,795 0, 3044 Valid Pro14 0,566 0, 3044 Valid Pro15 0,730 0, 3044 Valid Pro16 0,348 0, 3044 Valid Pro17 0,223 0, 3044 Tidak Valid

Pro18 0,604 0, 3044 Valid Pro19 0,650 0, 3044 Valid Pro20 0,797 0, 3044 Valid Pro21 0,821 0, 3044 Valid Pro22 0,618 0, 3044 Valid Pro23 0,745 0, 3044 Valid Pro24 0,850 0, 3044 Valid Pro25 0,693 0, 3044 Valid

diandalkan.Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan uji rumus Alpha Cronbach sebagai berikut (Arikunto, 2010):

Keterangan

r1 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ϭt2

= varian total

Indikator pengukuran reliabilitas sebagai berikut: 0,8 - 1,0 = reliabilitas baik

0,6 - 0,8 = reliabilitas diterima < 0,6 = reliabilitas kurang baik

Dalam uji statistik Cronbach Alpha, untuk mengukur reliabilitas variabel dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,60. Pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel III. 7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Alpha

Cronbach

Keterangan Etos kerja 0,754 Reliabel Sumber: data primer, diolah 2016

Tabel III.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Alpha

Cronbach

Keterangan Kepuasan kerja 0,754 Reliabel Sumber: data primer, diolah 2016

Tabel III.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Alpha

Cronbach

Keterangan Produktivitas 0,762 Reliabel Sumber: data primer, diolah 2016

Untuk pengujian reliabilitasetos kerjadiperoleh Alpha Cronbach sebesar 0,754. Sedangkan pengujian reabilitas kepuasan kerja diperoleh Alpha Cronbach sebesar 0,754 dan pengujian reliabilitas produktivitas diperolehAlpha Cronbach sebesar 0,762. Hasil Alpha Cronbach untuk variabel etos kerja,kepuasan kerja dan produktivitasdiatas menunjukkan bahwa baik etos kerja, kepuasan kerja, dan produktivitasAlpha Cronbach> 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel dinyatakan reliabel. I. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan objek yang telah diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2006). Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data sampel. Statistik deskriptif dapat berupa, penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan penyebaran data melalui rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan persentase. Dalam penelitian ini,

peneliti mengelompokkan tingkat etos kerja ke dalam lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Sedangkan variabel kepuasan kerja juga dikelompokan ke dalam lima kategori yaitu sangat puas, puas, sedang, kurang puas, sangat tidak puas. Sementara itu, variabel produktivitas dikategorikan ke dalam lima kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Rincian kategori untuk masing-masing variabel dapat dilihat dalam tabel berikut, sedangkan perhitungannya terlampir pada lampiran 2.

Tabel III. 10 Etos Kerja

Tingkat Etos Kerja Kategori Etos Kerja 100 –120 Sangat tinggi 81 –99 Tinggi 62 –80 Sedang 43 – 61 Rendah 24–42 Sangat rendah Tabel III. 11 Kepuasan Kerja

Tingkat Kepuasan Kerja Kategori Kepuasan Kerja 79 – 95 Sangat tinggi 63–78 Tinggi 49 – 63 Sedang 34 – 48 Rendah 19 – 33 Sangat rendah Tabel III. 12 Produktivitas

TingkatProduktivitas Kategori Produktivitas 84 – 100 Sangat tinggi

68 - 83 Tinggi

52 - 67 Sedang

36 - 51 Rendah

2. Uji Hipotesis a. Uji Prasyarat

Persamaan regresi perlu meyakinkan linearitasnya dan memenuhi tingkat validitas. Hal ini membutuhkan uji asumsi klasik dengan memakaiuji linearitas, uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokolerasi, dan uji t serta uji f.

1) Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel etos kerja dan kepuasan kerja karyawan mempunyai hubungan linier atau tidak dengan produktivitas karyawan. Uji linearitas ini digunakan dengan analisis varians dengan menggunakan rumus F. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012):

F = S

S

Keterangan:

F = Bilangan untuk linearitas S = Varian tuna cocok

S = Varian kekeliruan

Kriteria pengujian linearitasnya, yaitu:

a. Jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada tarif signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk) = (k-2) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear.

b. Jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel pada tarif signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk) = (k-2) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear.

2) Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan uji sample Kolmogorov Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan besar, artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel purpotive dari distribusi teoritis.

Tes Kolmogorov Smirnov memusat pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga F0 (X) – Sn (X) terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun uji Kolmogorov Smirnov untuk normalitas adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012)

D = maksimum | F0 (X) – Sn (X)| Keterangan:

D = Deviasi Maksimum

F0 = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan Sn (X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan dalam rangka menguji apakah dalam model ganda ditemukan adanya korelasi antara variabel

bebas. Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya sama dengan nol. Apabila terdapat korelasi yang sempurna di antara sesama variabel-variabel bebas ini sama dengan satu, maka koefisien regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien menjadi tidak terhingga. Untuk mendeteksi multikolinearitas digunakan dengan rumus korelasi. Adapun rumusnya sebagai berikut:

rxy= n XY – (X) (Y)

√[n. X2– (X)2][n. Y2– (Y)2 Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara etos kerja dengan kepuasan kerja n = jumlah subjek

X = skor etos kerja Y = skor kepuasan kerja

Cara untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana menurut Hair et al dalam Dwi Priyanto (2009) variabel dikatakan mempunyai masalahmultikolinieritas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Melihat tolerance dan nilai VIF.

Melihat nilai tolerance:

- Terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,10

Melihat nilai VIF:

- Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 - Terjadi multikolinieritas, jika nlai VIF lebih besar atau sama

dengan 10,00 2) Uji Heteroskedastisitas

Suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel bebas (Sugiyono, 2012). Untuk mendeteksi ada tidak masalah heteroskedastitas digunakan uji korelasi Rank Spearman. Rumus korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:

rs = 1- 6 d

n (n2 -1) Keterangan:

d1= perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke-1

n = banyaknya individu atau fenomena yang diberikan kepada rank Selanjutnya dengan bantuan SPSS, untuk menentukan terjadi tidak masalahnya heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut:

 Jika rs hitung > rs tabel, maka terjadi heteroskedastisitas

c. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk melihat suatu hubungan fungsional antara variabel Y dan variabel X. Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Berganda

Teknik ini digunakan untuk menguji pengaruh etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan analisis regresi linier berganda dan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 Keterangan

Y = produktivitas kerja karyawan x1= etos kerja

x2= kepuasan kerja

Ho = Tidak ada pengaruh signifikan etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

H1 = Ada pengaruh signifikan etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

Untuk mengetahui pengujian tersebut dilakukan pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan Uji t dan hipotesis tiga dilakukan dengan Uji F.

2) Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan dengan Uji t dan Uji F

a) Pengujian dengan thitung

Tujuan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Sebagai penafsiran harga β1, β2, dapat diartikan sebagai penguji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel Y. Pengujian terhadap koefisien regresi dalam model diatas adalah pengujian t (t-test) untuk mengetahui tingkat signifikansi dari masing-masing koefisien dengan rumus:

t = b-β Sh

Keterangan:

b = koefisien regresi β = rata-rata sample

Sh = standar eror dan koefisien regresi Kriteria pengujian

Uji thitung tabel dengan 5%

Apabila thitung< ttabel, maka Ho diterima, dan H1 ditolak Apabila thitung> ttabel, maka Ho ditolak, dan H1 diterima

1) Untuk mengetahui pengujian tersebut dilakukan uji hipotesis sebagai berikut:

(a) Uji Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan bahwa ada pengaruh positif etos kerja terhadap produktivitas. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan teknik regresi berganda dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Hipotesis 1 diterima apabila thitung ≥ ttabel atau nilai p < 0,05. Artinya etos kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas. Sebaliknya apabila thitung< ttabel atau nilai p ≥ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya etos kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas.

(b) Uji Hipotesis 2

Hipotesis 2 menyatakan bahwa ada pengaruh positif kepuasan kerja terhadap produktivitas. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan teknik regresi berganda dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Hipotesis 2 diterima apabila thitung ≥ ttabel atau nilai p < 0,05. Artinya kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas. Sebaliknya apabila thitung< ttabel atau nilai p ≥

0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas.

b) Pengujian dengan F hitung

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis 3 yang dirumuskan sebagai berikut:

Hipotesis 3 menyatakan bahwa ada pengaruh positif etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan teknik regresi berganda dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Untuk menguji hipotesis 3 dilakukan uji F, yakni untuk menentukan goodness of fit suatu model. Artinya apakah etos kerja dan kepuasan kerja dapat menjadi prediktor yang baik bagi produktivitas. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesa tersebut adalah: Fh = R2 / k (1-R2)/ (n-k-1) Keterangan: R2 = koefisien determinasi N = banyaknya sampel

Kriteria pengujian

Apabila nilai Fhitung< Ftabel , maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya semua koefisien regresi secara bersama-sama tidak berpengaruh pada taraf 5%.

Apabila nilai Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak, dan H1 diterima. Artinya semua koefisien regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap taraf 5%.

c) Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa kemampuan variabel etos kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas, dapat dihitung dengan rumus koefisien determinasi. Semakin besar koefisien determinasi mununjukkan semakin baik etos kerja dan kepuasan kerja mempengaruhi produktivitas. besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi (Suharyadi & Purwanto, 2004).

63 BAB IV

GAMBARAN UMUM