• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Proses pembangunan daerah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun juga harus mendapatkan dukungan dari pihak – pihak lain seperti dari sektor swasta maupun masyarakat itu sendiri. Salah satu bentuk dukungan swasta dalam usaha percepatan pembangunan daerah adalah melaksanakan program

Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Peran perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial pada wilayah operasinya, diharapkan dapat mengurangi persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sehingga masyarakat dapat terlepas dari

keterbelakangan ekonomi, rendahnya kualitas pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan sebagai manfaat dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.

Kota Cilegon sebagai salah satu kota industri penting di Indonesia, karena terkategorikan ke dalam kawasan andalan industri nasional, terdapat industri vital yang meliputi industri kimia dasar, logam berat, jasa, energi, transportasi, pelayaran dan perdagangan. Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah daerah Kota Cilegon telah membuat suatu aturan yang menegaskan bahwa setiap perusahaan yang beroperasi di wilayah kota Cilegon wajib melaksanakan program CSR. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pasal 9 ayat (1) yang menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di Kota Cilegon pada bidang dan / atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang industri kimia yang terletak di Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol Kota Cilegon, yaitu PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) membuat program-program CSR untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya. Program CSR yang dilaksanakan oleh MCCI mempunyai tiga pilar, yakni kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. Namun dalam

pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) MCCI tersebut

diantaranya adalah : Program CSR yang dilakukan oleh MCCI belum dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat di Kelurahan Gerem; Program-program CSR MCCI belum tersosialisasi secara merata keseluruh masyarakat di Kelurahan Gerem; Program CSR yang dibuat oleh MCCI ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Kelurahan Gerem; Kurangnya partisipasi masyarakat dalam program-program CSR MCCI di bidang pendidikan; Kurangnya bimbingan atau arahan yang diberikan oleh pihak MCCI.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu variabel efektivitas dan variabel pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori efektivitas menurut Sutrisno (2007) dan teori pemberdayaan sumber daya manusia menurut Stewart dalam Makmur (2008). Alasan pemilihan teori ini adalah karena ada kesesuaian antara masalah yang peneliti peroleh dari observasi awal dan wawancara yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan indikator-indikator yang ada dalam teori efektivitas dan pemberdayaan sumber daya manusia.

Variabel efektivitas mengacu pada teori efektivitas menurut Sutrisno (2007 : 125-126), yaitu :

1. Pemahaman Program

Indikator ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana masyarakat mengetahui tentang program-program CSR yang dilaksanakan oleh PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI).

2. Tepat Sasaran

Indikator ini digunakan untuk mengukur apakah program yang dilaksanakan oleh PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau belum. Apakah program

yang dilaksanakan bermanfaat bagi yang menerima atau tidak. Sehingga indikator ini penting digunakan untuk mengetahui efektivitas program suatu kegiatan.

3. Tepat Waktu

Indikator ini digunakan untuk mengetahui apakah program atau kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya atau tidak.

4. Tercapainya Tujuan

Pencapaian tujuan dari program CSR MCCI ini dapat dilihat dari tercapainya tujuan atau misi CSR MCCI yaitu untuk mencerdaskan, meningkatkan mindset hidup sehat, serta memberdayakan masyarakat Gerem.

5. Perubahan Nyata

Indikator ini digunakan untuk melihat perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah menerima program CSR yang telah dilaksanakan oleh PT MCCI.

Sedangkan variabel pemberdayaan mengacu pada teori pemberdayaan sumber daya manusia menurut Stewart dalam Makmur (2008 : 62) yang dibagi dalam dimensi-dimensi berikut ini :

1. Dimensi kemampuan (enabling)

Kemampuan memajukan dan mengembangkan organisasi harus didukung tiga kemampuan, yaitu kemampuan teknis, kemampuan sosial, dan kemampuan konseptual. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauhmana kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi masyarakat agar terlibat dalam program CSR MCCI. Selain itu, dalam penelitian ini juga diharapkan dapat mengetahui sejauhmana kemampuan masyarakat dalam melaksanakan program CSR dari PT MCCI.

2. Dimensi kelancaran (facilitating)

Dimensi ini meliputi indikator ketersediaan informasi, fasilitas kerja, ketersediaan waktu, ketersediaan dana, pendidikan dan pelatihan. Indikator ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran suatu program atau kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT MCCI.

3. Dimensi konsultasi (consultating)

Dimensi ini menempatkan empat indikator, yaitu tatap muka, komunikasi, kotak saran, dan telaahan staf. Indikator ini digunakan untuk menyelaraskan antara keinginan masyarakat dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Melalui indikator ini juga diharapkan dapat menciptakan komunikasi yang baik antara masyarakat dan perusahaan. Sehingga keinginan masyarakat dapat dipenuhi dan misi perusahaan juga tercapai.

4. Dimensi kerjasama (collaborating)

Dimensi collaborating ini mempunyai lima indikator, yaitu rapat,

saling mendukung, membantu, memotivasi dan menyampaikan saran. Indikator ini digunakan untuk mengetahui hubungan timbal balik antara masyarakat dengan perusahaan dalam mencapai tujuan pelaksanaan CSR MCCI.

5. Dimensi membimbing (mentoring)

Dimensi ini meliputi empat indikator, yaitu melatih, memberikan kecakapan, memberikan petunjuk dan mengarahkan. Indikator ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana perusahaan mendorong / menggerakkan masyarakat agar tujuan dari program CSR MCCI dapat tercapai.

6. Dimensi mendukung (supporting)

Dimensi ini menempatkan empat indikator, yakni dukungan moral, dukungan pikiran, dukungan spiritual, dan dukungan finansial. Indikator ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana perrusahaan memberikan dukungan kepada masyarakat. Sehingga dapat menjadi semangat bagi masyarakat dalam melaksanakan program CSR dari PT MCCI.

Untuk lebih jelasnya, kerangka berfikir penulis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir Variabel X Efektivitas menurut Sutrisno (2007 : 125-126) Indikator : 1. Pemahaman program 2. Tepat sasaran 3. Tepat waktu 4. Tercapainya tujuan 5. Perubahan nyata. Variabel Y

Pemberdayaan sumber daya manusia menurut Stewart dalam Makmur (2008 : 62) Indikator : 1. Dimensi kemampuan (enabling) 2. Dimensi kelancaran (facilitating) 3. Dimensi konsultasi (consultating) 4. Dimensi kerjasama (collaborating) 5. Dimensi membimbing (mentoring) 6. Dimensi mendukung (supporting).

Jika efektivitas program CSR MCCI tinggi, maka tujuan CSR untuk memberdayakan masyarakat akan

tercapai.

Identifikasi Masalah :

1. Program CSR yang dilakukan oleh MCCI belum dapat dirasakan oleh

seluruh masyarakat di Kelurahan Gerem.

2. Program-program CSR MCCI belum tersosialisasi secara merata ke

seluruh masyarakat di Kelurahan Gerem.

3. Program CSR yang dibuat oleh MCCI ternyata tidak sesuai dengan

kebutuhan masyarakat di Kelurahan Gerem.

4. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam program-program CSR

MCCI di bidang pendidikan.

5. Kurangnya bimbingan atau arahan yang diberikan oleh pihak MCCI.

Dokumen terkait