• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Kondisi fisik merupakan unsur yang penting dalam menunjang penampilan atlet selam dalam suatu perlombaan. Unsur kondisi fisik yang berpengaruh pada olahraga selam antara lain panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan volume oksigen maksimal. Secara skematis kontribusi antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan volume oksigen maksimal dengan pencapaian prestasi olahraga selam dapat digambar sebagai berikut:

commit to user

Berdasarkan skema kerangka pemikiran di atas dapat diuraikan sumbangan antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan daya tahan kardiovaskuler dengan pencapaian prestasi olahraga selam sebagai berikut:

1. Kontribusi Panjang Tungkai Tterhadap Prestasi Olahraga Selam

Tungkai merupakan bagian dari anthropometrik tubuh yang sangat mendukung dalam olahraga selam. Tungkai memiliki peran penting dalam melakukan dayungan untuk mendapat daya dorong yang besar ke depan. Daya dorong ke depan yang besar didapat dari besarnya kekuatan tungkai dalam melakukan dayungan. Panjang tungkai yang dimiliki atlet selam juga memberi keuntungan dalam hal pengungkit. Dengan memiliki tungkai yang panjang akan memiliki pengungkit yang lebih panjang, sehingga akan menghasilkan dorongan

Faktor-faktor pendukung prestasi selam

Anthropometrik

Volume oksigen maksimal Kondisi fisik

Panjang tungkai Kekuatan otot

tungkai

Prestasi olahraga selam

commit to user

yang lebih besar. Dengan demikian panjangnya tungkai akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian prestasi olahraga selam.

2. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai terhadap Prestasi Olahraga Selam Kekuatan mendayung merupakan faktor yang akan menentukan jauh dan tidaknya sebuah dorongan. Pada olahraga selam membutuhkan kekuatan otot tungkai untuk memberikan hasil dorongan yang lebih maksimal. Kekuatan otot tungkai diperlukan untuk melakukan gerakan mendayung dengan kuat, sehingga mendapat daya dorong yang lebih besar. Kekuatan otot tungkai memiliki peran yang besar dalam menambah dan menghasilkan dorongan yang besar. Semakin besar kekuatan otot tungkai yang dimiliki seorang atlet, maka akan semakin besar dan cepat daya dorong luncuran ke depan yang dicapai. Dengan demikian kekuatan otot tungkai akan memberikan kontribusi pada pencapaian prestasi olahraga selam.

3. Kontribusi Volume Oksigen Maksimal Terhadap Prestasi Olahraga Selam

Volume oksigen maksimal merupakan kemampuan tubuh menggunakan oksigen dengan maksimal untuk dapat melakukan aktivitas dari intensitas sedang sampai tinggi dalam jangka waktu yang lama. Volume oksigen maksimal merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam prestasi olahraga selam. Untuk mencapai prestasi olahraga selam diperlukan ketahanan daya tahan paru jantung secara terus menerus. Daya dorong dalam olahraga selam didapatkan dari gerakan naik dan turun tungkai yang berkelanjutan. Dengan volume oksigen maksimal yang baik, atlet akan dapat melakukan gerakan mendayung kaki tanpa mengalami

commit to user

suatu kelelahan yang berarti. Sehingga akan mendapat laju dorongan yang lebih jauh dan maksimal. Dengan demikian volume oksigen maksimal dapat memberikan kontribusi dalam mempertahankan kerja tubuh sehingga menghasilkan daya gerak yang bertahan dalam waktu yang lama pada olahraga selam.

4. Kontribusi Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Tungkai dan Volume Oksigen Maksimal Terhadap Prestasi Olahraga Selam

Panjang tungkai, Kekuatan otot tungkai dan volume oksigen maksimal merupakan komponen-komponen yang dapat mendukung pencapaian prestasi olahraga selam. Untuk mencapai prestasi olahraga selam yang maksimal komponen-komponen tersebut harus dikerahkan dengan benar.

Panjang tungkai akan memberikan keuntungan dalam dorongan jauh ke depan. Kekuatan otot tungkai berperan pada saat gerakan mendorong yang kuat.

Pada saat gerakan mendayung, volume oksigen maksimal akan dibutuhkan dengan maksimal. Untuk dapat mempertahankan kekuatan otot tungkai maka diperlukan volume oksigen maksimal yang baik.

Dengan demikian panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan volume oksigen maksimal memberikan kontribusi dalam pencapaian prestasi olahraga selam.

commit to user D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif antara panjang tungkai dengan pencapaian prestasi pada olahraga selam.

2. Ada hubungan positif antara kekuatan otot tungkai dengan pencapaian prestasi pada olahraga selam.

3. Ada hubungan positif antara Volume oksigen maksimal dengan pencapaian prestasi pada olahraga selam.

4. Ada hubungan positif antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai secara bersama dengan pencapaian prestasi pada olahraga selam.

5. Ada hubungan positif antara panjang tungkai dan Volume oksigen maksimal secara bersama dengan pencapaian prestasi pada olahraga selam.

6. Ada hubungan positif antara kekuatan otot tungkai dan Volume oksigen maksimal secara bersama dengan pencapaian prestasi pada olahraga selam.

7. Ada hubungan positif antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan Volume oksigen maksimal dengan pencapaian prestasi pada olahraga selam.

commit to user 112 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penelitian ini dilakukan:

Surakarta : Kolam Renang Tirtomoyo Jebres Semarang : Kolam Renang Jatidiri

Demak : Kolam Renang Taman Kota Pekalongan : Kolam Renang Kota Batik

2. Waktu Penelitian

Secara formal penelitian ini dilaksanakan setelah proposal disetujui oleh dosen pembimbing. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 dan pembagian jadwal penelitian sebagai berikut :

commit to user Tabel 2. Jadwal Penelitian

No

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik studi korelasional. Sugiyanto (1994:57) menyatakan, “Melalui studi korelasional dapat diketahui apakah satu variabel berasosiasi dengan variabel yang lain.

Hubungan antara variabel ditentukan dengan menggunakan koefisien korelasi yang dihitung dengan teknik analisis statistik”. Dalam penelitian ini akan dideskripsikan mengenai hubungan dan besarnya kontribusi antara panjang

commit to user

tungkai, kekuatan otot tungkai, dan volume oksigen maksimal terhadap pencapaian prestasi olahraga selam. Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel sebagai berikut:

1) Variabel bebas terdiri atas:

a. Panjang tungkai : X1

b. Kekuatan otot tungkai : X2

c. Volume oksigen maksimal : X3

2) Variabel terikat yaitu:

Pencapaian prestasi pada olahraga selam : Y

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Arikunto, Suharsimi (1996:115) populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Sedangkan Sugiyono (2008:117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

commit to user

dalam penelitian ini adalah seluruh atlet selam putra di provinsi Jawa Tengah yang jumlah 17 orang.

2. Sampel

Menurut Arikunto, Suharsimi (1996 : 117) Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. Sebagai sampel sebaiknya memiliki ciri-ciri yang sama dengan populasi sehingga dapat menggambar keadaan populasi.

Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari populasi dengan acak, sehingga tiap-tiap anggota populasi berhak menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari atlet selam putra di provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 14 orang.

D. Definisi Operasional Variabel

Tujuan definisi operasional dalam penelitian adalah untuk menjelaskan masing-masing variabel dalam penelitian ini, agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Maka perlu dijelaskan definisi variabel-variabel penelitian sebagai berikut :

1. Panjang Tungkai

Tungkai merupakan anggota gerak bawah yang terdiri dari seluruh kaki, mulai dari pangkal paha sampai dengan kaki. Yang dimaksud dengan tungkai adalah anggota gerak badan bagian bawah yang terdiri dari tulang anggota gerak bawah bebas (skeleton extremitas inferior liberae).

commit to user 2. Kekuatan Otot Tungkai

Kekuatan otot menurut Fox, Bowers dan Foss (1993:160) menyebutkan bahwa “daya atau tegangan pada otot atau lebih tepatnya sekelompok otot yang dapat digunakan untuk menahan beban dalam sekali usaha maksimal”.

Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan pengertian kekuatan otot tungkai adalah kemampuan otot atau segerombol otot tungkai untuk mengatasi suatu beban atau tahanan dalam menjalankan suatu aktivitas secara maksimal.

3. Volume oksigen maksimal

Volume oksigen maksimal (VO2max) adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan oksigen (O2) selama kegiatan maksimal. menurut Fox dalam Kiyatno (2009:71) disebutkan bahwa VO2max adalah volume oksigen maksimal yang dapat dikonsumsi oleh jaringan selama melakukan exercise per menit, disebut juga oxygen consumption atau volume oksigen maksimal, V menunjukkan volume, O2 menyatakan oksigen, titik diatas huruf V menyatakan per satuan waktu biasanya per menit, dan maks menyatakan jumlah maksimal oksigen yang dikonsumsi jaringan.

commit to user 4. Perstasi Olahraga Selam

Dalam olahraga selam yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil dari catatan waktu yang diperlihatkan atau yang ditunjukan oleh seorang atlet ketika berlomba pada nomor yang dilombakan. Atlet dikatakan mempunyai prestasi yang baik yaitu mampu menyelam secepat mungkin dengan menempuh suatu jarak dalam hitungan waktu yang sesingkat mungkin. Jadi semakin singkat waktu yang ditempuh bagi seorang atlet maka semakin baik prestasi yang diraih oleh atlet tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes dan pengukuran. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran panjang tungkai

Menurut Johnson dan Nelson (1986:191) pengukuran panjang tungkai dilakukan dengan mengukur panjang tungkai dari tulang ekor terakhir sampai menyentuh lantai

2. Kekuatan otot tungkai

Pengumpulan data kekuatan otot tungkai dilakukan dengan leg dynamometer dari Johnson dan Nelson (1986:123)

commit to user 3. Volume oksigen maksimal

Dari website brianmac.co.uk diakses 12 Mei 2012, alat ukur untuk mengukur volume oksigen maksimal adalah dengan menggunakan multistage fitness test. Tes jenis ini dilakukan dilapangan dengan

menghasilkan perkiraan yang akurat mengenai konsumsi oksigen maksimal.

4. Prestasi olahraga selam

Menurut Hewitt dalam Johnson dan Nelson (1986:307) Prestasi olahraga selam diukur dengan melakukan tes renang selama 15 menit.

F. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran 1. Pengukuran Panjang Tungkai

a. Tujuan

Mengukur panjang tungkai yang diukur dari tulang ekor terakhir sampai dengan menyentuh lantai.

b. Perlengkapan 1) Pita pengukur 2) Penggaris

3) Blangko dan alat tulis c. Prosedur

commit to user

1) Testi berdiri tegak dengan punggung, tumit, pantat dan bahu menempel pada dinding, kedua kaki rapat.

2) Diukur jarak antara tulang ekor terakhir sampai menyentuh lantai dengan menggunakan pita pengukur

d. Pencatatan hasil tes

Catat panjang tungkai hingga 0,1 cm terdekat.

2. Tes Kekuatan Otot Tungkai a. Tujuan

Untuk mengukur kemampuan otot tungkai dengan Leg Dynamometer b. Perlengkapan

1) Leg Dynamometer 2) Ruangan

3) Blangko dan alat tulis c. Prosedur

1) Testi berdiri di atas Leg Dynamometer, tangan memegang handel, badan tegak, kaki ditekuk membentuk sudut kurang lebih 45 derajat.

2) Panjang rantai disesuiakan dengan kebutuhan testi

3) Testi menarik handel dengan cara meluruskan lutut sampai berdiri tegak

4) Dilakukan 3 kali ulangan.

commit to user d. Pencatatan Hasil Tes

Dicatat jumlah berat yang terbanyak dari ketiga angkatan yang dilakukan 3. Tes Pengukuran Volume Oksigen Maksimal

a. Tujuan

Untuk mengukur volume oksigen maksimal dengan perkiraan yang akurat dengan menggunakan Multistage Fitness Test.

b. Perlengkapan

1) Lapangan atau permukaan datar dan tidak licin sekurang-kurangnya panjang 22 meter.

2) Lebar lintasan kurang lebih 1 – 1,5 meter untuk tiap testi.

3) Mesin pemutar kaset (tape recorder) 4) Kaset atau CD Multistage Fitness Test 5) Kerucut sebagai tanda batas jarak 6) Blangko dan alat tulis

7) Asisten c. Prosedur

1) Testi berlari dengan jarak 20 meter dengan bunyi “tut” dari kaset atau CD.

commit to user

2) Testi harus meletakkan satu kaki tepat pada atau dibelakang tanda meter ke 20 pada tiap akhir lari.

3) Testi lari selama mungkin sampai tidak mampu lagi mengikuti kecepatan dalam kaset atau CD.

d. Pencatatan Hasil Tes

1) Untuk mengetahui volume oksigen maksimal testi menggunakan tabel 2) Setelah diketahui volume oksigen maksimal testi digunakan tabel lagi

untuk mengetahui kategori kesegaran jasmaninya 4. Tes Prestasi Olahraga Selam

a. Tujuan

Untuk mengetahui kemampuan penyelam dengan 15 minute endurance swim.

b. Perlengkapan

1) Kolam renang dengan panjang 50 meter 2) Stop watch

3) Meteran

4) Blangko dan alat tulis c. Prosedur

1) 15 minute endurance swim

commit to user

Testi berenang dengan jarak 50 meter selama jangka waktu 15 menit

d. Pencatatan hasil tes

1) 15 minute endurance swim

Dicatat hasil jarak yang diperoleh testi selama berenang 15 menit.

Testi yang gagal berenang selama 15 menit tidak mendapat skor.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi ganda. Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis sederhana.

Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Menurut Somantri dan Muhidin (2006:243) analisis regresi ganda digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui secara sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen (X1), (X2), (X3) ….(Xn) mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

commit to user 1. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum data dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan beberapa uji prasyarat statistik yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari sampel yang normal. Sudjana (1992:291) berpendapat cukup mudah dimengerti kiranya bahwa asumsi normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan. dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors (Sudjana, 1992:466). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah sebagai berikut:

1) Pengamatan x1, x2 …, xn dijadikan bilangan baku zi,z2,...,zndengan menggunakan rumus :

Zi = S

X Xi

Keterangan :

Xi = Nilai yang dimiliki tiap sampel X = Rata-rata

S = Simpangan baku

2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z zi)

commit to user

3) Selanjutnya dihitung proporsi zi,z2,...,znyang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S (zi)

Maka S (Zi) = suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Untuk uji linieritas regresi dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis varians dari Sudjana (1992:322) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

commit to user 2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi masing-masing prediktor terhadap kriterium dan menghitung korelasi ganda antara prediktor dan kriterium. Adapun penghitungan dalam pengujian hipotesis sebagai berikut:

a. Menghitung Koefisien Korelasi Masing-Masing Prediktor

Dilakukan untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antar variabel bebas dalam penelitian. Analisis yang digunakan untuk menguji independensi digunakan analisis product moment dari Sudjana (1992:369) sebagai berikut:

rxy =

commit to user b. Menghitung Korelasi Ganda

Dalam menghitung koefisien korelasi ganda antara prediktor dan kriterium menggunakan analisis regresi tiga prediktor. Adapun hal-hal yang akan dicari antara lain:

1) Menghitung Regresi

Dalam menghitung regresi menggunakan analisis regresi tiga prediktor dari Sutrisno Hadi (1982:33-46). Adapun hal-hal yang dicari antara lain adalah:

= a1X1 + a2X2 + a3X3 + K

Keterangan:

= Estimasi Y X1 = Prediktor 1 X2 = Prediktor 2 X3 = Prediktor 3

a1 = Bilangan koefisien prediktor 1 a2 = Bilangan koefisien prediktor 2 a3 = Bilangan koefisien prediktor 3 K = Nilai angka konstanta

commit to user 2) Mencari koefisien korelasi tiga prediktor

Rumus koefisien korelasi tiga prediktor dari Sutrisno Hadi (1982:21) sebagai berikut:

R(1, 2, 3) = koefisien korelasi antara prediktor dengan kriterium Y = kriterium

∑ x1Y = jumlah produk skor deviasi antara prediktor 1 dengan kriterium

∑ x2Y = jumlah produk skor deviasi antara prediktor 2 dengan kriterium

∑ x3Y = jumlah produk skor deviasi antara prediktor 3 dengan kriterium

a1 =bilangan kofisien prediktor 1 a2 = bilangan kofisien prediktor 2 a3 = bilangan kofisien prediktor 3 3) Melakukan uji signifikasi regresi

Dalam melakukan uji signifikansi tersebut degan menggunakan rumus dari Sutrisno Hadi (1982:32) sebagai berikut:

commit to user

F

reg

=

Keterangan :

Freg = Harga F garis regresi RKreg = Rata-rata kuadrat regresi RKres = Rata-rata kuadrat residu

4) Mencari kontribusi masing-masing prediktor

Untuk mencari seberapa besar kontribusi variabel tiap-tiap prediktor menggunakan rumus sebagai berikut :

a) Sumbangan Relatif

(1) Prediktor X1 = SR % = (2) Prediktor X2 = SR % = (3) Prediktor X3 = SR % =

b) Sumbangan Efektif X1, X2, X3 terhadap Y dengan rumus:

(1) SE % X1 = SR % X1. R2 (2) SE % X2 = SR % X2. R2 (3) SE % X3 = SR % X3. R2

commit to user Keterangan :

SR % = sumbangan relatif dalam persen SE % = Sumbangan efektif dalam persen JKreg = Jumlah kuadrat regresi

Y = Kriterium

∑ x1Y = Jumlah produk skor deviasi antara predikator 1 dengan kriterium

∑ x2Y = Jumlah produk skor deviasi antara predikator 2 dengan kriterium

∑ x3Y = Jumlah produk skor deviasi antara predikator 3 dengan kriterium

a1 =Bilangan kofisien prediktor 1 a2 = Bilangan kofisien prediktor 2 a3 = Bilangan kofisien prediktor 3

R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor

commit to user 130 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas yaitu: panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, volume oksigen maksimal dan satu variabel terikat yaitu prestasi olahraga selam. Data yang diperoleh dari tiap-tiap variabel tersebut kemudian dikelompokkan dan dianalisis dengan statistik, seperti terlihat pada lampiran.

Adapun rangkuman deskripsi data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Deskripsi Data Hasil Tes Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Tungkai, Volume Oksigen Maksimal dan Prestasi Olahraga Selam

Variabel N Mean SD Max Min

Panjang Tungkai 14 82,714 6,821 92 72

Kekuatan otot tungkai 14 91,071 7,000 105 80

Volume oksigen maksimal 14 39,386 3,212 43,9 35 Prestasi olahraga selam 14 0,789 0,102 0,95 0,65

commit to user 1. Data Panjang Tungkai (X1)

Data panjang tungkai (X1) merupakan skor yang didapat dari pengukuran panjang tungkai. Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh skor tertinggi sebesar 92, dan terendah sebesar 72. Mean sebesar 82,714, Simpangan baku (standar deviasi/SD) sebesar 6,821.

2. Data Kekuatan Otot Tungkai

Data kekuatan otot tungkai (X2) merupakan skor yang didapat dari pengukuran kekuatan otot tungkai dengan Leg Dynamometer. Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh skor tertinggi sebesar 105, dan terendah sebesar 80.

Mean sebesar 91,071, Simpangan baku (standar deviasi/SD) sebesar 7,000.

3. Data Volume Oksigen Maksimal

Data volume oksigen maksimal (X3) merupakan skor yang didapat dari pengukuran Volume oksigen maksimal dengan MFT. Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh skor tertinggi sebesar 43,9, dan terendah sebesar 35. Mean sebesar 39,386, Simpangan baku (standar deviasi/SD) sebesar 3,212.

4. Data Pretasi Olahraga Selam

Data prestasi olahraga selam (Y) merupakan skor yang didapat dari pengukuran Volume oksigen maksimal dengan MFT. Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh skor tertinggi sebesar 0,95, dan terendah sebesar 0,65. Mean sebesar 0,789, Simpangan baku (standar deviasi/SD) sebesar 0,102.

commit to user B. Uji Prasyarat Analisis

1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors.

Adapun hasil uji normalitas yang dilakukan pada hasil tes panjang tungkai (X1), kekuatan otot tungkai (X2), volume oksigen maksimal (X3) dan prestasi olahraga selam (Y) dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Normalitas Panjang Tungkai

Dari penghitungan data diperoleh mean sebesar 82,714, Simpangan baku (standar deviasi/SD) 6,821. L hitung sebesar 0,1854 dengan n sebesar 14 dan taraf signifikasi 5%, nilai L tabel sebesar 0,2270. Ternyata niliai L hitung lebih kecil dari L tabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima dan data termasuk berdistribusi normal

b. Normalitas Kekuatan Otot Tungkai

Dari penghitungan data diperoleh mean sebesar 91,071, Simpangan baku (standar deviasi/SD) 7,000. L hitung sebesar 0,1448 dengan n sebesar 14 dan taraf signifikasi 5%, nilai L tabel sebesar 0,2270. Ternyata niliai L hitung lebih kecil dari L tabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima dan data termasuk berdistribusi normal

c. Normalitas Volume Oksigen Maksimal

Dari penghitungan data diperoleh mean sebesar 39,386, Simpangan baku (standar deviasi/SD) 3,212. L hitung sebesar 0,1808 dengan n sebesar 14 dan taraf signifikasi 5%, nilai L tabel sebesar 0,2270. Ternyata niliai L hitung lebih kecil

commit to user

dari L tabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima dan data termasuk berdistribusi normal

d. Normalitas Prestasi Olahraga Selam

Dari penghitungan data diperoleh mean sebesar 0,789, Simpangan baku (standar deviasi/SD) 0,102. L hitung sebesar 0,1622 dengan n sebesar 14 dan taraf signifikasi 5%, nilai L tabel sebesar 0,2270. Ternyata niliai L hitung lebih kecil dari L tabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima dan data termasuk berdistribusi normal

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Variabel N Mean SD Lhitung Ltabel 5%

Panjang Tungkai 14 82,714 6,821 0,1854 0,2270

Kekuatan otot tungkai 14 91,071 7,000 0,1448 0,2270 Volume oksigen maksimal 14 39,386 3,212 0,1808 0,2270 Prestasi olahraga selam 14 0,789 0,102 0,1622 0,2270

Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada tiap-tiap variabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai Lhitung dari tiap-tiap variabel lebih kecil dari nilai L dalam tabel. Dengan demikian hipotesis nol masing-masing variabel diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data hasil tes panjang tungkai (X1), kekuatan otot tungkai (X2), volume oksigen maksimal (X3) dan prestasi olahraga selam (Y) tersebut termasuk berdistribusi normal.

commit to user 2 Uji Linieritas

Dalam bagian ini akan diuji apakah persamaan regresi sederhana Y atas X1, Y atas X2, dan Y atas X3, berarti dan linear atau tidak. Adapun rangkuman hasil uji linieritas tersebut sebagai berikut:

a. Persamaan regresi Y atas X1

Hasil analisis regresi Y atas X1 diperoleh persamaan regresi Y = 0,255 + 0,012 X1.

Gambar 30. Grafik Uji LinieritasY = 0,255 + 0,012 X1

Dari hasil penghitungan di atas diperoleh nilai t sebesar 5,38 dan p-value sebesar 0,000. Hal ini berarti persamaan regresi Y = 0,255 + 0,012 X1 bersifat linier. Sementara itu, dari hasil analisis variansi diperoleh F0 sebesar 28,90 dan p-value sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Y = 0,255 + 0,012 X1 bersifat linier dan korelasinya signifikan.

commit to user b. Persamaan regresi Y atas X2

Hasil analisis Y atas X2 diperoleh persamaan regresi Y = 0,34 + 0,012 X2.

Gambar 31. Grafik Uji Linieritas Y = 0,34 + 0,012 X2

Dari hasil penghitungan di atas diperoleh nilai t sebesar 5,61 dan p-value sebesar 0,000. Hal ini berarti persamaan regresi Y = 0,34 + 0,012 X2 bersifat linier. Sementara itu, dari hasil analisis variansi diperoleh F0 sebesar 31,52 dan p-value sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Y = 0,34 + 0,012 X2 bersifat linier dan korelasinya signifikan.

c. Persamaan regresi Y atas X3

Hasil analisis Y atas X3 diperoleh persamaan regresi Y = 0,36 + 0,029 X3. Hasil perhitungan dengan bantuan program statistik Minitab 16 adalah sebagai berikut :

commit to user

Gambar 32. Grafik Uji Linieritas Y = 0,36 + 0,029 X3

Dari hasil penghitungan di atas diperoleh nilai t sebesar 7,99 dan p-value

Dari hasil penghitungan di atas diperoleh nilai t sebesar 7,99 dan p-value