• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori dan konsepsi

Teori berfungsi untuk menerangkan atau menjelaskan mengapa gejala

pada fakta-fakta yang dapat menunjukan ketidak benarannya.9

Mengenai sertipikat yang terbit oleh Badan Pertanahan diatas tanah milik pihak lain. Dan kerangka teori adalah kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis mengenai suatu kasus atau permasalahan (problem) yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis yang mungkin disetujui ataupun tidak disetujui .10

Untuk tercapainya suatu ketertiban dan kedamaian maka hukum berfungsi untuk memberikan jaminan bagi seseorang agar kepentingannya diperhatikan oleh orang lain. Jika kepentingan itu terganggu, maka hukum harus melindunginya dan setiap ada pelanggaran hukum, maka hukum itu harus dilaksanakan dan ditegakkan.11

Hans Kelsen dalam Pure Theory of Law mengatakan penerapan hukum harus dengan pendekatan metode normatif yuridis yang bersih dari anasir-anasir seperti sosiologis, politis, historis dan etika dimana konsepsi hukum positip adalah hukum dalam kenyataan (das solles) bukan dengan apa yang dicita- citakan (das sein) dan dalam teorinya “Stuffenbow theory” mengatakan bahwa norma dasar suatu tata hukum adalah peraturan yang lebih dari tata hukum sebagai peraturan fundamental dari berbagai tata hukum positif. 12

_______________________________

9 J.J.J.M.Wuisman , Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Asas-Asas, M.Hisyam, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta,1996, hal. 203.

10 M.Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung , Mandar Maju, 1994, hal. 80.

11 Syafruddin Kalo, Modul Kuliah Penemuan Hukum, Medan, Program Studi Magister Kenotariatan USU, 2005, hal.38.

12 HR.Otje Salman S, Filsafat Hukum, Perkembangan dan Dinamika Masalah, Bandung, Reifika Aditama, 2009, hal. 66.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kepastian dan perlindungan hukum sebagai pisau analisisnya.

a. Teori Kepastian Hukum

Kepastian hukum data kepemilikan tanah akan dicapai apabila telah dilakukan pendaftaran tanah, karena tujuan pendaftaran tanah adalah untuk memberikan pendaftaran tanah, memberikan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah. Baik kepastian mengenai dan Kepastian mengenai obyeknya, yaitu letaknya, batas-batasnya dan luasnya serta ada/tidaknya bangunan/tanaman diatasnya dan subyeknya (yaitu apa haknya,siapa pemiliknya, ada/atau beban diatasnya).13

Adapun kepastian hukum dimaksud adalah meliputi :

a. Kepastian mengenai orang/badan hukum yang menjadi pemegang hak atas tanah tersebut. Kepastian berkenaan dengan siapakah pemegang hak atas tanah itu disebut dengan kepastian subyek hak atas tanah.

b.  Kepastian mengenai letak tanah, batas-batas dan panjang serta lebar tanah. Kepastian berkenaan dengan letak, batas-batas dan panjangDalam rang serta lebar tanah itu disebut dengan kepastian onyek hak atas tanah. 14 

Dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum tersebut kepada yang mendaftarkan tanahnya akan diberikan satu dokumen tanda bukti hak yang berfungsi  sebagai alat pembuktian yang kuat. Alat bukti dalam hukum tanah sangat berperan

________________________

13 Sri Wijayanti, Kepastian hukum Sertipikat Hak Atas Tanah Sebagai Bukti Hak Kepemilikan Tanah , Studi Kasus Putusan MA.Tentang Sengketa Tanah Meruya Selatan, Tesis, Semarang : Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro, 2010) hal.11.

14 Bachtiar Effendie, Pendaftaran Tanah di Indonesia Dan Peraturan Pelaksanaannya, Bandung, Alumni, 1993, hal. 20.

untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi pemegang hak atas tanah, hak atas satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.

Dikatakan sebagai data yang benar, selama tidak ada bukti lain yang membuktikan ketidakbenarannya dan tidak perlu ditambah dengan bukti tambahan.15

Seseorang yang mengaku memiliki hak atas sesuatu harus dapat membuktikan kepemilikannya kepemilikannya tersebut. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Pasal 1865 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menegaskan bahwa setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai suatu hak, atau guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut. Dalam hal kepemilikan atas sebidang tanah, seseorang tidak dapat mengaku memiliki sebidang tanah tanpa memiliki alat bukti adanya kepemilikan atas sebidang tanah tersebut. Sehingga bagi pemegang hak atas tanah yang telah terbit sertipikatnya, maka akan mendapat perlindungan hukum dan tidak perlu ada bukti tambahan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 32 ayat (2) PP No.24/1997 yang mengatakan :

“Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas ________________________

tanah itu dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat tersebut. “

Didalam ketetapan PMNA/KBPN Nomor 3 tahun 1997 pada pasal 111 yang berupa suatu keputusan pemberian hak tersebut selalu ada persyaratan umum maupun khusus dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh yang bersangkutan, dengan akibat hukum “Batal” dengan sendirinya apabila persyaratan dan atau kewajiban tidak dipenuhi oleh mereka yang mengajukan permohonan hak atas tanah yang bersangkutan.

b.Teori Perlindungan Hukum

 Sengketa hak atas tanah timbul karena adanya pengaduan/keberatan dari orang/Badan Hukum yang berisi keberatan dan tuntutan terhadap suatu keputusan tata usaha negara di lingkungan Badan Pertanahan Nasional dimana keputusan pejabat tersebut dirasakan merugikan hak-hak mereka atas suatu bidang tanah tertentu.16 Karena semua warga negara sama kedudukannya dihadapan hukum, sesuai Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat (1) menyebutkan “ segala warga  negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada dikecualikannya”. Penegakan hukum ini sangat penting untuk menjaga citra Indonesia sebagai

________________________________

16 Ali Achmad Chomzah, Penyelesaian Sengketa Hak Atas Tanah, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2003, hal. 29

negara hukum dan buruknya penegakan hukum bisa berdampak minimnya perlindungan hukum bagi warga negara.

Menurut Sjachran Basah mengatakan bahwa perlindungan terhadap warga negara diberikan bilamana sikap tindak administrasi negara itu menimbulkan kerugian terhadapnya, sedangkan perlindungan terhadap administrasi dilakukan terhadap sikap tindakannya dengan baik dan benar menurut hukum baik tertulis maupun tidak tertulis.17

Jaminan kepastian hukum terhadap tanah lebih menjurus pada terselenggaranya kepastian hak dalam arti sesuatu hak yang telah diterbitkan sertipikatnya dapat diketahui secara pasti siapa pemiliknya, batas-batasnya dan berapa jumlah luasnya. Sedang perlindungan hukum terhadap hak atas tanah adalah apa yang disajikan dalam pendaftaran tanah dapat memberikan perlindungan hukum bagi pemiliknya untuk membuktikan kepemilikannya terhadap pihak-pihak yang ingin mengganggu.

Menurut Sudikno Mertokusomo, hukum berfungsi sebagai “ perlindungan kepentingan manusia, agar kepentingan manusia terlindungi, hukum harus dilaksanakan”. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai, tetapi dapat juga terjadi pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum terjadi ketika subyek hukum tertentu tidak menjalankan kewajibannyayang seharusnya dijalankan atau karena melanggar hak-hak subyek hukum lain. Terhadap subyek hukum yang dilanggar hak-haknya harus mendapatkan perlindungan hukum. 18

Teori perlindungan hukum berfokus kepada perlindungan hukum yang diberikan kepada masyarakat. Masyarakat pada posisi ini adalah masyarakat yang

________________________

17 Sjachran Basah, Perlindungan Hukum Terhadap Sikap Tindak Administrasi Negara, Bandung, alumni, 1992, hal 7-8.

berada pada posisi yang dirugikan, baik secara ekonomi maupun secara yuridis. 19

2. Konsepsional

Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsepsi dalam penelitian adalah untuk menghubungkan teori dengan observsi antara abstrak dan kenyataan. Konsep diartikan sebagaikata yang menyatukan abstrasi yang digenaralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut defenisi operasional.20

Konsep merupakan alat yang dipakai oleh hukum disamping yang lain-lain seperti asas dan standar. Oleh karena itu kebutuhan untuk membentuk konsep merupakan salah satu hal-hal yang rasakan penting dalam hukum. Konsep adalah suatu konstruksi mental yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh suatu proses yang berjalan dalam pikiran penelitian untuk keperluan analisis. Kerangka konsepsional mengungkapkan beberapa konsepsi atau pengertian yang dipergunakan sebagai dasar penelitian hukum.

Untuk menghindari terjadi perbedaan pengertian atau makna ganda dari konsep-konsep tersebut serta menghindari kesalahpahaman maka selanjutnya akan diuraikan pengertian konsep-konsep dasar yang dipakai dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Perlindungan berarti tempat berlindung atau merupakan perbuatan (hal) ________________________

19 Salim HS dan Erlies Septiana Nurbaini, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis Dan Disertasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013, hal. 263.

melindungi, seperti memberi perlindungan kepada orang yang lemah atau yang dirugikan.21

2. Hukum adalah kumpulan peraturan atau kaedah yang mempunyai isi yang bersifat umum dan normatif karena menentukan bagaimana caranya melaksanakan kepatuhan pada kaedah-kaedah.22 Jadi jaminan perlindungan hukum adalah suatu perbuatan hal melindungi subjek-subjek hukum yang dijamin dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pelaksanaanya diterapkan berdasarkan bukti hukum yang kuat dan akurat.

3. Perlindungan hukum ada 2 macam bagi rakyat termasuk pemerintah yaitu perlindungan hukum preventif dan represif. Pada perlindungan yang preventif

perlindungan hukum kepada rakyat yang diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan (inspraak) atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitife, artinya perlindungan hukum yang preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa.Sedangkan perlindungan hukum yang represif perlindungan yang bertujuan untuk menyelesaikan sengketa. 23

 

__________________________ 

21 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cetakan IX, Balai Pustaka, Jakarta 1986, hal. 600.

22 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Revisi Ketiga, Yogyakarta, Liberty, 2007, hal.45.

23 Philipus M.Hadjon, Pengantar Hukum Tata Usaha Negara Indonesia, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2000, hal. 2.

4. Hak Atas Tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria selanjutnya disebut UUPA. Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan diatasnya. Hak yang dapat dicabut dengan memberi ganti rugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan Undang-Undang.

5. Hak Milik atas tanah merupakan suatu hak yang mempunyai hubungan kepemilikan hukum yang tertinggi tingkatannya dibandingkan dengan hak-hak kepemilikan lainya dan Hak Milik atas tanah tetap melekat secara turun temurun pada pemiliknya selama mereka tidak melepaskan haknya.

6. Sertipikat adalah surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat sengketa pembuktian yang kuat yang didalam termuat secara rinci mengenai kepemilikannya, luas, Kelurahan, Kecamatan, Kebupaten/Kotamadya dan propinsinya.