• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerjakan soal-soal berikut!

Dalam dokumen Kunci Jawaban Silabus dan RPP PR BIO 11B (Halaman 41-55)

1. Ketika darah mengandung banyak CO2, pH darah akan mengalami perubahan. Perubahan pH ini dideteksi oleh medula oblongata. Sebagai respons, medula oblongata mengirimkan impuls pada otot tulang rusuk agar proses pernapasan lebih cepat. Dengan demikian, CO2 yang berlebihan dalam darah dapat segera dikeluarkan dari dalam tubuh. Asal Impuls

Satu otot bola mata Otot lidah Selaput lendir hidung Telinga dalam Gigi dan kulit wajah Nama Saraf Troklear Hipoglosal Olfaktori Auditori Trigeminal a. b. c. d. e. Jenis Saraf Motorik Motorik Sensorik Sensorik Sensorik- motorik Fungsi

Sebagai pusat kese- imbangan tubuh.

Sebagai pengatur gerakan mata.

Sebagai pusat saraf utama, pusat ingatan, kecerdasan, kesadaran, dan keinginan. Sebagai refleks muntah, batuk, bersin, dan ber- sendawa.

Sebagai pengatur gerak refleks.

Bagian Saraf Pusat Otak kecil Otak tengah Otak besar Sumsum lanjutan Sumsum tulang belakang a. b. c. d. e. Fungsi Membiaskan cahaya.

Mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata.

Meneruskan cahaya ke lensa mata.

Memberi nutriea pada retina. Bagian Mata

Lensa mata Pupil Kornea Koroid

2. Pada saat berlari, laju metabolisme tubuh akan meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga meningkat. Oleh karena itu, tubuh akan meningkatkan frekuensi pernapasan untuk mencukupi kebutuhan oksigen tersebut. Jadi, frekuensi pernapasan akan meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas yang dilakukan. 3. Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma.

Mekanisme inspirasi terjadi karena kontraksi otot- otot rahang bawah dan otot perut. Rongga mulut membesar ketika otot rahang bawah (submaksilaris) mengendur dan otot sternohioideus di bagian bawah rahang berkontraksi. Keadaan tersebut mengakibatkan peningkatan tekanan dalam rongga mulut sehingga terjadi aliran udara melalui rongga mulut dan koana. Ketika otot submaksilaris dan otot geniohioideus berkontraksi, rongga mulut mengecil. Koana menutup dan celah faring membuka sehingga udara terdorong masuk ke paru-paru (inspirasi).

4. Pada saat suhu lingkungan tinggi atau panas, kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Oleh karena itu, pada suhu lingkungan tinggi pengeluaran urine lebih sedikit karena sebagian besar cairan tubuh dikeluarkan melalui keringat. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah atau dingin, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini, darah tidak membuang sisa metabolisme dan air. Akibatnya, penguapan sangat berkurang sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kedinginan. Jadi, keluarnya keringat dari permukaan kulit merupakan bentuk adaptasi tubuh terhadap suhu dingin dan panas. Sementara itu, sebagian besar sisa metabolisme dan air dibuang melalui urine. Hal ini karena pada suhu rendah produksi hormon ADH menurun sehingga mengakibatkan penyerapan air pada urine berkurang. Akibatnya, produksi urine menjadi lebih banyak.

5. Arteri ginjal (x) membawa darah masuk ke ginjal. Vena ginjal (y) membawa darah keluar ginjal. Ure- ter (z) membawa urine dari ginjal menuju kantong kemih.

6. Pada proses pembentukan urine, tidak semua cairan/urine primer hasil filtrasi akan menjadi urine sesungguhnya. Keadaan tersebut disebabkan pada proses reabsorpsi terjadi penyerapan kembali zat-

zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Contoh glukosa, asam amino, dan air. Sisa cairan yang tidak dikeluarkan tubuh diserap kembali oleh darah dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.

7. Glikosuria adalah kelainan yang dicirikan dengan ditemukannya glukosa pada urine. Hal tersebut menunjukkan adanya kelainan pada tubulus ginjal. Hematuria adalah kelainan dengan tanda ditemukannya sel darah merah di dalam urine. Penyebabnya adalah peradangan pada ginjal atau karena iritasi akibat bergesekan dengan batu ginjal. Albuminuria adalah kelainan yang ditandai dengan ditemukannya zat putih telur (albumin) dalam urine. Penyebabnya adalah kerusakan pada glomerulus yang mengakibatkan protein berukuran besar seperti albumin dapat lolos dari filtrasi.

8. Keadaan kurang cairan (dehidrasi) menyebabkan tekanan osmotik darah naik dan konsentrasi air dalam darah menurun. Akibatnya, sekresi ADH meningkat dan dialirkan darah menuju ginjal. Terdapatnya ADH dalam ginjal menyebabkan permeabilitas membran meningkat. Dengan demikian, air akan berdifusi dari tubulus kolektifus ke dalam pembuluh darah. Proses tersebut mengakibatkan kandungan air dalam darah meningkat. Akibatnya, urine yag dihasilkan lebih sedikit dan pekat. Sebaliknya, dalam keadaan cukup cairan tekanan darah turun dan konsentrasi air dalam darah meningkat. Sekresi ADH menurun menyebabkan permeabilitas membran menurun. Sehingga, air dalam tubulus kolektifus tidak berdifusi keluar. Dengan demikian, urine yang dihasilkan banyak dan encer.

9. Ujung akson membengkak membentuk bonggol sinapsis. Pada bonggol tersebut mengandung gelembung yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter tersebut berperan membawa impuls dari satu sel saraf ke sel saraf yang lain. Neurotransmiter tersebut akan berdifusi melewati celah sinapsis. Selanjutnya, neurotransmiter akan berikatan dengan protein khusus atau reseptor yang berada di membran pascasinapsis. Ikatan tersebut akan mengakibatkan impuls dapat diteruskan ke sel saraf lainnya. Dengan demikian, apabila tidak terdapat neurotransmiter, impuls tidak dapat merambat dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya.

10. Reaksi pada gerak refleks berlangsung lebih cepat karena gerak refleks terjadi melalui perjalanan impuls yang pendek. Rangsang yang diterima oleh reseptor dihantarkan ke saraf pusat. Dalam saraf pusat, impuls tidak diolah dan langsung dikirim ke efektor. Oleh karena itu, respons yang diberikan pada gerak refleks lebih cepat.

42 Sistem Reproduksi Manusia

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

1. menjelaskan struktur dan fungsi organ reproduksi manusia;

2. menjelaskan kesehatan reproduksi, program KB, dan masalah kependudukan; 3. menggunakan mikroskop dengan baik.

Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:

1. rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan karena telah diciptakan organ-organ reproduksi yang baik; 2. bersikap disiplin dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari;

3. berpikiran terbuka dan kritis terhadap suatu masalah.

Sistem Reproduksi Manusia

• Rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan karena telah diciptakan organ-organ reproduksi yang baik. • Bersikap disiplin dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari.

• Berpikiran terbuka dan kritis terhadap suatu masalah. • Menjelaskan proses pembentukan janin di dalam rahim. • Menjelaskan struktur organ reproduksi pria.

• Menjelaskan struktur jaringan testis.

• Menjelaskan struktur organ reproduksi wanita. • Menjelaskan struktur jaringan ovarium.

• Menjelaskan gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis. • Menjelaskan siklus menstruasi.

• Menjelaskan pentingnya ASI bagi peningkatan kualitas SDM.

• Menjelaskan keterkaitan antara kesehatan reproduksi, program KB, dan masalah kependudukan. • Menjelaskan cara mencegah penyakit yang menyerang sistem reproduksi.

• Menjelaskan dampak negatif dari perilaku negatif dan pernikahan dini terhadap sistem reproduksi. • Menjelaskan mengenai program KB untuk mengatasi permasalahan penduduk.

• Menjelaskan metode-metode kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.

• Menjelaskan penggunaan ASI eksklusif dan pelaksanaan program KB untuk meningkatkan kualitas SDM.

Kesehatan Reproduksi, Program KB, dan Masalah Kependudukan

• Mendiskusikan keterkaitan antara kesehatan reproduksi, program KB, dan masalah kependudukan.

• Mencari informasi mengenai cara mencegah terjangkitnya penyakit yang menyerang sistem reproduksi.

• Mendiskusikan mengenai dampak negatif dari perilaku negatif dan pernikahan dini yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

• Mencari informasi mengenai program KB untuk mengatasi permasalahan penduduk.

• Mencari informasi mengenai metode-metode kontrasepsi. • Membuat poster kampanye mengenai penggunaan ASI eksklusif dan pelaksanaan program KB untuk meningkat- kan kualitas SDM.

Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Manusia

• Menyaksikan video mengenai proses pembentukan janin di dalam rahim.

• Melakukan pengamatan gambar mengenai struktur or- gan reproduksi pria.

• Mengidentifikasi struktur jaringan testis.

• Melakukan pengamatan gambar mengenai struktur or- gan reproduksi wanita.

• Mengidentifikasi struktur jaringan ovarium.

• Mendiskusikan mengenai gametogenesis meliputi sper- matogenesis dan oogenesis.

• Mendiskusikan siklus menstruasi berdasarkan gambar atau charta siklus menstruasi.

• Membuat media presentasi mengenai pentingnya pemberian ASI bagi peningkatan kualitas SDM.

Sel primordial ↓ Spermatogonia Spermatogonia Spermatogonia ↓ Spermatosit primer ↓ Spermatosit sekunder ↓ Spermatid ↓ Spermatozoa mitosis meiosis pertama meiosis kedua →→ A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c

Organ reproduksi eksternal pada pria yaitu skrotum (2) dan penis (3), sedangkan organ reproduksi in- ternal pada pria yaitu testis, saluran kelamin (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra), dan kelenjar kelamin (vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper).

2. Jawaban: d

Testis diselubungi oleh kantong pelindung yang disebut skrotum. Dalam skrotum terdapat otot polos dan otot lurik. Otot lurik inilah yang berfungsi mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil. Epididimis, vas deferens, dan uretra merupakan saluran kelamin yang terdapat di luar testis. Sementara itu, vesikula seminalis merupakan salah satu kelenjar kelamin (organ reproduksi internal). 3. Jawaban: a

4. Jawaban: b

Proses pembentukan spermatosit primer di- pengaruhi oleh hormon testosteron yang dihasilkan oleh sel-sel Leydig di dalam tubulus seminiferus.

Luteinizing hormone berfungsi merangsang sel-sel

Leydig untuk menyekresikan testosteron. Follicle

stimulating hormone merangsang sel-sel sertoli

untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Pro- tein). ABP merangsang terjadinya spermatogenesis. Estrogen berfungsi dalam pematangan sel-sel sperma. Progesteron tidak berperan dalam sper- matogenesis.

5. Jawaban: b

Saluran yang dilalui sperma keluar dari testis yaitu: epididimis → vas deferens → kantong sperma → saluran ejakulasi → uretra

6. Jawaban: e

Keterangan gambar:

1 = vas deferens, saluran kelamin lanjutan epididimis

2 = skrotum, kantong pelindung testis 3 = lobulus, tempat testis berada

4 = epididimis, tempat penyimpanan sementara sperma yang belum matang sampai sperma matang

5 = tubulus seminiferus, tempat pembentukan sperma

7. Jawaban: e

Keterangan gambar:

Nomor 1 : spermatogonium = diploid Nomor 2 : spermatosit primer = diploid Nomor 3 : spermatosit sekunder = haploid Nomor 4 : spermatid = haploid

Nomor 5 : sperma = haploid 8. Jawaban: e

Tahapan dalam spermatogensis sebagai berikut. 1) Tahap penggandaan, sel primordial mengalami

pembelahan mitosis berulang-ulang dan mem- bentuk spermatogonia (tunggal = spermato- gonium).

2) Tahap pertumbuhan, spermatogonium

bersifat diploid. Spermatogonia tumbuh dan berkembang membentuk spermatosit primer (diploid).

3) Tahap pematangan, spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua spermatosit sekunder (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah secara meiosis membentuk empat buah spermatid (haploid). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi sperma (haploid).

9. Jawaban: d

1) Mitosis terjadi pada tahap penggandaan, yaitu sel primordial (1) menjadi spermatogonium (2). 2) Meiosis I terjadi pada pembentukan spermatosit primer (3) menjadi spermatosit sekunder (4).

10. Jawaban: e

Kesuburan pria dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas sperma. Secara kualitas, seorang pria dinyatakan subur jika dalam 1 ml cairan sperma terkandung lebih dari 20 juta sel sperma. Adapun penentu secara kualitas, di antaranya motilitas sel sperma dan daya tahan hidup sel sperma.

44 Sistem Reproduksi Manusia

1) Korion merupakan membran terluar dari embrio.

2) Plasenta merupakan penghubung embrio dengan endometrium ibu.

3) Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari).

4) Amnion merupakan kantong berisi cairan tempat embrio berada. Amnion melindungi embrio dari guncangan, tekanan, dan benturan, serta perubahan suhu yang sangat drastis. 17. Jawaban: d

Selama berlangsungnya siklus menstruasi, terjadi interaksi antara LH, FSH, estrogen, dan progesteron. Adapun peran progesteron selama siklus menstruasi adalah menghambat produksi FSH dan LH, serta memelihara ketebalan endometrium uterus hingga siap untuk implantasi (penanaman) embrio. Hormon yang merangsang ovulasi adalah LH. Hormon yang merangsang kontraksi uterus adalah oksitosin. Hormon yang merangsang pertumbuhan folikel primer adalah FSH.

18. Jawaban: c

Korpus luteum menghentikan produksi estrogen dan progesteron terjadi pada fase menstruasi. 19. Jawaban: e

Proses persalinan diawali dengan kontraksi uterus yang dipengaruhi hormon-hormon estrogen, oksitosin, prostaglandin, dan relaksin. Sementara itu, hormon mammotropin memengaruhi per- tumbuhan awal kelenjar payudara.

20. Jawaban: b

Bagian yang ditunjuk huruf A menunjukkan fase menstruasi. Pada fase ini korpus luteum akan meng- hentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron me- nyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal. Lepasnya ovum tersebut menyebabkan endometrium robek atau meluruh. Peluruhan ini mengakibatkan terjadinya pendarahan pada fase menstruasi. Hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin yang merangsang pembentukan FSH terjadi pada fase pra-ovulasi. Estrogen menghambat pembentukan FSH dan hipofisis, melepaskan LH terjadi pada fase ovulasi. Progesteron merangsang pembentukan lendir merupakan pernyataan yang salah. Hormon yang berfungsi merangsang pembentukan lendir yaitu estrogen yang terjadi pada fase pra-ovulasi. Ovum matang diselubungi folikel terjadi pada fase ovulasi. 11. Jawaban: c

Keterangan gambar sebagai berikut.

(1) Oviduk (tuba fallopii), tempat terjadinya fertilisasi.

(2) Ovarium, tempat pembentukan ovum. (3) Uterus, tempat pertumbuhan dan perkembangan

embrio sebelum dilahirkan. (4) Serviks atau leher rahim.

(5) Vagina merupakan saluran akhir organ reproduksi wanita.

12. Jawaban: b

Pada sistem reproduksi internal wanita terdapat saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Saluran itu disebut tuba fallopii atau oviduk. Saluran ini berjumlah dua, bagian kiri dan kanan. Pada bagian ujung tuba fallopii terdapat infundibu- lum yang mempunyai fimbriae. Fimbriae atau jumbai-jumbai ini berfungsi menangkap ovum saat terjadi ovulasi.

13. Jawaban: d

Dalam oogenesis terdapat tiga tahapan, yaitu tahap penggandaan, tahap pertumbuhan, dan tahap pamatangan. Tahap penggandaan terjadi dalam ovarium janin sejak dalam kandungan, tahap pertumbuhan terjadi hingga seorang wanita memasuki masa puber, sedang tahap pematangan dimulai sejak seorang wanita mengalami masa puber.

14. Jawaban: c

Oogenesis terjadi dalam tiga fase (penggandaan, pertumbuhan, dan pematangan). Pada tahap penggandaan dan pertumbuhan terjadi pembelahan mitosis, hasil berupa oogonium (1) dan oosit primer (2). Pada tahap pematangan, oosit primer mengalami pembelahan meiosis I membentuk oosit sekunder (3) dan badan polar I (4). Selanjutnya oosit sekunder mengalami pembelahan meiosis II (nomor 5) dan terhenti sampai terjadi ovulasi. 15. Jawaban: c

Siklus menstruasi pada umumnya terjadi setiap 28 hari. Jadi, jika hari pertama menstruasi terjadi pada tanggal 25 November, hari pertama menstruasi bulan berikutnya jatuh pada tanggal 23 Desember (ditambah 28 hari). Sementara itu, peristiwa ovulasi umumnya terjadi pada hari ke-14 setelah hari pertama menstruasi, yaitu pada tanggal 9 Desember. 16. Jawaban: e Keterangan gambar: 1. Uterus 4. Alantois 2. Korion 5. Amnion 3. Plasenta

B. Uraian

1. P = vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat dilaluinya sel sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantong sperma).

Q = epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma.

R = tubulus seminiferus berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma.

2.

3. Kelenjar asesoris adalah kelenjar reproduksi yang menghasilkan cairan reproduksi dalam saluran reproduksi pria. Cairan reproduksi tersebut berfungsi untuk mempertahankan hidup sperma dan pergerakan sperma selama proses fertilisasi. Kelenjar asesoris ada tiga yaitu vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper. Vesikula seminalis (kantong sperma) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kandung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang berfungsi sebagai nutrisi bagi sperma. Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra, terletak di bagian bawah kandung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang mengandung kolesterol, garam, dan fosfolipid. Fungsinya untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar Cowper memiliki saluran langsung menuju uretra. Kelenjar ini menghasilkan getah yang bersifat basa.

4. Pembentukan sperma dalam testis memerlukan suhu tertentu yang lebih rendah dari suhu tubuh. Pembentukan sperma akan mengalami gangguan jika suhu di sekitar testis lebih tinggi dari suhu tubuh.

Celana ketat akan menekan skrotum (pelindung tes- tis) sehingga fungsi skrotum sebagai pengatur suhu mengalami gangguan. Akibatnya suhu di dalam tes- tis tidak sesuai untuk pembentukan sperma. Jadi, secara logika pernyataan tersebut benar.

5. Dalam perjalanannya menuju tubulus seminiferus, sperma melalui berbagai rintangan, terutama cairan kental menuju rahim. Setelah mencapai rahim, sperma masih harus melanjutkan perjalanan menuju tuba fallopii, tempat sel telur berada. Hanya sperma unggul yang mampu membuahi sel telur. Ketika sebuah sel telur berhasil dibuahi oleh sperma, secara otomatis sperma-sperma di sekeliling sel telur (yang telah dibuahi) akan mati sehingga tidak mungkin ada sperma lain yang mencapai sel telur.

6. Peristiwa yang terjadi pada tahap pematangan sebagai berikut.

a. Oosit primer membelah secara meiosis I sehingga terbentuk oosit sekunder dan badan polar I. Oosit sekunder berhenti membelah hingga saat terjadi fertilisasi atau saat terjadi ovulasi. b. Setelah terjadi fertilisasi, oosit sekunder

membelah secara meiosis II menghasilkan ootid (haploid) dan badan polar II.

c. Ootid mengalami diferensiasi menjadi ovum, sedangkan badan polar II mengalami degenerasi.

7. Secara normal hamil terjadi di uterus. Setelah terjadi fertilisasi, sel telur bergerak meninggalkan saluran telur menuju uterus. Pada tahap selanjutnya zigot (perkembangan dari sel telur yang telah dibuahi) membenamkan diri di dinding uterus. Pada kasus hamil di luar kandungan, zigot tidak membenamkan diri di dinding uterus melainkan di dinding saluran telur. Kemungkinan penyebabnya karena adanya penyumbatan saluran telur sehingga zigot tidak dapat bergerak menuju uterus (rahim). Karena merupakan kehamilan abnormal, kehamilan harus digugurkan karena saluran telur dapat pecah jika kehamilan berlanjut. Jika hal ini sampai terjadi dapat mengganggu keselamatan ibu hamil. 8. a. FSH merangsang pembentukan folikel de

Graaf dalam ovarium dan memacu pembentukan estrogen.

b. Estrogen berperan merangsang kelenjar hipofisis untuk memproduksi LH dan meng- hambat produksi FSH.

c. LH berperan merangsang ovulasi dan per- kembangan korpus luteum serta merangsang ovarium untuk memproduksi progesteron. d. Progesteron berperan memacu pembentukan

endometrium uterus hingga siap untuk implan- tasi embrio, menghambat produksi FSH oleh kelenjar hipofisis, dan menghambat produksi LH.

2n 2n 2n 2n 2n n n n n n n n n n n Meiosis pertama Sel primordial Spermatogonium Spermatosit sekunder Meiosis kedua Diferensiasi Diferensiasi Spermatid Spermatozoa Spermatosit primer T a h a p p e ma ta n g a n T a h a p p e rt u mb u h a n T a h a p p e n g g a n d a a n Spermatogonium Mitosis

46 Sistem Reproduksi Manusia A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: c

Timbul benjolan di daerah alat kelamin merupakan gejala yang dialami penderita kutil kelamin. Saat kencing keluar cairan kental putih kekuningan dialami olah penderita gonorrhoe.

2. Jawaban: a

1) Orkitis adalah peradangan pada testis (organ reproduksi pria).

2) AIDS adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, dapat terjadi baik pada pria maupun wanita.

3) Gonorrhoe adalah penyakit kelamin yang dapat

menyerang baik pada pria maupun wanita. Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri

Neisseria gonorrhoeae.

4) Klamidia adalah penyakit kelamin yang dapat menyerang baik pada pria maupun wanita, diakibatkan oleh Chlamydia trachomatis. 5) Herpes genetalis adalah penyakit kelamin

yang diakibatkan oleh virus Herpes simplex

dan dapat menyerang baik pria maupun wanita.

3. Jawaban: e

Klamidiasis akibat infeksi oleh Chlamydia

trachomatis. Kutil kelamin akibat infeksi HPV

(Human Papilloma Virus). Sifilis akibat infeksi

Treponema pallidum. Epididimitis akibat infeksi

oleh Escherichia coli dan Chlamydia. Uretritis akibat infeksi oleh Chlamydia trachomatis,

Ureplasma urealyticum, atau virus herpes.

4. Jawaban: e

Bagian yang ditunjuk huruf X pada gambar adalah epididimis. Bagian ini dapat mengalami peradangan yang disebut epididimitis akibat infeksi oleh bakteri dan jamur. AIDS terjadi pada sistem kekebalan tubuh, orkitis terjadi pada testis, mioma terjadi pada uterus (rahim), dan prostatitis terjadi pada prostat.

5. Jawaban: d

Jenis Penyakit Penyebab

a. Prostatitis Escherichia coli

b. Gonorrhoe Neisseria gonorrhoeae

c. AIDS HIV

d. Sifilis Treponema pallidum

e. Orkitis virus gondongan

6. Jawaban: c

1) Orkitis: peradangan pada testis.

2) Amenore: tidak terjadinya menstruasi pada wanita.

3) Mioma: kanker jinak yang tumbuh di otot rahim.

4) Endometriosis: munculnya jaringan en- dometrium di luar uterus.

5) Epididimitis: peradangan pada epididimis. 7. Jawaban: c

Mioma adalah tumbuhnya tumor jinak di otot rahim (3). 8. Jawaban: c

1) Endometriosis: tumbuhnya jaringan

endometrium di luar uterus, misal pada ovarium (2) atau oviduk (1).

2) Kriptorkidisme: gagalnya satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum.

3) Hipogonadisme: penurunan fungsi testis yang diakibatkan oleh gangguan hormonal, yaitu rendahnya produksi hormon testosteron. 4) Epididimitis: peradangan pada saluran

epididimis.

5) Prostatitis: peradangan pada kelenjar prostat. 9. Jawaban: a

1) Kriptokidisme: gagalnya satu atau kedua testis (buah zakar) turun dari rongga abdomen ke skrotum.

2) Hipogonadisme: penurunan fungsi testis akibat gangguan hormonal (kadar testosteron sangat rendah).

3) Endometriosis: tumbuhnya jaringan endo- metriosis di luar uterus.

4) Klamidiasis: peradangan organ reproduksi pria maupun wanita oleh Chlamydia trachomatis. 9. Antara pembuluh darah ibu dengan pembuluh darah

janin dipisahkan oleh jaringan ikat. Akan tetapi, jaringan ini dapat dilewati oleh bakteri dan virus. Itulah sebabnya ibu hamil yang mengidap HIV/ AIDS dapat menularkan kepada janin yang dikandungnya.

10. Keunggulan ASI dibanding susu formula yaitu mengandung nutrisi lengkap, mengandung zat antibodi, dan bebas dari kontaminasi bakteri.

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c

Pada gambar tampak ovum yang telah masak bergerak menuju tuba fallopii. Peristiwa ini terjadi pada saat pelepasan telur atau ovulasi.

2. Jawaban: b

Oogenesis berlangsung dalam tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, pertumbuhan, dan pematangan. Saat terjadi ovulasi, oogenesis berada dalam tahap pematangan. Pada saat itu, sel telur berupa oosit sekunder. Tahap pematangan selanjutnya, yaitu pembelahan meiosis II terjadi setelah terjadi fertilisasi. Melalui pembelahan itu,

oosit sekunder menjadi ootid.Selanjutnya ootid mengalami diferensiasi menjadi ovum dan badan polar II.

3. Jawaban: d

Hormon yang berperan dalam pembelahan meiosis pada saat pembentukan spermatosit sekunder yaitu hormon testosteron. Hormon ini dihasilkan oleh sel Leydig. Kelenjar prostat merupakan kelenjar yang berperan memberikan suasana basa pada cairan sperma. Sel sertoli sebagai pemberi nutriea spermatozoa. Kelenjar Cowper dan vesikula seminalis merupakan penghasil cairan yang bersifat basa dan memudahkan gerakan sperma.

5) Prostatitis: peradangan pada kelenjar prostat oleh bakteri Escherichia coli.

10. Jawaban: c

Penyakit pada organ kelamin yang diakibatkan oleh

Chlamydia trachomatis yaitu keputihan,

epididimitis, orkitis, klamidiasis, dan uretritis. B. Uraian

Dalam dokumen Kunci Jawaban Silabus dan RPP PR BIO 11B (Halaman 41-55)