BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Analisis Data
4.2.3 Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat
Kesalahan kekurangan unsur kalimat dibagi menjadi kalimat tidak bersubjek,
kalimat tidak predikat, dan kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat.
4.2.3.1Kalimat Tidak Bersubjek
(31) Sementara itu, pada Sabtu (1/12) di Mimika telah melakukan aksi
pengibaran bendera Bintang Kejora di sebuah rumah ibadah di Jalan C
Heatubun Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru (BU 3/k. 14).
(32) Untuk tahap pertama, akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan
Bekasi (Jabotabek) (BU 5/k. 3).
(33) Namun, masih banyak kekurangannya (BU 23/k. 16).
(34) Sementara dari laporan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),
menjelang akhir tahun 2007, melaporkan kemungkinan cuaca lebih
buruk (BU 26/k. 26).
Kalimat (31) di atas tersusun atas fungsi keterangan waktu dan tempat (pada
Sabtu (1/12) di Mimika), fungsi predikat (telah melakukan), fungsi objek (aksi
pengibaran bendera Bintang Kejora), dan fungsi keterangan tempat (di sebuah
rumah ibadah di Jalan C. Heatubun Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru).
Dengan melihat fungsi kalimat yang terdapat dalam kalimat (31) itu, jelas diketahui
bahwa kalimat tersebut tidak memiliki fungsi subjek. Kekurangan fungsi subjek
menyebabkan kalimat tersebut menjadi rancu atau tidak jelas dan tidak efektif. Hal ini
terbukti jika dianalisis dengan pertanyaan mengenai siapa yang telah melakukan aksi
pengibaran bendera Bintang Kejora? Maka pertanyaan tersebut tidak dapat terjawab.
Urutan fungsi kalimat yang terdapat dalam kalimat (32) adalah keterangan
tujuan (untuk tahap pertama), predikat (akan dilakukan), dan keterangan tempat (di
Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek)). Dalam kalimat itu juga tidak
mengenai apa yang akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi
(Jabotabek) untuk tahap pertama?
Pada kalimat (33) juga tidak terdapat fungsi subjek. Kalimat tersebut hanya
terdiri dari fungsi predikat dan pelengkap saja. Dalam kalimat itu tidak ditemukan
jawaban atas pertanyaan mengenai apa/siapa yang masih banyak kekurangannya?
Pada kalimat (34), tidak hadirnya fungsi subjek disebabkan adanya kata depan
atau preposisi dari di belakang konjungsi sementara. Hal ini menjadikan frasa
tersebut menduduki fungsi keterangan. Agar kalimat itu memiliki subjek, caranya
adalah menghilangkan kata depan dari, sehingga frasa keterangan itu akan berubah
menjadi frasa benda. Namun, pembetulan kalimat itu juga dapat dilakukan dengan
cara lain tanpa menghilangkan kata depan dari, yaitu dengan mengubah predikat kata
kerja aktif (melaporkan) menjadi kata kerja pasif (dilaporkan).
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(31a) Sementara itu, Sabtu (1/12), kelompok separatis Papua Merdeka telah
melakukan aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di sebuah rumah
ibadah, Jalan C. Heatubun, Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika
Baru.
(32a) Untuk tahap pertama, pembatasan premium akan dilakukan di Jakarta,
Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).
(33a) Namun, pelaksanaan Haji tahun ini masih banyak kekurangannya.
(34a) Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), menjelang
(34b) Sementara itu, dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),
menjelang akhir tahun 2007, dilaporkan kemungkinan cuaca lebih
buruk.
4.2.3.2Kalimat Tidak Berpredikat
Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi P (predikat) adalah sebagai
berikut.
(35) Pertanyan ketiga tentang tempat transaksi (BU 4/k. 28).
(36) Lima arca masing-masing arca Agastya, arca Siwa, arca Mahakala
(dalam dokumen sertifikat tertulis arca Dharmapala), arca Durga
Mahesasuramardhini tangan dua, dan arca Durga Mahesasuramardhini
tangan delapan (BU 4/k. 39).
(37) Hal ini berdasarkan hasil kajian perusahaan surveyor PT Sucofindo
(Persero) dengan Bappenas (BU 10/k. 8).
(38) Sedang jatah makan sebelumnya di Arofah pada malam hari sebelum ke
Muzdalifah (BU 21/k. 10).
Pada kalimat (35) di atas tidak terdapat fungsi predikat. Kalimat itu hanya
terdiri dari subjek (pertanyaan ketiga) dan pelengkap (tentang tempat transaksi).
Agar menjadi kalimat yang benar, kalimat itu membutuhkan predikat yang jenisnya
verba transitif tetapi frasa yang mengikutinya harus berkedudukan sebagai objek.
Oleh karena itu, kedudukan fungsi pelengkap dalam kalimat itu harus diubah menjadi
Kalimat (36) hanya terdiri dari fungsi subjek. Hal itu disebabkan oleh
kurangnya kata petunjuk di antara frasa lima arca dan kata masing-masing sehingga
dari awal sampai akhir kalimat itu seolah-olah belum selesai. Kata masing-masing
tidak menduduki fungsi predikat karena menjadi unsur penjelas bagi frasa lima arca.
Urutan fungsi pada kalimat (37) adalah subjek dan pelengkap, yaitu hal ini
menduduki fungsi subjek dan berdasarkan hasil kajian perusahaan surveyor PT
Sucofindo (Persero) dengan Bappenas menduduki fungsi pelengkap. Urutan fungsi
pada kalimat (38) adalah subjek dan keterangan, yaitu jatah makan sebelumnya
sebagai subjek dan di Arofah pada malam hari sebelum ke Muzdalifah sebagai
keterangan tempat dan waktu.
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(35a) Pertanyan ketiga membahas tempat transaksi.
(36a) Lima arca itu masing-masing arca Agastya, arca Siwa, arca Mahakala
(dalam dokumen sertifikat tertulis arca Dharmapala), arca Durga
Mahesasuramardhini tangan dua, dan arca Durga Mahesasuramardhini
tangan delapan
(37a) Hal ini ditinjau berdasarkan hasil kajian perusahaan surveyor PT
Sucofindo (Persero) dengan Bappenas.
(38a) Jatah makan sebelumnya diberikan di Arofah pada malam hari sebelum
ke Muzdalifah
(38b) Sebelumnya, mereka mendapat jatah makan di Arofah pada malam hari
4.2.3.3Kalimat Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat
Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi S (subjek) dan P (predikat) adalah
sebagai berikut.
(39) Seperti New York, London, Amsterdam, Singapura, Hong Kong, dan
lainnya (BU 4/k. 17).
(40) Sehingga bisa menghemat Rp 45,363 triliun (BU 10/k. 21).
(41) Untuk antre makan di bawah terik matahari yang panjangnya bisa
mencapai 25 meter dan berdesakan (BU 21/k. 37).
(42) Kemudian, Ami (12), Mujinem (30), Pono (26), Santi (8), Wardi (35),
Giyem (30) dan Anggi (10) (BU 28/k. 7).
Susunan kalimat (39), (40), (41), dan (42) di atas merupakan kalimat
penggalan. Kalimat-kalimat yang dipenggal itu masih mempunyai hubungan gantung
dengan kalimat lainnya yang disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang
digantunginya disebut induk kalimat. Kalimat-kalimat itu jelas bukan kalimat baku
karena tidak memiliki subjek dan predikat. Kalimat-kalimat itu hanya sebuah
keterangan atau penjelas dari kalimat sebelumnya.
Sebuah kalimat seberapa pun pendek dan panjangnya di dalam ragam tulis
harus memiliki subjek dan predikat. Fungsi masing-masing kalimat itu jika diurutkan
adalah keterangan pembandingan, keterangan hasil, keterangan tujuan dan keterangan
tempat, dan pelengkap. Oleh karena itu, agar menjadi kalimat yang benar,
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(39a) Dalam pernyataannya, Hashim menjelaskan jika selama ini dirinya
membeli benda-benda budaya bersejarah asal Indonesia di berbagai
tempat di luar negeri, seperti New York, London, Amsterdam,
Singapura, Hong Kong, dan lainnya.
(40a) Pemerintah hanya akan mengalokasikan premium 2,4 juta kiloliter, solar
7,5 juta, dan minyak tanah 7 juta kiloliter sehingga bisa menghemat Rp
45,363 triliun.
(41a) Untuk makan, mereka harus mengantri di bawah terik matahari yang
panjangnya bisa mencapai 25 meter dan berdesakan.
(42a) Para korban yang ditemukan atas nama Irfan (10), Hamid (4), Parlan
(25), Maryati (15), Hanif (4), Purpodi (35), Ami (12), Mujinem (30),
Pono (26), Santi (8), Wardi (35), Giyem (30), dan Anggi (10).