KELOMPOK WILAYAH (orang)
8.3 Kesejahteraan Karyawan dan Hak Asasi Manusia
remunerasi dan tunjangan pekerjaan (La3) Perusahaan berkomitmen untuk memberikan remunerasi yang pantas sesuai dengan pangkat, golongan gaji pokok, dan eselon jabatan
masing-masing karyawan, termasuk untuk karyawan berprestasi khusus, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 1480 Tahun 2011
Berikut imbalan atau tunjangan pekerjaan dari Perusahaan yang didapatkan oleh karyawan tetap Perusahaan secara rutin maupun sewaktu-waktu:
Bagi karyawan kontrak (PKWT) dan karyawan outsourcing, Perusahaan tidak menyediakan jaminan hari tua, fasilitas kredit lunak, fasilitas perumahan tunjangan listrik dan air, asuransi jiwa, tunjangan cuti, serta dana pensiun.
Perusahaan memberikan fasilitas cuti melahirkan kepada seluruh karyawan perempuan Perusahaan. Di tahun 2012 terdapat 22 karyawan perempuan mengambil cuti tersebut. Seluruhnya telah kembali bekerja
di Perusahaan seperti sedia kala, sehingga tidak ada karyawan yang memutuskan untuk berhenti bekerja setelah masa cuti melahirkan mereka berakhir. (La15)
Asuransi &
Perlindungan Fasilitas Imbalan Tunjangan
Kecelakaan kerja Kerohanian Uang lembur Jabatan
Kesehatan Seragam kerja Uang detasering Operasional
Jiwa Perumahan Bonus Cuti
Jaminan hari tua Perjalanan dinas Penghargaan atas
prestasi Hari raya
Dana pensiun Kredit lunak kendaraan bermotor/rumah Premi produksi Pajak penghasilan Santunan kedukaan Program Pinjaman Anak Mandiri (PPAM) Insentif produksi Kesehatan
Belajar Listrik & air
kebijakan remunerasi & upah minimum Upah kerja minimum Perusahaan di tahun 2012 sebesar Rp 1,8 juta per bulan, dengan asumsi rata-rata kerja per bulan adalah 173 jam, nilai tersebut setara dengan Rp 10.404/
jam. Peraturan ini berlaku di Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, yang merupakan wilayah operasional utama Perusahaan.
Jumlah ini telah ditetapkan sesuai kebijakan yang berlaku.
Upah minimum yang berlaku Perusahaan tahun 2012 nilainya lebih tinggi 26% daripada Upah Minimum Provinsi (UMP) Bangka Belitung tahun 2012 sebesar Rp 1.428.300 dan 35% lebih tinggi dari UMP Kepulauan Riau tahun 2012 yang sebesar Rp 1.340.700. Upah minimum Perusahaan tahun 2012 ini sama nilainya dengan upah minimum tahun 2011. (eC5)
Perusahaan tidak membedakan besaran gaji pokok karyawan (termasuk upah minimum) untuk semua jabatan di Perusahaan berdasarkan jenis kelamin. (La14)
Rasio Gaji Pokok Karyawan Perusahaan berdasarkan Eselon
Eselon Rasio Tertinggi : Terendah
2012 2011
Non-eselon 2,97 3
Eselon 7 2,47 3
Eselon 6 2,42 4
Eselon 5 2,48 4
Eselon 4 2,23 3
Eselon 3 1,63 2
persiapan pensiun & jaminan hari tua Perusahaan memberikan uang pensiun bulanan berupa pembayaran berkala atau nilai tunai sekaligus, uang Purna Bhakti, dan uang lainnya sesuai ketentuan kepada para pensiunan, yang diselenggarakan melalui pembayaran kepada perusahaan asuransi dan pengelola dana.
Terhitung mulai 1 Januari 2013, Perusahaan memberikan Manfaat Jaminan Hari Tua Sekaligus sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan, kepada para pensiunan.
Di tahun 2012, total dana pensiun yang dibayarkan oleh Perusahaan sebesar Rp 185.128.089.437, sesuai dengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003. Dari total dana pensiun tersebut, sebanyak Rp 165.483.559.244 berasal dari Jaminan Hari Tua (JHT), sementara Rp 19.644.530.193 kekurangannya dibayarkan oleh Perusahaan. JKT sendiri dikelola oleh tiga perusahaan asuransi yang tak saling terkait, sehingga risiko penurunan nilainya tidak terkonsentrasi.
Selain program tersebut, Perusahaan memberikan kontribusi sebesar 15,5% dan karyawan sebesar 5% dari gaji karyawan untuk
disimpan sebagai JHT, sesuai dengan peraturan PKB. Hal ini dilakukan untuk menjamin
kesejahteraan karyawan setelah pensiun. (eC3)
Sebagai bagian dari Masa Persiapan Pensiun, Perusahaan menunjuk Satuan Kerja Pusdiklat sebagai pelaksana pembekalan kepada para pensiunan agar mereka tidak kaget ketika harus melepas masa kerja. (La11)
Melalui Satuan Kerja Pusdiklat, Perusahaan mengadakan berbagai pelatihan keterampilan dan kewirausahaan sebagai media bagi para karyawan yang memasuki masa pensiun.
Sedangkan bagi para pensiunan yang telah memiliki kegiatan wirausahanya sendiri, Perusahaan menawarkan kesempatan untuk menerima bantuan dana melalui program kemitraan Perusahaan agar mereka dapat mengembangkan usahanya.
8.3 Kesejahteraan Karyawan dan Hak Asasi Manusia
Rekapitulasi Daftar Karyawan yang Berhenti
Alasan Berhenti Jumlah Karyawan 2012 Jumlah Karyawan 2011
Pensiun 426 416
Atas Permintaan Sendiri & Meninggal Dunia 11 27
Pemberhentian Secara Tidak Hormat 11 8
Total 458 451
eVaLuasi kinerja (La12)
Demi peningkatan kualitas pekerjaan,
Perusahaan selalu melakukan evaluasi kinerja dengan sistem penilaian kinerja yang objektif dan terpadu. Hal ini sejalan dengan Perjanjian Kerja Bersama Pasal 51, yang mengatur bahwa Perusahaan harus melakukan dua jenis evaluasi kinerja di Perusahaan, yaitu Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan berbasis Kompetensi untuk semua karyawan tetap dan Penilaian Kinerja berbasis Key Performance Indicators (KPI) untuk semua Satuan Kerja, yang kemudian hasilnya ditetapkan melalui Surat keputusan Direksi.
Selain untuk mengukur kinerja karyawan, tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan karyawan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karir dan penyesuaian remunerasi karyawan tersebut.
Di tahun 2012, evaluasi kinerja berbasis pemenuhan KPI dilakukan terhadap seluruh karyawan tetap Perusahaan yang berjumlah 4.498 orang.
Terkait jenjang karir karyawan, PT TIMAH melakukan pemetaan bakat untuk menyusun rencana suksesi dalam rangka mengelola kemajuan karir yang efektif bagi karyawan
potensial. Peta pengembangan karir di lingkungan Perusahaan telah disusun sebagai pedoman perencanaan karir secara dinamis dan dikaji mengikuti perkembangan organisasi dan bisnis. Perangkat yang digunakan dalam rangka pengisian jabatan dengan personel yang tepat adalah Rencana Suksesi, Peta Bakat, dan Peta Karir. Kebijakan, petunjuk pelaksanaan, alur proses, dan kriteria penilaian dalam rangka memastikan kesempatan suksesi karyawan diatur dalam Pedoman Operasional Rencana Suksesi.
Perusahaan memberikan penghargaan secara simbolis atas jasa, prestasi, atau inovasi tertentu kepada karyawan yang telah berjasa bagi Perusahaan. Selain itu juga dilaksanakan kenaikan golongan kerja secara reguler bagi tiap karyawan setiap 4 tahun sekali, dan untuk kasus istimewa, kenaikan ini dapat dipercepat.
PT TIMAH memberikan Penghargaan Purna Bhakti bagi karyawan yang pensiun di usia 56 tahun atas segala jasa yang diberikan selama bekerja di Perusahaan.
Daftar Penghargaan yang Diberikan kepada Karyawan
Penghargaan Jumlah Karyawan Penerima Jumlah Karyawan Penerima
2012 2011
Satya Bakti XV Tahun 15 9
Satya Bakti XXV Tahun 12 4
Satya Bakti XXX Tahun 34 126
Purna Bhakti 370 414
Program Pendidikan/Pelatihan Karyawan
Tahun Total Peserta Total Biaya
(orang) (Rp)
2012 7.322 20,7 miliar
2011 4.754 22,2 miliar
peningkatan kompetensi karyawan Minimal satu kali dalam satu tahun PT TIMAH mengadakan program pendidikan dan pelatihan bagi para karyawan untuk meningkatkan kualitas mereka. Perusahaan merekrut
kembali para pensiunan untuk menjadi mentor bagi karyawan baru agar mengoptimalkan kinerja Perusahaan.
Program pelatihan di Perusahaan dikategorikan menjadi Pelatihan Sertifikasi, Teknis, Manajerial, dan Kepemimpinan. Di tahun 2012, Perusahaan juga melakukan perumusan Rancangan Standar Kompetensi Kerja (RSKK) untuk memberikan peningkatan kompetensi dan pengakuan formal bagi karyawan juru timbang dan listrik di Tambang Darat, PPBT Unit Metalurgi, dan PLTD baturusa.
Untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan, Perusahaan memiliki satu gedung aula berkapasitas 100 orang, empat ruang kelas masing-masing berkapasitas 30 orang, serta dua unit asrama masing-masing berkapasitas 70 orang.
Rata-rata jumlah jam pelatihan yang diikuti oleh setiap karyawan PT TIMAH di tahun 2012 adalah 24 jam/karyawan. Nilai ini memenuhi sasaran pelatihan SDM untuk tahun 2012, yaitu 24 jam pelatihan untuk setiap karyawan. (La10)
8.3 Kesejahteraan Karyawan dan Hak Asasi Manusia
Program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Perusahaan tahun 2012 antara lain:
a. Encounter Leadership Program Level Basic b. Spiritual Outbond
c. Sertifikasi POP, POM, POU (Pengawas Operasional Pertama, Madya dan Utama) d. Sertifikasi Juru Timbang & kelistrikan e. Sertifikasi bST, ANT/ATT, SIO Alat berat f. Pelatihan Budaya Kerja
g. Pelatihan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Semua jenis pendidikan dan pelatihan Perusahaan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas para karyawan, yang berujung kepada peningkatan kualitas kinerja Perusahaan.
Kategori 2012 2011
Realisasi 6.290 2.817
Rencana 4.000
Pencapaian 157%
Realisasi 516 481
Rencana 500
Pencapaian 103%
Realisasi 423 649
Rencana 500
Pencapaian 85%
Realisasi
Realisasi
93 807
4.754 Rencana
Rencana
500
Pencapaian
Pencapaian
19%
5.500
133%
7.322 Teknis
Sertifikasi
Manajerial
Leadership
Jumlah Karyawan Peserta Pelatihan berdasarkan Kategori Pelatihan (orang) (La10)
Total
surVei opini karyawan
Bidang Hubungan Industrial Perusahaan mengadakan Survei Opini Karyawan secara berkala. Tujuan survei ini adalah mengukur tingkat kepuasan karyawan terhadap pengelolaan SDM oleh Perusahaan. Hasilnya kemudian dijadikan pedoman oleh Perusahaan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan SDM di PT TIMAH. Perusahaan tidak
menyelenggarakan Survei Opini Karyawan di tahun 2012.
hak asasi manusia
Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di seluruh wilayah operasional sangat diutamakan oleh Perusahaan. Di tahun 2012 tercatat bahwa tidak pernah sekalipun PT TIMAH mengalami gangguan terkait masalah HAM dalam kegiatan operasionalnya. (hr10)
Dari tahun ke tahun, PT TIMAH
menyelenggarakan Pelatihan Bela Negara yang diikuti oleh para karyawan, dilakukan dengan tujuan memberi mereka pemahaman yang lebih baik dan komprehensif mengenai konsep patriotisme sekaligus penegakan hak-hak asasi manusia.
Di tahun 2012, Pelatihan Bela Negara dilakukan selama 19 hari, dengan durasi total 247 jam atau 13 jam/hari, untuk setiap gelombang.
Sebanyak 578 karyawan, atau 10% dari total karyawan, mengikuti Pelatihan Bela Negara tahun 2012. Dari jumlah tersebut, sebanyak 46%-nya atau 266 karyawan (terdiri dari karyawan tetap dan pengalihdayaan) merupakan tenaga pengamanan. Pelatihan terkait HAM bagi tenaga pengamanan PT TIMAH sejalan dengan aturan yang terdapat di
klausul spesifik mengenai HAM dalam berbagai perjanjian investasi dan kerjasama antara Perusahaan dengan pihak ketiga. (hr1, hr3)
Setiap tenaga pengamanan juga diwajibkan mengikuti pelatihan dari Polda untuk mendapatkan sertifikat Satpam (Pelatihan Gardatama) yang dibantu oleh Kopassus dan para instruktur yang kompeten. Pelatihan dilakukan sesuai standar dan prosedur yang berlaku. (hr8)
Kebijakan terkait proses pengawasan dan penyaringan terhadap para kontraktor dan pemasok bagi PT TIMAH dalam aspek yang berhubungan dengan HAM di lingkungan kerja mereka telah diterapkan oleh Perusahaan sejak tahun 2010. (hr2)
Tidak ada satupun kasus pelanggaran hak-hak penduduk asli yang terjadi di wilayah operasional Perusahaan selama tahun 2012, dan Perusahaan akan selalu menjaga komitmennya dalam hal ini. (hr9)
Selama tahun 2012 Perusahaan tidak pernah menerima keluhan dari pihak internal dan eksternal. Jika ada keluhan mengenai HAM maka Perusahaan mengambil langkah musyawarah mufakat sehingga keluhan tersebut diperluas hingga ke kantor pusat.
(hr11)
8.3 Kesejahteraan Karyawan dan Hak Asasi Manusia
Jumlah Tenaga Pengamanan–2012 (hr8)
No. Jenis Ikatan Kerja Jumlah % Latar Belakang Jumlah %
(orang) (orang)
1 Tetap (Organik) 203 19,2 Sipil 256 24,2
2 PKWT 88 8,3 Eks TNI/Polri 35 3,3
3 Pengalihdayaan 765 72,5 Perusahaan
Pengamanan 765 72,5
TOTAL 1.056 1.056
Jumlah Tenaga Pengamanan–2011 (hr8)
No. Jenis Ikatan Kerja Jumlah % Latar Belakang Jumlah %
(orang) (orang)
1 Tetap (Organik) 148 15 Sipil 213 22
2 PKWT 86 9 Eks TNI/Polri 21 2
3 Pengalihdayaan 759 76 Perusahaan
Pengamanan 759 76
TOTAL 993 993
kerja paksa dan pekerja anak
PT TIMAH memegang teguh komitmen untuk menjalankan berbagai peraturan, perjanjian atau undang-undang terkait pelarangan kerja paksa di sebuah Perusahaan. Hal ini terlihat dari laporan bahwa di tahun 2012 tidak terjadi satupun kasus kerja paksa atau pengaduan dari karyawan atas perlakuan atau tindakan intimidatif Perusahaan. (hr7)
Terkait pembatasan usia untuk bekerja, Perusahaan berpegang pada Perjanjian Kerja Bersama Pasal 9 yang menetapkan usia minimum tenaga kerja Perusahaan pada batas 18 tahun. Hal ini selalu Perusahaan laksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya, termasuk di tahun 2012. (hr6)