• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT TIMAH DAN INDUSTRI TIMAH DUNIA

PT TIMAH dan Industri Timah Dunia

PT TIMAH DAN INDUSTRI TIMAH DUNIA

PT TIMAH (Persero) Tbk merupakan perusahaan penghasil timah terbesar ketiga di dunia. Logam timah yang dihasilkan Perusahaan berkontribusi sebesar 29% terhadap total logam timah yang dihasilkan oleh Indonesia pada tahun 2012.

PT TIMAH menguasai sekitar 9% pangsa pasar timah global. Dengan jumlah produksi logam timah mencapai 16% total produksi timah dunia, Indonesia kembali mempertahankan posisinya sebagai negara penghasil timah terbesar kedua setelah China, yang

memproduksi 152.000 ton pada tahun 2012.

Kendati memproduksi timah dalam jumlah yang paling banyak dibandingkan negara lainnya di dunia, hasil produksi China secara mayoritas masih diserap di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan sektor industrinya. Di tahun 2012 China mengimpor sekitar 30.035 ton, yang sekitar setengahnya dari Indonesia. Konsumsi timah China tetap merupakan yang terbesar di dunia, yaitu 146.000 ton di tahun 2012, atau sekitar 43% total konsumsi timah global.

5.1 Sekilas Industri Timah Global

5.2 Kegiatan Usaha Inti

PRoDUkSI BIjIH TIMAH

PT TIMAH melakukan kegiatan penambangan timah di darat, yakni di Pulau Bangka dan Pulau Belitung, dan di perairan Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Kundur, Provinsi Kepulauan Riau.

Kegiatan penambangan timah Perusahaan telah terintegrasi sedemikian hingga mencakup kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan, peleburan, dan pemasaran.

Seluruh kegiatan penambangan timah yang dilakukan oleh Perusahaan berlokasi di dalam wilayah-wilayah yang telah ditentukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP). Per akhir tahun 2012, luas total seluruh IUP yang dimiliki oleh PT Timah adalah 512.655 hektare.

Rincian luasan IUP PT TIMAH di masing-masing kawasan operasionalnya, beserta fasilitas produksi yang operasional per akhir 2012, disajikan pada peta berikut.

SkeMA PeNAMBANGAN TIMAH TeRPADU

Ekplorasi

Penambangan Tambang Darat:

Gravel Pump

Tambang Laut:

Kapal Keruk Pusat Pencucian Bijih Timah

Peleburan dan Pemurnian

Ekspor 95%

Domestik 5%

Pemasaran

5.2 Kegiatan Usaha Inti

IzIN USAHA PeRTAMBANGAN TIMAH

Luas Wilayah Laut

Jumlah Izin Usaha Pertambangan (IUP) 2012-2011

Luas Wilayah Darat

Pulau Bangka, Lintas Kabupaten 279.737 ha 279.846 ha

Pulau Bangka, Lintas Kabupaten 108.753 ha 108.753 ha Pulau Belitung 30.075 ha 30.075 ha Pulau Karimun & Kundur, Prov. Kep. Riau, Lintas Provinsi 45.010 ha 45.010 ha

Luas Wilayah Darat Pulau Belitung (Termasuk bijih besi) 49.080 ha 49.080 ha

Total Luas IUP Timah 512.655 ha 512.764 ha Cadangan Timah Terbukti 250.323 ton 387.967 ton

PRoDUkSI BIjIH TIMAH 2011-2012

Produksi bijih timah Perusahaan di tahun 2012 secara total mencapai 29.776 ton Sn. Jumlah ini mencapai 70% dari sasaran pada RkAP sebesar 42.480 ton Sn, dan 21% lebih sedikit dari pencapaian tahun 2011.

Perolehan bijih timah dari darat di tahun 2012 mencapai 11.146 ton Sn. Pencapaian ini lebih rendah daripada sasaran dalam RKAP dan juga lebih rendah dari pencapaian 2011 sebesar 19.136 ton Sn.

Berdasarkan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,

Pemerintah mewajibkan pemegang WIUP dan IUP melakukan sendiri kegiatan penambangan, pengolahan, dan pemurnian. Selain itu,

penggunaan usaha jasa pertambangan juga tidak diperbolehkan. Untuk menyesuaikan bisnisnya dalam rangka mematuhi undang-undang tersebut, di tahun 2012 PT TIMAH melakukan penertiban terhadap kegiatan penambangan skala kecil yang dilakukan oleh mitra-mitra usahanya.

Sejalan dengan ketetapan Peraturan Menteri ESDM No. 24/2012, Perusahaan melakukan penambangan sebagian wilayah IUP Darat yang dimilikinya dengan sistem kontrak dan sewa alat. Hal ini tak hanya dilakukan agar operasi timah mematuhi ketentuan, tetapi juga terbukti efektif memotong mata rantai produksi yang tidak perlu ada, dan dengan demikian menghabiskan biaya.

2012 2011

Dengan dilakukannya penertiban tatacara penambangan ini, Perusahaan menerapkan harga tetap untuk volume bijih timah yang diperoleh dari mitra-mitra tambangnya.

Perusahaan juga mengubah pola perolehan bijih timahnya, dari yang sebelumnya hanya high-grade menjadi low-grade, seiring perubahan tata cara penambangan ini. Langkah ini berhasil menurunkan harga pokok produksi bijih timah Perusahaan menjadi Rp 156 juta/ton Sn, turun 7% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 167 juta/ton Sn.

Sementara itu, produksi bijih timah dari laut di 2012 mencapai 18.630 ton Sn. Sejalan dengan semboyan Perusahaan “Go Offshore, Go Deeper”, jumlah ini naik 2% dari tahun 2011, dan

proporsinya terhadap produksi bijih timah total meningkat dari 48% menjadi 63% di 2012.

Proses alih teknologi dari kapal keruk menjadi bucket wheel dredge (BWD) yang dijalankan

oleh Perusahaan sejak 2010 mengalami kemajuan signifikan di tahun 2012, dengan mulai beroperasinya satu unit BWD dalam tahap commissioning menjelang penghujung tahun. Dengan mulai beroperasinya BWD ini, diharapkan perolehan bijih timah dari laut dalam dapat meningkat. Perusahaan juga akan menganalisis kelayakan operasional BWD ini sebagai dasar untuk melanjutkan alih teknologi beberapa kapal keruk lainnya yang dimiliki Perusahaan.

Proses alih teknologi ini penting bagi

keberlanjutan usaha Perusahaan, mengingat maraknya praktik penambangan inkonvensional di laut khususnya di perairan dangkal.

Keberadaan BWD membuat Perusahaan mampu melakukan penambangan lepas pantai di perairan pada kedalaman hingga 70 meter, yang belum dapat dijangkau kapal-kapal pelaku penambangan inkonvensional.

Fasilitas Produksi Tambang Laut 2012 - 2011 Kapal Keruk

& Bucket Wheel Dredge 10 unit 11 unit

Kapal Isap Produksi 69 unit 63 unit

Kapal Isap Stripping dan Kapal Keruk Stripping 4 unit 4 unit

2012 2011

PRoDUkSI loGAM TIMAH

Bijih timah dari kegiatan penambangan di darat dan laut menjalani beberapa tahapan atau proses dan pada akhirnya diangkut ke fasilitas peleburan untuk dilebur dan dimurnikan menjadi logam timah, produk Perusahaan yang siap dipasarkan.

Terdapat 2 fasilitas peleburan yang

dioperasikan oleh Perusahaan, dengan total 12 unit tanur peleburan. Pusat Peleburan Bijih Timah ini masing-masing berlokasi di Mentok, Pulau Bangka, dan di Kundur, Kepulauan Riau.

Total kapasitas keduanya adalah 60.000 ton per tahun. Pada tahun 2012, total logam timah yang diproduksi kedua fasilitas peleburan tersebut mencapai 29.512 ton, 66% dari sasaran di RKAP dan 77% dari pencapaian tahun 2011.

Sejumlah investasi dan peningkatan teknologi yang terkait pemurnian dan peleburan timah yang telah dilakukan Perusahaan berhasil meningkatkan recovery rate bijih timah di tahun 2012. Perusahaan juga kini memproses bijih timah berkadar rendah (sekitar 20–30%) dari tambang-tambangnya, tak lagi harus dibatasi dengan kadar Sn di atas 70%.

berkat penurunan sebesar 7% dari harga pokok produksi bijih timah di tahun 2012, harga pokok produksi logam timah juga mengalami penurunan 6% dari Rp 176 juta/ton di tahun 2011 menjadi Rp 166 juta/ton.

5.2 Kegiatan Usaha Inti

Produksi Bijih Timah Perusahaan

Jenis Peralatan RKAP

2012

Produksi 2012

Produksi

2011 Pencapaian Perubahan

(ton Sn) (ton Sn) (ton Sn) (%) (%)

Kapal Keruk

27.720 18.630 18.371 67 1

Kapal Isap Produksi – Perusahaan Kapal Isap Produksi – Mitra Tambang Besar – Perusahaan

14.760 11.146 19.136 76 -42

Tambang Mitra

TOTAL 42.480 29.776 37.486 70 -21

PRoDUkSI PRoDUk HIlIR & TeRkUSToMISASI Selain logam timah, PT TIMAH juga

memproduksi berbagai produk terkustomisasi dan produk hilir berbahan dasar timah sebagai strategi peningkatan nilai tambah bagi produk-produknya. Produk-produk hilir dan terkustomisasi PT TIMAH yang diproduksi dan dipasarkan selama tahun 2012 adalah solder,