DAFTAR PUSTAKA
3. TINGKAT KESEJAHTERAAN
3.2. Kesejahteraan Materiil
a) Tingkat pendapatan
Usaha Tani On Farm (Jika responden masih bekerja sebagai petani) Hasil Panen
No. Jenis Tanaman yang Diproduksi per
Tahun Hasil Panen (kg x @Rp)
1 2 3 Jumlah Rp Biaya Produksi 1 Bibit 2 Pupuk 3 Pestisida 4 Sewa alsintan 5 Upah tenaga kerja
Jumlah Rp
Lainnya
1 Dikonsumsi sendiri 2 Disimpan untuk bibit
Jumlah Rp
Sisa hasil panen untuk dijual Rp Sisa hasil panen-jumlah pengeluaran Rp
Usaha Tani Off Farm (Jika responden bekerja dalam lingkup pertanian namun tidak menguasai lahan/bekerja sebagai buruh tani)
No. Pekerjaan Jumlah hasil bersih (Rp) Perbulan Pertahun 1
2 3
Total hasil bersih satu tahun terakhir
Usaha Tani Non-Farm (Jika responden bekerja di luar bidang pertanian) No. Pekerjaan Jumlah hasil bersih (Rp)
Perbulan Pertahun 1
2 3
b) Kepemilikan aset
Kepemilikan lahan pertanian
Berapakah jumlah luas lahan pertanian yang Anda miliki, sebelum dan sesudah terjadinya konversi tanaman komoditi?
Sebelum Konversi Tanaman Komoditi Sesudah Konversi Tanaman Komoditi
A. 0 bata A. 0 bata
B. < 50 bata B. < 50 bata
C. 50-100 bata C. 50-100 bata
D. 100-150 bata D. 100-150 bata
E. >150 bata E. >150 bata
Penguasaan lahan pertanian
Apakah pada saat ini Anda masih menguasai lahan pertanian? Jika ya, apakah statusnya?
A.Tidak punya lahan B. Tumpang sari C.Bagi hasil D.Sewa E. Milik
Kepemilikan barang-barang berharga
No. Aset Sebelum Konversi Setelah Konversi
1 Kendaraan 1. Sepeda (… buah) 2. Motor (… buah) 3. Mobil (… buah) 4. Tidak punya 1. Sepeda(... buah) 2. Motor (… buah) 3. Mobil (… buah) 4. Tidak punya
2 Hewan Ternak 1. Tidak
2. Ada
1. Tidak 2. Ada
Lampiran 5 Panduan pertanyaan wawancara mendalam responden dan informan
Panduan Pertanyaan Wawancara Mendalam untuk Responden
1. Apakah terdapat peraturan-peraturan pada sistem usaha tani nanas yang berkenaan dengan hal-hal berikut:
a) Sistem kepemilikan lahan
b) Hubungan antara pemilik lahan dengan penggarap
c) Sistem pembayaran antara pemilik lahan dengan penggarap d) Hubungan antara pemilik lahan dengan penerima hasil panen
e) Sistem pembayaran antara pemilik lahan dengan penerima hasil panen f) Hubungan serta sistem yang berlaku antara pemilik lahan dengan lembaga
penyedia modal atau saprotan pertanian
g) Peraturan dalam setiap tahapan penanaman mulai dari awal hingga pasca panen
h) Peraturan penggunaan tenaga kerja dalam setiap tahapan
2. Jika ada pranata sosial di antara kedelapan hal di atas, bagaiamana dan seperti apakah pranata yang ada?
3. Apakah diantara pranata-pranata sosial tersebut ada yang mengalami perubahan setelah lahan ini ditanami kelapa sawit?
4. Jika iya, bagaimana bentuk pranata sosial baru tersebut?
5. Bagaimana perasaan bapak/ibu mengenai pranata sosial yang baru tersebut? 6. Apakah bapak/ibu menjalankan pranata sosial baru tersebut dengan senang hati
atau terpaksa?
7. Apakah bapak/ibu merasakan adanya perubahan pada kesejahteraan setelah terbentuknya pranata baru tersebut?
8. Apakah perubahan kesejahteraan yang dirasakan tersebut makin membaik atau menurun?
9. Bagaimanakah hubungan antar warga sebelum dan sesudah terjadinya konversi tanaman komoditi?
Panduan Pertanyaan Wawancara Mendalam untuk Informan 1. Bagaimana sejarah kepemilikan lahan di wilayah ini?
2. Bagaimana kronologis sebenarnya dari kejadian berubahnya tanaman nanas menjadi kelapa sawit?
3. Apakah ada hambatan atau konflik yang dilakukan petani penggarap nanas atas kebijakan yang dilakukan untuk menanam kelapa sawit?
4. Apakah Bapak/Ibu melihat adanya perubahan sosial-ekonomi setelah dilaksanakannya program tersebut?
Lampiran 6 Hasil perhitungan PASW statistics 18. variabel perubahan sistem mata pencaharian dengan tingkat kesejahteraan
CROSSTABS
/TABLES=SMP BY TK
/FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT EXPECTED /COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
Output Created 31-Mei-2013 09:56:21
Comments
Input Data C:\Users\user\Documents\spss1.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none> N of Rows in Working
Data File
30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics for each table are based on all the cases with valid data in the specified range(s) for all variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=SMP BY TK
/FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT EXPECTED /COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 00:00:00,000
Elapsed Time 00:00:00,010 Dimensions Requested 2
Cells Available 174762 [DataSet1] C:\Users\user\Documents\spss1.sav
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sistem Mata Pencaharian * Tingkat Kesejahteraan
Sistem Mata Pencaharian * Tingkat Kesejahteraan Crosstabulation
Tingkat Kesejahteraan
Total Rendah Sedang
Sistem Mata Pencaharian negatif Count 21 1 22
Expected Count 16,9 5,1 22,0 netral Count 2 6 8 Expected Count 6,1 1,9 8,0 Total Count 23 7 30 Expected Count 23,0 7,0 30,0 NONPAR CORR /VARIABLES=SMP TK
/PRINT=SPEARMAN ONETAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Notes
Output Created 31-Mei-2013 09:56:43
Comments
Input Data C:\Users\user\Documents\spss1.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 30
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on
all the cases with valid data for that pair.
Syntax NONPAR CORR
/VARIABLES=SMP TK
/PRINT=SPEARMAN ONETAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00,016
Elapsed Time 00:00:00,010
Number of Cases Allowed 174762 casesa
[DataSet1] C:\Users\user\Documents\spss1.sav Correlations Sistem Mata Pencaharian Tingkat Kesejahteraan
Spearman's rho Sistem Mata Pencaharian Correlation Coefficient 1,000 ,737**
Sig. (1-tailed) . ,000
N 30 30
Tingkat Kesejahteraan Correlation Coefficient ,737** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 .
N 30 30
Lampiran 7 Dokumentasi penelitian
Batas Desa Kumpay dengan Desa Tambakmekar
Kebun kelapa sawit di lahan eks-HGU
Salah satu kebun nanas yang masih dimiliki oleh warga
Kelapa sawit yang telah dipanen
Buah kelapa sawit
Kandang kambing yang kini kosong Kondisi rumah salah satu responden
Pemandangan yang kini ditemui di Kumpay, banyak warga yang menjadi kuli bangunan
Kondisi lahan garapan dan tanaman nanas penggarap sesaat setelah terjadinya peristiwa pembabatan
Yang bertanda tangan di bawah ini saya TH alamat RT 7/RW 8, menyatakan bahwa paska pembabadan pohon nanas yang siap panen. Saya jadi nganggur dan jadi banyak hutang. Untuk menghidupi keluarga saya sampai melakukan pekerjaan yang tidak
semestinya yaitu memperbaiki jalan
berlubang di desa saya untuk minta belas kasihan dari pengendara yang lewat. Yang intinya daripada saya melakukan pekerjaan yang melanggar hukum seperti merampok, mencuri, menipu, terpaksa saya melakukan
pekerjaan yang tadi. Entah apalagi
pekerjaan yang saya lakukan setelah pekerjaan tersebut selesai
Yang bertanda tangan di bawah ini Nama: OS
Alamat: Desa Kumpay, RT 04.02 menyatakan
Saya seorang bandar ganas (nanas-red) sekaligus petani di lahan garapan eks-HGU PT Tambaksari. Dulu saya merasa sejahtera anak bisa saya sekolahkan ke SMA. Setelah garapan dibabat saya jadi nganggur dan sekarang coba buka warung kecil-kecilan di rumah. Tapi ngerasa susah menghidupi keluarga buat bayar SPP anak dan makan. Warung sepi karena banyak yang ngutang mungkin karena sama garapan mereka dibabat. Dan saya ampir (hampir-red) bangkrut sampe saya ngutang sama agen. Tak terpikir kalo garapan ditanami sawit masa depan kami semua bagaimana?
Yang bertandatangan di bawah ini, sayah bernama RM umur 48 tahun alamat Desa
Kumpay. MENYATAKAN
Setelah pembabadan ganas di garapan sayah oleh PT (perusahaan perkebunan- red) Tambaksari - sayah jadi tidak memiliki
penghasilan sampey istri sayah minta cerey (cerai-red) karna saya tidak ada kerjaan. Anak sayah tidak bisa melanjutkan sekolah.
Sayah minta keadilan supaya garapan ek- hageu (HGU-red) digarap kembali oleh
saya.
Kumpay, 02-02-2008 Nama saya AB, alamat RT 02 RW 01 Desa Kumpay. Istri saya sampai meninggal gara- gara kebun nanas yang mau dipanen dibabad oleh pihak PT karena tidak ada
pemberitahuan sebelumnya dan saya
sekarang jadi susah. Untuk kelangsungan hidup saya karena mata pencaharian saya ilang mohon garapan saya dikembalikan lagi.
Lampiran 8 Curahan hati petani penggarap