• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesejahteraan Tenaga Kerja yang Bekerja UMKM Kesejahteraan Tenaga Kerja Kesejahteraan Tenaga Kerja

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .1 Letak Kampung Susuk

4.3.2 Kesejahteraan Tenaga Kerja yang Bekerja UMKM Kesejahteraan Tenaga Kerja Kesejahteraan Tenaga Kerja

Kesejahteraan tenaga kerja itu sendiri adalah suatu bentuk usaha yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan semangat kerja karyawan. Pelayanan kesejahteraan merupakan rangkaian pemberian tunjangan dan fasilitas-fasilitas dalam bentuk tertentu kepada karyawan diluar gaji, biasanya berupa transportasi, uang lembur, cuti, asuransi dan sebagainya.Sedangkan kesejahteraan tenaga kerja yang bekerja di UMKM yang sudah saya teliti dan wawancarai di UMKM ini adalah pihak tenaga kerja merasa sudah di perlakukan baik dan gaji dan tunjangan yag diterima sudah memuaskan pihak tenaga dan waktu bekerja yang mereka terima memang sudah menjadi kesepakatan antara

pemilik UMKM dengan pihak tenaga kerja sewaktu pertama melamar kerja di masing-masing UMKM tempat mereka bekerja.

Pendapatan

Setelah pengamatan dan observasi dilakukan lagi ke daerah tempat tinggal dari tenaga kerja langsung karena data dan jawaban yang kurang efisien dari tenaga kerja ketika wawancara di tempat UMKM terbeut. Disini kesenjangan terjadi setelah saya melakukan observasi ke daerah tempat tinggal dan melakukan pengamatan terhadap kawan-kawan dari tenaga kerja tersebut ternyata mereka bekerja kurang merasa puas karena gaji dan jam kerja yang di terima belum sesuai dengan gaji yang mereka terima untuk membiyai semua biaya hidup mereka, seperti para mahasiswa, uang yang mereka terima dari gaji mereka hanya tambahan untuk uang jajan sehari-hari, sedangkan untuk uang kos , pangan , pendidikan dan kesehatan masih meminta kepada orang tua mereka . Pekerja yang asli tinggal di Kampung Susuk, untuk biaya makan dan pembayaran kontrakan masih membagi dari hasil kerja di UMKM dan biaya pangan sedangkan untuk biaya kesehatan tidak ada sama sekali dari pihak UMKM melainkan dari biaya sendiri.Kalau kita perhatikan memang, sebenarnya upah atau waktu yang tenaga kerja terima tidak sesuai dengan UU ketenagakerjaan yang berlaku, akan tetapi tenaga kerja yang bekerja di UMKM itu sendiri memeberikan beberapa tanggapan yang sebelumnya peneliti telah melakukan obeservasi dan wawancara langsung terhadap tenaga kerja. Pihak tenaga kerja tidak ada sama sekali keluhan dan hambatan ketika mereka kerja di UMKM yang diteliti, karena mungkin semua perjanjian dan antara tenaga kerja dan pemilik UMKM sudah melakukan pembicaraan terlebih dahulu sebelum bekerja di UMKM tersebut. Kemungkinan

itu yang membuat pihak tenaga kerja merasa nyaman dan betah kerja di UMKM ini.

Pendidikan

Secara umum pendidikan adalah sebuah hal yang wajar dimiliki oleh setiap individu untuk masa depan. Tidak mengherankan bahwa seorang tenaga kerja mencari biaya kuliah dari hasil dia bekerja sehari-hari seperti yang peneliti observasi bahwa tenaga kerja yang bekerja di UMKM di Kampung Susuk adaalah anak kuliah seperti tenaga kerja yang bekerja di UMKM bapak Keisha Ginting yaitu seorang mahasiswa sekaligus tenaga kerja di UMKM tersebut. Biaya pendidikan yang mereka terima masih meminta kepada orang tua sedangkan hasil dari kerja hanya digunakan untuk tambahan biaya hidup sehari-hari seperti biaya makan dan sedikit tambahan untuk membiayai uang kontrakan mereka, dan untuk biaya pendidikan yang selain tenaga kerja yang bekerja di UMKM Bapak Keisha ginting tidak dalam melakukan pendidikan melainkan sedang dalam masa mencari pekerjaan untuk memnuhi kebutuhan hidup sehari-hari daripada tidak bekerja sama sekali dan kebutulan UMKM bapak Regar, Onechesi Zega, dan Bapak Chalista adalah tempat mereka bekerja.

Kesehatan

Kesehatan merupakan hal yang paling menunjang kesejahteraan pekerja di perusahaan atau UMKM yang dimiliki dan pasti dituntut untuk menerapkan hal tersebut seperti di dalam UU ketenagakerjaan . Hal itu bertujuan agar tenaga kerja yang berstatus sebagai tenaga kerja merasa nyaman dalam bekerja. Namun, menanggapi permasalahan yang ada di UMKM yang saya teliti yaitu belum

atau jaminan kesehatan kepada tenaga kerja untuk mensejahterakan tenaga kerjanya untuk kedepannya. Sewajarnya hal ini diberikan untuk menuntut agar mereka bekerja dengan disiplin di UMKM atau perusahaan tempat mereka.

Mengingat peran UMKM yang sangat penting bagi meningkatkan pendapatan maka kesehatan tenaga kerja perlu di perhatikan untuk kelancaran usaha itu sendiri. Pelaku UMKM di kampung Susuk ini yang menjadi kesenjangan tersendiri karena pemilik UMKM hanya memberikan gaji pokok sesuai perjanjian awal dan observasi menujukkan bahwa memang pihak tenaga kerja tidak mendapatkan jaminan kesehatan dalam bekerja di UMKM. Seperti kita ketahui dalam Meningkatkan kesejahteraan para tenaga kerja, kita perlu komitmen ini untuk peningkatan pelayanan dalam bekerja untuk konsumen atau pelanggan yang datang. Menurut observasi peneliti , kesejahteraan tenaga kerja dalam kesehatan tenaga kerja belum diperhatikan oleh pemilik UMKM terhadap tenaga kerjanya. Sebab, bagaimana mau memberikan pelayanan dan pengabdian yang baik, jika tidak didukung kesejahteraan kesehatan yang sesuai. Menurut observasi para tenaga kerja sebenarnya ingin memberikan tanggapan terhadap pemilik UMKM tapi tidak berani karena perjanjian awal ketika mau bekerja tidak membahas tentang biaya kesehatan atau biaya pembelian obat apabila terjadi sakit . Misalnya dengan menaikkan tunjangan untuk biaya kesehatan, seperti yang kita tahu bahwa jaminan kesehatan untuk tenaga kerja terdapat dalam peraturan UU ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan analisis data, dalam bab ini penulis menarik kesimpulan mengenai penelitian “Perana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Jl. Abdul Hakim Kampung Susuk, Medan ” adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, diketahui bahwa peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kampung Susuk belum seluruhnya menjadi solusi bagi masyarakat untuk mendapat pekerjaan, karena Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tersedia masih sebagian yang merekrut atau membutuhkan tenaga kerja pembantu dalam

lain turun langsung pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam menjalankan usaha itu sendiri. Tenaga kerja yang bekerja di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menurut para tenaga kerja bahwa apa yang mereka terima sebagai tenaga kerja sudah layak dan cukup untuk mensejahterakan kehidupan mereka dan memiliki tambahan biaya hidup semenjak mereka kerja disana walaupun gaji dan jam kerja yang mereka terima belum sesuai dengan UU ketenagakerjaan Indonesia. Setelah pengamatan dan observasi dilakukan lagi ke daerah tempat tinggal dari tenaga kerja langsung karena data dan jawaban yang kurang efisien dari tenaga kerja ketika wawancara di tempat UMKM tersebut. Disini kesenjangan terjadi setelah saya melakukan observasi ke daerah tempat tinggal dan melakukan pengamatan terhadap kawan-kawan dari tenaga kerja tersebut ternyata mereka bekerja kurang merasa puas karena gaji dan jam kerja yang di terima belum sesuai dengan gaji yang mereka terima untuk membiyai semua biaya hidup mereka, seperti para mahasiswa, uang yang mereka terima dari gaji mereka hanya tambahan untuk uang jajan sehari-hari, sedangkan untuk uang kos , pangan , pendidikan dan kesehatan masih meminta kepada orang tua mereka . Pekerja yang asli tinggal di Kampung Susuk, untuk biaya makan dan pembayaran kontrakan masih membagi dari hasil kerja di UMKM dan biaya pangan sedangkan untuk biaya kesehatan tidak ada sama sekali dari pihak UMKM melainkan dari biaya sendiri. Peran UMKM dalam pemberdayaan masyarakat lokal belum terlihat dari pihak UMKM melainkan untuk meningkatkan pendapatan pemilik UMKM itu sendiri.

2. Kesejahteraan yang diterima oleh tenaga kerja tebilang cukup walaupun pendapatan gaji dan jam kerja belum sesuai dengan UU ketenagakerjaan Indonesia, akan tetapi observasi yang dilakukan mendapatkan tanggapan bahwa jam kerja dan gaji yang mereka terima belum bisa untuk menambah pendapatan ekonomi, pendidikan dan jaminan kesehatan dari pihak UMKM karena gaji yang mereka terima hanya sebagai tambahan dan tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup sepenuhnya.

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian, pembahasan, dan merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan referensi dan bahan pertimbangan di kemudian hari yang berguna bagi peneliti yang ingin meneliti Peranan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Jl. Abdul Hakim Kampung Susuk, Medan.

Adapun saran dari penulis yaitu sebagai berikut:

1. Kepada Pemerintah Indonesia khususnya kelembagaan terkait yang menangani yaitu Dinas Koperasi dan UMKM.Melalui pemberian pengetahuan, penguatan modal, pelatihan untuk para pekerja, dan pemberdayan UMKM. Semua dilakukan untuk menumbuhkembangkan usaha yang sehat, tangguh dan mampu berdaya saing.

2. Kepada pemilik UMKMagar lebih meningkatkan kualitas pelayanan jasa yang dapat menarik minat pelanggan dan menjaga loyalitas agar menggunakan jasa UMKMyang kita punya. Pemilik UMKM harus

terus berinovasi dan menjaga usahanya agar menjadi usaha yang maju dan dapat merekrut tenaga kerja yang banyak di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA