• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

C. Kesesuaian antara Soal – Soal Ujian Nasional dengan

Pembahasan mengenai kesesuaian antara soal – soal ujian nasional dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur Moyudan

disajikan dalam dua tahap sebagai berikut :

1. Kesesuaian antara Soal – Soal Pada Ujian Nasional dengan Soal – Soal Pada Penilaian Proses Yang Telah Dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur

Moyudan

Dari segi cakupan keluasan materi dan cakupan kedalaman

materi dengan membandingkan indikator yang terdapat pada soal – soal ujian nasional dan juga pada soal–soal penilaian proses, maka didapatkan 68,7 % kesesuaian, 29,6 % ketidaksesuaian (+), dan hanya 1,7 %

ketidaksesuaian (-). Ketidaksesuaian (+) yang dimaksud di sini adalah jika

terdapat indikator yang ada pada soal - soal di penilaian proses dan tidak

yang dimaksud di sini adalah jika terdapat indikator yang ada di soal – soal ujian nasional tetapi tidak terdapat di soal - soal penilaian proses.

Ketidaksesuaian (-) tersebut meliputi indikator mengurutkan pecahan dari

yang kecil ke yang besar dan sebaliknya, menemukan teorema phytagoras,

dan mengelompokkan bangun ruang : kubus, balok, prisma tegak, dan

limas. Jadi dalam hal ini, hanya terdapat sekitar 1,7 % dari keseluruhan

indikator pada soal – soal ujian nasional yang tidak pernah disinggung pada indikator soal – soal penilaian proses. Dapat dikatakan bahwa hampir seluruh indikator soal – soal ujian nasional sudah tercermin pada indikator dalam soal – soal di penilaian proses, yaitu pada soal – soal ulangan mid semester dan ulangan umum yang dilaksanakan di tingkat

satuan pendidikan.

2. Kesesuaian antara Soal – Soal Pada Ujian Nasional dengan Gabungan antara Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Perencanaan dan

Proses Pembelajaran Yang Terjadi Di Kelas

Jika dilihat dari kurikulum yang direncanakan, maka kumpulan

soal – soal ujian nasional merupakan himpunan bagian dari kurikulum yang direncanakan. Ini artinya bahwa semua indikator dan kompetensi

dasar yang dituntut dalam ujian nasional sudah terdapat dalam kurikulum

yang direncanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan. Fakta tentang

pengamatan terhadap proses pembelajaran yang menyebutkan pada

dasarnya pembelajaran yang dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur

bahkan lebih, setidaknya akan mendukung bahwa kemungkinan besar

kurikulum yang direncanakan di SMP Pangudi Luhur akan dilaksanakan

sepenuhnya, terutama yang menyangkut cakupan keluasan dan kedalaman

materi suatu pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

semua tuntutan pada ujian nasional sudah terdapat pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur dalam perencanaannya.

Untuk melihat kesesuaian antara soal – soal ujian nasional dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur

Moyudan dapat digunakan indikator sebagai berikut :

a. Materi Pokok Pembelajaran

Materi pokok yang terkandung dalam soal – soal ujian nasional pada dasarnya sama dengan materi pokok yang ada pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur

Moyudan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya, bahkan

materi pokok yang terkandung pada soal – soal ujian nasional dapat dikatakan hanya merupakan bagian dari Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan di SMP Pangudi Luhur Moyudan, karena masih ada materi

pokok yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di

SMP Pangudi Luhur Moyudan yang tidak keluar dalam ujian nasional,

sebaliknya semua materi pokok pada soal–soal ujian nasional terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur

nasional mata pelajaran matematika dua tahun terakhir bukan menjadi

hal yang perlu dikwatirkan bagi SMP Pangudi Luhur Moyudan.

b. Kompetensi Dasar

Seperti halnya materi pokok pembelajaran, kompetensi

dasar yang terkandung pada soal – soal ujian nasional dua tahun terakhir juga merupakan bagian dari kompetensi dasar yang

terkandung pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP

Pangudi Luhur Moyudan baik pada perencanaan maupun

pelaksanaannya, karena semua kompetensi dasar pada kurikulum yang

direncanakan sudah tercermin pada kurikulum yang dilaksanakan,

yaitu pada soal – soal penilaian proses yang terjadi di SMP Pangudi Luhur Moyudan. Ini artinya semua kompetensi dasar yang terkandung

pada soal – soal ujian nasional terdapat pada kompetensi dasar yang terkandung pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP

Pangudi Luhur Moyudan, namun tidak sebaliknya karena terdapat

kompetensi dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang

tidak ada pada kompetensi dasar yang terkandung pada soal – soal ujian nasional. Kompetensi dasar baik yang terkandung pada soal – soal ujian nasional dan juga pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan di SMP Pangudi luhur moyudan telah mencerminkan

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma matematika

dalam pemecahan masalah.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun

bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5) Memiliki nilai menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah.

c. Indikator

Sedikit berbeda halnya pada materi pokok dan kompetensi dasar,

jika dilihat dari segi indikator, memang indikator yang terkandung pada

soal – soal ujian nasional dua tahun terakhir merupakan bagian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada bagian perencanaan karena

semua indikator yang terdapat pada soal–soal ujian nasional juga terdapat pada indikator yang terkandung pada Kurikulum Tingkat Satuan

Tingkat Satuan Pendidikan bagian perencanaan yang tidak terdapat pada

indikator soal – soal ujian nasional. Tetapi jika dilihat dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bagian pelaksanaan, khususnya pada soal – soal penilaian proses, maka indikator yang terdapat pada soal – soal ujian nasional tidak sepenuhnya merupakan bagian dari indikator yang terdapat

pada soal – soal penilaian proses. Hal ini dikarenakan masih terdapat indikator pada soal–soal ujian nasional yang tidak terdapat pada indikator soal – soal penilaian proses, walaupun cukup kecil prosentasenya, hanya sekitar 1,7 %.

Aspek - aspek dalam ruang lingkup mata pelajaran matematika SMP

yaitu : bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, statistika dan peluang sudah

tercermin, baik pada materi pokok pembelajaran, kompetensi dasar, dan indikator

yang terdapat pada soal – soal ujian nasional maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bagian perencanaan dan pelaksanaannya.

Berdasarkan hasil analisis kesesuaian antara soal – soal ujian nasional dengan penilaian proses yang dilakukan di SMP Pangudi Luhur Moyudan, maka

tuntutan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Pertama dilihat dari Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur Moyudan terlalu lebih jika

dibandingkan dengan tuntutan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Pertama

dilihat dari soal – soal ujian nasional dua tahun terakhir. Terdapat sekitar 53 indikator ( 29,6 %) yang dituntut pada soal – soal penilaian proses, tetapi tidak dituntut pada soal – soal ujian nasional dua tahun terakhir. Indikator – indikator tersebut meliputi disajikan sebagai berikut :

Tabel 5.1 Indikator yang dituntut pada soal – soal penilaian proses, tetapi tidak dituntut pada soal–soal ujian nasional dua tahun terakhir.

Materi pokok No Indikator

1 Menentukan hasil perkalian bilangan bulat 2 Menyelesaikan operasi pembagian bilangan bulat 3 Menyelesaikan operasi pemangkatan bilangan bulat 4 Menentukan pecahan senilai

5 Mengubah bentuk pecahan dari satu ke bentuk lain

6 Menentukan bentuk baku bilangan besar dan bilangan kecil. Bilangan bulat dan

Pecahan

7 Menemukan sifat – sifat operasi tambah, kurang, kali, bagi, pada bilangan bulat

Bentuk aljabar 8 Menjelaskan pengertian variabel, konstanta, faktor, suku, dan suku sejenis

Persamaan dan pertidaksamaan linear satu varibel

9 Mengenali persamaan linear satu variabel dalam berbagai bentuk dan variabel.

10 Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel

11 Mengenali pertidaksamaan linear satu variabel dalam berbagai bentuk dan variabel

12 Membuat persamaan linear dengan satu variabel dari permasalahan sehari–hari

13 Membuat pertidaksamaan linear dengan satu variabel dari permasalahan sehari–hari

14 Menyelesaikan model matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel.

15 Menjelaskan hubungan antara harga beli, harga jual, untung, rugi, dan impas

Aritmatika sosial

16 Menghitung salah satu antara netto, bruto, tara, jika dua di antaranya diketahui

17 Menyederhanakan perbandingan

18 Menyederhanakan perbandingan yang menggunakan satuan Perbandingan

19 Menjelaskan pengertian skala

20 Menyebutkan anggota dan bukan anggota suatu himpunan 21 Menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua himpunan Himpunan

22 Menyajikan gabungan atau irisan dua himpunan dengan diagram venn Garis dan sudut 23 Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar,berimpit, berpotongan,

bersilangan) melalui benda konkret

24 Menyebutkan syarat perlu dan cukup untuk membentuk segitiga Segitiga

25 Melukis garis–garis tinggi, garis bagi, garis berat, dan garis sumbu 26 Menentukan koefisien, variabel, konstanta, suku – suku sejenis pada

bentuk aljabar Bentuk aljabar

27 Menyelesaikan operasi tambah pada bentuk aljabar

28 Menjelaskan dengan kata–kata dan menyatakan masalah sehari–hari yang berkaitan dengan relasi dan fungsi

29 Menyatakan relasi dengan himpunan pasangan berurutan 30 Manyatakan suatu fungsi dengan notasi

Relasi dan fungsi

31 Menggambar grafik fungsi pada koordinat cartesius Garis lurus 32 Menggambar grafik garis lurus

Materi pokok No Indikator

33 Mengenali sistem persamaan linear dua variabel dalam berbagai bentuk dan variabel

Sistem persamaan linear dua variabel

34 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya dengan grafik 35 Menghitung panjang sisi segitiga siku–siku jika dua sisi lain diketahui 36 Menghitung perbandingan sisi – sisi segitiga siku – siku istimewa

(salah satu sudutnya 300, 450,600) Teorema

pythagoras

37 Menghitung panjang diagonal pada bangun datar, misalnya persegi panjang, belah ketupat, dan lainnya

38 Menyebutkan unsur – unsur dan bagian – bagian lingkaran : pusat lingkaran, jari–jari, diameter, busur, talibusur, juring, dan tembereng 39 Menghitung keliling dan luas lingkaran

40 Menentukan besar sudut keliling jika menghadap busur yang sama 41 Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam

pemecahan masalah Lingkaran

42 Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga Kubus, balok,

prisma, limas

43 Membuat jaring–jaring : kubus, balok, prisma tegak, dan limas 44 Mendiskripsikan dua bangun datar yang sebangun atau tidak sebangun 45 Mendiskripsikan dua bangun datar yang kongruen atau tidak kongruen 46 Membedakan pengertian sebangun dengan kongruen dua segitiga Kesebangunan

47 Menyebutkan sifat–sifat dua segitiga sebangun atau kongruen

48 Menyebutkan unsur– unsur jari– jari, diameter, tinggi, sisi, alas dari tabung, kerucut, dan bola

Tabung, kerucut, bola

49 Menghitung unsur – unsur tabung, kerucut, dan bola jika volume diketahui

50 Mengumpulkan data dengan mencacah, mengukur, dan mencatat data dengan turus / tally

Statistika

51 Mengurutkan data tunggal, mengenal data terkecil, terbesar, dan jangkauan data

52 Menentukan ruang sampel suatu percobaan dengan mendata titik sampelnya.

Peluang

53 Menghitung nilai peluang suatu kejadian

Secara eksplisit indikator – indikator di atas memang tidak dituntut pada soal – soal ujian nasional dua tahun terakhir. Terdapat beberapa kemungkinan yang melatarbelakangi hal tersebut. Penulis membagi kemungkinan tersebut

menjadi dua yaitu :

1. Memang sengaja tidak dituntut pada soal – soal ujian nasional dua tahun terakhir karena alasan tertentu, misalnya tuntutan ujian nasional mengganggap

2. Terdapat indikator lain yang secara implisit mencakup indikator–indikator di atas, atau dengan kata lain terdapat beberapa soal pada soal – soal ujian nasional yang secara implisit mencakup beberapa indikator dalam satu soal.

Dari dua kemungkinan tersebut, maka indikator – indikator yang secara eksplisit tidak dituntut pada soal – soal ujian nasional tersebut, masih perlu dipetakan menjadi dua kemungkinan di atas. Pemetaan tersebut disajikan pada

tabel berikut :

Tabel 5.2 Pemetaan Indikator yang dituntut pada soal – soal penilaian proses, tetapi tidak dituntut pada soal–soal ujian nasional dua tahun terakhir.

Secara implisit dituntut pada soal ujian nasional

2007A 2007B 2008A

Nomor

Indikator Tidak dituntut

Nomor soal Nomor soal Nomor soal 1 - 4, 5, 6, 9, 24, 25, 26 4, 5, 6, 9, 24, 25, 26 5, 7, 8, 18, 25, 29, 32, 33, 36 2 - 2, 4, 5, 6, 10 2, 4, 5, 10 5 3 - 22, 26 20 27 4 - 4 4 5 5 - 6, 29 6, 29 7, 8 6 Tidak dituntut - - - 7 - 8, 9 9, - 8 Tidak dituntut - - - 9 - 4 4 5 10 - 4 4 5 11 - 8 8 13 12 - 4 4 5 13 Tidak dituntut - - - 14 Tidak dituntut - - - 15 - 6 6 7 16 Tidak dituntut - - - 17 - 4 4 5 18 - 4 4 5 19 Tidak dituntut - - - 20 - 11,12 11,12 14.,15 21 - 11 11 15 22 - 11 11 15 23 - 16, 28 16, 28 21, 37 24 - 17, 22 17, 22 17, 22 25 Tidak dituntut - - - 26 Tidak dituntut - - - 27 - 9 9 - 28 Tidak dituntut - - - 29 Tidak dituntut - - - 30 - - - 16

Secara implisit dituntut pada soal ujian nasional

2007A 2007B 2008A

Nomor

Indikator Tidak dituntut

Nomor soal Nomor soal Nomor soal

31 - 13 13 17 32 - - - 20 33 - 15 15 18 34 - 15 15 18 35 - 20 20 27 36 - 20 20 27 37 - - - 27 38 - 19 19 23 39 Tidak dituntut - - - 40 Tidak dituntut - - - 41 Tidak dituntut - - - 42 Tidak dituntut - - - 43 Tidak dituntut - - - 44 - 21, 22 21, 22 28, 29, 30 45 - 21, 22 21, 22 28, 29, 30 46 - 21, 22 21, 22 28, 29, 30 47 - 21, 22 21, 22 28, 29, 30 48 - 27 27 35, 36 49 Tidak dituntut - - - 50 Tidak dituntut - - - 51 Tidak dituntut - - - 52 Tidak dituntut - - - 53 Tidak dituntut - - -

Keterangan : tanda ( - ) berarti tidak ada atau tidak dituntut.

Dari tabel 5.2 di atas, dapat dilihat bahwa dari 53 indikator yang secara

eksplisit tidak dituntut pada soal–soal ujian nasional dua tahun terakhir, terdapat 33 indikator yang secara implisit tercakup dalam soal – soal ujian nasional dua tahun terakhir dan terdapat 20 indikator yang sengaja tidak dituntut karena alasan

tertentu. Sehingga secara implisit dapat dikatakan bahwa terdapat 20 indikator

( sekitar 11, 2 % ) yang terdapat pada soal – soal penilaian proses tetapi tidak terdapat pada soal – soal ujian nasional. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tuntutan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Pertama dilihat dari

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur

kompetensi lulusan Sekolah Menengah Pertama dilihat dari soal – soal ujian nasional dua tahun terakhir. Secara eksplisit, tuntutan yang terlalu lebih tersebut

dapat dilihat pada tabel 5.1. Sedangkan secara implisit dapat dilihat pada tabel 5.2,

yaitu pada kolom tidak dituntut.

D. Usaha – Usaha Yang Sudah Dilakukan Oleh Guru Matematika di SMP