• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Tuntutan Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah

dilihat dari soal–soal ujian nasional dua tahun terakhir?

2. Sejauhmana tuntutan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Pertama

dilihat dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur

Moyudan?

3. Sejauhmana kesesuaian antara soal - soal ujian nasional dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur Moyudan?

4. Bagaimana usaha – usaha yang sudah dilakukan guru matematika dalam upaya memenuhi tuntutan ujian nasional?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Sejauhmana tuntutan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Pertama

dilihat dari soal–soal ujian nasional dua tahun terakhir.

2. Sejauhmana tuntutan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Pertama

dilihat dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur

Moyudan.

3. Sejauhmana kesesuaian antara soal – soal ujian nasional dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Pangudi Luhur Moyudan.

4. Bagaimana usaha – usaha yang sudah dilakukan guru matematika dalam upaya memenuhi tuntutan ujian nasional.

D. Penjelasan Istilah dan Pembatasan Masalah

1. Penjelasan Istilah

a. Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi

peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan

menengah (Depdiknas, 2003)

b. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu (Depdiknas, 2003). Sedangkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun

dan dilaksanakan oleh masing–masing satuan pendidikan (BSNP, 2006) c. Analisis kesesuaian antara soal – soal ujian nasional dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan adalah penyelidikan terhadap kecocokan atau

keselarasan antara butir – butir soal ujian nasional dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam hal cakupan materi yang menyangkut

keluasan dan kedalaman materi.

2. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan penulis, maka penulis memberikan pembatasan

a. Soal – soal ujian nasional adalah butir - butir soal ujian nasional tahun 2007 dan 2008 untuk mata pelajaran matematika pada Sekolah Menengah

Pertama.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum dan pelaksanaan

kurikulum di SMP Pangudi Luhur Moyudan yang meliputi :

1) Dokumen silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran kelas VII,

VIII, dan IX untuk mata pelajaran matematika.

2) Dokumen penilaian proses mata pelajaran matematika yang

dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan untuk kelas VII, VIII,

dan IX pada tahun ajaran 2007 / 2008 yang meliputi : naskah ulangan

tengah semester sebagai tes formatif, dan ulangan umum akhir

semester sebagai tes sumatif.

3) Proses pembelajaran yang dilakukan di SMP Pangudi Luhur Moyudan

yang berupa sampel kegiatan pembelajaran mata pelajaran matematika

untuk kelas VII, VIII, dan IX masing– masing satu kompetensi dasar tertentu di semester satu tahun ajaran 2008 / 2009.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi petugas SMP Pangudi Luhur Moyudan sebagai tempat penelitian :

a. Bagi Guru mata pelajaran matematika, sebagai bahan masukan dan

bahan refleksi untuk secara bijaksana melakukan tugasnya dalam

b. Kepala Sekolah, agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai

penanggungjawab pendidikan di tingkat satuan pendidikan dan dapat

memotivasi guru matematika sebagai rekan kerja dalam melaksanakan

tugas sekolah sebagai seorang pendidik.

2. Bagi masyarakat, sebagai bahan masukan agar dapat secara bijaksana

menyikapi masalah – masalah yang terkait dengan dunia pendidikan terutama tentang pelaksanaan ujian nasional dan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan serta dapat mendukung dan berperan serta dalam

perbaikan pendidikan.

3. Bagi mahasiswa sebagai calon guru matematika, dapat digunakan sebagai

bekal untuk memperbaiki kualitas pendidikan ketika terjun di lapangan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Ujian Nasional

1. Pengertian Ujian Nasional

Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian

kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar

dan menengah ( Depdiknas, 2003 ).

2. Tujuan dan Manfaat Ujian Nasional

Tujuan diadakannya ujian nasional adalah untuk menilai

ketercapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sedangkan hasil ujian nasional dapat digunakan sebagai salah satu

pertimbangan untuk ( Depdiknas, 2003 ) :

a. Pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan.

b. Seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.

c. Penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan.

d. Akreditasi satuan pendidikan.

e. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam

upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

3. Landasan Yuridis

Secara yuridis formal, latar belakang diadakannya ujian nasional:

a. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

b. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 45 Tahun 2006 tentang

Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007.

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.34 Tahun 2007 tentang

Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2007/2008.

4. Mata Pelajaran Ujian Nasional

Mata pelajaran yang diujikan pada ujian nasional tahun 2007 untuk

Sekolah Menengah Pertama adalah Bahasa Indonesia, Matematika, dan

Bahasa Inggris. Sedangkan untuk ujian nasional tahun 2008 adalah Bahasa

Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA). Untuk mata pelajaran matematika, pada ujian nasional tahun 2007

soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 butir soal dengan alokasi waktu

120 menit, sedangkan untuk ujian nasional tahun 2008 soal berbentuk

pilihan ganda berjumlah 40 butir dengan alokasi waktu 120 menit. Untuk

ujian nasional matematika, baik tahun 2007 maupun 2008 disediakan dua

tipe soal yaitu tipe A dan B dengan bobot yang sama. Dalam

pelaksanaannya setiap ruang ujian mendapatkan dua tipe soal yang

B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu (Depdiknas, 2003).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing – masing satuan pendidikan (BSNP, 2006).

KTSP adalah kurikulum yang mencerminkan semangat otonomi

yang diberikan oleh pemerintah bagi praktisi pendidikan untuk mendesain

kurikulum sesuai dengan kebutuhan satuan tingkat pendidikan maupun

daerah di mana satuan tingkat pendidikan tersebut berada ( Lukman A.

Irfan, 2008).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada dasarnya merupakan

aplikasi Kurikulum Berbasis Kompetensi ( kurikulum 2004 ) di tingkat

satuan pendidikan, sebagai suatu konsep dan sekaligus sebagai sebuah

program, menurut Siskandar ( 2003 ) memiliki ciri–ciri :

a. Menekankan pada ketercapaian siswa baik secara individual maupun

klasikal.

b. Berorientasi pada hasil dan keberagaman.

c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan

d. Sumber belajar bukan hanya guru tetapi sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif.

e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

penguasaan suatu kompetensi.

2. Landasan Yudisial Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:

a. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

b. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

c. Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi.

d. Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

e. Permendiknas No. 24/2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No 22

dan 23/2006.

3. Prinsip–Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan berdasarkan

prinsip–prinsip sebagai berikut :

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya.

b. Beragam dan terpadu.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan.

f. Belajar sepanjang hayat.

4. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dengan

memperhatikan hal–hal sebagai berikut :

a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

b. Peningkatan potensi kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik.

c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.

d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

e. Tuntutan dunia kerja.

f. Perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

g. Agama.

h. Dinamika perkembangan global.

i. Persatuan nasional dan nilai–nilai kebangsaan. j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

k. Kesetaraan jender.

l. Karakteristik satuan pendidikan.

5. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebagai

berikut :

a. Tujuan pendidikan sekolah.

b. Struktur dan muatan kurikulum ( mata pelajaran, muatan lokal,

dan kelulusan, penjurusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan

berbasis keunggulan lokal dan global).

c. Kalender pendidikan.

d. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP).

C. Kurikulum SMP Pangudi Luhur Moyudan

1. Garis Besar Kurikulum

Kurikulum SMP Pangudi Luhur Moyudan merupakan penyempurnaan

dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) tahun 2006. Namun,

secara garis besar prinsip dan komponen dari Kurikulum SMP Pangudi Luhur

Moyudan ini sama dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada

umumnya. Kurikulum SMP Pangudi Luhur Moyudan ini disusun berdasarkan

Standar Isi ( SI ) dan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ) yang terdapat pada

Standar Nasional Pendidikan. Muatan lokal yang disajikan dalam kurikulum

ini merupakan mata pelajaran tambahan yang telah disesuaikan dengan situasi

dan kondisi sekolah, juga atas dasar kesepakatan dengan para guru dan

Komite Sekolah.

Kalender akademik yang dibuat dalam kurikulum ini didasarkan pada

kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman, Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Semarang

( MPK KAS ), Yayasan Pangudi Luhur dan Badan Koordinasi Sekolah – sekolah katolik ( BKSK ) DIY.

2. Visi Sekolah

SMP Pangudi Luhur Moyudan mempunyai visi sekolah untuk meningkatkan

prestasi dengan berwawasan iptek dan berdasarkan iman kristiani yang kuat.

Indikator untuk pencapaian visi sekolah tersebut adalah :

a. Meningkatkan prestasi akademik.

b. Meningkatkan bidang komunikasi.

c. Melestarikan kegiatan kesenian.

d. Meningkatkan kegiatan keolahragaan.

e. Meningkatkan kegiatan keterampilan.

f. Meningkatkan kegiatan keagamaan.

g. Membudidayakan sikap dan perilaku sopan.

h. Memiliki lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif.

i. Meningkatkan kepercayaan dari masyarakat.

3. Misi Sekolah

Sebagai usaha untuk mencapai visi sekolah tersebut di atas, SMP Pangudi

Luhur Moyudan mempunyai misi sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk

mengoptimalkan potensi akademik yang dimiliki peserta didik.

b. Mendorong dan membantu peserta didik untuk mengenali potensi dirinya

agar dapat berkomunikasi dengan baik.

c. Melestarikan dan mengembangkan seni budaya bangsa.

d. Menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan untuk berprestasi di bidang

e. Mengembangkan budaya kompetitif bagi peserta didik dalam upaya

peningkatan prestasi akademik dan non akademik.

f. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan

memiliki budi pekerti yang luhur.

g. Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, tertib, bersih, indah untuk

belajar ( aman ).

4. Tujuan Sekolah

Mengingat visi merupakan tujuan jangka panjang, maka SMP Pangudi Luhur

Moyudan mempunyai tujuan yang akan dicapai selama 5 tahun mendatang

adalah :

a. Peningkatan skor GSA ( Gross Skor Average / kenaikan rata –rata nilai ) mata pelajaran dari + 0,1 menjadi + 0,5.

b. Meraih juara berkomunikasi dengan Bahasa Jawa tingkat kabupaten.

c. Meraih kejuaraan lomba berkomunikasi dengan Bahasa Inggris tingkat

kabupaten.

d. Meraih kejuaraan lomba majalah dinding tingkat kabupaten.

e. Beberapa siswa terpanggil menjadi biarawan / biarawati, rohaniawan /

rohaniwati.

f. Sembilan puluh lima persen siswa memiliki sikap perilaku yang baik.

g. Memiliki tim bola basket yang mampu meraih kejuaraan.

h. Tim bola volly berprestasi di tingkat kabupaten.

i. Tim seni tari meraih kejuaraan dan atau tampil di tingkat kabupaten.

k. Sembilan puluh lima persen siswa menguasai keterampilan komputer

program windows.

l. Regu pramuka mampu tampil din tingkat kabupaten;

m. Sembilan puluh lima persen lingkungan sekolah tertata nyaman dan

kondusif untuk belajar.

n. Pemerintah dan masyarakat percaya atas bentuk – bentuk pelayanan sekolah.

o. Memiliki ruang multi media dan ruang keterampilan yang representatif

dan memanfaatkan secara optimal.

p. Meningkatkan pelayanan perpustakaan yang optimal dan dapat

mempertahankan juara 1 minat baca tingkat kabupaten dan propinsi.

5. Program Strategis Dalam Pencapaian Tujuan Sekolah

Untuk mencapai tujuan sekolah tersebut di atas, SMP Pangudi Luhur

Moyudan memiliki program – program strategis dalam pencapaian tujuan sekolah di antaranya :

a. Menjaring siswa tamatan SD yang berkualitas.

b. Meningkatkan dinamika dan kualitas KBM, bimbingan dan pelatihan.

c. Meningkatkan prestasi siswa baik akademik maupun non akademik.

d. Meningkatkan layanan bimbingan budi pekerti melalui kegiatan

pembiasaan.

e. Mengadakan sarana dan prasarana untuk mewujudkan standar fasilitas.

f. Meningkatkan layanan administrasi kesiswaan, kepegawaian, dan

g. Menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah, masyarakat dan

pemerintah.

h. Meningkatkan layanan informasi kepada masyarakat dan pemerintah.

i. Menyediakan sarana prasarana kebersihan, peningkatan pemeliharaan

taman dan halaman sekolah, serta kamar mandi dan WC.

6. Strategi Pelaksanaan

Untuk melaksanakan program strategis dalam mencapai tujuan sekolah, SMP

Pangudi Luhur Moyudan memiliki strategi pelaksanaan di antaranya :

a. Memantapkan managemen sekolah.

b. Mengembangkan kinerja professional guru.

c. Menumbuhkan inovasi pembelajaran.

d. Mengembangkan lingkungan sekolah menuju komunitas belajar.

e. Meningkatkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat.

7. Output Yang Diharapkan

Dengan strategi – strategi pelaksanaan di atas, SMP Pangudi Luhur Moyudan mengharapkan output sebagai berikut :

a. 100% siswa lulus dan memperoleh peringkat di tingkat Kabupaten pada

setiap tahunnya, dan terjadi peningkatan skor GSA ( Gross Skor Average /

kenaikan rata–rata nilai ) dari 0,1 menjadi 0,3.

b. Memperoleh kejuaraan dalam lomba keteladanan siswa tingkat kabupaten.

c. Memperoleh kejuaraan dalam lomba mata pelajaran tingkat kabupaten;

d. Memperoleh lomba berkomunikasi dengan Bahasa Jawa tingkat

e. Memperoleh lomba berkomunikasi dengan Bahasa Inggris tingkat

kabupaten.

f. 5 % siswa terpanggil menjadi biarawan / biarawati, 90% siswa

melaksanakan ibadah sesuai yang dianut.

g. Tim bola basket meraih kejuaraan di tingkat kabupaten.

h. Tim bola volly meraih kejuaraan di tingkat kabupaten.

i. Tim seni tari meraih kejuaraan tingkat kabupaten.

j. 90% siswa menguasai keterampilan komputer program windows.

k. Regu pramuka tampil di tingkat kabupaten.

l. 95% lingkungan sekolah tertata nyaman dan kondusif.

m. 100% pemerintah dan masyarakat percaya atas bentuk–bentuk pelayanan sekolah.

n. Memiliki ruang multimedia dan ruang keterampilan yang representatif dan

memanfaatkan secara optimal.

o. Memiliki buku – buku perpustakaan yang memadai dan memberikan pelayanan optimal.

8. Muatan Kurikulum.

Muatan kurikulum di SMP Pangudi Luhur Moyudan meliputi sejumlah

mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga

tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Untuk kurikulum SMP terdiri

dari 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus

diberikan kepada peserta didik. Berikut disajikan struktur muatan kurikulum

Tabel 2.1 Struktur Muatan Kurikulum SMP Pangudi Luhur Moyudan

Kelas dan alokasi waktu

No komponen VII VIII IX A Mata pelajaran 1. Pendidikan Agama 2+1 2 2 2. Pendidikan kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4+1 4+1 4+1 4. Bahasa Inggris 4 4+1 4+1 5. Matematika 4+2 4+2 4+2 6. Ilmu Pengetahuan Alam 4+2 4+2 4+2 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4+2 4+2 4+2 8. Seni Budaya 2+1 2+1 2+1 9. Pendidikan jasmani, olah raga,

dan kesehatan

2 2 2

10. Teknologi informatika dan komunikasi 2 2 2 B Muatan lokal a. Bahasa jawa 2 2 2 b. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) 1 1 1

c. Keterampilan jasa pembukaan 2 2 2

C Pengembangan diri 2 2 2

jumlah 37+9 37+9 37+9

SMP Pangudi Luhur Moyudan menambah jam pembelajaran per minggu

secara keseluruhan sesuai kebutuhan peserta didik dalam mencapai

kompetensi atau dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap lebih

9. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan Belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu

pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0–100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing – masing indikator 75 %. Sekolah menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi

(TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata – rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan

pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu

mengusahakan peningkatan kriteria ketuntusan belajar untuk mencapai kriteria

ketuntasan ideal. Berikut nilai tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang

menjadi target pencapaian kompetensi ( TPK ) di SMP Pangudi Luhur

Moyudan yang berlaku saat ini.

Tabel 2.2 Ketuntasan Ketuntasan Minimal Target Pencapaian Kompetensi SMP Pangudi Luhur Moyudan

Kelas No Mata Pelajaran VII VIII IX 1 Agama 65 65 65 2 Pendidikan Kewarganegaraan 65 65 65 3 Bahasa Indonesia 65 65 67.5 4 Bahasa Inggris 60 60 65 5 Matematika 65 65 65 6 IPA 63 63 63 7 IPS 62 62 63 8 Seni Budaya 65 65 65 9 Pendidikan Jasmani 65 65 65

Kelas

No Mata Pelajaran

VII VIII IX

11 Pendidikan Bahasa Jawa 65 65 65 12 Pendidikan Kesejahteraan

keluarga

65 65 70

13 Keterampilan Jasa Pembukuan 65 65 65

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum yang lebih

menekankan pada standar isi dan standar kompetensi lulusan ( Depdiknas,

2008 ). Standar isi mencakup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai

kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

Cakupan materi pembelajaran meliputi dua macam yaitu menyangkut

keluasan materi dan kedalaman materi. Keluasan cakupan materi berarti

menggambarkan berapa banyak materi – materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi manyangkut

seberapa detail konsep–konsep yang terkandung di dalamnya harus dipelajari atau dikuasai oleh siswa. Sebagai contoh, konsep geometri pada matematika

dapat diajarkan di SD, SMP, dan SMA, juga di perguruan tinggi, namun

keluasan dan kedalaman materi pada setiap jenjang pendidikan tersebut akan

berbeda – beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan akan semakin luas cakupan konsep geometri yang dipelajari dan semakin detail juga aspek yang

Dalam standar isi, juga diatur tentang kerangka dasar dan struktur

kurikulum, standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap mata

pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar

dan menengah. Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Untuk meningkatkan kompetensi lulusan, sekolah dapat mengembangkan

kurikulum dengan standar yang lebih tinggi pada standar isi dan standar

kompetensi lulusan dengan melakukan inovasi, pengembangan dan perluasan

sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari masing – masing satuan / jenjang pendidikan.

Standar kompetensi merupakan batas dan arah kemampuan yang harus

dimiliki dan dapat dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran

dalam suatu mata ajar tertentu. Acuan yang diperlukan untuk melaksanakan

pembelajaran dan memantau perkembangan mutu pendidikan adalah standar

kompetensi, dengan demikian standar kompetensi dapat diartikan juga sebagai

pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai

siswa serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari

suatu mata ajar tertentu. Standar kompetensi ( Depdiknas, 2008 ) mempunyai

dua penafsiran yaitu:

1. Pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui siswa dan

kemampuan melakukan sesuatu dalam mempelajari mata ajar tertentu.

2. Spesifikasi skor atau peringkat kinerja yang berkaitan dengan kategori

Standar kompetensi ditinjau dari cakupan materi dan kata kerja yang

digunakan bersifat umum, sehingga perlu dijabarkan menjadi sejumlah

kompetensi dasar, dimana istilah ini sering disebut sebagai kemampuan

minimal. Cakupan materi pada kompetensi dasar lebih sempit dan kongkrit

dibanding dengan standar kompetensi.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran

yang tercantum dalam standar isi, dianalisis dan dikaji dengan memperhatikan

hal–hal berikut ( Depdiknas, 2008 ) :

1. Urutan berdasarkan hirarkis konsep disiplin ilmu dan atau tingkat

kesulitan materi.

2. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata

pelajaran.

3. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata

pelajaran.

Pemaparan mengenai standar kompetensi dan kompetensi dasar pada

mata pelajaran matematika di jenjang Sekolah Menengah Pertama terletak

pada bagian lampiran laporan hasil penelitian ini.

E. Penilaian Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Penilaian Pembelajaran

Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat

penilaian untuk memperoleh berbagai ragam informasi tentang sejauh mana

peserta didik. Menurut Griffin dan Nix ( 1991 ), penilaian adalah suatu

pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik

sesorang atau sesuatu. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Proses penilaian dalam pembelajaran tidak hanya menyangkut hasil belajar saja,

tetapi juga menyangkut semua proses belajar mengajar.

Menurut Harris, Guthrir, Hobart, dan Lundber ( 1995 ), dalam

mengembangkan sistem penilaian pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

sebagaimana kurikulum berbasis kompetensi, harus memperhatikan hal – hal berikut :

a. Definisi tentang apa yang dipelajari dan apa yang dinilai.

b. Spesifikasi peringkat atau unjuk standar.

c. Menekankan pada komparasi antara unjuk kerja peserta didik dengan

standar atau kriteria.

Sistem penilaian yang digunakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan, artinya semua indikator

ditagih, kemudian hasilnya di analisis untuk menentukan kompetensi yang telah

dikuasai atau belum dikuasai, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik

dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.

Pengembangan sistem penilaian yang digunakan dalam Kurikulum

Tingkat Satuan pendidikan ( penilaian berkelanjutan ) mencakup hal – hal sebagai berikut ( Depdiknas, 2008 ):

a. Standar kompetensi yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik

suatu jenjang pendidikan dalam mata ajar tertentu. Hal ini memiliki

implikasi yang signifikan dalam perencanaan, metodologi, dan pengolahan

penilaian.

b. Kompetensi dasar yaitu kemampuan minimal dalam mata ajar tertentu yang

harus dimiliki oleh peserta didik suatu jenjang pendidikan.

c. Rencana penilaian yaitu jadwal kegiatan penilaian dalam satu semester yang

dirancang dan dikembangkan bersama dengan rencana pembelajaran

ataupun silabus.

d. Proses penilaian yaitu proses pemilihan dan pengembangan teknik

penilaian, sistem pencatatan dan pengolahan proses.

e. Proses implementasi dengan berbagai teknik penilaian.

f. Pencatatan dan pelaporan yaitu pengolahan sistem penilaian dan pembuatan

pelaporan.

Pengembangan penilaian pada tingkat satuan pendidikan bersifat hirarkis

( secara berurutan ), yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, pencapaian

indikator, materi pokok, dan instrumen penilaian. Standar kompetensi dan

kompetensi dasar dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional,

sedangkan pencapaian indikator dan instrumen dikembangkan oleh masing – masing sekolah. Dalam pembuatan soal diharapkan mampu menampung

2. Prinsip Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan