• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesesuaian lokasi: cocok untuk dikembangkan ditanah-tanah alluvial bertipe iklim C2, baik dilahan sawah maupun tegalan Pemberian

DAFTAR PUSTAKA

4. Kesesuaian lokasi: cocok untuk dikembangkan ditanah-tanah alluvial bertipe iklim C2, baik dilahan sawah maupun tegalan Pemberian

pupuk N yang cukup akan menekan pembungaan dan memperlambat kemasakan.

Keterangan lain - Peneliti

- Nama lain sebelum diusulkan

:

:

Mirzawan P.D.N; Eka Sugiyarta; Kabul Agus Wahyudi; Hermono Budhisantosa; Suwandi, Widi Sasongko, Mutomo Adi

PS 86-100029

Perilaku varietas

PS 864 sebelumnya dikenal dengan seri PS 86-100029, merupakan keturunan dari PR 1117 (polycross) yang dilepas Menteri Pertanian pada tahun 2004. Perkecambahan varietas ini sangat baik dengan anakan yang serempak, klentekan mudah. Sifat dasar pembungaan adalah sedikit dan sporadis, tetapi akan menjadi lebat apabila ditanam pada lahan-lahan marginal, terganggu drainasenya dan atau kekurangan pupuk Nitrogen (karena respon terhadap N yang sangat tinggi). Walaupun terjadi pembungaan, karena diikuti munculnya siwil sekitar 3 mata pucuk, maka proses penggabusan akan dihentikan oleh adanya siwilan tersebut. Sehingga walaupun ditebang agak terlambat, PS 864 masih dapat bertahan KDTnya.

Pada lahan-lahan bertekstur ringan sampa berat, PS 864 masih cukup baik pertumbuhannya. Bahkan pada lahan tegalan dimana kondisi kering panjang terjadi, dijumpai keadaan tanaman tinggal 3-5 daun hijau, masih menunjukkan tingkat kelengasan batang yang cukup tinggi. Potensi produksi tebu cukup tinggi dengan rendemen sedikit dibawah PS 851. Tipe kemasakan terdapat kecenderungan pada kelompok tengah lambat. Kadar sabut berkisar 13%.

PS 864 menunjukkan tingkat toleransi kekeringan yang lebih tinggi dibandingkan PS 851. Untuk daerah tegalan dengan pola tanam awal penghujan varietas ini akan cocok dikembangkan.

2. Deskripsi Tebu Varietas PSJT 941 (Asal nama PSJT 94-33)

SK Pelepasan

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 375/Kpts/SR. 120/7/2007 Tanggal 5 Juli 2007

Asal persilangan

Persilangan Polycross BP 1854 tahun 1994 Spesies Saccharum officinarum Sifat morfologi 1. Batang - Bentuk ruas - Warna Batang - Lapisan lilin - Retakan tumbuh - Cincin tumbuh - Teras dan Lubang - Bentuk buku ruas - Alur mata : : : : : : : :

Silindris, kadang-kadang berbentuk kumparan, dengan penampang melintang bulat

Kuning hijau kecokelatan (belum berpengaruh sinar matahari) dan cokelat (sesudah terkena sinar matahari)

Tebal mempengaruhi warna Tidak ada

Melingkar datar menyinggung puncak mata Lubang kecil

Konis terbalik, dengan 3-4 baris mata akar, baris paling atas tidak melewati puncak

Tidak ada, kalaupun ada sempit, dangkal dan tidak mencapai tengah ruas

2. Daun

- Helai daun

- Sendi segitiga daun - Telinga dalam

- Bulu bidang

punggung

- Lapisan lilin pelepah - Sifat lepas pelepah - Warna pelepah : : : : : : :

Melengkung < ½ panjang daun dengan warna daun hijau tua

Berwarna kekuningan

Pertumbuhannya kuat dengan kedudukan tegak Pertumbuhan bulu sempit dan jarang, rebah tidak mencapai puncak pelepah

Tebal Sukar Hijau-kuning kemerahan 3. Mata - Letak mata - Bentuk mata - Sayap mata - Rambut tepi basal - Rambut jambul - Pusat tumbuh - Ukuran : : : : : : :

Pada bekas pangkal pelepah daun

Bulat, dengan bagian terlebar diatas tengah- tengah mata

Berukuran sama lebar, dengan tepi sayap rata Tidak ada

Tidak ada

Diatas tengah mata Besar

Sifat-sifat agronomis 1. Pertumbuhan - Perkecambahan - Kerapatan batang - Diameter batang - Pembungaan - Kemasakan - Daya kepras

- Jumlah batang per meter - Tinggi batang - Diameter batang - Pembungaan : : : : : : : : : : baik rapat sedang

tidak berbunga, sporadis Tengahan Baik 11 330 cm 28 mm 3,35% 2. Potensi produksi Tanaman pertama, - Tebu - Rendemen - Hablur : : :

1084-1270 kuintal per hektar 9,39-10,6%

95-119 kuintal per hektar Pola keprasan, - Tebu - Rendemen - Hablur : : :

984-1270 kuintal per hektar 9,64-12,4%

95-119 kuintal per hektar Lahan tegalan, - Tebu - Rendemen - Hablur : : :

1022-1472 kuintal per hektar 9,01-12,4%

92-146 kuintal per hektar Lahan sawah, - Tebu - Rendemen - Hablur : : :

1262-1431 kuintal per hektar 10,18-10,6%

129-148 kuintal per hektar 3. Ketahanan hama/penyakit

- Tahan terhadap penyakit - Tahan terhadap penyakit - Tahan terhadap hama - Tahan terhadap hama

: : : : Luka api blendok penggerek pucuk penggerek batang 4. Daerah pengembangan

- Cocok untuk lahan tegalan dengan pola keprasan

- Cocok untuk dikembangkan pada tipe iklim C2 dan Grumosol Perilaku varietas

PSJT 941 sebelumnya merupakan seri seleksi PSJT 94-33 merupakan hasil persilangan polycross pada tahun 1994, sejak dini disemaikan dan diseleksi pada tipologi lahan kering di Jatitujuh Jawa Barat. Hasil pengujian di 23 lokasi, PSJT 941 menunjukkan produktivitas yang cukup baik. Karena daya keprasan cukup baik dan toleransi kekeringan yang tinggi, maka PSJT 941 menunjukkan keunggulan yang sangat nyata dilahan tegalan beriklim kering.

Adaptasi dibeberapa lokasi di lahan mediteran sampai pasiran menunjukkan bahwa pertumbuhan awal serempak dan cepat, dengan pertunasan yang cukup rapat,

pertumbuhan tegak, diameter sedang sampai besar. Berbunga sedikit sampai sporadis, kadar sabut sekitar 14%, agak sulit diklentek. Tahan terhadap hama penggerek batang dan penggerek pucuk, dan tahan terhadap penyakit luka api. Produktivitas tebu cukup tinggi, dengan rendemen lebih rendah dari PS 851 tetapi diatas PS 864, tingkat kemasakan tengah.

3. Deskripsi Tebu Varietas PS 851 SK Pelepasan

Nomor : 685/Kpts-IX/98 Tanggal : 9 Oktober 1998 Asal persilangan

Antara PS 57 x B 37173 pada tahun 1985 dari nomor aksesi PS 85-21460 Sifat- sifat botanis

1. Batang

- Ruas-ruas tersusun agak berbiku, berbentuk konis dengan penampang melintang agak pipih sampai bulat

- Warna ruas hijau kekuningan

- Lapisan lilin tebal mempengaruhi warna ruas

- Noda gabus, retak gabus dan retakan tumbuh tidak ada - Alur mata tidak ada

- Buku ruas berbentuk silindris, mata akar terdiri dari 2 sampai 3 baris, baris paling atas tidak melewati puncak mata

- Teras masif 2. Daun

- Helai daun berwarna hijau kekuningan, ukuran lebar daun sempit, ujung melengkung kurang dari setengah panjang helai daun

- Pada pelepah terdapat telinga dengan pertumbuhan sedang dan kedudukan tegak

- Rambut pelepah lebat, condong, panjang 2-3 mm

- Membentuk jalur lebar tidak mencapai ujung pelepah daun 3. Mata

- Terletak pada bekas pangkal pelepah daun

- Berbentuk bulat dengan bagian terlebar pada tengah mata - Pusat tumbuh terletak diatas tengah mata

- Tepi sayap mata rata, pangkal sayap diatas tengah tepi mata - Rambut tepi basal dan rambut jambul tidak ada

Sifat-sifat agronomis 1. Pertumbuhan

- Perkecambahan sedang

- Tidak berbunga-berbunga sporadis - Diameter batang sedang

- Kerapatan batang sedang

2. Potensi produksi di ekolokasi unggulan