• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

2. Potensi produksi di ekolokasi unggulan Lahan sawah

- Hasil tebu 1050 ± 465 ku/ha - Rendemen 9,03 ± 2,73% - Hasil hablur 86,4 ± 27,2 ku/ha Lahan tegalan,

- Hasil tebu 739 ± 280 ku/ha - Rendemen 10,74 ± 1,35% - Hasil hablur 76,8 ± 22,3 ku/ha

Pola keprasan,

- Hasil tebu 760 ± 430 ku/ha - Rendemen 11,10 ± 2,20% - Hasil hablur 78,1 ± 29,3 ku/ha 3. Ketahanan terhadap hama penyakit

Hama Penyakit

: :

Toleran terhadap serangan alami penggerek pucuk dan pengerek batang

Tahan terhadap mosaik dan blendok, peka terhadap pokkahbung

Perilaku varietas

PS 851 merupakan varietas unggul baru yang dilepas Menteri Kehutanan dan Perkebunan (waktu itu) pada tahun 1998. PS 851 sebelumnya dikenal dengan nomor seleksi PS 85-21460, yang merupakan hasil persilangan PS 57 (varietas unggul yang dilepas P3GI tahun 1985) dengan B 37172 (varietas introduksi dari Barbados, Amerika Latin).

PS 851 mempunyai perkecambahan baik dengan sifat pertumbuhan awal dan pembentukan tunas yang serempak, berbatang tegak, diameter sedang, lubang kecil, berbunga jarang, umur kemasakan awal tengah (Juni-Agustus) dengan KDT panjang, kadar sabut sekitar 13%. Mudahnya daun tua diklentek dengan tanaman tegak memberikan tingkat potensi rendemen tinggi. Dalam 5 tahun terakhir (2003-2006) PS 851 telah memberikan konribusi juara rendemen PG-PG di Jawa. Kondisi tanah subur dengan kecukupan air sangat membantu pertumbuhan pemanjangan batang yang normal. Pada kondisi kekeringan atau sebaliknya kelebihan air yang drainasenya terganggu akan terjadi pemendekan ruas batang. Dari hasil orientasi varietas, PS 851 menunjukkan tingkat adaptasi yang cukup luas diberbagai kondisi jenis tanah dan iklim, namun kurang sesuai pada lahan-lahan dengan drainase terganggu.

Kepekaannya terhadap bakteriosis, maka pada lahan dengan drainase terganggu akan mudah terserang penyakit tersebut. Akibatnya banyak rumpun mati (saat masuk bulan kering) dan timbul lubang besar dari batang bawah. Pada kondisi terserang bakteriosis, maka keprasannya banyak tidak tumbuh. Pada kondisi sehat, perkecambahan mata tunas sangat mudah dan cepat tumbuh serempak, tetapi setelah terserang bakteriosis perkecambahan kurang baik. Oleh karena itu penyehatan sumber bibit pada PS 851 adalah penting.

Respon terhadap pupuk N yang sangat tinggi mempunyai pengaruh bahwa apabila kekurangan N akan mudah berbunga. Olek karena itu dosis N yang memadai dengan aplikasi yang tepat waktu sangat diinginkan oleh varietas ini.

Keterangan

- Cocok untuk lahan tegalan dan dapat diusahakan di lahan sawah - Tahan kepras

- Sesuai untuk tanah alluvial beriklim D3 di wilayah Takalar, Comal, Sragi dan Sumberharjo

4. Deskripsi Tebu Varietas PS 862 SK Pelepasan

Nomor : 685.b/Kpts-IX/98 Tanggal : 9 Oktober 1998 Asal persilangan

Antara F162 57 polycross pada tahun 1986 dari nomor aksesi PS 86-8504 Sifat- sifat botanis

1. Batang

- Ruas-ruas tersusun agak berbiku, berbentuk konis sampai kumparan dengan penampang melintang bulat

- Warna ruas hijau kekuningan

- Lapisan lilin sedang mempengaruhi warna ruas

- Noda gabus, retak gabus dan retakan tumbuh tidak ada - Alur mata sempit, dangkal, tidak mencapai tengah ruas

- Buku ruas berbentuk konis terbalik, mata akar terdiri dari 2-3 baris, baris paling atas tidak melewati puncak mata

- Teras berlobang agak besar 2. Daun

- Helai daun berwarna hijau, ukuran lebar daun sedang, ujung melengkung kurang dari setengah panjang helai daun

- Pada pelepah terdapat telinga dengan pertumbuhan kuat dan kedudukan tegak

- Rambut pelepah lebat, condong, panjang 2-3 mm, membentuk jalur sempit tidak mencapai ujung pelepah daun

3. Mata

- Terletak pada bekas pangkal pelepah daun

- Berbentuk bulat dengan bagian terlebar pada tengah mata - Pusat tumbuh terletak diatas tengah mata

- Tepi sayap mata rata, pangkal sayap diatas tengah tepi mata - Rambut tepi basal dan rambut jambul tidak ada

Sifat-sifat agronomis 1. Pertumbuhan

- Perkecambahan sedang - Berbunga sedang - Diameter batang besar - Kerapatan batang sedang

2. Potensi produksi di ekolokasi unggulan Lahan sawah

- Hasil tebu 933 ± 370 ku/ha - Rendemen 9,45 ± 1,51% - Hasil hablur 91,0 ± 29,1 ku/ha Lahan tegalan,

- Hasil tebu 883 ± 175 ku/ha - Rendemen 10,87 ± 1,21% - Hasil hablur 97,4 ± 2,04 ku/ha

Pola keprasan,

- Hasil tebu 928 ± 75 ku/ha - Rendemen 10,80 ± 0,50% - Hasil hablur 103,0 ± 10,2 ku/ha 3. Ketahanan terhadap hama penyakit

Hama Penyakit

: :

Toleran terhadap serangan alami penggerek pucuk dan pengerek batang

Tahan terhadap mosaik dan blendok, peka terhadap pokkahbung

Perilaku varietas

PS 862 sebelumnya dikenal dengan nama seri PS 86-8504 merupakan keturunan dari induk F 162 (polycross) yang dilepas Menteri pertanian tahun 1998. PS 862 mempunyai perkecambahan baik dengan sifat pertumbuhan awal dan pembentukan tunas yang serempak, berbantang tegak, diameter besar, lubang kecil- sedang, berbunga jarang, umur kemasakan awal tengah dengan KDT terbatas, kadar sabut sekitar 12%. Mudahnya daun tua diklentek dengan tanaman tegak dan serempak memberikan tingkat potensi rendemen tinggi. Kondisi tanah subur dengan kecukupan air sangat membantu pertumbuhan pemanjangan batang yag normal. Pada kondisi kekeringan atau drainasenya terganggu akan terjadi pemendekan ruas batang.

Perkecambahan mata tunas sangat mudah dan cepat tumbuh serempak. Respon erhadap pupuk N yang sangat tinggi mempunyai pengaruh bahwa apabila kekurangan N akan mudah berbunga. Oleh karena itu dosis N yang memadai dengan aplikasi yang tepay waktu sangat diinginkan oleh varietas ini.

Varietas PS 862 cocok dikembangkan pada tanah ringan sampai geluhan (Regosol, Mediteran, Alluvial). Anakan agak kurang dan sulit membentuk sogolan, oleh karena itu jumlah bibit pada saat tanam agak lebih rapat. Varietas ini memerlukan pengairan yang cukup dan masa tanam awal. Rendemen potensialnya sangat tinggi (12%) pada awal giling (Mei-Juni), tetapi daya tahan rendemen relative pendek. Pertumbuhan tegak,mudah klentek daun dan tebu tidak terlalu tinggi.

Keterangan

- Cocok untuk lahan tegalan dan dapat diusahakan dilahan sawah - Tahan kepras

Sesuai untuk tanah alluvial beriklim C2 diwilayah Jatiroto dan Di D3 di wilayah Camming, tanah mediteran berilim D2 di wilayah Takalar, Coma, Sragi dan Sumberharjo

5. Deskripsi Tebu Varietas PS 882 SK Pelepasan

Nomor : 1369/Kpts/SR. 120/10/2008 Tanggal : 8 Oktober 2008

Tentang : Pelepasan tebu klon PSBM 88-144 Asal persilangan

Persilangan dari BU 794 polycross Sifat morfologi

1. Batang

- Bentuk ruas - Warna Batang - Lapisan lilin - Teras dan Lubang - Bentuk buku ruas - Alur mata : : : : : :

Tersusun lurus, berbentuk silindris sedikit konis Kuning kehijauan

Tebal mempengaruhi warna ruas kecil

Melingkar datar menyinggung puncak mata Tidak ada 2. Daun - Helai daun - Warna daun - Telinga daun - Bulu bidang punggung - Daun - Lebar daun : : : : : : Hijau kekuningan

Segitiga daun warna coklat kekuningan Ada, tinggi, kedudukan tegak

Ada lebat, kedudukan condong Agak sulit lepas

Ujung melengkung kurang dari ½ helai daun 3. Mata - Letak mata - Bentuk mata - Sayap mata - Rambut jambul - Pusat/titik tumbuh - Ukuran : : : : : :

Pada pangkal pelepah daun Bulat, melebar pada tengah mata

Berukuran sama lebar, dengan tepi sayap rata Tidak ada

Diatas tengah mata Sedang Sifat-sifat agronomis 1. Pertumbuhan - Perkecambahan - Kerapatan batang - Diameter batang - Pembungaan - Kemasakan - Kadar sabut : : : : : : sedang sedang sedang sporadis awal-tengah 13,42% 2. Potensi hasil

- Hasil tebu (ku/ha) - Rendemen (%) - Hablur gula (ku/ha)

: : : 949 ± 182 10,19 ± 1,98 93,70 ± 19,90 3. Ketahanan hama dan penyakit

- Penggerek batang - Penggerek pucuk : : toleran toleran

- Belendok - Leaf scorch - Luka api - Mosaik : : : : tahan tahan tahan tahan 4. Kesesuaian lokasi

Cocok dikembangkan pada tipologi lahan tegalan beriklim C2 (Oldeman) dengan jenis tanah Inceptiso, Vertisol dan Ultisol.

Perilaku varietas

Varietas PS 882 sebelumnya dengan nama seri PSBM 88-144, merupakan keturunan hasil persilangan polycross BU 794 pada tahun 1988. Setelah diseleksi sejak dini di wilayah Bungamayang dan diuji adaptasi di wilayah Jawa Timur ternyata cocok dikembangkan pada lahan dengan spesifik lokasi Inceptisol, Vertisol dan Ultisol dengan tipe iklim C2 (Oldeman).

PS 882 menunjukkan puncak rendemen pada pertengahan Juni dimana lebih lambat kemasakannya dibandingkan PS 881, tetapi lebih cepat masak dibanding BL. Peningkatan rendemen varietas uji BL, baru dimulai pada pertengahan Juli, hingga Agustus masih ada peningkatan yang mulai melambat. Oleh karena itu klon PS 881 masuk kategori kemasakan awal, PS 882 masuk kategori kemasakan awal-tengah dan varietas uji BL masuk kategori kemasakan lambat.

Keterangan lain

Nama peneliti : Eka Sugiyarta, Hermono Budhisantoso dan Mirzawan PDN Pemilik varietas : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)

6. Deskripsi Tebu Varietas PS 891 SK Pelepasan

Nomor : 55/Kpts/SR. 120/1/2004 Tanggal : 16 Januari 2004

Asal persilangan

Persilangan antara BR 913 x BT 5001 pada tahun 1989 Sifat morfologi 1. Batang - Bentuk ruas - Warna Batang - Lapisan lilin - Retakan tumbuh - Cincin tumbuh - Teras dan Lubang - Bentuk buku ruas - Alur mata : : : : : : : :

Konis susunan antar ruas lurus, dengan penampang melintang agak pipih

Hijau kekuningan sedang

tidak ada

Melingkar datar diatas puncak mata, dengan warna kuning

masif, kadang berlubang kecil dengan penampang melintang agak pipih

knis, dengan 2-3 baris mata akar, baris paling atas tidak melewati puncak mata

tidak ada 2. Daun

- Warna daun - Ukuran lebar daun - Lengkung daun - Telinga daun

- Bulu bidang

punggung

- Sifat lepas pelepah : : : : : : : Hijau 4-6 cm

Melengkung kurang dari ½ panjang daun

Ada, pertumbuhan lemah, dengan kedudukan tegak

Sempit dan jarang, tidak mencapai puncak pelepah, pertumbuhan rebah

sedang 3. Mata

- Letak mata - Bentuk mata - Sayap mata - Rambut tepi basal - Rambut jambul - Pusat tumbuh : : : : : :

Pada bekas pangkal pelepah

Bulat, dengan bagian terlebar ditengah mata Berukuran sama lebar, dengan tepi sayap rata Tidak ada

Tidak ada

Pada tengah mata Sifat-sifat agronomis 1. Pertumbuhan - Perkecambahan - Kerapatan batang - Diameter batang - Pembungaan - Kemasakan : : : : : : sedang

sedang (8-10 batang per meter) sedang-besar

tidak berbunga sampai sporadis

tengahan sampai lambat (dari hasil percobaan yang ditebang pada bulan 8-9 masih menunjukkan hasil rendemen yang cukup baik)