• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESESUAIAN LAHAN UNTUK BIDANG PERTANIAN

Dalam dokumen KLASIFIKASI TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN (Halaman 100-107)

Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan dari sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu yang lebih spesifik dari kemampuan lahan. Perbedaan dalam tingkat kesesuaian ditentukan oleh hubungan antara keuntungan dan masukan yang diperlukan sehubungan dengan penggunaan lahan tersebut. Dalam bentuknya yang sangat kuantitatif, kesesuaian lahan dinyatakan dalam istilah ekonomi dari masukan dan keluaran atau dalam hasilnya berupa pendapatan bersih atau di daerah-daerah berkembang berupa tingkatan kehidupan masyarakat taninya. Tujuan daripada evaluasi kesesuaian lahan adalah untuk memberikan penilaian kesesuaian lahan untuk tujuan-tujuan yang telah dipertimbangkan. Manfaat evaluasi kesesuaian lahan adalah memberikan pengertian tentang hubungan-hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya, serta memberikan kepada perencana berbagai perbandingan dan alternatif pilihan penggunaan yang dapat diharapkan berhasil.

Menurut FAO (1976) struktur klasifikasi kesesuaian lahan dibagi menjadi empat kategori yaitu: Order kesesuaian, Kelas kesesuaian, Subkelas kesesuaian, dan Unit kesesuaian. Order kesesuaian lahan mencerminkan macam kesesuaiannya, kelas kesesuaian mencerminkan derajat kesesuaian lahan dalam order, subkelas kesesuaian mencerminkan macam hambatan atau macam perbaikan utama yang dibutuhkan dalam kelas. Unit kesesuaian lahan mencerminkan perbedaan-perbedaan minor yang dibutuhkan dalam pengelolaan subkelas.

Order kesesuaian lahan dapat dibagi menjadi dua yaitu: Order sesuai (S) dan order tidak sesuai (N) bagi penggunaan yang dipertimbangkan. Order sesuai (S) adalah lahan

Kompetensi Dasar

Setelah membaca dan melakukan diskusi, mahasiswa peserta kuliah dapat membuat penilaian kesesuaian lahan untuk berbagai penggunaan.

Sasaran Belajar

1. Setelah melakukan diskusi, mahasiswa dapat memahami definisi, tujuan dan manfaat evaluasi kesesuaian lahan

2. Setelah didiskusikan, mahasiswa mampu menjelaskan struktur klasifikasi kesesuaian lahan

3. Setelah didiskusikan, mahasiswa mampu menilai kesesuaian lahan aktual dan potensial

yang dapat dipergunakan secara berkelangsungan untuk suatu tujuan yang telah dipertimbangkan. Keuntungan dari hasil pengelolaan lahan akan memuaskan setelah dikalkulasi dengan masukan yang diberikan, tanpa adanya resiko kerusakan terhadap sumberdaya lahannya. Order tidak sesuai (N) adalah lahan yang apabila dikelola, mempunyai kesulitan sedemikian rupa sehingga mencegah penggunaannya untuk suatu tujuan yang telah direncanakan. Lahan ini tidak sesuai digunakan untuk pertanian karena berbagai hambatan.

Order sesuai (S) dapat dibagi lagi menjadi kelas-kelas. Jumlah kelas pada order sesuai tidak ditentukan, tetapi diusahakan sesedikit mungkin untuk memudahkan interpretasi. Dalam hal ini terdapat tiga kelas dalam order sesuai yang didefinisikan secara kuantitatif adalah sebagai berikut: (1) kelas S1 (sangat sesuai) adalah lahan yang tidak mempunyai pembatas serius dalam menerapkan pengelolaan yang diberikan atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti yang tidak secara nyata berpengaruh terhadap produksinya dan tidak menaikkan masukan melebihi yang biasa diberikan. (2) kelas S2 (cukup sesuai) adalah lahan yang mempunyai pembatas agak berat untuk suatu penggunaan yang lestari. Pembatas tersebut akan mengurangi produktivitas dan keuntungan, dan meningkatkan masukan yang diperlukan. (3) kelas S3 (sesuai marginal) adalah lahan yang mempunyai pembatas yang sangat berat untuk suatu penggunaan yang lestari. Pembatas akan mengurangi produktivitas atau keuntungan dan perlu menaikkan masukan yang diperlukan.

Order N (tidak sesuai) biasanya ada dua kelas yaitu: (1) kelas N1 (tidak sesuai saat ini) adalah lahan yang mempunyai pembatas sangat berat, tetapi masih memungkinkan untuk diatasi, hanya tidak dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan sekarang ini dengan biaya yang rasional. (2) kelas N2 (tidak sesuai untuk selamanya adalah lahan yang mempunyai pembatas sangat berat, sehingga tidak mungkin untuk digunakan bagi suatu penggunaan yang lestari.

Sub kelas kesesuaian lahan mencerminkan jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam suatu kelas. Tiap kelas dapat dibagi menjadi satu atau lebih sub kelas tergantung dari jenis pembatas yang ada. Untuk kelas S1, tidak ada faktor pembatas. Sebagai contoh kelas S2 yang mempunyai faktor pembatas kedalaman efektif (r) akan menurunkan sub kelas menjadi S2r.

Kesesuaian lahan pada tingkat satuan (unit) merupakan pembagian lebih lanjut dari sub kelas. Semua satuan (unit) dalam satu sub kelas mempunyai tingkat kesesuaian

yang sama dalam kelas dan mempunyai jenis pembatas yang sama pada tingkat sub kelas. Satuan-satuan yang satu berbeda dengan yang lainnya dalam sifat-sifat atau aspek tambahan dari pengelolaan yang diperlukan dan sering merupakan pembatas datail dari pembatasnya. Dengan diketahuinya pembats secara detail, akan memudahkan penafsiran perencanaan pada tingkat usahatani. Simbul kesesuaian lahan pada tingkat satuan (unit) dibedakan oleh angka-angka yang ditempatkan setelah simbul subkelas. Skema struktur klasifikasi kesesuaian lahan menurut FAO (1976) dapat dilihat pada Gambar dibawah.

Gambar 7. Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan Pada Berbagai Kategori (FAO, 1976) Order Kelas Sub kelas Unit

S (sesuai) S1 S2n S2e-1 S2 S2e S2e-2 S3 S2ne dsb

Phase : Sc (kesesuaian menurut keadaan)

Sc2 Sc2n

N (tidak sesuai) N1 N1n N2 N1c dst

Keterangan:

S = sesuai n = pembatas ketersediaan hara N = tidak sesuai e = pembatas erosi

Sc = sesuai menurut keadaan c = pembatas iklim

Kesesuaian lahan aktual atau kesesuaian lahan pada saat ini (current suitability) adalah kesesuaian lahan yang dihasilkan berdasarkan data yang belum mempertimbangkan asumsi atau usaha perbaikan dan tingkat pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala atau faktor-faktor pembatas yang ada di setiap satuan peta. Sebagaimana diketahui bahwa faktor pembatas yang kemungkinan terdapat di satuan peta yang dievaluasi, ada yang sifatnya permanen dan tidak memungkinkan untuk dapat diperbaiki atau tidak ekonomis. Di lain pihak ada faktor pembatas yang dapat diatasi atau diperbaiki dan secara ekonomi masih menguntungkan dengan masukan teknologi yang tepat.

Bahan diskusi:

Jelaskan perbedaan antara kesesuaian lahan dengan kemampuan lahan berdasarkan atas pemahaman mengenai definisi di atas.

Kesesuaian lahan potensial menyatakan keadaan kesesuaian lahan yang akan dicapai setelah dilakukan usaha-usaha perbaikan atau improvement.Usaha perbaikan yang dilakukan harus sejalan dengan tingkat penilaian kesesuaian lahan yang telah dilaksanakan. Kesesuaian lahan potensial inilah yang merupakan kondisi yang diharapkan sesudah diberikan masukan sesuai dengan tingkat manajemen atau pengelolaan yang akan diterapkan, sehingga dapat diduga tingkat produktivitas serta hasil produksi per satuan luas.

Untuk menentukan jenis usaha perbaikan yang dapat dilakukan, maka harus diteliti kembali sifat-sifat lahan yang tergabung dalam masing-masing kualitas lahan. Sifat lahan dapat dibedakan atas sifat lahan yang dapat diperbaiki dan sifat yang tidak dapat diperbaiki. Sifat lahan yang dapat diperbaiki sangat bervariasi dalam hal masukan yang diperlukan, tergantung pada tingkat manajemen mana yang akan diterapkan.

Satuan peta yang mempunyai karakteristik lahan yang tidak dapat diperbaiki berarti pada satuan peta tersebut tidak akan terjadi perobahan terhadap kelas kesesuaian lahannya karena peranan dari karakteristik atau sifat lahan tersebut.

Dalam evaluasi kesesuaian lahan perlu ditetapkan beberapa asumsi yang menyangkut jenis usaha apa yang dapat dilaksanakan pada tingkat pengelolaan tertentu. Contoh asumsi tersebut disajikan pada Tabel di bawah ini.

Tabel 5. Jenis usaha perbaikan kualitas/karakteristik lahan aktual untuk menjadi potensial menurut tingkat pengelolaannya.

No Kualitas lahan/karateristik lahan Jenis usaha perbaikan Tingkat pengelolaannya 1. Rejim radiasi

- Panjang penyinaran matahari - Tidak dapat dilakukan perbaikan - 2. Rejim suhu

- Suhu rata-rata tahunan - Suhu rata-rata bulan terdingin - Suhu rata-rata bulan terpanas

- Tidak dapat dilakukan perbaikan - Tidak dapat dilakukan perbaikan - Tidak dapat dilakukan perbaikan

- - - 3. Rejim kelembaban udara

- Kelembaban nisbi - Tidak dapat dilakukan perbaikan - 4. Ketersediaan air - Bulan kering - Curah hujan - Sistem irigasi/pengairan - Sitem irigasi/pengairan Sedang, tinggi Sedang, tinggi 5. Media perakaran - Drainase - Tekstur - Kedalaman efektif

- Perbaikan sistem drainase

seperti pembuatan saluran drainase - Tidak dapat dilakukan perbaikan - Umumnya tidak dapat dilakukan

Sedang, tinggi -

- Gambut; kematangan

ketebalan

dan tipis dengan membongkarnya waktu pengolahan tanah. - Pengaturan sistem drainase untuk mempercepat proses pematangan gambut.

- Dengan teknik pemadatan gambut, serta teknik penanaman serta pemilihan varietas. Tinggi - 6. Retensi Hara - KTK - Ph

- Pengapuran atau penambahan bahan organik - Pengapuran Sedang, tinggi Sedang, tinggi 7. Ketersediaan Hara - N total - P205 tersedia - K20 dapat tukar - Pemupukan - Pemupukan - Pemupukan

Rendah, sedang, tinggi -

- 8. Bahaya banjir

- Periode - Frekuensi

- Pembuatan tanggul penahan banjir - Serta pembuatan saluran drainase untuk mempercepat pengaturan air

Tinggi Tinggi 9. Kegaraman

- Salinitas - Reklamasi Sedang, tinggi 10. Toksisitas

- Kejenuhan aluminium - Lapisan pirit

- Pengapuran

- Pengaturan sistem tata air tanah, tinggi permukaan air tanah harus di atas lapisan bahan sulfidik.

Sedang, tinggi Sedang, tinggi

11. Kemudahan pengolahan tanah - Pengaturan kelembaban tanah untuk mempermudah pengolahan tanah.

Sedang, tinggi

12. Potensi mekanisasi - Tidak dapat dilakukan perbaikan - 13. Bahaya erosi - Usaha pengurangan laju erosi,

seperti pembuatan teras, penanaman sejajar kontur, penanaman tanaman penutup tanah.

Sedang, tinggi

Keterangan : - Tingkat pengelolaan rendah : pengelolaan dapat dilaksanakan oleh petani dengan biaya yang relatif rendah.

- Tingkat pengelolaan sedang : pengelolaan dapat dilaksanakan pada tingkat petani menengah, memerlukan modal menengah dan teknik pertanian sedang.

- Tingkat pengelolaan tinggi : pengelolaan hanya dapat dilakukan dengan modal ynag relatif besar, umumnya dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan besar atau menengah.

Tabel 6. Asumsi tingkat perbaikan kualitas lahan aktual untuk menjadi potensial menurut tingkat pengelolaannya.

Kualitas lahan/ Tingkat pengelolaan

sifat lahan ___________________________________ Rendah Sedang Tinggi 1. Rejim radiasi - - - 2. Rejim suhu - - - 3. Rejim kelembaban udara - - - 4. Ketersediaan air

- Bulan kering - + ++ - Curah hujan - + ++

5. Media perakaran - drainase - + ++ - Tekstur tanah - - - - Kedalaman efektif - - + - Gambut: - kematangan - - + - Ketebalan - - + 6. Retensi hara: - KTK - + ++ - pH (H2O) - + ++ - KB - - ++ - C-organik - + ++ 7. Ketersediaan hara - N-total + ++ +++ - P2O5 tersedia + ++ +++ - K2O + ++ +++ 8. Bahaya banjir - Periode - + ++ - Frekuensi - + ++ 9. Kegaraman - Salinitas - + ++ 10. Toksisitas - Kejenuhan Aluminium - + ++ - Lapisan pirit - + ++ 11. Kemudahan pengolahan - + + 12. Potensi mekanisasi - - + 13. Bahaya erosi - + ++ Keterangan: - : Tidak dapat dilakukan perbaikan

+ : Perbaikan dapat dilakukan, dan akan dihasilkan kenaikan sebesar satu kelas lebih tinggi misalnya dari S3 menjadi S2

++ : Perbaikan dapat dilakukan dan akan dihasilkan kenaikan sebesar dua kelas lebih tinggi, misalnya dari kelas S3 menjadi S1

+++ : Perbaikan dapat dilakukan dan akan dihasilkan kenaikan sebesar tiga kelas atau lebih, misalnya dari kelas N1 menjadi S1

Cara penilaian kesesuaian lahan yang sering dilakukan adalah dengan cara matching (mencocokkan) kualitas/karakteristik lahan dengan persyratan tumbuh tanaman yang dievaluasi/persyaratan penggunaan lahan yang dikehendaki. Dalam sistem Matching ini berlaku hukum minimum, yang artinya kelas kesesuaian lahan ditentukan oleh faktor pembatas terberat.

Contoh penilaian kesesuaian lahan jagung varietas Harapan pada Seri Santong daerah Lombok, dapat dilihat seperti Tabel di bawah ini.

Tugas:

Dari data yang diberikan, coba asumsikan tingkat perbaikan kualitas lahan dari aktual menjadi potensial.

Tabel 7. Cara rating untuk penentuan kelas/subkelas kesesuaian lahan =============================================================== Persyaratan penggunaan lahan/ Kelas kesesuaian lahan

karakteristik lahan --- Nilai data Kes.lahan Usaha Kes. lahan aktual perbaikan potensial

1.Temperatur(tc) S1 S1

Temperatur rerata (oC) 22 S1 S1

2.Ketersediaan air (wa) S2 S2

Curah hujan tahunan (mm) 1.550 S2 S2

Kelembaban (%) 80 S1 S1 3.Ketersediaan oksigen (oa) S2 S2 Drainase sedang S2 S2 4.Media perakaran S3 S3 Tekstur lempung S3 S3 berpasir Bahan kasar (%) <5 S1 S1 Kedalaman tanah (cm) 55 S1 S1 5.Gambut S1 S1 Ketebalan (cm) 0 S1 S1 Kematangan matang S1 S1 6.Retensi hara (nr) S2 S1 KTK liat 12 S2 * S1 Kejenuhan basa (%) 45 S2 * S1 pH H2O 6,0 S1 S1 C-organik (%) 0,8 S1 S1 7.Toksisitas (xc) S1 S1 Salinitas (ds/m) 0,2 S1 S1 8.Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) 9.Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm)

10.Bahaya erosi (eh) S2 S2

Lereng (%) 8-15 S2 S2 Bahaya erosi sedang S2 S2

11.Bahaya banjir (fh) S1 S1 Genangan tidak S1 S1 pernah 12.Penyiapan lahan S1 S1 Stoniners (%) 0 S1 S1 Rock outcrop (%) 0 S1 S1

Kelas kesesuaian lahan Aktual (A) S3 Potensial (P) S3 Keterangan: *Usaha perbaikan dapat dilakukan,kelas kesesuaian lahan naik 1 tk. satu tingkat.

Pertemuan minggu ke: XI

Pertemuan Minggu XI

Tugas : Lakukan penilaian kelas kesesuaian lahan aktual dan potensian pada seri tanah yang lainnya berdasarkan data yang telah disediakan.

Dalam dokumen KLASIFIKASI TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN (Halaman 100-107)

Dokumen terkait