• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA NAMA DALAM TAKSONOMI TANAH

Dalam dokumen KLASIFIKASI TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN (Halaman 43-52)

Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti kuliah mengenai tata nama dalamTaksonomi Tanah., 75 % mahasiswa mampu menjelaskan nama-nama dalam systemTaksonomi Tanah

Sasaran Belajar

1. Mahasiswa mampu menjelaskan nama order,sub order, great grup, sub grup dalam system Taksonomi Tanah

2. Mahasiswa mampu menjelaskan nama famili Tanah dan menentukan nama seri Tanah dalam system taksonomi Tanah.

7.1 NAMA-NAMA ORDER

Nama-nama order selalu diakhiri dengan huruf sol (solum: tanah) dengan suku kata pertama menggunakan sebagaimana dari kata Yunani atau Latin yang menunjukkan sifat penciri utama dari order tersebut. Pada tabel 4 dijelaskan cara pemberian nama untuk order.

Tabel 4. Nama-nama tanah dalam tingkat oder dan akhiran untuk kategori yang lebih Rendah

No. Nama Order Akhiran untuk kategori lain Dari asal kata

1. Entisol ENT Dari recent (baru)

2. Vertisol ERT Verto, berubah

3. Andisol AND Ando, tanah hitam

4. Inceptisol EPT Inceptum, permulaan

5. Ardisol ID Aridus, sangat kering

6. Mollisol oll Mollis, lunak

7. Spodosol OD Spodos, abu

8. Alfisol ALF Dari Al dan Fe

10. Oxisol OX Oxide, oksida

11. Histosol ISL Histos, jaringan

12. Gelisol EL Gel, jelly

7.2 NAMA-NAMA SUB-ORDER

Nama sub-order terdiri dari 2 suku kata. Suku kata pertama menunjukkan sifat dari sub-order sendiri, sedangkan suku kata kedua menunjukkan nama dari order yang bersangkutan. Sebagai contoh misalnya tanah order Entisol yang mengalami gleisasi berat maka tanah tersebutdiberi nama Aquent yang berasal dari suku kata aqu (aqua = air) dan ent (order Entisol).

Beberapa suku kata yang dipergunakan untuk penamaan sub-order serta arti masing-masing kata asalnya tercantum pada Tabel 5.

Tabel 5. Suku dan kata-kata asal untuk penamaan sub-order

Formative element Berasal dari kata Arti/maksud

alb albu, white Terdapat horison albic

and modified from Ando Seperti Ando

aqu aqua, water Selalu basah

ar arare, to plow Horison campuran (mixed

horison)

arg dari argillic,

horison argillic, white clay

Ditemukan horison argillic

Dingin

ferr ferrum, iron Terdapat besi

fibr fibra, fiber Sedikit sekali yang

terdekomosisi

fluv fluvius, river Dataran banjir

hem hemi, half Tingkat dekomposisi sedang

hum humus, earth Terdapat bahan organik

ochr ochros, pale Terdapat epipedon ochric

orth orthos, true Yang biasa terdapat

plagh plaggen, sod Terdapat epipedon plaggen

psamm psammos, sand Bertesktur pasir

rend modified from Rendzina Seperti Rendzina

sapr sapros, rotten Tingkat dekomposisi lanjut

torr torridus, hot and dry Biasanya kering

trop tropikos, of the solstice Terus-menerus panas (warn)

ud udus, humid Terdapat di daerah humid

umbr umbra, shade Terdapat epipedon umbric

ust ustus, burn Di daerah beriklim kering

xer xeros, dry Terdapat musim kering

(anual dry season)

7.3 NAMA-NAMA GREAT GROUP

Nama great terdiri dari 3 suku kata atau lebih dan tanpa akhiran sol. Dua suku kata terakhir merupakan nama suborder, sedang suku kata yang di depannya menunjukkan faktor yang mencirikan great group tersebut.

Contoh: sub-order Aquent yang terdapat di daerah dingin, maka nama dalam quat great group adalah Cryquent (kryos = dingin).

Beberapa suku kata yang dipergunakan dalam penaman great group tertera pada tabel 6.

Tabel 6. Suku kata dan kata-kata asal untuk penamaan great group

Formative element Berasal dari kata Arti/maksud

acr akros, at the end Pelapukan sangat lanjut

agr ager, field Terdapat horison agric

alb albus, white Terdapat horison albic

anthopic

aqu aqua, water Selalu basah

arg argillic horison

argilla, white clay

Terdapat horison argillic Terdapat horison argillic

calc calcic, lime Terdapat horison calcic

camb cambiare, to exchange Terdapat horison cambic

chrom chroma, color Dengam chroma tinggi

cry kryos, coldness Cold (dingin)

dur durus, hard Terdapat duripan

dystr dys dystrophic, infertile Kejenuhan basa rendah

eutr, eu eutrophic, fertile Kejenuhan basa tinggi

ferr ferrum, iron Terdapat Fe

frag fragilis, brittle Terdapat fragipan

gragloss compuan of frag an gloss (liat frag dan gloss)

gibbs modifikasi dari gibbsite Terdapat gibbsit

gloss glossa, tongue Lidah-lidah horison

elluviasi

hal hals, salt Bergaram

hapl haplous, simple Minuman horison

hum humus, earth Terdapat humus

hydr hydor, water Tedapat air

luo, lu louo, to was Terdapat illuviasi

nadur terdiri dari na (tr) di bawah

dan dur di atas

Lihat nart dan dur

nartr natrium, sodium Terdapat horison natric

ochr ochros, pale Terdapat epipedon ochric

pale paleos, old Perkembangan lanjut (old

development)

pell pellos, dusky Chroma rendah

quats quarz, quarts Kandungan kwarsa tinggi

rend modifikasi dari Rendzina Seperti Renzina

sal sal, salt Terdapat horison salic

sider sideros, iron Terdapat oksida besi bebas

sombr sombre, dark Horison berwarna gelap

spagno sphagnos, bog Terdapat sphagnum moss

torr terridus hot and dry Biasanya kering

trop tropikos, of the solstice Terus menerus panas

(warm)

ud udus, humid Terdapat di daerah humid

umbr umbra, shade Terdapat epipedon umbric

ust ustus, burnt Iklim kering

verm vermes, worn Banyak cacing atau

dicampur aduk oleh binatang

vitr vitrum, glass Terdapat glasson salic

xer xeros, dry Terdapat musim kering

(annual dry season)

7.4 NAMA-NAMA SUBGROUP

Nama-nama subgroup terdiri dari dua kata berasal dari nama great group ditambahi dengan kata sifat di depannya yang menerangkan sifat utama dari subgroup tersebut. Kata sifat tersebut biasanya diambil dari nama-nama order, suborder atau great group yang telah dikenal atau kata-kata baru. Bila subgroup mempunyai sifat utama dari great groupnya maka digunakan kata typic. Di bawah ini ditemukan beberapa contoh :

- Typic Psammaquent adalah subgroup dari Psammaquent yang sifatnya serupa dengan great groupnya.

- Aquic Hapludult adalah subgroup dari Hapludult yang mempunyai sifat seperti suborder aquult (banyak terdapat karatan pada kedalaman 25 cm)

- Haplic Durargid adalah subgroup dari Durargid yang mempunyai sifat seperti great group Haplargid.

- Mollic Hapludalf adalah subgroup dari Hapludalf yang mempunyai sifat seperti Mollisol pada umumnya.

- Cumulic Haplaquoll adalah subgroup dari Haplaquoll yang terdapat akumulasi humus di permukaan (kata cumulic tidak berasal dari nama salah satu kategori). Beberapa suku kata baru yang dipergunakan dalam penamaan subgroup tertera pada Tabel 7.

Tabel 7. Beberapa suku kata dari kata-kata asal untuk penamaan subgroup Formative element Berasal dari kata Arti/maksud

abruptic abruptum, turn off Perubahan tekstur sangat jelas allie modifikasi dari aluminium Extractable aluminium tinggi

arenic arena, sand Tekstir berpasir

clastic klastos, broken Kandungan mineral tinggi

cumulic glossa, tongue Terdapat lidah-lidah

glossic glossa, thinck dam

arena sand

Lapisan tebal berpasir

limnic modifikasi dari lima lake Terdapat kontak limnic

lithic lithos, stone Terdapat kontak lithic

leptic leptos, thin Bersolum tipis

pergellic per, throughout in time And space and gelare, to freeze

Selalu membeku

petrogalcic petro, rock and calcic, calcium

Horison petrocalcic

plinthic modifikasi dari linthos, brick

Terdapat plinthite

ruptic ruptum, broken Horison yang terputus

superic superase, to overtop Terdapat plinthite di permukaan

pachic pachys, thick Epipedon tebal

7.5 NAMA-NAMA FAMILI

Menurut Taksonomi Tanah 1975 tata nama untuk famili digunakan dua cara : a. Nama abstract

Diambil dari nama seri yang terkenal yang termasuk dalam famili tersebut. Bila seri Kebakkramat merupakan seri yang paling terkenal dalam famili tersebut, maka disebut famili Kebakkramat. Nama tersebut tidak menunjukkan salah satu sifat dari tanah yang bersangkutan sehingga dibayangkan bagi orang yang belum mengenal seri Kebak-kramat.

b. Berdasarkan atas sifat-sifat tanah

Tata nama dengan menggunakan sifat-sifat tanah sebagai dasar lebih cepat dapat memberi gambaran terhadap sifat-sifat tanah, tetapi nama dapat terlalu panjang.Sifat-sifat tanah yang dapat digunakan untuk penamaan famili antara lain adalah tekstur, kandungan mineral dan konsistensinya. Untuk menjaga konsistensi penamaannya, urutan berikut ini perlu diikuti : susunan besar butir, kelas mineralogi dan subklas (kalkerus)., klas reaksi tanah, suhu, kedalaman tanah, lereng, konsistensi coating dan cracking.

Penamaan famili tanah yang paling banyak digunakan adalah : nama subgroup susunan besar butir, mineralogi dan suhu.

Misalnya :

- Xeric Haplohumult, clayey, kaolinitic, mesic

- Typic Haplaquept, berlempung halus, campuran, isohiperthermik. - Lithic Ustorthent, berliat, tidak masam, campuran, isohipertermik - Typic Haplustert, skeletal berliat, montmorilonitik, isohipertermik - Yypic Ustipsamment, campuran isohipertermik.

Nama-nama seri di Amerika Serikat diambil dari nama tempat atau sifat-sifat alam (natural feature) dari tempat-tempat yang berdekatan dengan tempat pertama kali ditemukan seri tersebut. Misal : KebakKkramat coarse loamy neutral Typic Tropofluvent. Disamping itu ada contoh lain :

Ordo : Vertisol

Sub ordo : Ustert (ustic = kering)

Great group : Haplustert (haplous = sederhana, memiliki horison sederhana atau minimum horison dan tidak ada horison penciri lain).

Sub group : Udic Haplustert (Udic + humid, tanah yang sering lembab, tetapi tidak basah atau tergenang air dan tidak menunjukkan aquic condition (karatan/sifat lain).

Famili : Udic Haplustert, skeletal berliat, montmorilonitik, isohipertermik (susunan besar butir : skeletal berliat; susunan mineral liat didominasi oleh mineral liatmontmorilonit; regim suhu : isohipertermik, suhu tanah lebih dari 22oC, perbedaan suhu tanah musim panas dengan musim dingin kurang dari 5oC).

Seri : Batubolong (pertama kali ditemukan di Dusun Batubolong, Desa Jerowaru, Kec. Keruak, Lombok Timur, NTB) (Seri

sementara/tentatif).

Bahan diskusi :

1. Jelaskan nama-nama suborder lebih pendek dari nama pafa kategori dibawahnya (great grup)

2. Apakah nama tanah menunjukkan sifat-sifatnya, jelaskan

Latihan terstruktur :

Mahasiswa melaksanakan praktikum mengklasifikasikan tanah dengan system soil taxonomy.

Tugas mandiri :

Daftar Pustaka

Buol, S.W; F.D. Hole, and R.J. Mc.Cracken. 1980. Soil Genesis and Classification. The IOWA State University Press, Ames.

Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. CV. Akademika Pressindo, Jakarta.

Dalam dokumen KLASIFIKASI TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN (Halaman 43-52)

Dokumen terkait