• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Mengingat faktor – faktor penyebab terjadinya konflik pertanahan di areal tanah garapan di Kabupaten Langkat diantaranya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat khususnya dalam bidang hukum pertanahan dan tingginya ketergantungan atas tanah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga menimbulkan prilaku yang kurang baik pada masyarakat dalam menguasai tanah yang ada di sekitar tempat tinggalnya, maka disarankan Kantor Pertanahan Kabupaten Langkat perlu melaksanakan pendataan ulang terhadap tanah-tanah yang garapan yang berpotensi menimbulkan konflik untuk menimbulkan kepastian hukum, hak kepemilikan atas tanah tersebut secara administratip sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

bidang hukum pertanahan sehingga ke depan dapat memanilisir masalah konflik pertanahan yang terjadi di Kabupaten Langkat.

2. Pelaksanaan penyelesaian konflik pertanahan di areal tanah garapan Kabupaten Langkat adalah dengan jalur mediasi yang dipimpin oleh seorang mediator dari Kantor Pertanahan Kabupaten Langkat Kantor Pertanahan Kabupaten Langkat, maka perlunya mensosialisasikan cara penanganan masalah konflik pertanahan di daerah – daerah melalui jalur mediasi, agar masyarakat, para pihak yang berkonflik dapat lebih merasakan manfaat dan keuntungan dalam penyelesaian konflik tanah melalui jalur mediasi.

3. Agar pihak Pemda Kabupaten Langkat dan juga Badan Pertahanan Nasional Kabupaten Langkat menyelesaikan konflik pertanahan tidak berlarut – larut sehingga masalah yang ada dapat terselesaikan dan pihak bersengketa tidak di rugikan akibat penangganan yang berlarut - larut

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Blaang, C. Djembut (penyunting), Perumahan dan Permukiman Sebagai Kebutuhan Pokok,Yayasan Obor Indonesia (YOI), Jakarta, 1986.

Badrulzaman, Mariam Darus, KUH Perdata, Buku III, Hukum Perikatan, Dengan Penjelasan,Alumni, Bandung, 1993.

Brata, Sumadi Surya,Metodologi Penelitian,Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998. BPHN,Seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hukum Nasional,Bina Cipta, Jakarta,

1976.

Chomzah, Ali Achmad,Hukum Pertanahan (Penyelesaian Konflik Hak Atas Tanah), Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2003.

Creswell, W. John, Research Design, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Ahli Bahasa Angkatan III dan IV Kajian Ilmu Kepolisian (KIK) UI Bekerjasama dengan Nur Khabibah, Kata Pengantar Parsudi Suparlan, KIK Press, Jakarta, 1994.

Dalimunthe, Chadidjah, Politik Hukum Agraria Nasional Terhadap Hak-hak Atas Tanah,Yayasan Pencerahan Mandailing, Medan, 2008.

Djojoadikusumo, Sumitro, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Buku I, Yayasan Obor, Jakarta, 1991.

Fauzi, Noer, Petani dan Penguasa: Dinamika Perjalanan Politik Agraria Nasiona, Insist Press dan KPA, Yogyakarta, 1999.

Gautama, Sudargo, Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria, Alumni, Bandung, 1989.

Haar, Ter,Azas-Azas dan Susunan Hukum Adat, Prajnya Paramita, Jakarta, 1985. Harahap, M. Yahya, Beberapa Tinjauan Mengenai Sistem Peradilan dan

Penyelesaian Konflik,Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997.

_____________,Tinjauan Hukum Pertanahan Diwaktu Lampau, Sekarang dan Masa Akan Datang, Makalah, Seminar Nasional Pertanahan dalam rangka HUT UUPA ke XXXII, Yogyakarta, 1992.

_____________,Beberapa Catatan yang Perlu Mendapat Perhatian Atas UU No. 30 Tahun 1999, dalam Jurnal Hukum Bisnis, Volume 21, Oktober-November 2002.

Harsono, Boedi, Hukum Agraria Indonesia Himpunan Peraturan-peraturan Hukum Tanah,Djambatan, Jakarta, 1996.

_____________, Menuju Penyempurnaan Hukum Tanah Nasional, Universitas Trisakti, Jakarta, 2002.

_____________, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan UUPA, Isi dan Pelaksanaannya,Jilid I Hukum Tanah Nasional, Djambatan, Jakarta, 2005. Hisyam, M.,Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial,Jilid I, FE UI, Jakarta, 1996.

Indonesia Legal Center Publishing, Petunjuk Teknis Penanganan dan Penyelesaian Masalah Tanah,Karya Gemilang, Jakarta, 2009.

Kamelo, Tan,Hukum Jaminan Fidusia, Suatu Kebutuhan yang Didambakan,Alumni, Bandung, 2006.

Kusnadi, Mohammad dan Ibrahim, Hormaily, Hukum dan Tata Negara Indonesia, Fakultas Hukum UI, Jakarta, jo. Ridwan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999.

Limbong, Dayat, Konflik Pertanahan di Areal Perkebunan, Pustaka Bangsa Press, Jakarta, 2003.

Lubis, M. Solly,Filsafat Ilmu dan Penelitian,Mandar Maju, Bandung, 1994.

Marpaung, Leden, Unsur-unsur Perbuatan yang Dapat dihukum (DELIK), Sinar Grafika, Jakarta, 1941.

Muchsin dan Imam Koeswahyono, Aspek Kebijaksanaan Hukum Penatagunaan Tanah dan Penataan Ruang,Sinar Grafika, Jakarta, 2008.

Mulyo, Hadi, Mempertimbangkan ADR, Kajian Alternatif Penyelesaian Konflik di Luar Peradilan, ELSAM, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Jakarta, 1997.

Notonagoro, Politik Hukum dan Pembangunan Agraria di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1984.

Parlindungan, AP,Pendaftaran Tanah di Indonesia,Mandar Maju, Bandung, 1993. _____________, Dimensi Kerakyatan dalam UUPA Peraturan Pelaksanaan dan

Pelaksanaannya Persoalan dan Rekomendasi Kebijaksanaan Tata Ruang Nasional dan Aspek Pertanahan dalam Perspektif Pertumbuhan dan Pemerataan,CIDES, Jakarta, Cet. I, 1996.

_____________, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Mandar Maju, Bandung, 1998.

_____________, Pendaftaran Tanah di Indonesia Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, Dilengkapi dengan Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998), Mandar Maju, Bandung, 1999.

_____________, Berakhirnya Hak-hak Atas Tanah, Menurut Sistem UUPA, Mandar Maju, Bandung, 2001.

PAF, Lamintang,Hukum Pidana Indonesia,Sinar Baru Bandung, 1990.

PAF, Lamintang dan Samosir, Djisman, Delik-delik Khusus Kejahatan yang Ditunjukkan Terhadap Hak Milik dan Lain-lain Hak yang Timbul dari Hak Milik,Tarsito, Bandung, 1983.

Petunjuk Teknis Badan Pertanahan Nasional Nomor 05/Juknis/D.V/2007 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Mediasi Angka Romawi II Butir 1.

Purbacaraka, Purnadi dan Soekanto, Soerjono, Perihal Kaedah-kaedah Hukum, Alumni Bandung, 1978.

Purba, Hasim, dkk, Konflik Pertanahan dan Alternatif Pemecahan, Cahaya Ilmu, Medan, 2006.

Rasyidi, Lili, Dasar-dasar Filsfat dan Teori Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.

Ritzer, George, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, penyunting Ali Mandan, Rajawali, Jakarta.

Rizer, Goerge dan Douglas J. Goodman,Teori Sosiologi Modern,Edisi VI, Kencana, Jakarta, 2004.

Rohmad, Abu, Paradigma Resolusi Konflik Agraria, Walisongo, Press, Semarang, 2008.

Saleh, K. Wantjik,Hak Anda Atas Tanah,Ghalia Indonesia, Jakarta, 1980.

Santoso, Mas Ahmad, Kumpulan Bahan tentang Arbitrase, Dispute Resolution, ICEL, Yakarta, 2000.

Santoso, Urip, Hukum Agraria dan Hak-hak Atas Tanah, Prenada Media, Jakarta, 2005.

Sitorus, Oloan, Pelepasan atau Penyerahan Hak Sebagai Cara Pengadaan Tanah, Dasamedia Utama, Jakarta, 1995.

Sjahdeini, Sutan Remy, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993.

Soedharyo, Soimin,Status Hak dan Pembebasan Tanah,Sinar Grafika, Jakarta, 2001. Soeharto, RM, Hukum Pidana Materil dan Unsur-unsur Obyektif sebagai Dasar

Dakwaan,Sinar Grafika, Jakarta, 1993.

Soekanto, Soerjono, Fungsi Hukum dan Perubahan Sosial, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989.

_____________, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali, Jakarta, 1986.

Soetiknjo, Iman, Politik Agraria Nasional, Hubungan Manusia dengan Tanah Berdasarkan Pancasila,Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1993. _____________, Politik Agraria Nasional, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta, 1994.

Soekanto, Soerjono, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, Rajawali, Jakarta, 1982.

_____________, Suatu Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Masalah-masalah Sosial,Citra Aditya Bakti Bandung, 1989.

Soeripto, Untung, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007.

Soemardjono, SW. Maria, Kebijakan Pertanahan antara Regulasi & Implementasi, Kompas, Jakarta, 2001.

Soesilo, RM., Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Serta Komentar- komentarnya Lengkap Pasal demi Pasal,Politeia Bogor, 1991.

Subekti, R., Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek) dengan Tambahan Undang-undang Pokok Agraria dan Undang-Undang Perkawinan,Pradnya Paramita, 1987.

Sumardjono, SW. Maria, Nurhasan Ismail, Isharyanto, Mediasi Konflik Tanah, Kompas, Gramedia, Jakarta, 2008.

_____________,Tanah dalam Perspektif Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya,Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2008.

Sunggono, Bambang,Metodologi Penelitian Hukum,Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997.

Sutedi, Adrian, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Sinar Grafika, Jakarta, 2006.

_____________,Implementasi Prinsip Kepentingan Umum Dalam Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan,Sinar Grafika, Jakarta, 2007.

_____________,Tinjauan Hukum Pertanahan,Pradnya Paramita, Jakarta, 2009. Syahrin, Alvi,Beberapa Masalah Hukum,Pustaka Bangsa Press, Medan, 2002. Thalib, Hambali, Sanksi Pemidanaan dalam Konflik Pertanahan, Rencana Prenada

Media, Jakarta, 2009.

Waluyo, Bambang,Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 1996.

Wignjodipoero, Soerojo, Pengantar dan Azas-Azas Hukum Ada, Gunung Agung, Jakarta, 1984.

Wuisman, M, JJJ., Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jilid I, Penyunting M. Hisyam, UI Press, Jakarta, 1996.

Yamin, Muhammad, Lubis, Abdul Rahim, Beberapa Masalah Aktual Hukum Agraria,Pustaka Bangsa Press, Medan, 2004.

B. Makalah, Jurnal dan Karya Ilmiah

Ediwarman, Perlindungan Hukum Bagi Korban Kasus-kasus Pertanahan di Sumatera Utara,2001, Disertasi.

Jauhari, Iman, “Permasalahan Hukum Bidang Pertanahan Di Wilayah Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara”, Slide,Tim Peneliti Legenda Sutra, Medan, tt. Kalo, Syafruddin,Kebijakan Kriminalisasi Dalam Pendaftaran Hak-hak Atas Tanah

di Indonesia Suatu Pemikiran,Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Dalam Bidang Ilmu Hukum Agraria Pada Fakultas Hukum, Diucapkan Di Hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatra Utara, Gelanggang Mahasiswa Kampus USU, 2 September 2006, Medan.

Kamelo, Tan, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia: Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, Disertasi, Medan: PPs-USU, 2002.

Soemitro, Ronny Hanitijo, “Hukum dan Masalah Penyelesaian Konflik”, Majalah Masalah Hukum,Fakultas Hukum UNDIP, Semarang, 1984.

Soesangobeng, Herman, “Menuju Penguatan Jaminan Kepastian Hukum Atas Pemilikan, Penguasaan Dan Penggunaan Tanah: Rekomendasi dan Masukan untuk Penyempurnaan Naskah KKPN”, Makalah disajikan pada Lokakarya Nasional Finalisasi KKPN-BAPPENAS Tanggal 6 Nopember 2006 di Jakarta.

Tjondronegoro, Sediono M.P., “Gejala Konflik Pertanahan di Indonesia”, Budi Darma,No.45 Juni 1994.

Wiryani, Fifik, Prospek Arbitrase dalam Penyelesaian Konflik Binis di Indonesia, dalam Jurnal Legality, Volume 12 Nomor1, Edisi Maret-Agustus 2004.

Yamin, Muhammad, “Problematika Mewujudkan Jaminan Kepastian Hukum Atas Tanah Dalam Pendaftaran Tanah”, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Hukum Agraria pada Fakultas Hukum, diucapkan di hadapan Rapat terbuka Universitas Sumatera Utara, Gelanggang Mahasiswa USU, 2 September 2006, Universitas Sumatera Utara, Medan. C. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi di Pengadilan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah

Kepres No. 55 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan dari PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 1993 Tentang Uraian

Tugas Sub Bagian Dan Seksi Pada Kantor Wilayah Badan pertanahan Nasional di Propinsi Dan Uraian Tugas Sub Bagian, Seksi Dan Urusan Serta Sub Seksi Pada Kantor Pertanahan.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan.

1 2 3 4 1 Tuntutan Sdr.Lemban

PA dkk (275 KK) seluas 275 Ha atas tanah HGU PTPN -II Kebun Kwala Madu yang terletak di Pasar 14 LD Desa Secanggang Kec. Secanggang melalui kuasa hukumnya LKBH Karpin Golkar Tk.I Sum.Utara

- Atas tanah tersebut pada Tahun 1979 oleh Tim Operasi Sadar telah menampung permasalahan ini untuk kemudian meneruskan permasalahannya melalui TPTGA (Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan Areal PTP-IX) yang memakan waktu cukup lama sehingga pada tahun 1980 melalui Surat Keputusan Gubsu No. 63/1980 tanggal 13 Maret 1980 telah ditegaskan bahwa tanah seluas 60 Ha terletak di Pasar 14 LD Perkebunen Kwala Bingai PTP-IX Kec. Secanggang Kabupaten Langkat adalah garapan yang tidak dilindungi Undang-undang Darurat No. 8 Tahun 1954 atau Peperti No. 2 tahun 1960, namun karena tanah itu tidak diperlukan PTP-IX dan menyetujui tanah tersebut di

serahkan kepada rakyat untuk diusahakan menjadi persawahan asal tidak mengganggu kepentingan PTP IX dan selanjutnya mengeluarkan tanah tersebut dari areal PTP-IX Kw. Bingai sesuai dengan SK Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan Areal PTP-IX (TPTGA)

NO.19/TPTGA-IX/L/1979 tanggal 1 Desember 1979. - Pemda Tk. 11 Langkat dalam menanggapi tuntutan

masyarakat diatas telah berupaya secara maksimal baik melalui rapat maupun pertemuan dan terakhir bersama instansi terkait dengan posko kewaspadaan Kodim 0203 Langkat pada tanggal 16 Juli 1998 telah melaksanakan peninjauan lapangan dimana secara pisik keseluruhnn areal

- Permasalahan ini telah ada sejak tahun 1979 dan menurut penjelasan Ka. Kanwi1 BPN Tk.I Sumatera Utara sesuai Surat No.

570.2540/11/1994 tanggal 17

Nopember 1994 masalah nya sudah diselesaikan / oleh Tim TPTGA. - Masalah ini telah

diang-gap selesai dan bilamana ada masyarakat yang merasa keberatan agar mengajukan permasalahannya melalui jalur hukum yang" ada.

Tebu.

- Pada tanggal 21 Oktober 1998 telah dilaksanakan

pertemuan di Aula Makodim 0203 Langkat dengan kuasa hukum LKBH Karpin Golkar serta instansi terkait lainnya termasuk pihak PTPN-II.

- Pihak PTPN-II pada prinsipnya menyarankan agar permasalahan ini diselesaikan melalui jalur hukum yang ada, bila masyarakat menuntut tanah HGU PTPN-II

tahun 1979 dan menurut penjelasan Ka. Kanwil BPN Tk.I Sumatera Utara sesuai Surat No.

570.2540/11/1994 tanggal 17

Nopember 1994 masalah nya sudah diselesaikan oleh Tim TPTGA. - Masalah ini telah

diang-gap selesai dan bilamana ada masyarakat yang merasa keberatan agar meng ajukan permasalahannya melalui jalur hukum yang ada 2 Tuntutan Sdr. M.

Supaat100 KKatas tanah seluas + 195 Ha

a . Dusun IV Sei Karang .

Dusun IV Sei Karang ini adalah merupakan lokasi Permahan Karyawan yang luasnya han ya 7,5 Ha oleh karena tidak

- Areal ini adalah termas dalam HGU PTP-IX walaupun

VI Sei Tempo, Dusun Bantenan Siswomulyo Desa Kwala Begumit dan Pasar XI – XII Desa Kwala Bengai Kec. Stabat melalui Kuasa hukumnya LKBH Karpin Golkar Tk. I Sumatera Utara.

merubah bentuk bangunannya. Diatas tanah tersebut saat ini ada bangunan/Rumah sebanyak 40 buah yang dihuni 66 KK, masalah ini oleh Bupati KDH Tk.II Lang kat pada l.ihun 1987 telah disampaikan kepada Gubernur c/q. Ka.Direktorat Agraria Tk. I Sum.Utara untuk dipertimbangkan dikeluarkan dari areal HGU PTP-IX pada waktu itu sesuai dengan Surat No.593-4239/1987 tanggal 14 Juli 1987 dan No.593- 5495/1987 tanggal 17 September 1987.

b. Dusun VI Sei Dendang.

Tuntutan masyarakat didasari pada surat Ka dit Agraria Tk.I Sumut No.TKR.31/111/12/ 1987 tanggal 11 Desember 1987 sebagai tindak lanjul pengukuran dan inventarisasi yang dilakukan oleh Tim pada waktu itu merupakan pedoman yaitu jalan Propinsi Medan - B. Aceh yaitu sejauh 250 m batas antara garapan penduduk dengan tanah PTP, akan tetapi kenyataan di lapangan hanya berkisar 202 m sehingga terdapat kekurangan 48 m lagi dan hal inilah yang menjadi tuntutan masyarakat melalui kuasa hukum LKBH Karpin Golkar

c. Dusun X Sedodadi Kampung Tempo.

Tanah yang dimohon masyarakat adalah seluas ± 17 Ha merupakan emplasmen Perumahan Karyawan PTPN-II Kwala Madu dan sebahagian adalah merupakan Kebun Sayur

diatasnya sebahagia besar telah

mengalami

perubahan bentuk, dan upa upaya penyelesaiannya tergantung pada pihak PTPN II untuk melepaskan dar Hak Guna Usaha - Belum mendapat penyelesaian dengan Pihak PTPN-II - Tanah tersebut adalah me rupakan areal Hak Guna Usaha PTPN-II

Rumah serta sebahagian lagi adalah Tanaman Tebu PTPN-II Kebun Kwala Madu

d. Dusun Bant man Siswo Mulyo.

Areal yang dimohon oleh masyarakat melalui kuasa hukumnya LKBH Karpin Golkar adalah areal Perumahan Karyawan yang sudah kompak dengan luasnya yaitu ± 1,58 Ha serta bekas Kebun Sayur yang saat ini telah ditanami oleh PTPK lI Kebun Kwala Madu seluas ± 13 Hektar.

e. Pasar XI dan XII Desa Kwala Bingai.

Lokasi tanah yang dimohonkan masyarakat terdiri dari 3 lokasi yaitu lokasi 1 dan 2 adalah merupakan Kompleks Perumahan Pensiu nan mantan PTP-IX dan merupakan bangunan lama yang dilempati oleh pensiunan karyawan, janda pensiun dan anak-anak pensiunan karyawan beserta Kebun Sayurnya serta telah ada didalam lokasi tersebut yang ke -luar dari HGU PTP-IX.

- Areal ini juga masih tner jadi Hak Guna Usaha II Kebun Kwala Madu.

- Untuk lokasi 1 & 2 dari yang dimohonkan masyarakat rnengingat kondisi bangunan yang sudah sanga memprihatinkan kiranya dapat diusulkan kepada PTPN-II agar dapat dipe timbangkan dikeluarkan dari

3 Tuntutan Sdr.

Sudarman dkk (75 KK) .iias tan ah seluas ± 40 Ha terletak di Dusun Cinta Dapat DEsa Padang Bragrang Kec. Selesai

- Pada Tahun 1966 garapan tersebut ditraktor oleh pihak PTPN-II dan para penggarapnya dikeluarkan begitu saja tanpa ada penyelesaian. Untuk proses penyelesaiannya oleh masyarakat diajukan melalui Pengadilan Negeri Binjai dan kemudian keluarlah Surat Keputusan Pengadilan Negeri Binjai Nomor. 82/197 1 PERD/PN-BDJ tang-gal 31 Desember 1971 yang menyatakan bahwa

4 Permasalahan tanah garapan Saudara Trus Malem PA dkk (200 KK) seluas ± 175 Ha yang terletak di Pasar 1,2,3 dan 4 Dusun Idaman Hati Desa Padang Cermin dan Desa Nambiki Kecamatan Se1asai

Tuntutan masyarakat penggarap atas garapan mereka yang diambil oleh PTPN-II telah diupayakan penyelesaiannya sejak tahun 1980 & oleh Gubernur KDH Tk.I Sum.Utara melalui Surat Keputusan No.79 Tahun 1980 tanggal 13 Maret 1980 telah ditegaskan bahwa tanah yg. dikuasai rakyat pasar 1 padang Cermin Lorong V Jonggi Kemawar B.Perkebunan Padang Brahrang Kcc.Selesai yang ditanami Kelapa Sawit tetap menjadi areal HGU PTPN-II Per-kebunan Padang Brahrang serta mengharuskan kepada PTPN-I F membayar ganti rugi sebesar Rp.100.000,- Ha atas tanah yang sudah ditanami Kelapa Sawit oleh PTPN-II sebagai pengganti tanah garapan rakyat.

Menunggu

penyelesaian lebih lanjut dengan Pihak PTPN-II 5 Permasalahan tanah seluas ± 80 Ha yang dituntut oleh RK. Bangun dkk (100 KK) di Pasar 4,6,8,10 at as HGU PTPN-II Kebun

- Pada tanggal 22 Juli 1998 oleh Posko Kewaspadaan Kodim 0203 Langkat bersama Instansi terkait telah melihat

langsung kelokasi yg disengketakan dimana areal dimaksud merupakan tanaman Coklat PTPN-II Perkebunan Tg. Jati yang masih berproduksi dan termasuk ke da lam areal HGU.

- Disarankan agar upaya penyelesaian masalahnya

ditempuh melalui jalur hukum yang ada.

Selesai pada pertemuan tersebut pihak masyarakat (RK. Bangun dkk) tidak dapat membuktikan/memperlihatkan surat-surat yang berkaitan dgn tanah yg dituntut

6 Masalah tanah garapan seluas + 49 Ha yang dituntut oleh Sdr. Kaharuddin dkk120 KKyang terletak di Pasar 10 LD Dusun I Desa Ka. Sunggai Kec. Secanggang melalui kuasa hukumnya LKBH Karpin Golkar Tk. I Sumatera Utara.

- Masyarakat menuntut agar areal yang merupakan bekas garapan mereka dikeluarkan dan di kembalikan kepada mereka. Upaya telah dilakukan secara maksimal untuk penyelesaian masalahnya dan terakhir melalui Posko Kcwaspadaan Kodim 0203 Langkat pada tanggal 16 Juli 1998 telah dilakukan peninjauan kelokasi tanah yang dituntut masyarakat

Melalui surat Bupati Kl Tk.II Langkat No.593- 4: 6/Ket/1997 tgl.25 November 1997 telah dimohon kan kepada pihak PTPN agar kiranya areal dimaksud dapat dikeluarkan dari HGU yang akan

berakhir pada tanggal 9 Juni 2000

7 Masalah tanah garapan seluas + 38 Ha yang dituntut oleh

Sdr.Margono Jutnin toro, SH (38 KK) yang terletak di Pa sar 12/13 Desa Teluk Kecamatan Se -canggang melalui kuasa hukumnya LKBH Karpin Golkar Tk.I Sum.Utara

Tuntutan masyarakat pada areal yang harus dikembalikan yaitu dari pilar No.14 s/d 16 yang menurut mereka diluar HGU PTPN-II Kebun Kwala Bingai dan saat ini masih di kuasai oleh PTPN-II Kwala Bingai dengan Tanaman Tebu.

Menunggu tindak lanjut penyelesaian dari Kan. Wil BPN Tk.I Sumut dan PTPN-II.

kawan (489 KK) atas tanah seluas ± 175 Ha terletak di Pasar 6,7 Desa kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingai melalui Kuasa

Hukumnya LKBH Karpin Golkar Tk. I Sumut

adalah Surat Keputusan Gubernur K.DH Tk.I Sum.Utara Nomor 73 Tahun 1980 tanggal 18 Mei 1980 tentang pene gasan tanah seluas ± 350 Ha yang terletak di Pasar 3,4,5,6 dan 7 Kwala Mencirim Perkebunan Timbang Langkat Kec. Sei Bingai ada lah tanah yang diper1indungi Undang- undang Darurat No.X Tahun 1954 dan menyatakan bahwa seluas 175 Ha menjadi HGU Perkebunan Tim bang Langkat serta seluas 175 Ha dikeluarkan dari area.

- Perkebunan Timbang Langkat PTP-IX dengan statusnya menjadi tanah yang langsung dikuasai Negara dan menjadi objek Landre form untuk diberikan kepada penggarap yang berhak, namun sampai saat ini belum teralisasi.

- Upaya-upaya juga telah dilakukan secara maksimal melalui pertemuan maupun peninjaun lapangan dan terakhir melalui Posko Kewaspada an Kodim 0203 Langkat telah meninjuan kelapangan pada tanggal 21 Juli 1998 dimana atas lahan yang dituntut secara fisik masih tetap dikelola PTPN-II Kebun Timbang Langkat (HGU dengan tanaman tebu giling.

melalui Surat Bupati KDH Tk.11 Langkat No.593-4236/Ket 1997 tanggal 25 Nopember 1997 untuk proses penye lesaian lebih lanjut.

9 Permasalahan tanah seluas ± 100 Ha yang dituntut oleh

Sdr.Mahmuri dkk (180 KK) atas tanah Hak Guna Usaha PTPN-II

- Lahan tersebut menurut masyarakat (Sdr.Mah-muri) telah diusahai untuk lahan pertanian sejak Tahun 1975 diambil oleh PTP-IX tanpa memperoleh imbalan ganti rugi.

- Pada Tahun 1980 sesuai dengan Surat Keputu-san Gubernur KDH Tk.I Sum.Utara No.71 Tahun 1980 tanggal 13 Maret 1980 telah dinyatakan bahwa tanah tersebut sudah dikuasai

Areal tersebut adalah Hak Guna Usaha PTPN-II Kebun Kwala Madu dan pihak PTPN- II pada peninjauan tersebut menyarankan

Sambirejo Kecamatan Binjai melalui Kuasa Hukumnya LKBH Karpin Golkar Tk.I Sum. Utara.

tuntutannya serta telah di tegaskan bahwa tanah seluas ± 100 ha yang terletak dipasar 3,4 dan 5 Perkebunan Kwala Begumit Desa Sambirejo Kec.Binjai Kabupaten Langkat

Dokumen terkait