• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam dokumen Kajian Pengembangan Penanggulangan HIVAIDS (Halaman 127-132)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Data perkembangan kasus baru HIV/AIDS di RSAM Kota Bukittinggi dari tahun 2012 sampai dengan Bulan Agustus 2014 menunjukkan peningkatan terus yaitu dari 33 kasus (tahun 2012) meningkat menjadi 40 kasus (tahun 2013), dan meningkat cukup tajam menjadi 72 kasus (Agustus 2014). Penderita HIV/AIDS tidak hanya berasal dari Kota Bukittinggi, tetapi juga berasal dari luar Kota Bukittinggi, yaitu dari Kota Payakumbuh, Agam, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Tanah Datar, dan kab/kota lainnya.

2. Ditinjau dari latar belakang kateristik penderita, sebagian besar penderita adalah dengan jenis kelamin laki-laki. Sedangkan dari kelompok usia, sebagian besar berasal dari kelompok umur 25-49 tahun. Beberapa faktor yang turut melatar belakangi tingginya kasus HIV/AIDS adalah faktor perilaku, faktor lingkungan (lingkungan sosial dan budaya) dan faktor dari pengaruh kemajuan teknologi informasi. Dari faktor perilaku, pada saat ini faktor risiko terbanyak kasus HIV/AIDS adalah perilaku seksual dari kelompok homoseksual. Penularan infeksi HIV juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan penderita tentang HIV/AIDS, sehingga sehingga mereka tidak mengetahui bahwa perilaku yang pernah dilakukan sebelumnya berisiko untuk tertularnya infeksi HIV. Selanjutnya faktor lingkungan sosial budaya cukup besar pengaruhnya dalam penularan HIV/AIDS. Hal ini juga akan dimungkinkan oleh lemahnya pengawasan/kontrol sosial, yang mana saat ini juga ada kecenderungan bahwa peran dan fungsi dari ninik mamak dan kelembagaan adat yang relatif kurang. Di samping itu, adanya akses negatif dari internet juga telah memberikan dampak terhadap perilaku reproduksi remaja, seperti perilaku seks bebas.

3. Dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Kota Bukittingi dan KPA Kota Bukittinggi telah melaksanakan beberapa kegiatan antara lain melakukan sosialisasi, penjangkauan dan pendampingan kepada kelompok resiko tinggi, pertemuan dan koordinasi dengan dinas instansi terkait, LSM peduli AIDS ODHA dan kelompok resiko tinggi, koordinasi layanan kesehatan, dll. Namun demikian, terdapat adanya beberapa

BAPPEDA Bidang Penelitian Dan Pengembangan Prov. Sumbar

35 kendala antara lain adalah adanya stigma dan diskriminasi terhadap HIV/AIDS, keterbatasan jangkauan dan penjaringan terhadap populasi kunci, dll.

4. Penanggulangan HIV/AIDS tidak hanya menjadi permasalahan kesehatan semata, tetapi juga perlu penanganan yang komprehensif/terintergrasi dari berbagai lintas sektor. Beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam penanggulangan HIV/AIDS berdasarkan pendekatan sosial budaya adalah strategi peningkatan informasi dan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS secara komprehensif, pemberdayaan masyarakat dan penguatan kelembagaaan, peningkatan akses jangkauan pelayanan dan dukungan penguatan regulasi dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS.

Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan tersebut di atas, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi kebijakan sebagai berikut: 1. Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS perlu dilakukan beberapa strategi

terutama yang berkaitan dengan program-program dan kegiatan yang lebih didasarkan pada pendekatan sosial budaya yaitu:

a) Strategi peningkatan informasi dan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS secara komprehensif yang dilaksanakan melalui kegiatan penyebarluasan informasi tentang HIV/AIDS secara langsung kepada masyarakat melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat, peningkatan pengetahuan HIV/AIDS melalui pendidikan formal termasuk sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama, dan perluasan informasi HIV/AIDS bagi kaum muda melalui pusat informasi kesehatan remaja, media cetak, elektronik, jejaring sosial

b) Strategi pemberdayaan masyarakat dan penguatan kelembagaaan dilaksanakan antara lain dengan kegiatan pelatihan dan pelaksanaan intervensi perubahan Perilaku bagi kelompok berisiko, pelatihan untuk peningkatan peran dan pemberdayaan Forum/kelompok Warga Peduli AIDS (WPA) dan Puskesmas dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, lokakarya peningkatan peran dan fungsi/pengawasan dari keluarga, ninik mamak dan kelembagaan adat terhadap penerapan nilai-nilai sosial budaya dan agama dalam rangka pencegahan & penanggulangan HIV, mobilisasi komunitas untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi sosial berbasis masyarakat (organisasi/lembaga adat dan keagamaan, tokoh agama, tokoh adat/budaya) dalam menanggapi permasalahan HIV/AIDS

BAPPEDA Bidang Penelitian Dan Pengembangan Prov. Sumbar

36

c) Strategi peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan dengan kegiatan kemitraan/jejaring antara program HIV dengan organisasi masyarakat sipil dan swasta untuk peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan kesadaran untuk pemeriksaan dan pencegahan HIV/AIDS melalui bimbingan dan pendampingan secara spritual/keagamaan kepada kelompok berisiko dan ODHA, pelatihan dan dukungan di tingkat layanan untuk mengurangi stigma negatif dan diskriminasi terhadap populasi kunci.

d) Strategi dukungan penguatan regulasi dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan kegiatan peningkatan koordinasi dan advokasi dalam bentuk usulan dan dorongan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kab/Kota, dan usulan regulasi atau revisi Perda yang terkait penertiban dan penindakan penyakit masyarakat.

2. Strategi dan program yang disusun diharapkan bisa menjadi pedoman dalam menyusun rencana pembangunan bidang kesehatan pada tahun berikutnya, khususnya dalam penanggulangan HIV/AIDS. Rekomendasi yang disusun diharapkan juga bisa dimanfaatkan oleh kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Barat dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS.

3. Perlu adanya peningkatan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam implementasi program-program yang sudah disusun, dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan secara terpadu.

4. Dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS perlu adanya komitmen dan dukungan dari pengambil kebijakan untuk mengalokasikan anggaran di luar sektor kesehatan.

BAPPEDA Bidang Penelitian Dan Pengembangan Prov. Sumbar

37 DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Afrizal, 2008. Pengantar Metode Penelitian Kualiatatif. Padang: Laboratorium Sosiologi Fisip Unand.

Creswell, John W, 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faqih, Miftah, dkk, 2013. Panduan Penanggulangan AIDS (Perspektif Nahdlatul Ulama). Jakarta: Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama. Foster, George M. dan Anderson, B. G., 1986. Antropologi Kesehatan

(Terjemahan oleh Priyanti Pakan S. dan Meutia F. Hatta. Jakarta UI

Press.

Moleong, Lexy, 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarta.

Sarwono, Solita, 1996. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Serta

Aplikasinya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Notoatmodjo, Soekidjo, 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Soekanto, Soerjono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suharto, Edi, 2005. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Kemenkes, 2009. Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku, Paket 1,

Kebijakan Penanggulangan IMS, HIV dan AIDS. Jakarta: Kementerian

Kesehatan RI. Disertasi:

Sulistiawati, Dian, 2013. “Living With HIV/AIDS: Dari Memahami Virus

BAPPEDA Bidang Penelitian Dan Pengembangan Prov. Sumbar

38

Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Elfemi, Nilda, 2003. Aspek Sosial Kultural Dalam Perawatan Kesehatan, di

Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tesis pada Program Pasca Sarjana

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Jurnal/Artikel Ilmiah:

Lely, Niniek P, 2011. ―Hubungan Karakteristik Remaja Terkait Risiko Penularan HiV-AIDS dan Perilaku Seks Tidak Aman di Indonesia‖. Artikel ilmiah pada Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol.14 No.4 Oktober 2011. Jakarta; Balitbangkes.

Lestary, Heny, 2011.‖ Perilaku Berisiko Remaja Indoensia (SKRT) Tahun 2007‖. Artikel ilmiah pada Jurnal Kesehatan Reproduksi, Vol.1 No.3 Agustus 2011.

Simarmata, Oster, 2010. ―Ancaman HIV Pada Remaja di Tanah Papua‖. Artikel

ilmiah pada Jurnal Ekologi Kesehatan, Volume 9, No. 3 September 2010. Jakarta: Badan Litbang Kesehatan.

Yuniar, Yuyun, dkk, 2013. ―Faktor—faktor Pendukung Kepatuhan Orang Dengan HIV/AIDS dalam Minum Obat Antiretroviral di Kota Bandung

dan Cimahi.‖ Artikel penelitian pada Buletin Penelitian Kesehatan,

Vol.41 No.2 Juni 2013. Jakarta; Balitbangkes.

Salmadanis, 2014. ―Sinergi Antara Tokoh Agama dan Tokoh Adat Menanggulangi Kejahatan Seksual Online Terhadap Perempuan dan Anak di Sumatera Barat. Artikel disampaikan pada Diskusi Aktual tentang Kejahatan Seksual Terhadap perempuan dan Anak.‖ Padang: Bappeda Prov. Sumbar.

Laporan Penelitian/Dokumen

Bappeda Provinsi Sumatera Barat, 2013. Kajian Perlaksanaan Jalan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015.

Bappeda Provinsi Sumatera Barat, 2011. Kebijakan Strategi Daerah tentang IPTEK.

BAPPEDA Bidang Penelitian Dan Pengembangan Prov. Sumbar

39 Bappeda Kota Bukittingi, 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kota Bukittinggi.

Dinkes Provinsi Sumbar, 2014. Review Hasil Pelaksanaan Program Kesehatan Prov. Sumbar tahun 2011-2014 dan Rencana Program tahun 2015-2020.

Materi disampaikan pada pertemuan Lokakarya Bacground Study RMJD 2015-2020.

Dinkes Kota Bukittinggi, 2013. Profil Kesehatan Kota Bukittinggi.

Dinkes Kota Bukittinggi, 2013. Laporan Monitoring dan Evaluasi HIV Dinas

Kesehatan Bukittinggi (Desember 2013).

Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2014. Laporan Terakhir Kemenkes Tentang Penyakit HAIV, Juni 2014.

Kementerian Kesehatan, 2007. Jakarta: Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007.

Jakarta: Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan, 2010. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan, 2013. Permen Kesehatan No.21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.

Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bukittinggi, 2013. Laporan Kegiatan Upaya

Penanggulangan HIV/AIDS.

Pemerintah Prov. Sumbar, 2012. Perda Provinsi Sumbar No. 5 Tahun 2012 tentang Penanggulangan HIV-AIDS

Rumah Sakit Umum Daerah DR. Achmad Mochtar, 2014. Laporan Implementasi Layanan HIV-AIDS Poli Klinik Serunai.

Pemerintah Kota Bukittinggi, 2003. Perda Kota Bukiitinggi No. 20 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Perda Kota Bukittinggi No. 9 tahun 2000 tentan Penertiban dan

Penindakan Penyakit Masyarakat.

Internet:

Dalam dokumen Kajian Pengembangan Penanggulangan HIVAIDS (Halaman 127-132)

Dokumen terkait