• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan

Dalam dokumen UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG (Halaman 124-130)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan

Dari studi pendahuluan diketahui pula bahwa pendekatan perkuliahanAcademic

Writing(makalah) pada umumnya menggunakan single shot methodyaitu suatu pendekatan yang

menitikberatkan kepada pendekatan produk. Pembelajaran menulis yang menggunakan single

shot method dan pendekatan produk sebetulnya telah lama ditinggalkan, karena pembelajaran

menulis yang menggunakan pendekatan ini kurang memberikan latihan kepada mahasiswa bagaimana cara membuat Academic Writing dengan benar. Mereka tidak arahkan dan diajak merasakan proses kreatif penulisan makalah.Mahasiswa tidak diberi kesempatan menerima

feedback untuk meningkatkan kemahiran menulis karya ilmiah mereka.Mahasiswa tidak diberi kesempatan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan karya ilmiah yang mereka tulis.Makalah yang ditulisnya tidak dikomentari dan tidak pula dikembalikan kepada penulisnya.Sebagai akibatnya mahasiswa tetap tidak mengetahui bagaimana suatu makalah yang berkualitas baik.Dengan demikian mahasiswa tidak mengetahui perkembangan kemampuan mereka dalam menulis tulisan-tulisan ilmiahnya.Dosen lebih cenderung memakai single shot method yang biasa digunakan pada pengajaran yang menggunakan

product approach. Dosen lebih memilih pekerjaan mahasiswa yang sudah jadi daripada

bekerja bersama-sama membentuk suatu proses kreatif (process approach) penulisan karya tulis ilmiah.

Berdasarkan penjelasan di atas, perlu segera dilaksanakan reorientasi perkuliahan

Academic Writing. Reorientasi yang dimaksud adalah perubahan pendekatan

pembelajaran Acadermic Writing yang semula menggunakan product approach dengan

single shot method menjadi process approach dengan cyclical method.

Pada pembelajaran menulis makalah yang menggunakan pendekatan hasil (product

133

“bagaimana makalah itu seharusnya”. Dalam pendekatan proses (process approach) mahasiswa dibimbing dan diarahkan bagaimana sebaiknya menulis makalah. Mahasiswa diajak untuk merasakan proses kreatif menulis makalah, mereka diberi kesempatan untuk menulis dan menulis ulang konsep makalah. Sebelum konsep makalah tersebut di edit oleh penulisnya, mereka diberi feedback terlebih dahulu atas kelebihan dan kekurangan makalah yang mereka tulis. Konsep makalah dibaca oleh dosen, dan kemudian dikembalikan kepada penulisnya. Inilah yang disebut dengan cyclical method dalam pembelajaran menulis.

Setelah diketahui tujuan penelitian tahap I yaitu existing condition pelaksanaan perkuliahan Academic Writing, pada kesempatan ini direkomendasikan beberapa hal sebagai upaya mengembangkan metode pembelajaran Academic Writing seperti berikut.

Model pembelajaran ini memerlukan seting kelas secara khusus.Dengan demikian ruangan kelas sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu.Pengembangan kemampuan menulis melalui model ini menuntut aktivitas mahasiswa.Mahasiswa banyak diberi kegiatan yang menuntut kesungguhan untuk meningkatkan kemampuannya. Dalam studi ini teridentifikasi kecendrungan bahwa mahasiswa kurang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pembelajaran menulis makalah tinjauan ilmiah jika tidak dikaitkan dengan kepentingan studinya. Oleh karena itu, pelaksanaan model pembelajaran ini sulit dilaksanakan apabila hanya mengandalkan kesadaran mahasiswa saja, melainkan harus merupakan program wajib (mata kuliah wajib) yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa. Artinya, setiap program studi harus menyediakan mata kuliah yang khusus memberikan keterampilan untuk Academic Writing.Mata kuliah dimaksud harus tertera dalam kurikulum program studi.

Dosen hendaknya merancang Silabus dan SAP terlebih dahulu sebelum pelaksanaan perkuliahan.Hal tersebut merupakan upaya agar dosen dan mahasiswa dapat

134

mengetahui tujuan bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah disepakati bersama-sama.Perangkat pembelajaran seperti media dan sumber pembelajaran, lembar kerja mahasiswa, dan instrument evaluasi juga harus dipersiapkan dengan matang.

Sesuai dengan hasil wawancara dengan dosen dan mahasiswa, materi pembelajaran tersulit yang dapat diserap mahasiswa adalah kemampuan menggunakan unsur-unsur kebahasaan, terutama penyusunan kalimat-kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang kohesif dan koheren.Selain unsur-unsur kebahasaan, teknik pengutipan juga merupakan unsur yang sulit diserap. Oleh karena itu dalam pengembangan model pembelajaran ini, materi pembelajaran yang berhubungan dengan kemampuan tersebut sebaiknya mendapat perhatian khusus dari dosen dengan cara menyusun strategi pembelajaran yang lebih terarah kepada peningkatan kemampuan dimaksud.

Pembelajaran Academic Writing sebaiknya menggunakan teknik penilaian otentik.Dengan teknik penilaian seperti ini perkembangan keterampilan mahasiswa dapat dipantau. Teknik penilaian portofolio dapat digunakan sebagai bukti prestasi mahasiswa yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian, para dosen harus mengumpulkan portofolio ini, membacanya, mengomentarinya secara tertulis, dan yang terpenting mengembalikannya kepada mahasiswa.

Dari hasil peneliotian diketahui bahwa jumlah pertemuan yang dibutuhkan hanya lima kali pertemuan. Artinya, pembelajaran Academic Writing jenis tinjauan ilmiah dapat merupakan bagian materi perkuliahan Academic Writing secara umum. Jadi dosen dapat menggunakan sisa waktu perkuliahan dalam satu semester dengan membahas materi

Academic Writing jenis yang lain tentunya dengan menggunakan pendekatan yang sama.

135 7.2 Rekomendasi

Secara empiris pendekatan pembelajaran menulis karya ilmiah ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran Academic Writing, khususnya jenis makalah tinjauan ilmiah, namun demikian, dalam model ini masih terdapat beberapa kelemahan yang memerlukan pencermatan dan pengembangan. Untuk hal tersebut terdapat beberapa rekomendasi yang ingin disampaikan seperti berikut.

7.2.1 Rekomendasiuntuk Penerapan Model Pembelajaran

Model pembelajaran ini memerlukan seting kelas secara khusus.Dengan demikian ruangan kelas sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu.

Pengembangan kemampuan menulis melalui model ini menuntut aktivitas mahasiswa.Mahasiswa banyak diberi kegiatan yang menuntut kesungguhan untuk meningkatkan kemampuannya. Dalam studi ini teridentifikasi kecendrungan bahwa mahasiswa kurang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pembelajaran menulis makalah tinjauan ilmiah jika tidak dikaitkan dengan kepentingan studinya. Oleh karena itu, pelaksanaan model pembelajaran ini sulit dilaksanakan apabila hanya mengandalkan kesadaran mahasiswa saja, melainkan harus merupakan program wajib (mata kuliah wajib) yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa.

Sesuai dengan hasil pengamatan selama uji coba model, materi pembelajaran tersulit yang dapat diserap mahasiswa adalah kemampuan menggunakan unsur-unsur kebahasaan, terutama penyusunan kalimat-kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang kohesif dan koheren.Selain unsur-unsur kebahasaan, teknik pengutipan juga merupakan unsur yang sulit diserap. Oleh karena itu dalam implementasi model pembelajaran ini, materi pembelajaran yang berhubungan dengan kemampuan tersebut sebaiknya mendapat perhatian khusus dari

136

dosen dengan cara menyusun strategi pembelajaran yang lebih terarah kepada peningkatan kemampuan tersebut.

Teknik penilaian portofolio yang juga digunakan dalam model pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk melihat perkembangan kemampuan mahasiswa dalam menulis.Oleh karena, itu portofolio tersebut seyogianya dipandang sebagai bukti prestasi mahasiswa yang dapat dipertanggung jawabkan.Dengan demikian, para dosen harus mengumpulkan portofolio ini, membacanya, mengomentarinya secara tertulis, dan yang terpenting mengembalikannya kepada mahasiswa.

7.2.2Rekomendasi untuk Penelitian Lanjutan

Model pembelajaran menulis karya ilmiah melalui pembelajaran menulis kolaboratif dengan menggunakan teknik potofolio yang diaplikasikan pada MKU-BI diharapkan dapat diimplementasikan kepada seluruh program studi, baik untuk ilmu-ilmu eksakta ataupun ilmu-ilmu sosial.Idealnya model pembelajaran ini diuji coba secara lebih luas dengan melibatkan variabel penelitian yang lebih banyak, dengan demikian validitas eksternalnya dapat diketahui lebih luas lagi. Namun karena kepentingan yang mendesak dan atas dasar kebutuhan praktis, uji coba ini hanya dilakukan di lingkungan Universitas Pasundan dengan program Studi yang terbatas.

Apabila ada yang berminat untuk melaksanakan penelitian lanjutan, penindaklanjutannya sebaiknya dilaksanakan terhadap populasi yang lain. Penindak lanjutan sebaiknya dilakukan melalui studi dan diskusi yang luas dengan rujukan pustaka maupun temuan penelitian sebelumnya yang relevan dengan memperhatikan dan mengatasi kelemahan-kelemahan metodologis yang terdapat dalam studi ini.Selain itu dapat pula dilakukan penelitian replikasi atau perluasan, baik yang berkenaan dengan variabel yang

137

diteliti, model intervensi, atau model pembelajaran, maupun yang berhubungan dengan masalah-masalah yang lebih spesifik atupun yang bersifat lebih general.Penelitian replikasi dapat berupa eksplorasi ex-post facto yaitu penelitian yang sifatnya deskriptif korelasional atau komparasi, ataupun post facto yang bersifat experimental (Suryaman, 2001:378), dapat dilakukan terhadap subjek penelitian lain. Yang berhubungan dengan variabel yang sama dengan penelitian ini dapat dilakukan dengan pendekatan longitudinal sehingga waktunya lebih lama.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah penelitian terhadap variabel yang berbeda untuk menciptakan model menulis karya ilmiah agar model pembelajaran menulis ini menjadi lebih visibel lagi. Bagaimanapun masih banyak variabel lain yang dapat diperhatikan untuk pengembangan model menulis karya ilmiah ini seperti wawasan mahasiswa terhadap bidang keilmuan yang sedang ditekuninya ataupun keterhubungan antara aspek kemampuan mahasiswa dalam menulis makalah dengan aspek-aspek yang terdapat dalam keterampilan membaca. Masih banyak persoalan yang dapat diungkap dan diidentifikasi dengan seksama untuk penelitian berikutnya.

138

Dalam dokumen UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG (Halaman 124-130)

Dokumen terkait