• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Tahunke 2 dari 3 tahun

JudulPenelitian

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN ACADEMIC WRITING MAHASISWA

Tim Peneliti Ketua:

Dr. H. Kunkun K. Harnadi, M. Pd. NIDN: 0418056002 Anggota:

1. Drs. Supian, M.Pd NIDN: 0404076603 2. Husni Thamrin, S.S., M.Hum NIDN: 0405017501

DI BIAYAI OLEH DIPA KOPERTIS WILAYAH IV JAWA BARAT KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Nomor Kontrak: 2404/K4/KM/2016 Nomor DIPA: 042.06.1.401516/2016

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

2016

(2)
(3)

3 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ………. i HALAMAN PENGESAHAN ……… ii DAFTAR ISI ……..……….. ii ABSTRAK……….…. iv

BAB I PENDAHULUAN………..……… 1

BAB II LANDASAN TEORITIS……… 9

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN………….……… 19

BAB IV METODE PENELITIAN……….………. 23

BAB V PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL PEMBELAJARAN ACADEMIC WRITING SECARA KOLABORATIF MENGGUNAKAN TEKNIK PENILAIAN PORTOFOLIO ……… 35

BAB VI HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN ……… 90

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……….. 115

DAFTAR PUSTAKA………. 121

(4)

4 ABSTRAK

Penelitian ini adalah ihwal pemanfatan metode menulis kolaborasi dengan menggunakan teknik penilaian portofolio sebagaiupaya mengembangkan sebuah model pembelajaran yang ditawarkan oleh DudyGunawan (2002) dan Kurniady (2007). Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis berbagai macam tulisan akademik (Academic Writing). Penelitian ini dilator belakangi oleh keluhan banyak dosen di Perguruan Tinggi (PT) yang menyatakan bahwa tingkat literasi mahasiswa masih sangat rendah, hal tersebut berakibat terhadap rendahnya keterampilan mereka untuk menuangkan gagasan-gagasan menjadi suatu tulisan akademik.

Tujuan penelitian ini adalah reorientasi pendekatan dan metode pengajaran menulis di PT, khususnya pembelajaran menulis akademik/Academic Writing yang merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai dengan baik oleh mahasiswa.

Oleh karena penelitian ini mengembangkan model pembelajaran yang efektif guna meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam membuat tulisan-tulisan akademik, maka pendekatan yang digunakan adalah research and development (R&D) melalui one group pretest-posttes design. Metode yang digunakan adalah deskriptif kulitatif dilengkapi oleh perhitungan-perhitungan secara kuantitatif. Terdapa tempat tahapan yang dilaksanakan dalam stu dini yaitu (1) studi pendahuluan yang diarahkan untuk memperoleh gambaran pendekatan dan metode pembelajaran menulis yang biasa digunakan dalam pembelajaran Academic Writing di PT. (2) Pengembangan model pembelajarandalamhaliniadalah model pembelajaran kolaborasi dengan menggunakan teknik penilaian portofolio. (3) Pengujian model yang sedang dikembangkan. (4) Diseminasi dan distribusi hasil penelitian.

Hasil Penelitian merupakansebuah deskripsi prosedur pembelajaran Academic Writing di PT secaralengkap yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalamm embuat tulisan-tulisan akademik secara signifikan.

(5)

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penelitian ini merupakan kegiatan lanjutan (tahap ke-2)dari penelitian terdahulu yang membahas ihwal pengembangan pendekatan pembelajaran menulis karya ilmiah - (untuk selanjutnya disebut Academic Writing) yang diimplementasikan secara kolaboratif dengan menggunakan teknik penilaian portofolio sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilanacademic writingmahasiswa.

Pada penelitian tahap ke-1 telah didapatkan data deskriptifexisting condition pelaksanaan pembelajaran academic writing yang dilaksanakan di lokasi penelitian. Data yang didapat meliputi prosedur pelaksanaan perkuliahan, perangkat perkuliahan yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan perkuliahan, dan hasil perkuliahan, yaitu gambaran kemampuan mahasiswa dalam menyusun Academic Writing.

Prosedur perkuliahan meliputi gambaran tahapan kegiatan perkuliahan academic writing mulai dari introduksi sampai dengan evaluasi. Evaluasi berbentuk produksi (hasil) pekerjaan mahasiswa berupa sejumlah tulisan akademik karya mahasiswa.

Perangkat perkuliahan meliputi gambaran Silabus dan SAP yang digunakan oleh dosen pengampu mata kuliah, media dan alat pembelajaran yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa, dan evaluasi kegiatan perkuliahan untuk mengetahui kualitas daya serap mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan.

Data kemampuan mahasiswa yang diperoleh berupa academic writing mahasiswa yang menggambarkan konstruksi atau struktur jenis tulisan, penggunaan bahasa keilmiahan, termasuk di dalamnya penggunaan gramatika, penggunaan kosa kata dalam membangun kalimat dan paragraf, peristilahan dan teknik pengutipan, penggunaan tanda-tanda baca, tingkat keilmiahan

(6)

6

academic writing, penyusunan daftar pustaka, dan hal-hal lain yang berhubungan erat dengan pekerjaan academic writing.

Gambaran hasil penelitian tahap pertama mendorong peneliti untuk menindaklanjuti kegiatan tersebut dalam bentuk rancangan pengembangan kegiatan dan metode perkuliahan guna meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis academic writing. Rancangan tersebut untuk selanjutnya diujicoba dalam kegiatan perkuliahan nyata.Akhirnya dapat diketahui perubahan perilaku mahasiswa dalam merancang dan menyusun tulisan-tulisan akademik.

Penelitian ini pada dasarnya berkisar pada pengembangan kemampuan menulis, sehingga posisinya berada pada studi pengajaran dan pembelajaran yang difokuskan pada pengembangan model pembelajaran menulis secara kolaboratif sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam Academic Writing berdasarkan teori suatu model pendekatan dan metode pembelajaran.

Studi ini mencermati metode pembelajaran menulis akademik yang harus dikembangkan serta prosedurpembelajaran dalam tautannya dengan keterampilan dasaracademic writing yang harus dimiliki oleh mahasiswa.Pengembangan metode pembelajaran menulis akademik ini diartikan sebagai penelitian pengembangan yang diawali dengan studi pendahuluan yang dilaksanakan dalam penelitian terdahulu (tahap ke-1).

Berdasarkan studi pendahuluan tersebut, dilakukanlah studi pengembangan model. Studi pengembangan dilaksanakan dalam bentuk uji coba penjajagan dalam skala kecil terhadap rancangan model, dilanjutkan dengan studi utama setelah model mendapatkan revisi. Uji coba utama merupakan studi lanjutan dalam skala yang lebih besar setelah model tersebut mendapat perbaikan-perbaikan.

(7)

7

Hasil uji coba utama kemudian dijadikan sebagai bahan penelitian yang sesungguhnya (uji coba operasional), sehingga model tersebut dianggap layak untuk digunakan sebagai model alternatif pembelajaran Academic Writing di Universitas Pasundan Bandung.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian tahap ke-2 ini akan difokuskan kepada: (1) Merancang pengembangan pembelajaran tulisan akademik/Academic Writing terhadap model pembelajaran (2) uji coba model pembelajaran yang dikembangkan.

Model ini akan merupakan suatu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa ragam keilmuan, terutama ragam tulis karya ilmiah .Model ini didasari pula oleh keterampilan berbahasa lainnya tanpa menghilangkan tujuan-tujuan pembelajaran yang diamanatkan.

1.2 Identifikasi Masalah

Sebagaimana telah dijelaskan dalam latar belakang masalah, permasalahan yang muncul sebagai hasil dari penelitian tahap I meliputi deskripsi mata kuliah yang terdapat dalam Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan, prosedur atau metode perkuliahan beserta perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai penunjang kegiatan perkuliahan.Berikut dideskripsikan permasalahan dari setiap aspek yang teridentifikasi.

Tidak semua program studi memiliki mata kuliah khusus yang menangani Academic Writing, artinya mata kuliah keterampilan ini disisipkan dalam mata kuliah lain, misalnya dalam MKDU Bahasa Indonesia.Dengan demikian, keterampilan menulis akademik tidak terdeskripsi secara spesifik dan medalam. Dalam kesempatan lain, pada program studi yang memiliki mata kuliah khusus menulis akademik, deskripsi mata kuliah lebih cenderung mengajarkan tentang menulis akademik, artinya teori-teori menulis akademik lebih mendominasi daripada praktik.

(8)

8

Sementara perkuliahan yang menuntut keterampilan harus mengutamakan praktik ketimbang teori.Lebih memprihatinkan lagi sebagian dosen tidak meng-update Silabi dan SAP nya.Mereka masih menggunakan Silabi dan SAP yang disusun beberapa tahun yang lalu.Sementara pendekatan dan metode pembelajaran menulis terus berkembang.

Sebagian dosen menggunakan product approachatau pendekatan hasil manakala mereka mengampu mata kuliah menulis akademik. Sesuai dengan namanya, pembelajaran menulis yang menggunakan pendekatan hasil, pembelajaran difokuskan kepada bentuk hasil akhir, yaitu bagaimana seharusnya bentuk suatu karya tulis yang sedang dipelajari. Pembelajaran menulis yang menggunakan Product approach, perhatian pembelajaran diutamakan betul-betul kepada hasil pekerjaan tertulis yang telah lengkap, tanpa mempertimbangkan strategi dan proses dalam menghasilkan tulisan tersebut. Mahasiswa tidak mengetahui kesalahan, kekeliruan dan kelemahan hasil karya tulisnya, karena dosen tidak sempat memberikan feedback terhadap karya tulis mahasiswanya.

Para pengampu mata kuliah Academic Writingseyogianya menyadari bahwa kegiatan menulis merupakan suatu proses kreatif yang memerlukan tahapan-tahapan tertentu, dengan demikian proses penulisan janganlah diabaikan dalam pembelajaran menulis. Pendekatan proses dalam pembelajaran menulis menekankan pembelajaran kepada proses penulisan tanpa mengabaikan hasil akhir. Dalam pembelajaran menulis sebaiknya mahasiswa juga dibimbing untuk mengenali kekeliruan, kesalahan dan kelemahan karya tulisnya, Dosen tidak hanya menyuruh mahasiswanya untuk menulis, mengumpulkannya, dan kemudian mengembalikan tulisan itu disertai dengan nilai tanpa terlebih dahulu melihat bagaimana para pembelajar berjuang menjadikan tulisannya menjadi baik.

(9)

9

Dalam setiap kegiatan pembelajaran tentu akan melibatkan perangkat pembelajaran seperti bahan ajar, worksheet atau Lembar Kerja Mahasiswa, media dan sumber pembelajaran, serta evaluasi atau alat ukur hasil pembelajaran. Karena keterbatasan waktu, biaya dan kreatifitas, dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan perangkat pembelajaran dimaksud tidak dapat dihadirkan sebagaimana baiknya; oleh karena itu, proses pembelajaranpun tidak dapat dicapai secara optimal.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan permasalahan yang dapat diidentifikasi, rumusan masalah dalam penelitian ini (tahap ke-2) diuraikan dalam bentuk tiga pertanyaan besar, diikuti oleh pertanyaan-pertanyaan operasional sebagai berikut:

1. Pengembangan model pembelajaran menulis yang bagaimana yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan keterampilan Academic Writing mahasiswa ?

a. Bagaimana bentuk pengembangan Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan?

b. Bagaimana pengembangan perangkat perkuliahan?:Bahan ajar/handsout, media dan sumber perkuliahan, lembar kerja perkuliahan, serta evaluasi perkuliahan.

c. Bagaimana pengembangan prosedur/langkah-langkah pelaksanaan perkuliahan?

2. Bagaimana bentuk akhir model pengembangan pembelajaran menulis kolaboratif dengan mengunakan teknik penilaian portofolio terhadap keterampilan menulis Academic Writing Mahasiswa?

3. Bagaimana pengaruh/hasil pengembangan model pembelajaran menulis kolaboratif dengan mengunakan teknik penilaian portofolio terhadap pemahaman menulis Academic Writing Mahasiswa?

(10)

10 1.4 Pembatasan Masalah Penelitian

Setelah melaksanakan identifikasi masalah dan menginterpretasi data (dalam kegiatan penelitian tahap ke-1) tugas dan pekerjaan penelitian tahap ke-2adalahmelakukan pengembangan model pembelajaran.Pengembangan model didasarkan atas hasil kajian teoretis dan empiris.Pengembangandilakukan dengan cara melaksanakan rekonstruksi terhadap model yang sedang berjalan.

Academic Writing yang dimaksud dalam penelitian ini adalah makalah jenis tinjauan ilmiah sebagai salah satu bentuk tulisan untuk publikasi ilmiah. Pembatasan ruang lingkup studi ini dilakukan dengan anggapan bahwa kemampuan menulis makalah tinjauan ilmiah akan menjadi landasan bagi mahasiswa dalam melaporkan kegiatan-kegiatan akademik sebagai upaya menyelesaikan studinya.

Produk studi ini adalah sebuah model alternatif dalam pembelajaran Academic Writing yang merupakan sarana bagi mahasiswa untuk berkreativitas dan beraktivitas dalam kegiatan-kegiatan keilmiahan. Pada tahun tahap ke-2, pengembangan model pembelajaran, dititikberatkan kepadaprosedur dan perangkat pembelajaran dengan melibatkan metode pembelajaran kolaboratif dengan teknik penilaian otentik jenis portofolio.

1.5 Tujuan Khusus Penelitian

Penelitian tahap ke-2 ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk, yakni model pembelajaran Academic Writing yang memanfaatkankan metode kolaborasi dengan menggunakan teknik penilaian portofolio. Model pembelajaran ini dirancang sesuai dengan kondisi Perguruan Tinggi yang ada, disesuaikan dengan kebutuhan perkuliahan.Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah.

(11)

11

1. Untuk mengetahui bentuk pengembangan model pembelajaran menulis yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan keterampilan Academic Writing mahasiswa (tahun II)

2. Untuk mengetahui model akhir pengembangan pembelajaran menulis Academic Writing secara kolaboratif dengan teknik penilaian portofolio, meliputiprosedur pembelajaran serta perangkat penunjangnya.

3. Untuk mengetahui pengaruh/hasil pengembangan model pembelajaran menulis kolaboratif dengan mengunakan teknik penilaian portofolio terhadap keterampilan menulis Academic Writing

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan dan merumuskan makna-makna baru tentang efektivitas metode pembelajaran menulis secara kolaboratif dengan menggunakan teknik penilaian portofolio sebagai upaya pencapaian tujuan pengajaran Academic Writing serta peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya-katrya ilmiah. Di dalam konteks pemikiran tersebut tersirat dua segi kegunaan penelitian ini yaitu (1) manfaat keilmuan atau teoretis dan (2) manfaat kepraktisan hasil penelitian.

a. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini dapat menambah khasanah teori dalam pembelajaran menulis, Skhususnya menulis jenis tulisan ilmiah.Selain itu, penelitian ini juga dapat menambah wawasan para pemangku kepentingan, terutama guru dan dosen pengajar pelajaran menulis. Wawasan yang akan diperoleh adalah seputar perkembangan pendekatan dan metode serta teknik pembelajaran menulis. Hasil penelitian pada tahun pertama yaitu

(12)

12

gambaran terkini (existing condition) implementasi perkuliahan, secara teoretis dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan model perkuliahan Academic Writing. Gambaran terkini implementasi perkuliahan tersebut akan berupa kurikulum secara umum, Silabi dan SAP perkuliahan, prosedur perkuliahan, perangkat pembelajaran secara lengkap, termasuk di dalamnya worksheet atau handout perkuliahan, media dan alat perkuliahan, peran dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan perkuliahan, dan bentuk evaluasi perkuliahan.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian tahun kedua, secara praktis dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan para pengajar pembelajaran menulis, terutama dalam pembelajara menulis academic writing.Dengan meningkatnya keterampilan mengajar, diharapkan dapat pula meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis tulisan-tulisan ilmiah.

c. Manfaat untuk Para Peneliti yang akan Datang

Ilmu Pengetahuan terus berkembang, dengan demikian penelitianinipun bukan pula merupakan studi final. Metode pembelajaran yang dirancang sekarang, dikemudian hariakan terus dapat dikembangkan. Karena itu, penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan yang inspiratif bagi para peneliti lain untuk terus mengembangkan metode pembelajaran, menulis, khususnya dalam pembelajaran menulis akademik.

(13)

13 BAB II

LANDASAN TEORETIS

2.1 Kegiatan Menulis Akademik di Perguruan Tinggi

Menulis adalah suatu aktifitas dan usaha untuk menuangkan pesan, konsep, atau buah pikiran secara tertulis yang ditujukan kepada orang lain untuk dibaca sehingga pesan dan gagasan tersebut dapat dimengerti dan dipahami oleh orang yang dimaksud. Menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar pesan tersebut mudah dipahami (Kurniady: 2015).

Tulisan ilmiah atau tulisan akademik (disebut juga Academic Writing) merupakan salah satu jenis tulisan yang berhubungan dengan pemaparan suatu bidang keilmuan.Kegiatan-kegiatan Academic Writing biasanya dilaksanakan di Perguruan Tinggi dan didunia akademisi lainnya. Paling tidak terdapat dua jenis Academic Writing yaitu (1) tulisan-tulisan ilmiah yang disajikan atas dasar hasil penelitian, dan (2) tulisan-tulisan ilmiah yang disajikan tidak didahului dengan penelitian tertentu, tetapi berupa tinjauan pustaka atau hasil pemikiran konseptual (Kurniady 2007).

Penyajian Academic Writing baik melalui penelitian atau berupa tinjauan pustaka disebut makalah. Maksudnya, makalahmerupakan suatu karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan kajian pustaka atau data di lapangan yang bersifat empiris objektif. Sebuah makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.

Makalah induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang sedang dibahas.Makalah deduktif merupakan

(14)

14

makalah yang penulisannya didasarkan kepada kajian teoretis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas.

Academic Writing yang disajikan tidak melalui penelitian disebut makalah tinjauan ilmiah. Karya tulis yang termasuk kategori ini antara lain berupa makalah yang menelaah suatu teori, konsep atau prinsip; mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, atau untuk menilai suatu produk.

Ciri yang paling membedakan antara keduanya adalah pada makalah hasil penelitian harus ada bagian yang diberi sub judul “metode” dan “hasil”, sedangkan dalam makalah jenis tinjauan ilmiah tidak ada bagian yang diberi sub judul itu (Tanjung, 2007:148).

2.2 Menulis Makalah Tinjauan Ilmiah di Perguruan Tinggi

Seperti telah dijelaskan di atas, terdapat beberapa jenis tulisan ilmiah yang biasa dibuat di Perguruan Tinggi.Setiap jenis tulisan ilmiah tersebut dibuat sesuai dengan maksud dan peruntukannya.

Makalah tinjauan ilmiah adalah salah satu Academic Writingyang biasa dilaksanakan dalam upaya melatih para mahasiswa terampil mengemukakan gagasan dan pendapat keilmuannya secara ilmiah.Makalah jenis ini biasanya disusun secara deduktif, artinya makalah ini disusun berdasarkan kajian atas pustaka yang dibacanya.Penulis tidak melakukan penelaahan terhadap data empiris yang didapatkan di tempat penelitian.

Setiap jenis makalah ilmiah tentu memiliki konstruksi atau strukturserta konten yang menjadi karakteristik makalah tersebut.Berikut adalah konstruksi beserta konten untuk setiap unsur dalam Academic Writing jenis tinjauan ilmiah yang dirangkum dari Suherli, Tanjung, dan Dwiloka dalam Kurniady (2007).

(15)

15

1. Judul: Judul berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi yang terkandung dalam makalah tinjauan ilmiah. Oleh karena itu, pemilihan kata yang dipakai dalam judul makalah hendaknya dilakukan secara cermat. Di samping aspek ketepatannya, pemilihan kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. Jumlah kata sebaiknya 5 – 15 suku kata (Dwiloka, 2005:94). Judul dalam makalah jenis tinjauan ilmiah hendaknya mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas. Pilihan kata-kata harus tepat, mengandung unsur-unsur masalah, jelas, dan memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca. Salah satu ciri judul yang menarik adalah membuat calon pembaca penasaran dan ingin membaca karya tulis itu. Hal ini penting, karena makalah jenis tinjauan ilmiah pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana diskusi, argumentasi, analisis dan sintetis pendapat-pendapat para ahli atau pemerhati suatu bidang keilmuan.

2. Nama penulis: nama penulis ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional lain. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan kesan junioritas-senioritas, superioritas-inferioritas, dan wibawa penulis. Jika dikehendaki gelar kebangsaan atau keagamaan boleh disertakan. Identitas penulis ditulis sebagai catatan kaki di halaman petama atau di halaman belakang setelah daftar pustaka. Apabila penulis lebih dari dua orang, terdapat dua cara penulisan. Pertama semua penulis dicantumkan. Kedua yang dicantumkan hanya penulis utama saja, disertai tambahan dkk (dan kawan kawan). Nama penulis lain ditulis di catatan kaki atau di tempat lain apabila catatan kaki tidak mencukupi.

3. Pendahuluan: di bagian ini diuraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan (konteks) bagi permasalahan yang akan dibahas. Permasalahan dapat disajikan bentuk pertanyaan, dan pertanyaan tersebut harus dijawab dalam pembahasan.

(16)

16

Bagian pendahuluan ini hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 paragraf) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas dan tujuan pembahasan.

4. Pembahasan: Pembahasan merupakan bagian inti atau isi dari suatu Academic Writing, lazimnya berisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang sedang dibicarakan. Dalam bagian ini penulis makalah harus dapat menjawab apa yang dipermasalahkan dalam pendahuluan. Banyaknya subbagian tidak ditentukan, tergantung kepada kecukupan kebutuhan penulisan dalam menyampaikan pikiran atau gagasan. Di dalam bagian pembahasan biasanya disampaikan kupasan-kupasan argumentatif, analitik dan kritis dengan sistematika yang runtut dan logis. Bagian pembahasan sebaiknya berciri komparatif dan menjauhi sifat instruktif. Bagian yang paling vital dalam makalah tinjauan ilmiah adalah posisi atau pendirian penulis terhadap materi yang sedang dibahasnya. Walaupun demikian, pendirian tersebut sebaiknya disertai oleh beberapa kutipan yang mendukung yang dapat memperkuat posisi penulis.

5. Penutup: penutup biasanya diisi dengan simpulan atau penegasan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya. Banyak penulis yang menampilkan segala yang dibahas di bagian terdahulu, secara ringkas. Sebagian penulis menyertakan saran-saran atau pendirian alternatif. Jika memang dianggap tepat, bagian terakhir ini dapat disajikan dalam sub bagian tersendiri. Pada dasarnya bagian penutup adalah mengakhiri diskusi dengan suatu pendirian atau menyodorkan beberapa alternatif penyelesaian masalah.

6. Daftar pustaka: daftar pustaka ialah daftar rujukan yang merupakan sumber kutipan, acuan atau sumber yang relevan dengan pokok pembahasan karya tulis keilmuan. Penulisan daftar pustaka atau bibliografi harus baku: alfabetis, dimulai dengan nama belakangnya saja, tanpa gelar, tahun penerbitan, judul buku dicetak miring, judul artikel

(17)

17

diberi tanda petik, mencantumkan nama kota, nama penerbit. Daftar pustaka dengan kutipan berbasis buku elektronik atau internet pada dasarnya sama dengan penyusunan daftar pustaka berbasis buku kertas atau printed book. Daftar pustaka harus lengkapdan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh makalah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh makalah. Semua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh makalah juga harus disajikan dalam daftar rujukan.

Perbandingan uraian dari setiap bagian dalam Academic writing harus menampakkan keserasian antarbagian artinya proporsi uraian dalam pendahuluan, pembahasan dan penutup harus proporsional.Jikamakalah tersebut ditinjau dari unsur kata atau kalimat yang secara keseluruhan membentuk karya tulis tersebut, susunan perbandingannya ialah pendahuluan 15 %, bagian inti 75 %, dan penutup 10 % (Suherli, 2002:48).Selain struktur yang membangun makalah, hal yang perlu diperhatikan juga adalah orisinalitas tulisan.

2.3 Perangkat Pengajaran dan Pembelajaran Academic Writing

Setiap kegiatan pengajaran dan pembelajaran wajib dilengkapi oleh perangkat pembelajaran.Perangkat pembelajaran merupakan alat-alat yang mendukung kegiatan pembelajaran tersebut. Perangkat yang disiapkan oleh seorang pengampu mata kuliah paling tidak adalah: (1) Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), (2) Bahan Ajar, (3) Work Sheet atau Lembar Kerja Mahasiswa, (4) Media dan Sumber Pembelajaran, dan (5) Evaluasi atau penilaian sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran.

Silabus adalah perangkat yang mendeskripsikan materi dan tujuan perkuliahan yang hendak dicapai secara umum. Dalam silabus biasanya terdapat identitas mata kuliah seperti nama mata kuliah, nama pengampu, waktu perkuliahan (semester keberapa), banyaknya pertemuan, prasyarat perkuliahan. Selain itu harus dicantumkan pula deskripsi materi

(18)

18

perkuliahan, sistem penilaian, dan daftar buku rujukan. SAP lazimnya memuat materi perkuliahan, indikator keberhasilan dan tujuan perkuliahan untuk setiap kali pertemuan. Dalam SAP biasanya juga terdapat identitas mata kuliah.

2.4 Pemanfaatan Portofolio sebagai Alat Penilaian dalam Academic Writing

Setiap kegiatan belajar mengajar harus dilengkapi oleh evaluasi atau penilaian sebagai alat ukur sejauh mana para pembelajar (mahasiswa) dapat menyerap materi perkuliahan yang telah ditentukan oleh pengampu mata kuliah tersebut.Banyak jenis teknik penilaian yang biasa digunakan oleh para pengampu mata kuliah. Penggunaan teknik penilaian tersebut tentu disesuaikan dengan jenis materi perkuliahan yang akan dinilai.

Khusus dalam kegiatan ini, jenis penilaian yang sebaiknya digunakan dalam Academic Writingadalah jenis penilaian autentik.Istilah autentik memberikan pengertian asli atau nyata.Jadi penilaian autentik adalah penilaian yang asli, nyata, valid, atau reliabel.Penilaian autentik merupakansuatu alternatif teknik penilaian yang mencerminkan masalahdalam dunia nyata bukan dunia teori.Metode penilaian seperti ini sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar, bagaimana belajar tentang subjek.Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.Penilaianautentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Penilaianautentik mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan

(19)

19

pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar.

Portofolio adalah salah satu metode penilaian yang digolongkan kepada penilaian autentik, karena portofolio merupakan kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan seseorang dalam satu periode tertentu. Informasi dalam kegiatan penilaian dapat berupa karya(tulis) mahasiswa selama proses pembelajaran. Portofolio adalah kumpulan pekerjaan yang di dalamnya terkandung beragam dokumen pencapaian seseorang, seperti bukti otentik tugas-tugas yang dikerjakan, penilaian kecakapan, atau contoh-contoh pekerjaan lainnya. Sebuah portofolio mendokumentasikan pencapaian pekerjaan seseorang dalam suatu periode waktu. Pekerjaan tersebut sengaja dikumpulkan untuk menggambarkan atau memperlihatkan suatu hasil pencapaian belajar untuk tujuan tertentu.

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya (Academic Writing) mahasiswa secara individu pada satu periode tertentu untuk suatu mata kuliah. Akhir periode hasil karya tulis tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pengampu dan jugamahasiswa. Berdasarkan data yang didapat, pengampu dan mahasiswa dapat menilai perkembangan kemampuannya dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat membantu memperlihatkan perkembangan kemajuan kemampuan mahasiswa dalam menyusun Academic Writing mereka.

Gipayana dalam Kurniady(2007) menjelaskan bahwa secara konseptual, portofolio seringkali disandingkan dengan konsep lain, baik sebagai teknik penilaian (portfolio based assessment) yaitu untuk melihat, membandingkan dan mengamati perkembangan para pembelajar, ataupun sebagai model atau teknik pembelajaran (portfolio based learning), yang digunakan untuk menjaga catatan-catatan proses perkembangan dan perbaikan kemajuan pembelajar.

(20)

20

Dalam pembelajaran Academic Writing, portofolio dapat digunakan sebagai alat penilaian, karena potofolio merupakan collection of learning experience.Dengan demikian, porofolio dapat digunakan untuk memonitor perkembangan kemajuan pembelajar secara simultan, sebagai alat evaluasi, atau sebagai sarana untuk melakukan penelaahan, refleksi dan penyusunan target (target setting) serta pelaksanaan suatu rencana pekerjaan yang telah ditetapkan bersama (kurniady 2007).Portofolio dapat digunakan pula untuk mengidentifikasi dan melihat perkembangan kemampuan pembelajar, dapat pula digunakan untuk merancang tujuan pembelajaran selanjutnya secara realistis.

Dalam implementasi penilaian Academic Writing menggunakan portofolio, ada dua hal yang harus diperhatikan, dicermati dan diukur. (1) Pengampu mata kuliah harus mencermati konstruksi serta konten Academic Writing (dalam hai ini makalah tinjauan ilmiah) sesuai dengan karakteristik yang telah disepakati dalam dunia akademis. Hal tersebut telah didiskusikan dalam subbab terdahulu. (2) Pengampu matakuliah juga harus mencermati kebahasaan yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam Academic Writing tersebut.Unsur-unsur kebahasaan yang harus dicermati dalam Academic Writing di antaranya adalah penggunaan huruf-huruf kapital, ejaan, tanda baca dan istilah, penggunaan kalimat efektif, penyusunan paragraf yang kohesif dan koheren, ketepatan menggunakan diksi, dan bentukan kata. Selain itu perlu pula dicermati keaslian argumentasi, kelogisan penyampaian argumentasi, penguasaan isi tulisan, organisasi tulisan, kemampuan mekanik penulisan.

2.5 Pembelajaran Academic Writing secara Kolaboratif

Model pembelajaran menulis kolaborasi merupakan suatu rancangan atau prosedur yang digunakan untuk mengatur materi pembelajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar dalam melaksanakan pembelajaran. Model pembelajaran ini relatif baru, yakni sebagai bentuk inovasi yang menggabungkan pendekatan pembelajaran kolaborasi dengan konsep penilaian

(21)

21

portofolio.Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis makalah-makalah ilmiah.

Pembelajaran ini dirancang dengan menggunakan konsep pendekatan pembelajaran yang diusulkan oleh dan Gokhale (1995), serta konsep penilaian portofolio sebagaimana diungkapkan dan dijelaskan oleh Klenowski (2002), dan (Gipayana (2002).

Prinsip dasar model rancangan pembelajaran ini menggunakan pola interaksi kerjasama kelompok kecil yang didesain untuk memfasilitasi penyelesaian tujuan bersama (Gokhale:1995). Pembelajaran kolaborasi merupakan suatu aktivitas yang membantu mengarahkan pembelajar untuk belajar secara aktif, yaitu dengan cara memberikan tugas kepada mereka guna menyelesaikan pekerjaan bersama dalam kelompok-kelompok kecil. “The concept of collaborative learning, the grouping and pairing of students for the purpose of achieving an academic goal. The term "collaborative learning" refers to an instruction method in which students at various performance levels work together in small groups toward a common goal” (Gokhale 2005).

Dalam kelas kolaboratif, para pembelajar dalam kelompoknya untuk selanjutnya wajib mempresentasikan atau melaporkan hasil kegiatan mereka untuk seluruh kelas.

“In a collaborative classroom, students work in small groups on a task designed by the teacher. Each group reports its results to the whole class while the teacher mediates differences and highlights important features of the task” (Gokhale 2005).

Model pembelajaran Academic Writing secara kolaboratif menggunakan pendekatan proses (process approach). Dalam pendekatan ini para pembelajar dilibatkan dalam suatu kegiatan menulis melalui cyclical method, dengan demikian pembelajar akan merasakan proses kreatif menulis yang lebih nyata. Sejalan dengan penggunaan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis, Risinger (1987) memberikan langkah-langkah umum dan prosedur penulisan yang biasa dilakukan oleh para penulis yang sukses yaitu dengan multiple drafting yang di dalamnya berisi prewriting stage (tahap pramenulis), drafting or actual writing stage

(22)

22

(tahap penulisan konsep), revising stage (tahap revisi), editing stage (tahap pengeditan), dan publishing or presentation stage (tahap penerbitan atau presentasi).

Cyclical method akanmemberikan kesempatan kepada pengajar dan juga pembelajar untuk melihat perkembangan kemampuan pembelajar secara simultan. Konsep-konsep atau draf makalah yang ditulis para pembelajar sebaiknya diarsipkan. Arsip tersebutakan merupakan bukti nyata kemampuan pembelajar setelah mereka menerima pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran ini.

(23)

23 BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1TujuanPenelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk, yakni model pembelajaran menulis Academic Writing secara kolaboratif dengan teknik penilaian portofolio yang dirancang sesuai dengan kondisi yang ada, disesuaikan dengan kebutuhan PT sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis Academic Writing mahasiswa. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tahap ke-2 ini adalah untuk mengembangkan metode dan teknik pembelajaran Academic Writing yang telah diimplementasikan selama kurang lebih delapan tahun. Pada tahap ke-2, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengembangan model pembelajaran menulis yang dapat diimplementasikan dalam meningkatkan keterampilan Academic Writing mahasiswa. Secara lebih khusus, penelitian tahap ke-2 ditujukan dalamu paya:

a. Untukmengetahuibagaimanamengembangkankurikulumpembelajaranmenuliskolaboratifd enganmengunakanteknikpenilaianportofoliosebagaiupayameningkatkanAcademic

WritingMahasiswa.

b. UntukmengetahuibagaimanamengembangkanSilabusdan SAP nya.

c. Untukmengetahuibagaimanamengembangkanprosedurpembelajaranmenuliskolaboratifden ganmengunakanteknikpenilaianportofoliosebagaiupayameningkatkanAcademic

WritingMahasiswa.

d. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan materi perkuliahannya. e. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan Worksheetnya

(24)

24

g. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan system evaluasi dan penilaiannya.

h. Untuk mengetahui bagaimana peran dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan perkuliahan.

i. Untuk mengetahui bagaimana bentuk akhir pengembangan model pembelajaran tersebut.

3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan dan merumuskan makna-makna baru tentang efektivitas metode menulis kolaboratif dengan menggunakan teknik penilaian portofolio sebagai upaya pencapaian tujuan pengajaran Academic Writing serta peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya-karya ilmiah. Di dalam konteks pemikiran tersebut tersirat dua segi kegunaan penelitian ini ialah (1) manfaat keilmuan atau teoretis dan (2) manfaat kepraktisan hasil penelitian, dan (3) manfaat bagi penelitian yang akan datang. Seperti telah dijelaskan secara ringkas terdahulu, secara teoretis penelitian ini bermanfaat dalam menambah dan memperkaya teori-teori pembelajaran menulis, sementara manfaat praktisnya adalah yang berhubungan dengan peningkatan keterampilan kegiatan belajar dan pembelajaran menulis, terutama pembelajaran menulis Academic Writing ,baik untuk parama hasiswa pembelajar dan juga pengampunya.

a. Manfaat Teoretis

Rumusan-rumusan yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam implementasi pengajaran Academic Writing. Setidak-tidaknya dapat mengungkapkan validitas teori-teori yang menjadi landasan dalam pemberlakuan model pembelajaran yang telah dikembangkan, terlebih bila dikaitkan dengan bukti-bukti empiris yang diperoleh. Hasil penelitian ini akan bermanfaat pula untuk mendorong pengembangan metode pengajaran

(25)

25

Academic Writing terutama dalam peningkatan pengetahuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Efektivitas pendekatan dan metode pengajaran dalam penelitian ini dapat diangkat sebagai konsep-konsep yang solid untuk mengembangkan potensi mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan Academic Writing.

b.Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini bermanfaat tidak hanya bagi para dosen pengampu matakuliah Academic Writing di PT, tetapi juga bagi mahasiswa peserta perkuliahan dalam upaya meningkatkan kualitas kemampuan menulis akademiknya. Bagi para pakar dan peminat pengajaran bahasa, hasil penelitian ini dapat merupakan salah satu masukan dalam pengajaran bahasa terutama dalam pembelajaran menulis.

Bagi para pengambil kebijakan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan dalam merancang kurikulum, khususnya bagimata kuliah yang berhubungan dengan keterampilan menulis.

Melalui penelitian ini diungkapkan efektivitas model pengajaran menulis yang menggunakan pendekatan kolaborasi dengan menggunakan teknik penilaian portofolio yang diaplikasikan pada perkuliahan Academic Writing serta peningkatan keterampilan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah.

Dari kajian ini, mereka yang terlibat dalam pengajaran dan pembelajaran dapat lebih merasakan pendekatan yang lebih efektif yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran Academic Writing. Para dosen, para pakar dan pemerhati pengajaran bahasa dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai alternative acuan dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran Academic Writing. Penelitian ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan rasa

(26)

26

kebersamaan antara dosen dan peserta perkuliahan dalam konteks penigkatan pengajaran karya tulis ilmiah.

c. Manfaat untuk Para Peneliti yang akan Datang

Ilmu Pengetahuan terus berkembang, dengan demikian penelitian inipun bukan pula merupakan studi final. Metode pembelajaran yang dirancang sekarang, dikemudian hari akan terus dapat dikembangkan. Karena itu, penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan yang inspiratif bagi para peneliti lain untuk terus mengembangkan metode pembelajaran, menulis, khususnya dalam pembelajaran Academic Writing.

(27)

27 BAB IV

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas langkah-langkah penelitian untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran Academic Writing. Untuk mendapatkan gambaran yang utuh, metode penelitian yang digunakan pada tahap 1 – 3 (tahun 1 -3) dapat digambarkan sebagai berikut. (a) pendekatan dan desain penelitian, (b) prosedur penelitian, (c) responden, (d) lokasi dan waktu penelitian, (d) instrumen pengumpulan data dan (e) teknik analisis data serta tahap-tahap pelaksanaannya.

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui kajian Research and Development (R&D) yang ditawarkan oleh Borg dan Gall (1979). Penelitian R&D merupakan proses yang digunakan untuk mengembangkan produk-produk pendidikan, salah satunya adalah model pembelajaran. Penelitian ini dilakasnakan melalui dua tahapan, yaitu kajian deskriptif kualitatif (tahap/tahun I) dan kajian eksperimental kualitatif (tahap/tahun II).

Kajian deskriptif kualitatif digunakan untuk mendapatkan data tentang profil dosen dan mahasiswa, pendekatan pembelajaran menulis karya ilmiah yang digunakan, dan pelaksanaan perkuliahan sedang yang berlangsung (existing condition).

Penelitian (tahap/tahun I) bertujuan untuk memerikan dan menyajikan suatu fenomena tertentu yaitu proses pembelajaran Academic Writing jenis tinjauan ilmiah yang menggunakan pendekatan kolaborasi dengan teknik penilaian portofolio. Proses Pembelajaran harus dideskripsikan secara mendalam dan mendetail. Hal tersebut membutuhkan teknik penelitian deskriptif seperti dikatakan oleh Meriam (1988:7):“descriptive research undertaken when description and explanation are sought………… descritive research is to examine and present a detail account of event or phenomena”.

Penelitian deskriptif kualitataif (tahap/tahun II) dilaksanakan manakala konsep model pembelajaran yang dikembangkan diujicobakan pada suatu situasi pembelajaran yang nyata. Karena studi ini bersifat

Research and Development, maka pada penelitian ini juga akan menggunakan metode siklus. Hasil uji coba akan mendapatkan pengembangan dan penyempurnaan dengan cara direvisi, kemudian diberlakukan lagi pada putaran berikutnya sehingga berhasil mendapatkan suatu model pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Pemberlakuan dilaksanakan secara berulang sampai peneliti memperoleh keyakinan bahwa model pembelajaran sudah mencapai kesempurnaan.

4.2 Prosedur dan Langkah-langkah Penelitian

Berkenaan dengan kajian yang digunakan dalam penelitian ini, prosedur dan langkah-langkah yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merujuk kepada langkah-langkah yang

(28)

28

ditawarkan Borg dan Gall (1979:772) yang menyatakan bahwa “R&D is a process used to develop and validate educational products.” Berdasarkan definisi tersebut, penelitian ini bertumpu pada upaya memproduksi dan memvalidasi suatu model pendidikan, yakni model pembelajaran menulis kolaborasi dengan teknik penilaian portofolio dalam upaya meningkatkan Academic Writing mahasiswa. Wujudnya dapat berupa tujuan kurikulum belajar, metode, perangkat pembelajaran, dan evaluasi, baik perangkat keras maupun lunak, baik cara maupun prosedurnya. Dengan kata lain, tujuan akhir R&D pendidikan adalah lahirnya produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada. Tujuannya agar hasil pendidikan menjadi lebih efektif dan lebih efisien, atau lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan.

Dalam melaksanakan penelitian pengembangan, Borg dan Gall mengusulkan 10 langkah prosedur penelitian yang harus ditempuh, yaitu: (1) Penelitian dan pengumpulan informasi, yang di dalamnya membahas tentang review literatur, observasi kelas, dan persiapan laporan mengenai kebutuhan pengembangan. (2) Merencanakan prototipe komponen yang akan dikembangkan termasuk di dalamnya mendefinisikan keterampilan, menetapkan tujuan, menentukan urutan pembelajaran, dan uji kemungkinan dalam sekala kecil. (3) Mengembangkan prototipe (model awal)dalam bentukproduk pendahuluan(preliminary form of product), termasuk di dalamnya prosedur pembelajaran, materi belajar, buku-buku yang digunakan, dan alat evaluasi. (4) Uji cobapendahuluan, terhadap model (awal) yang dikembangkan. Uji coba pendahuluan ini melibatkan satu sampai tiga institusi pendidikan, menyertakan 6-12 subjek.Dalam kesempatan ini dilakukan analisis data berdasarkan angket, hasil wawancara, dan observasi sebagai bahan untuk menyempurnakan model awal. (5) Revisi terhadap prototipe model pembelajaran yang didasarkan atas hasil hasil uji coba pendahuluan. (6) Uji cobautama (lapangan) yang melibatkan 5 - 10 institusi pendidikan dengan

(29)

29

menyertakan 30 – 100 subjek. Data kuantitatif berupa pretest dan posttest dikumpulkan dan hasilnya dievaluasi sesuai dengan tujuan penelitian ini. (7) Revisi produk operasional, dilakukan berdasarkan hasil pemberlakuan utama. (8) Uji cobaoperasional, yang melibatkan lebih banyak institusi pendidikan. Pada langkah ini dikumpulkan data angket, observasi, dan hasil wawancara untuk kemudian dianalisis. (9) Revisi produk terakhir berdasarkan hasil Uji coba operasional. (10) Diseminasi dan sosialisasi model pembelajaran kepada pihak-pihak yang terkait dengan cara seminar atau cara-cara lainnya.

Dari sepuluh langkah penelitian yang diusulkan.Untuk kepentingan penelitian tahun/tahapII, peneliti hanya menggunakan langkah 1 - 3.Mengacu kepada prosedur penelitian yang disarankan oleh Borg & Gall, maka perosedur penelitian model pembelajaranAcadrmic Writingsecara kolaborasi dengan menggunakan teknik penilaian portofolio dapat digambarkan dalam bagan seperti berikut ini.

(30)

30 Gambar 4.1 Prosedur Penelitian

Existing Condition on Academic Writing

Setelah menyelasaikan kegiatan penelitian tahap ke 1, diketahui existing condition pelaksanaan perkuliahan Academic writing versi lama. Kegiatan selanjutnya adalah merumuskan pengembangan model pembelajaran secara konseptual berbasis kepada teori yang telah disajikan

Perangkat pembelajaran Pelaksanaan Perkuliahan Need Analysis PenelitianPendahuluan (Tahun/tahap ke 1) Pengembangan PembelajaranAcademic Writing secara Kolaboratif dengan

Menggunakan Teknik Penilaian Portofolio

Rumusan Pengembanganan Model secara Konseptual

(Tahun/tahap II) Kurikulum:

Silabus & SAP

Prosedur Perkuliahan

 Tujuan dan Indikator keberhasilan Perkuliahan  Perangkat Perkuliahan:

- Materi Ajar

- Worksheet/Handsout - Media dan sumber

perkuliahan - Evaluasi RevisiRumusan Model

(31)

31

dalam bagian terdahulu. Pada tahapan ini, model tersebut kemudian akan dinamakan model konseptual pembelajaran menulis Academic Writing secara kolaboratif dengan teknik penilaian portofolio.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam fase perumusan pengembangan model konseptual di antaranya adalah merumuskan pengembangan: (1)spesifikasi Model Pembelajaran, (2) Kompetensi Inti perkuliashan, Kompetensi Dasar, Indikator pencapaian perkuliahan (3) prosedur kegiatan perkuliahan, (4),perangkat pembelajaran yang meliputi (a) materi perkuliahan, (b) media dan sumber perkuliahan, (6) evaluasi/pengukuran kemampuan hasil perkuliahan, dan (7) peran dosen dan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.

Model konseptual yang dirumuskan dihimpun dalam bentuk Silabus dan SAP (Satuan Acara Perkuliahan) dilengkapi dengan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pula.

4.3 Prosedur Pengumpulan Data

Data yang diinginkan dikumpukan melalui beberapa jenis instrumen; yaitu angket, wawancara, alat ukur kemampuan menulis makalah, observasi kelas, catatan lapangan, tes dan studi dokumen. Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen-instrumen yang dimaksud terlebih dahulu diujicobakan pada situasi dan kondisi yang diperkirakan sama dengan situasi yang sebenarnya dalam penelitian.

Instrumen utama untuk menghimpun data dalam penelitian ini adalah diri peneliti sendiri. Sebagai ‘instrumen’, peneliti berupaya untuk menggali data penelitian selengkap dan seakurat mungkin, sehingga instrumen ini juga dapat berfungsi untuk melengkapi data atau sebagai cross check atas data yang diperoleh melalui instrumen yang lain. Peneliti sebagai instrumen penelitian melakukan grounded research dengan cara mengkaji secara kritis kejadian-kejadian

(32)

32

atau fenomena dari dasar, disesuaikan dengan sifat kerja penelitian kualitatif yaitu induktif, yang menuntut terjun langsung ke lapangan guna mendapatkan thick description atas data yang dihimpun. Berikut ini adalah instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian.

1. Angket

Ada tiga macam angket yang digunakan dalam penelitian ini (angket terlampir), pertama adalah angket pada tahap studi pendahuluan diberikan kepada mahasiswa yang telah mendapatkan perkuliahan Academic Writing, angket ke dua dan ke tiga diberikan pada saat studi pengembangan.Data yang diharapkan dari angket-angket ini adalah respon mahasiswa dan dosen tentang keberadaan dan harapan-harapan mereka terhadap Academic Writing.Instrumen angket terlampir.

2. Wawancara

Peneliti mengadakan wawancara dengan dosen-dosen pengampu Academic Writingtentang silabi dan Satuan Acara Perkuliahan serta metode dan teknik-teknik perkuliahan yang biasa mereka laksanakan dalam perkuliahan. (pedoman wawancara terlampir).

3. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan gambaran proses perkuliahan, dimulai dari kegiatan dosen, dan mahasiswa, materi dan urutan-urutan atau prosedur perkuliahannya, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perkuliahan Academic Writing. Dengan observasi semacam ini maka kegiatanperkuliahan Academic Writing dapat dideskrisikan dengan jelas. Instrument observasi terlampir

4. Catatan Lapangan dan Dokumentasi

Instrumen penelitian berupa catatan lapangan dan dokumentasi dimaksudkan untuk menjaga agar data pelengkap yang dibutuhkan dalam penelitian tetap terjaga.Catatan lapangan juga berfungsi

(33)

33

untuk mengingatkan peneliti terhadap peristiwa-peristiwa yang mungkin terlupakan selama penelitian.

5. Tes

Test menulis makalah diberikan kepada mahasiswa dengan cara esai yaitu menugaskan kepada mahasiswa untuk menulis karangan ilmiah jenis tinjauan ilmiah.Sebelum digunakan dalam penelitian, seluruh instrumen terlebih dahulu diujicobakan pada situasi dan kondisi yang diperkirakan sama dengan situasi yang sebenarnya dalam penelitian. Uji empirik ini dilakukan untuk memberikan kepastian bahwa instrumen-instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Setelah proses uji coba, instrumen-instrumen tersebut diperbaiki dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, Selanjutnya mendapatkan expertjudgement dari pakar penelitian dalam hal ini adalah dan teman sejawat dosen.

Instrumen kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman untuk menganalisis dokumen, diuji secara teoretis, dan dianggap telah valid, karena terhadap pertanyaan/pernyataan yang dianggap kurang jelas dan dapat menyebabkan salah tafsir telah dilakukan perubahan dan penggantian.Bagi butir pertanyaan/peryataan yang kurang sesuai, dilakukan revisi minor.Instrument pretest dan pascatest terlampir.

4.4 Teknik Analisis Data

Setelah data dari berbagai instrumen penelitian terkumpul, selanjutnya data tersebut dikelompokkan dan dikategorikan. Data hasil wawancara dengan dosen dan pimpinan fakultas dijadikan satu kategori, data yang dihasilkan dari angket I-II-III juga dikelompokkan menjadi satu kategori demikian seterusnya sehingga data tersebut mudah ditemukan apabila dibutuhkan. Data

(34)

34

yang terkumpul bersifat kualitatif, karena itu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini pada umumnya adalah teknik analisis deskriptif.

Angket dianalisis dengan cara menghitung persentase terhadap setiap jawaban yang diberikan oleh responden. Data terlebih dahulu dipilah dan dikategorisasikan sesuai dengan jenis pertanyaannya, kemudian dijumlahkan dan dihitung persentasenya.Dari angket-angket ini dihasilkan persepsi mahasiswa tentang materi perkuliahan, harapan, dan keberadaan perkuliahan Academic Writing di PT.

Data yang dihasilkan dari wawancara dengan dosen dideskripsikan sehingga tergambar bagaimana persiapan yang dilakukan oleh mereka sebelum melaksanakan perkuliahan, materi yang diajarkan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengampu mata kuliah ini. Hasil wawancara dengan pimpinan fakultas juga dideskripsikan sehingga tergambar bagaimana harapan-harapan pimpinan fakultas terhadap mata kuliah Academic Writing, dan bagaimana mata kuliah ini diperlakukan. Data yang didapat dari observasi perkuliahan dianalisis dengan pendekatan analisis profil. Teknik ini digunakan untuk melihat bagaimana profil mahasiswa, dan proses pelaksanaan perkuliahan

Academic Writing, bagaimana dosen mengembangkan SAP, bagaimana pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan pada perkuliahan tersebut.

Setelah dideskripsikan, data yang diperoleh dari dosen, pimpinan fakultas, dan hasil observasi kemudian disintesis dan diinterpretasi sehingga diperoleh gambaran harapan pimpinan terhadap mata kuliah Academic Writing dan kenyataan pelaksanaan perkuliahan di dilapangan. Begitu pula data yang diperoleh dari catatan lapangan dan studi dokumentasi berupa Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang sedang berlangsung dan pekerjaan mahasiswa semuanya dianalisis dengan teknik deskripsi.

4.5 Subjek Penelitian

Sebagaimana dijelaskan terdahulu bahwa penelitian ini merupakan studi kasus di Universitas Pasundan Bandung.Subjeknya adalah sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi yang belum pernah mendapatkan perkuliahan penulisan akademik. Sampelnya adalah mahasiswa dari lima program studi yaitu prodi Manajemen dari Fakultas Ekonomi, Teknik Informatika dari Fakultas Teknik, Pendidikan Bahasa Indonesia dari Fakultas Keguruan, dan Sastra Inggris dari Fakultas

(35)

35

Sastra.Sampel diwakili oleh sepuluh responden dari masing-masing program studi yang diambil secara purposif.Dengan demikian, jumlah responden penelitan sebanyak 50 orang.Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dalam bentuk workshop bukan dalam perkuliahan reguler.

4.6 Validitas Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu dicermati hal-hal yang dapat mempengaruhi validitas penelitian. Sebagaimana dikatakan oleh Fraenkel dan Wallen (1993:214-227) terdapat sejumlah faktor yang mengganggu validitas internal, di antaranya adalah (1) karakteristik subjek, (2) sikap subjek, (3) kehilangan subjek, (4) tempat atau lokasi penelitian, (5) penggunaan instrumen, (6) pengujian, (7) peristiwa sela, (8) kematangan, dan (9) pelaksanaan.

Sesuai dengan sinyalemen Fraenkel dan Wallen di atas, dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang mengganggu validitas internal desain penelitian eksperimen. Berikut dijelaskan hal-hal yang mengganggu validitas serta usaha-usaha untuk mengatasi pengaruh yang mengganggu variabel penelitian.

(1) Dalam penelitian ini terdapat gejala keragaman karakteristik subjek, hal ini terjadi karena dalam desain ini pengelompokan sampel penelitian tidak dilakukan secara acak. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan penelaahan subjek sebelum dilakukan penelitian. Salah satu variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kemampuan responden setelah mengikuti suatu pembelajaran, yakni kemampuan menulis makalah tinjauan ilmiah. Dengan demikian dicari terlebih dahulu informasi kemampuan responden yang berhubungan dengan kemampuan mereka dalam menulis makalah.

(36)

36

(2) Dari hasil studi pendahuluan diketahui terdapat kecenderungan responden tidak menyukai perkuliahan Academic Writing yang merupakan media penelitian. Dalam penelitian yang memerlukan waktu panjang, tingkat kehilangan subjek penelitian sangat tinggi. Untuk mengantisipasi hal tersebut diupayakan memberikan pengertian kepada responden agar mereka mengikuti kegiatan perkuliahan sampai tuntas. Responden akan mendapatkan nilai apabila mereka dapat memperlihatkan tugas-tugas dengan lengkap dan mengikuti semua proses perkuliahan.

(3) Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa jenis instrumen, di antaranya adalah angket. Untuk menghidari instrumen dengan tingkat validitas yang rendah, maka instrumen-instrumen yang akan digunakan diujicobakan terlebih dahulu. Selain itu instumen-instrumen tersebut didiskusikan dengan teman sejawat yang dianggap memiliki kemampuan dengan permasalahan yang akan didiskusikan. Penelitian pendidikan yang memerlukan waktu yang lama dapat mempengaruhi hasil penelitian. Hal ini mungkin terjadi bukan karena hasil perlakuan, tetapi lebih disebabkan oleh kematangan dan pengalaman akibat dari pembelajaran lain selama melaksanakan penelitian. Untuk mengatasi hal ini, penentuan sampel dilakukan dengan cermat. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah mahasiswa yang diyakini belum mendapatkan penjelasan tentang cara pembuatan makalah tinjauan ilmiah dari dosen yang lain.

(4) Kelemahan dalam studi eksperimen menyangkut desain yang digunakan, yakni pretest dan postest design. Artinya, apakah model pembelajaran menulis kolaboratif dengan menggunakanteknik penilaian portofolio ini betul-betul efektif bila dibandingkan dengan model yang lainnya. Hal ini belum terjawab dalam penelitian ini. Namun, munculnya perubahan yang signifikan sebagai akibat dari penerapan model ini menjadi satu dasar

(37)

37

berpijak bahwa model ini efektif untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam Academic Writing.

(5) Sekalipun hasil studi eksperimen terhadap pemanfaatan model pembelajaran menulis kolaboratif dengan menggunakan teknik penilaian portofolio menunjukkan secara signifikan hasil yang efektif, namun masih dipertanyakan apakah model ini efektif pula bila diterapkan untuk populasi yang berbeda. Studi ini tidak sampai pada jawaban atas pertanyaan tersebut. Namun, bila memperhatikan hasil-hasil studi pada uji coba operasional, peluang itu menjadi terbuka, yakni model pembelajaran ini dapat diterapkan pada populasi yang berbeda.

Dalam melengkapi upaya-upaya yang dilakukan guna menghindari pengaruh variabel lain yang tidak tercermati dalam penelitian ini, sejalan dengan Fraenkel dan Wallen (1993:252) agar menggunakan salah satu alternatif penelitian yang ditawarkan. Untuk hal itu penelitian ini menggunakan one group pretest – posttest design dengan sampel penelitian ditetapkan secara purposive sampling. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi validitas internal penelitian dapat dikurangi.

(38)

38 BAB V

PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL PEMBELAJARAN ACADEMIC WRITING SECARA KOLABORATIF MENGGUNAKAN TEKNIK PENILAIAN

PORTOFOLIO 5.1 Merumuskan Model Konseptual

Sebelum pengembangan model dilaksanakan, perlu dirumuskan terlebih dahulu model secara konseptual.Yang dirumuskan dalam model konseptual terdiri dari Asumsi pendekatan pembelajaran, Sasaran model pembelajaran, Prinsip dasar model pembelajaran, Spesifikasi model pembelajaran.Setelah model konseptual selesai dirumuskan, langkah berikutnya adalah pengembangan model.

Pengembangan model akan melibatkan Silabus dan SAP yang meliputi Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, indikator pencapaian perkuliahan, Pengembangan prosedur kegiatan perkuliahan,Pengembangan materi perkuliahan, pengembangan media dan sumber perkuliahan, pengembangan evaluasi/pengukuran kemampuan hasil perkuliahan.

5.1.1Asumsi Pendekatan Pembelajaran

Berdasarkan hasil kajian analisis kebutuhan, dirancang suatu program yang diduga dapat mengatasi permasalahan pembelajaran menulis karya ilmiah.Program yang dirancang berlandaskan kepada pendekatan pembelajaran menulis kolaborasi yang dipadukan dengan teknik penilaian portofolio. Rujukan mengenai pembelajaran menulis secara kolaboratif dan teknik portofolio secara teoretis telah dibahasa pada bab terdahulu. Walaupun begitu pada bagian ini akan diulas kembali secara singkat mengenai pendekatan dan teknik yang digunakan dalam pendekatan pembelajaran.

(39)

39

yang mengatur para pembelajar bekerja secarta berkelompok untuk mencapai tujuan akademik bersama.Pendekatan ini menggunakan pola interaksi kerjasama yang didesain untuk memasilitasi penyelesaian suatu tujuan. Pendekatan pembelajaran membantu mengarahkan mahasiswa untuk belajar secara aktif dengan cara memberikan tugas kepada mereka dan menyelesaikannya dalam kelompok-kelompok kecil.

Terdapat saling ketergantungan antarmahasiswa tanpa membedakan tingkat kemampuan dan keterampilan, karena dalam pendekatan pembelajaran menulis kolaborasi, mahasiswa yang cemerlang adalah karena mereka lebih banyak belajar dari teman-temannya dengan kemampuan yang beragam dan unik. Dengan menggunakan pendekatan menulis kolaborasi, mahasiswa memungkinkan untuk dilatih menulis karya tulis ilmiah melalui cyclical method, sehingga mahasiswa dapat melaksanakanmultiple drafting. Ketika melaksanakan multiple drafting, mahasiswa sekaligus bisa belajar aspek-aspek kebahasaan secara induktif, yakni pembelajar menemukan teori-teori kebahasaan itu dari proses latihan. Hal inilah yang menjadi kekuatan pendekatan kolaborasi dalam pembelajaran menulis makalah.

Kekuatan lain pendekatan menulis kolaborasi yang dilaksanakan dengan menggunakan teknik penilaian portofolio adalah dosen dan mahasiswa atau orang-orang yang berkepentingan dapat melihat perkembangan kemahiran mahasiswa dalam menulis karya ilmiah secara simultan, artinya dosen atau mahasiswa dapat terus mengontrol kemajuan pekerjaannya dengan cara membandingkan hasil pekerjaan pada setiap fase perlakuan.

Pendekatan pembelajaran menulis kolaborasi yang dipadukan dengan teknik penilaian portofolio dapat mengatasi permasalahan pembelajaran Academic Writing dengan dasar pemikiran seperti berikut.

(40)

40

(1) Pendekatan menulis kolaborasi dengan teknik penilaian portofolio dapat diimplementasikan pada perkuliahan menulis akademik di berbagai program studi.

(2) Pendekatan ini dapat memberikan pelatihan menulis yang berulang kepada mahasiswa, sehingga prinsip-prinsip pengajaran menulis dengan menggunakan process aproach dapat dipenuhi.

(3) Mahasiswa dengan mahasiswa, dan mahasiswa dengan dosen dapat melakukan kolaborasi untuk meningkatkan keterampilan menulis karya tulis ilmiah Dengan cara melakukan kolaborasi dapat diketahui aspek-spek kebahasaan, dan bagian-bagian karya ilmiah yang salah yang perlu diperbaiki.

(4) Baik dosen atau mahasiswa dapat mengontrol dengan jelas perkembangan kemahiran menulis mahasiswa secara simultan.

(5) Pekerjaan terbaik mahasiswa dapat memberikan pengaruh positif terhadap pekerjaan mahasiswa yang lain.

(6) Pendekatan pembelajaran ini dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerja dalam keragaman kemampuan mereka untuk mecapai tujuan bersama.

(7) Alat evaluasi dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan, yaitu yang dapat mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah, dan tingkat keilmiahan karya tulisnya.

5.1.2 Sasaran Model Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran Academic Writing secara kolaboratif menggunakan teknik penilaian portofolio dapat bermanfaat apabila diimplementasikan pembelajaran-pembelajaran menulis akademik di Perguruan Tinggi. Walaupun demikian pendekatan ini dapat pula dipergunakan dalam mata kuliah menulis lainnya, seperti menulis deskripsi, argumentasi, narasi

(41)

41

dan eksposisi; terutama pada program studi kebahasaan, baik program studi bahasa Indonesia ataupun bahasa asing. Dengan demikian terdapat beberapa sasaran atau target yang dituju oleh pendekatan pembelajaran ini, yaitu sasaran utama dan sasaran-sasaran penyerta.

Sasaran utama pendekatan pembelajaran ini adalah mata kuliah penulisan-penulisan ilmiah. Dalam pelaksanaan perkuliahan ini terdapat beberapa omponen yang terlibat. Komponen tersebut di antaranya adalah mahasiswa, dosen dan pendekatan pembelajaran.

Untuk mahasiswa, pendekatan pembelajaran ini berusaha agar dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis Academic Writing, khususnya jenis tinjauan ilmiah.Kemampuan yang dimaksud tidak hanya peningkatan kemahiran menulis semata, tetapi seluruh unsur dan komponen yang terdapat dalam setiap aspek yang menjadi penanda Academic Writing. Unsur-unsur tersebut adalah pemahaman terhadap struktur yang menjadi karakteristik Academic Writing, konten atau isi materi Academic Writing, dan unsur kebahasaan yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam tulisannya.

Untuk dosen, pendekatan pembelajaran ini merupakan perangkat yang dapat digunakan oleh para pengampu dalam meningkatkan efektivitas kinerjanya terutama dalam memberikan pembelajaran menulis karya ilmiah. Dalam pendekatan ini dosen dapat memosisikan dirinya sebagai fasilitator dan pengarah, karena pada pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa lebih banyak aktif me-manage diri mereka untuk mencapai tujuan belajarnya.

Untuk pendekatan pembelajaran Academic Writing, pendekatan pembelajaran ini dapat menjadi salah satu alternatif pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran menulis akademik, Pada saatnya pendekatan ini dapat menjadi salah satu unsur penunjang dalam melaksanakan redefinisi dan revitalisasi pembelajaran-pembelajaran menulis karya ilmiah di Perguruan Tinggi.

(42)

42

Sasaran penyertanya adalah seperti yang telah dikatakan di atas bahwa pendekatan ini selain dapat digunakan dalam perkuliahan Academic Writing, juga dapat dipergunakan dalam mata kuliah menulis lainnya.

5.1.3Prinsip Dasar Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menulis makalah secara kolaboratif menggunakan teknik penilaian portofolio adalah suatu pendekatan yang menekankan pada upaya mengembangkan keterampilan menulis karya ilmiah, khususnya jenis makalah tinjauan ilmiah.Dampak yang diharapkan muncul dari pendekatan pembelajaran ini adalah meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam menulis makalah ilmiah, khususnya makalah jenis tinjauan ilmiah. Cara kerja pendekatan ini dititikberatkan kepada kerja sama dalam kelompok kecil. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yaitu makalah tinjauan ilmiah. Cara demikian digunakan dengan asumsi bahwa penulis yang agak lemah dapat mengenali tulisan sejawat yang lebih kuat. Setiap orang dalam kelompoknya diminta untuk saling membaca, saling mengoreksi, dan mengomentari secara tertulis draft makalah sejawatnya. Pendekatan pembelajaran menulis ini menggunakan process approach. Kegiatan penulisan draft dilakukan secara berulang (cyclical method), artinya mahasiswa diajak untuk mengetahui proses kreatif menulis makalah. Dosen atau mahasiswa dapat mengobservasi perkembangan kemampuan mahasiswa dalam menulis makalah melalui pekerjaan mereka dalam bentuk portofolio.

Fokus komentar dan diskusi berganti-ganti, misalnya ejaan, tanda baca, pemenggalan kata, pengunaan huruf kapital, penyusunan kalimat efektif dan sebagainya.Fokus komentar ditentukan pada awal perkuliahan.

(43)

43 5.1.4 Spesifikasi Model Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran ini dikembangkan atas dasar pemikiran teoretis, empiris, teknik dasar dan kaidah-kaidah pelaksanaannya.Dasar-dasar pemikiran tersebut adalah (1) teori-teori pembelajaran bahasa, (2) teori-teori pembelajaran menulis tulisan-tulisan ilmiah, (3) kondisi pembelajaran Academic Writing yang sedang berlangsung sekarang ini.

Tahap awal yang harus dilakukan oleh dosen pengampu dalam menerapkan pendekatan pembelajaran menulis ini adalah tahap persiapan atau perencanaan dengan cara menentukan tujuan perkuliahan, materi perkuliahan, prosedur perkuliahan, evaluasi hasil perkuliahan dan sebagainya. Tahap berikutnya adalah pelaksanaan terhadap perencanaan yang telah ditentukan yang dibagi ke dalam empat atau lima kali tatap muka. Adapun spesifikasi desain pembelajaran menulis kolaboratif dengan teknik penilaian portofolio sebagaimana diusulkan terdahulu dapat digambarkan melalui tabel berikut ini.

Tabel 5.1

Spesifikasi Pembelajaran Menulis Kolaboratif dengan Teknik Penilaian Portofolio I. Tujuan

a. Kompetensi Inti (KI): Ditetapkan pada sasaran praktis pembelajaran Menulis Makalah b. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator : Disusun untuk mengatasi persoalan-persoalan

khususnya pembelajaran menulis makalah yang dikembangkan berdasarkan pendekatan kolaborasi menggunakan teknik penilaian portofolio.

II Materi

a. Isinya didasarkan atas analisis terhadap karakteristik bahan, b. Susunan materi ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan tujuan,

c. Strategi memahami bacaan ditetapkan berdasarkan hasil analisis terhadap teks d. Pengembangan materi dilakukan berdasarkan hasil diskusi.

III. Prosedur Perkuliahan

Gambar

Tabel V  Skor Responden  Prewriting

Referensi

Dokumen terkait

PPKA Bodogol atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol adalah sebuah lembaga konservasi alam di daerah Lido Sukabumi dan masih merupakan bagian dari

yaitu jenis herbisida yang diaplikasikan pada lahan pertanian setelah tanaman budidaya tumbuh di lahan tersebut, dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma yang tumbuh

Agenda Clustering Requirement untuk clustering Tipe data dalam cluster analysis Interval-scale variable Binary variable Nominal variable Ordinal variable Ratio-scaled

Penelitian ini dilakukan di LAZ PT Semen Padang dnagan tujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui pelaksanaan dari pengelolaan serta pengunaan dana yang

Sebagian besar anak yang menderita TB paru adalah anak yang memiliki status gizi yang tidak normal dan terdapat pengaruh yang signifikan antara status gizi

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan

Arsitektur tropis dapat berbentuk apa saja tidak harus serupa dengan bentuk- bentuk arsitektur tradisional yang banyak dijumpai di wilayah Indonesia, sepanjang rancangan

Data Primer diperoleh langsung dari 38 responden melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan, dan observasi di lapangan untuk memperoleh data tentang