BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
Melihat berbagai derita yang dialami oleh para tapol sebagai akibat mereka terindikasi anggota G 30 S/PKI di kamp konsentrasi B, maka disarankan:
1. Kepada setiap komponen bangsa jangan mudah terhasut terhadap paham-
paham baru yang bertentangan dengan tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu kepada setiap komponen bangsa perlu lah Pancasila itu kembali disosialisasikan.
2. Kepada aparatur negara yang merupakan contoh dan teladan yang setiap derap
langkahnya banyak diikuti oleh rakyat tetaplah bersikap wajar, jangan suka berlebihan. Hal ini akan melahirkan kecemburuan sosial.
3. Untuk memahami apa pun yang terjadi sebagai akibat dari G 30 S/PKI adalah
merupakan lembar sejarah hitam bagi NKRI, terlepas dari pembenaran dan dibenarkan maupun salah dan dipersalahkan kesemuanya menimbulkan derita bagi anak-anak bangsa terlebih terhadap anak-anak korban. Semua itu tidak memberi keuntungan kepada rakyat.
4. Bagi penegak hukum, harus bertindak lebih profesional sebagai abdi negara,
bukan abdi kelompok maupun pribadi.
5. Bagi pemerintah, seharusnya keberadaan bangunan-bangunan bersejarah
seperti kamp konsentrasi B di Tanjung Kasauharus diabadikan dan dilestarikan sebagai monumen yang menjadi saksi kepada generasi yang akan datang agar peristiwa yang sama dapat dihindarkan
76
DAFTAR PUSTAKA
Brinton, Crane, (Terjemahan Samakto dan Pia Alisjahmana), “Pembentukan Pemikiran Modern”, Jakarta: Mutiara, 1981.
Dwi Lestariningsih, Amurwani, “Gerwani Kisah Tahanan Politik di Kamp Pelantungan,” Jakarta: Buku Kompas, 2011.
Gie, Soe Hok, “Orang-orang Di Persimpangan Kiri Jalan”, Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 2005.
Gottschalk, Louis, “Mengerti Sejarah”, diterjemahkan olehNugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985.
H.M. Lah Husny, Tengku “Lintasan Sejarah (Peradaban dan Budaya Penduduk Melayu-Pesisir Deli Sumatera Timur, 1612-1950)”, Medan: BP Husny, 1975. Kansil, C.S.T, “Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia”, Jakarta:
Erlangga, 1984.
Kartodirjo, Sartono, “ Profil dan Petunjuk Industri Perkebunan Besar di Indonesia”. Jakarta: Alogo Sejahtera, 1989.
Krisnadi, I.G, “Tahanan Politik Pulau Buru (1969-1979)”, Jakarta: LP3ES, 2001. Kuntowijoyo, “Pengantar Ilmu Sejarah”, Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2003.
, “Metodologi Sejarah”, Yogyakarta: PT.Tiara Wacana Yogya, 2003.
Leclerc, Jacques, “Mencari Kiri: Kaum Revolusioner Indonesia dan Revolusi Merdeka”, Bandung: Marjin Kiri, 2011.
Lubis, Mochtar, “Budaya, Masyarakat, dan Manusia Indonesia”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1992.
Manafe, Aco, “Teperpu Mengungkap Pengkhianat PKI Pada Tahun1965 dan Proses Hukum Bagi Para Pelakunya”, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2008.
Moerdiono. “Gerakan 30 September, Pemberontakan Partai Komunis Indonesia: Latar Belakang, Aksi, dan Penumpasannya”, Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1994.
Muhaimin, Yahya dan Colin Mc.Andrews, “Masalah-Masalah Pembangunan Politik”, Yogyakarta: UGM Press, 1981.
Murtianto, Bambang, “Prolog G-30-S 1965: Asal-Usul Dokumen Gilchrist”, Bogor: Insan Merdeka, 2011.
77
Notosusanto, Nugroho, “Sejarah Nasional Indonesia Jilid 5”, Jakarta: Gramedia, 2000.
Poerwadaminta, W.J.S, “Kamus Besar Bahasa Indonesia (Volume 1)”, Jakarta: Gramedia, 1961
Prambudi, A, “Fakta dan Rekayasa G 30 S Menurut Kesaksian Para Pelaku”, Yogyakarta: MedPress, 2011
Redaksi Great Publisher, ”Buku Pintar Politik: Pemerintahan dan Ketatanegaraan”, Yogyakarta: 2009.
Samsudin, Meyjen. (Purn), “Mengapa G 30 S/PKI Gagal”?, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005.
Sekretariat Negara RI, “Gerakan 30 September: Pemberontakan Partai Komunis Indonesia”, Jakarta: Tanpa Penerbit, 1994.
Setiardja, Gunarwan, “Pancasila sebagai Ideologi Negara”, Jakarta: BP 7, 2002. Sinar, T.L, “Sari Sedjarah Serdang (Dengan Adat Istiadat Melayu dan Terumba Seri
Paduka Gotjah Pahlawan)”, Medan: Tanpa Penerbit, 1971.
Soujhwood, Julie dan Patrick Flanagan, “Teror Orde Baru Penyelewengan Hukum dan Propoganda 1965-1981”, Jakarta: Komunitas Bambu, 2013.
Arsip, Artikel, Skripsi, Dokumen Lainnya
Arsip Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Tentang Hasil Penyelidikan Pelanggaran HAM Yang Terberat Peristiwa 1965-1966, Jakarta 23 Juli 2012.
Dokumen Pribadi Bapak Ngadineming, Tanpa Penerbit dan Tanpa Tahun Terbit. Internet/Website
//http//google.com, (Keyword: Artikel Mengenai Sejarah Tanjung Kasau). Diunduh pada tanggal 5 Mei 2013.
78
DAFTAR INFORMAN
1. Nama : Agus Salim Rambe
Usia : 63 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI)
Alamat : Tanjung Kasau
2. Nama : Anto Sunaryo
Usia : 48 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Penarik Becak
Alamat : Tanjung Kasau
3. Nama : Handirun
Usia : 62 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : TNI AD
Alamat : Tanjung Kasau
4. Nama : H. Indra Syahrul, S.PdI
Usia : 47 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Kepala Desa Perkebunan Tanjung Kasau/Pegawai PT. PSU
Alamat :Tanjung Kasau
5. Nama : Kamsih
Usia : 65 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Kesehatan Angkatan Darat
79
6. Nama : Marsum
Usia : 72 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : Tanjung Kasau
7. Nama : Jumikem
Usia : 80 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Petani
Alamat : Tanjung Kasau
8. Nama : Ngadineming
Usia : 86 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Akademi Militer Indonesia
Alamat : Tanjung Kasau
9. Nama : R. Pane
Usia : 67 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Anggota Veteran Indonesia
Alamat : Tanjung Kasau
10.Nama : R. Sinuraya
Usia : 58 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Wirawasta
Alamat : Lima Puluh
11.Nama : Saparuddin Daulay
Usia : 56 Tahun
80
12.Nama : Sumarni
Usia : 68 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Gerwani
Alamat : Tanjung Kasau
13.Nama : Tambono
Usia : 70 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Pemuda Rakyat
Alamat : Tanjung Kasau
14.Nama : Udin
Usia : 87 Tahun
Pekerjaan/Organisasi : Pensuply Minyak dan Sembako ke Camp
DOKUMENTASI (FOTO-FOTO)
Gambar 1: Bangunan Tapol Sebelum Dirubuhkan tahun 1971 ( Dokumentasi Bapak Ngadineming).
Gambar 2: Pintu Masuk Tapol PKI Kamp Konsentrasi B (Gapura Hospital Commite) yang masih bersisa hingga pada saat ini
Gambar 3: Tungku Masak yang terdiri dari 6 (Tampak Atas), merupakan alat masak yang digunakan oleh juru masak Tapol untuk para Tapol. Tungku ini terdiri dari enam lubang.
Gambar 4: Tungku Masak (Tampak Samping), yang merupakan tempat solar atau bahan bakar untuk memasak.
Gambar 5: Patok (Batas Wilayah Tapol PKI Kamp Konsentrasi B).
Gambar 6 : Sumur Yang Telah Ditutup Di Wilayah Tapol PKI Kamp Konsentrasi B, yang dulunya diguankan oleh Tapol untuk mandi dan kepentingan lainnya.
Gambar 7 : Pintu Masuk Ke Terowongan Bawah Tanah, yang dahulunya terowongan ini digunakan untuk penyimpanan mayat yang meninggal.
PETA DESA PERKEBUNAN TANJUNG KASAU
Keterangan:
Peta Desa Perkebunan Tanjung Kasau Tahun 2010.
Sumber: Kantor Kepala Desa Perkebunan Tanjung Kasau, Bapak H. Indra Syahrul, S.PdI
DENAH LOKASI BANGUNAN TAPOL PKI KAMP KONSENTRASI B TANJUNG KASAU
Denah dibuat pada tanggal 20 Bulan Juli, yang di buat berdasarkan keterangan Bapak Ngadineming.