β i = Parameter untuk mengukur tingkat resiko pasar modal suatu negara Rm t = Tingkat keuntungan indeks pasar dunia pada waktu t
KESIMPULAN DAN IMPLIKAS
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji dampak dari pengumuman stock split dan reverse stock split terhadap abnormal return dan perubahan beta saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009. Selama periode penelitian tercatat 16 perusahaan yang telah memenuhi kriteria dijadikan sampel penelitian. Diantaranya 8 perusahaan yang melakukan stock split dan 8 perusahaan yang melakukan reverse stock split. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split dan reverse stock split. Dan menganalisis perbedaan beta saham sebelum dan sesudah stock split dan reverse stock split.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan :
1. Pada penelitian abnormal return yaitu,
a. Hasil penelitian ditemukan tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock split. Hal ini dapat disebabkan karena investor memiliki keraguan dalam menafsirkan sinyal yang disampaikan oleh emiten melalui pengumuman stock split sehingga mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan menjual atau membeli saham. Dalam pasar efisien , informasi yang masuk ke pasar akan tercermin pada harga-harga surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan, kemudian pasar akan mengevaluasi harga saham berdasarkan informasi tersebut. Jika pasar efisien
dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama. .Maka investor dalam hal ini tidak mendapatkan keuntungan yang abnormal dari peristiwa stock split. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Almilia dan Kristijadi (2005) yang juga tidak menemukan adanya perbedaan abnormal return yang signifikan baik sebelum maupun sesudah peristiwa stock split.
b. Hasil penelitian ditemukan terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah reverse stock split. Secara teoritis hal ini sesuai dengan hipotesis pasar efisien yang menyatakan bahwa pengumuman reverse stock split memiliki dampak terhadap pasar yang bereaksi. Pasar yang bereaksi terhadap pengumuman reverse stock split mengindikasikan bahwa pasar tersebut memiliki kandungan informasi yang akan ditangkap oleh investor sebagai sinyal yang baik bagi investor untuk membuat keputusan membeli saham, Maka implikasinya adalah likuiditas perusahaan akan meningkat sehingga akan berdampak pada peningkatan kinerja keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kurniawan (2009) yang menemukan adanya abnormal return yang positif dan signifikan pada hari-hari disekitar pelaksanaan reverse stock split.
2. Pada penelitian beta saham yaitu,
a. Hasil penelitian ditemukan tidak terdapat perbedaan beta saham yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock split. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor
internal perusahaan, dalam hal ini pengumuman stock split tidak mengakibatkan perubahan beta yang signifikan sedangkan faktor eksternal perusahaan seperti kondisi perekonomian yang meliputi: inflasi, GNP, GDP, mempunyai pengaruh terhadap beta saham. Selain itu hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat kandungan informasi dari pengumuman stock split yang dibuktikan dengan tidak bereaksi nya pasar terhadap informasi pengumuman stock split. Tidak terdapatnya perbedaan beta saham yang signifikan memberikan informasi kepada investor bahwa volatilitas dari saham emiten tersebut mengikuti fluktuasi dari return pasar jika beta bergerak menuju 1, apabila lebih dari 1 maka melebihi fluktuasi dari return pasar, dan jika kurang dari 1 maka menjauhi fluktuasi dari return pasar. Jogiyanto (2009:364) : Jika fluktuasi return-return sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti fluktuasi dari return-return pasar,maka beta dari sekuritas atau portofolio dikatakan bernilai 1. Investor yang menyukai risiko akan membeli saham yang berfluktuasi melebihi return pasar, sedangkan investor yang tidak menyukai risiko akan membeli saham yang berfluktuasi menjauhi return pasar, sehingga akan berdampak pada kenaikan likuiditas perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Almilia dan Kristijadi (2005) yang juga tidak menemukan adanya perbedaan abnormal return yang signifikan baik sebelum maupun sesudah peristiwa stock split.
b. Hasil penelitian ditemukan tidak terdapat perbedaan beta saham yang signifikan antara sebelum dan sesudah reverse stock split. Hal ini mengindikasikan bahwa
faktor internal perusahaan dalam hal ini pengumuman reverse stock split tidak mengakibatkan perubahan beta yang signifikan sedangkan faktor eksternal perusahaan seperti kondisi perekonomian secara makro yang meliputi: inflasi, GNP, GDP, mempunyai pengaruh terhadap beta saham. Selain itu hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat kandungan informasi dari pengumuman reverse stock split yang dibuktikan dengan pasar tidak bereaksi terhadap pengumuman reverse stock split. Tidak terdapatnya perbedaan beta saham yang signifikan memberikan informasi kepada investor bahwa volatilitas dari saham emiten tersebut mengikuti fluktuasi dari return pasar jika beta bergerak menuju 1, apabila lebih dari 1 maka melebihi fluktuasi dari return pasar, dan jika kurang dari 1 maka menjauhi fluktuasi dari return pasar. Jogiyanto (2009:364) : Jika fluktuasi return-return sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti fluktuasi dari return-return pasar,maka beta dari sekuritas atau portofolio dikatakan bernilai 1. Investor yang menyukai risiko akan membeli saham yang berfluktuasi melebihi return pasar, sedangkan investor yang tidak menyukai risiko akan membeli saham yang berfluktuasi menjauhi return pasar, sehingga akan berdampak pada kenaikan likuiditas perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya (2007) yang menemukan adanya pasar yang bereaksi terhadap pengumuman reverse stock split.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi pada penelitian ini dapat dijabarkan berikut :
1. Investor
Hasil penelitian ini mempunyai implikasi bahwa meski stock split dan reverse stock split tidak memiliki nilai ekonomis tetapi memiliki kandungan informasi yang dapat dimanfaatkan investor berkaitan dengan keputusan investasi.
2. Perusahaan
Dari sisi perusahaan stock split dan reverse stock split dapat dipakai sebagai sarana untuk memberikan sinyal positif yang berisi tentang informasi mengenai prospek perusahaan yang akhirnya diharapkan dapat menarik investor potensial. 3. Penelitian Selanjutnya
Sebaiknya jangka waktu penelitian diperpanjang lebih dari 5 tahun agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Selain itu menggunakan variabel lain yang bisa lebih merepresentasikan dampak dari pengumuman stock split maupun reverse stock split seperti harga saham dan bid ask spread.
89
DAFTAR PUSTAKA
Anomsari, Fitri. Analisis Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split Perusahaan Yang Go
Publik di Bursa Efek Jakarta. Volume 11,Nomor 4. 2007
Bodie, et al. Investasi. Salemba empat. Jakarta. 2006
Bodie, Kane,Marcus.2008 “Investasi” Buku 1 Edisi 6. Salemba Empat : Jakarta
Basir,Saleh. Hendy M, Fakhrudin.2005. “Aksi Korporasi,Strategi Untuk Meningkatkan Nilai
Saham Melalui Aksi Korporasi”. Salemba Empat : Jakarta
Block, Stanley B.Hirt, Geoffrey A.2002.”Foundations of Financial Management”.Harcourt
Brace: Florida.
Brigham & Houston. Fundamental of Financial Management .Edisi 10 Buku 1. Salemba
Empat. Jakarta. 2006.
Wan-Chen Lee. Do Reverse Stock Splits Signal Long-Run Deteriorating Operating
Performance ?. Middle Eastern Finance and Economics. Departement of Finance Ching Yun University. ISSN: 1450-2889 Issue 8 (2010)
Hamid,Abdul et al, Buku Panduan Penulisan Skripsi.UIN Jakarta.2010.
http://ineddeni.wordpress.com/2008/03/12/uji-t-berpasangan-paired-t-test/
Haroyah M, Dwi. Analisis Beta Saham dengan model indeks tunggal: Perbandingan antara
periode perekonomian normal dan krisis moneter.Telaah Bisnis Volume 1, Nomor 1, 49- 60.2000.
Hartono, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. BPFE. Yogyakarta. 2009
Horne,Van James C,dan John M Wachowicz. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. buku
2. Salemba 4.Jakarta. 2007
Ika W, Anuragabudhi dan Anna Purwaningsih. Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Stock
Split:Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.Telaah Manajemen.Vol 3, No 1. 2008
Indra, A.Zubaidi. Faktor-Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Resiko Saham.Jurnal
Bisnis dan Manajemen Volume 2,No 3.2006
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi dan
Manajemen”.Edisi Pertama. BPFE.Yogyakarta.2000 JSX statistics quarter 2005 : Additional Listed Share JSX statistics quarter 2006 : Additional Listed Share JSX statistics quarter 2007 : Additional Listed Share IDX Statistics quarter 2008 : Additional Listed Share IDX Statistics quarter 2009 : Additional Listed Share
Korisama, C Michael dan Kartika Nuringsih. Pengaruh Degree Operating Leverage dan
Degree Financing Leverage Terhadap Risiko Sistematis Saham. Jurnal Ekonomi tahun XIII, no 3.2008
91
Kurniawan,Rahman. “ Analisis Pengaruh Stock Split dan Reverse Stock Split Terhadap
Return Saham dan Volume Perdagangan (Studi kasus pada Perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia)”, Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta,2009
Pavabutr,Pantisa dan Kulpatra Sirodom. The Impact of Stock Split on Price and Liquidity on
the Stock Exchange of Thailand.International Research Journal of Finance and Economics.Issue 20.2008
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media. Jakarta. 2010
Ross,Westerfield,Jordan: Fundamental of Corporate Finance :2003.sixth edition. Mc Graw
Hill Company
Santoso,Wahyu Perdana dan Kurniawan Eka Prasetya. Pengaruh Stock Split Terhadap
Likuiditas Perdagangan dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 2, Nomor 1.2005.
Sanjaya,I Putu Sugiartha. Kandungan Informasi Pada Pengumuman Reverse Stock Split.
Manajemen & Bisnis Volume 6, Nomor 2. 2007
Savitri, Melinda and Dwi Martini. The Analysis Impact Of Stock Split and Reverse Stock Split
On Stock Return and Volume The Case of Jakarta Stock Exchange.University of Indonesia. 2006
Spica,Lusiana Almilia dan Kristijadi,Emanuel. Analisis Kandungan Informasi dan Efek Intra
Tidak Bertumbuh. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia ( Journal of Indonesian Economy and Business).Volume 20, No 1.2005.
Sri dwi ari ambarwati dan Damas.Analisis Dampak Stock Split Terhadap Likuiditas dan
Return Sahamdi Bursa Efek Jakarta.Karisma Vol 1(3):258.2007
Syaichu, Muhammad dan Novia Ike Puspito. Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan
dan Varian Return terhadap Bid- Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004. Jurnal Bisnis dan Strategi Vol 16, No 2 .2007.
Sundjaja S. Ridwan et al. Manajemen Keuangan 2 Edisi 6. Literata Lintas Media.
Bandung.2010
Susanti, “ Analisa Pengaruh Risiko Sistematis,Likuiditas, dan Stock Split terhadap Return
Saham”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.2008
Tanjung, Hafiz Abdul.Stock Split : “Pengujian Terhadap Signaling dan Trading range Pada
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia”,Vol. 4, No. 1, hal. 115- 136. 2007.
Wahana Komputer. “SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik” CV Andi Offset.
Yogyakarta.2009
Widarjono,Agus : “Analisis Statistika Multivariat Terapan”.UPP STIM YKPN.
93
Wisudowati Ayu Sugito , “ Analisis Motivasi Dibalik Stock Split dan Reverse Stock Split :
Pembuktian Pada Likuiditas dan Return Saham”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.2009
Wirman, Ade. Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Likuiditas Saham di Pasar Modal
(Studi Kasus BEJ).Economac. Volume J Nomor 1.2002
www.duniainvestasi.com