• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Latar belakang atau faktor-faktor yang melatarbelakangi Keraton Kasunanan Surakarta dijadikan sebagai obyek wisata, diantaranya adalah :

a. Keraton Kasunanan Surakarta merupakan suatu tempat atau pusat dari Kebudayaan Jawa Mataram. Disinilah awal peradaban Jawa muncul. b. Sarana transportasi yang sangat mudah, karena terletak di jantung Kota

Solo. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi.

c. Keraton Kasunanan Surakarta tidak lagi mempunyai kekuasaan administratif setelah Indonesia merdeka, karena Keraton merupakan bagian dari wilayah Republik Indonesia. Hal ini tidak membuat Keraton jatuh pamor di mata rakyatnya, karena Keraton tetap memiliki kewibawaan yang kuat di mata rakyat Jawa. Terlihat Loyalitas rakyat yang tinggi terhadap Keraton di tengah maraknya modernisasi. Ini merupakan daya tarik tersendiri bagi Obyek Wisata Keraton Kasunanan Surakarta

2. Peninggalan-peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta yang dapat dijadikan wisata Keraton berupa bangunan-bangunan dan benda-benda peninggalan yang ada di komplek Keraton Surakarta. Bangunan-bangunan tersebut dibagi berdasarkan konsep empat konsentris (empat lingkaran). Lingkaran pertama yaitu kedhaton, lingkaran kedua yaitu baluwarti, lingkaran ketiga paseban, dan lingkaran keempat yaitu alun-alun. Setiap

124

bangunan di Keraton Surakarta mengandung ajaran untuk mencapai kesempurnaan hidup atau kasampuraning dumadi. Benda-benda yang dapat dijadikan sumber pembelajaran atau edukasi berada di luar bangunan dan sebagian tersimpan dalam museum.

3. Perkembangan obyek wisata Keraton Kasunanan Surakarta meliputi tahap pengembangan saja. Pembangunan Keraton Kasunanan awalnya adalah sebagai pusat pemerintahan atau kerajaan. Tapi pada tahun 1945 Indonesia merdeka, dan notabene Keraton Kasunanan berada di wilayah Indonesia maka pemerintahan diserahkan sepenuhnya terhadap Indonesia yang berarti mulai tahun 1945 Keraton tidak mempunyai kekuasaan apa-apa lagi. Usulan dibukanya Keraton Kasunanan Surakarta karena ada banyak orang yang ingin mengetahui kebudayaan keraton, maka pada tahun 1963 dibukalah Museum Keraton Kasunanan Surakarta. Tahap pengembangan ini mengarah pada perbaikan, baik fisik maupun non fisik. Disertai dengan usaha mempromosikan Keraton agar menjadi Daerah Tujuan Wisata.

4. Dampak yang ditimbulkandari adanya Wisata Keraton Kasunanan Surakarta terhadap kehidupan masyarakat yaitu :

a. Di bidang sosial, adanya perubahan dalam kehidupan sosial masyarakat diantaranya mengubah status yang tadinya pengangguran menjadi tidak pengangguran dan membuka peluang usaha di masyarakat,

b. Di bidang ekonomi, sangat berpengaruh yaitu peningkatan kesejahteraan bagi kehidupan ekonomi masyarakat.

Selain, dampak positif, ada juga dampak negatifnya yaitu dengan adanya wisatawan yang mengunjungi Keraton di Alun-alun Kidul menjadi tempat lokalisasi bagi wanita-wanita nakal. Hal ini juga merupakan faktor penghambat berkembanganya Keraton menjadi Daerah Wisata.

125

Saat sekarang ini sektor pariwisata mempunyai peluang yang besar untuk dijadikan salah satu sumber pendapatan daerah, terutama pengembangan wisata budaya atau cultural tourism yang sangat jarang ditemukan. Keraton Surakarta sebagai salah satu aset wisata pemerintah kota Surakarta

merupakan peninggalan sejarah dan kebudayaan Jawa di masa lalu. Keraton Kasunanan Surakarta layak menjadi daerah wisata karena (1) something to see, berdasarkan peninggalan-peninggalannya, Keraton Surakarta memiliki fakta atau bukti sejarah yang otentik, baik itu yang berupa bukti lisan, tertulis dan kebendaan. Keraton Surakarta adalah sumber kebudayaan Jawa atau Kejawen sebagai peninggalan leluhur Ratu Jawa semenjak Keraton Mataram. Peninggalan-peninggalan tersebut berupa adat, tradisi, kultur, spiritual yang mengandung makna historis, kultural dan religius. (2) something to buy, kawasan sekitar Keraton terdapat souvenir yang menjadi ciri khas Keraton Kasunanan, dan (3) something to do, di Keraton juga bisa menikmati kawasan sekitar keraton dengan menaiki andong.

Keberadaan Keraton Surakarta sebaiknya tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi tetapi juga sebagai tempat penelitian dan pusat pendidikan. Pusat penelitian, karena Keraton Surakarta dapat dimanfaatkan sebagai tempat penelitian berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, sosiologi, dan historis. Sedangkan sebagai pusat pendidikan Keraton Surakarta dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah.

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada pembaca bahwa keberadaan Keraton Surakarta sangat penting bagi Kota Solo karena

126

selain berfungsi sebagai sumber pembelajaran sejarah, Keraton juga berfungsi sebagai tempat wisata, yang berarti menjadi sumber pendapatan daerah.

3. Saran

Berdasarkan pengalaman selama penelitian ini penulis mengemukakan saran- saran sebagai berikut :

1. Pemerintah Kota Surakarta

Diharapkan ada kerjasama dan koordinasi yang lebih baik lagi antara pengelola objek wisata dengan pemerintah kota. Hal ini merupakan wujud perhatian lebih dari Pemerintah Kota terhadap potensi wisata Keraton untuk lebih dikembangkan dan dipromosikan.

2. Untuk pengelola Keraton Kasunanan

Peneliti menyarankan kepada pengelola Keraton Kasunanan untuk meringankan harga tiket masuk kepada pelajar. Misalnya pelajar menunjukkan kartu OSIS atau Karmas mendapat potongan harga. Pengelola Keraton perlu mengadakan peningkatan fasilitas di perpustakaan Sasana Pustaka. Pengelola Keraton juga sebaiknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang keraton sebagai peninggalan kebudayaan Jawa yang seharusnya tetap dilestarikan.

3. Penelitian Lebih Lanjut

Adanya penelitian tentang pengembangan pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta dan dampaknya bagi masyarakat sekitar masih memerlukan perbaikan. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memperkuat dan memperdalam pariwisata Keraton Surakarta. Mengingat adanya kekurangan dan kelemahan dari cara pengumpulan data dengan

127

wawancara dan observasi maka diperlukan cara lain sebagai pelengkap seperti dokumen dan arsip-arsip Keraton. Penelitian lebih lanjut diperlukan kesiapan baik materi maupun pedoman wawancara dan pedoman observasi.

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh 2 orang (peneliti & teman) dirasa kurang efektif sebab pengawasan terhadap pembuatan laporan penelitian dan peta pemikiran kurang terfokus. Oleh karena itu penelitian lebih lanjut diperlukan adanya tim yang lebih dari 2 orang sehingga untuk mengatasi jumlah responden yang lebih dari 20 orang bisa lebih efektif dan efisien. Selain itu diperlukan adanya komitmen dan tanggung jawab dari seluruh anggota tim untuk mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas. 4. Masyarakat sekitar

Wisata Keraton Surakarta merupakan salah satu tujuan wisata bagi masyarakat luas. Hal ini tentunya membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar. Sebaiknya masyarakat tersebut semakin kreatif dan inovatif dalam menghasilkan souvenir yang menjadi ciri khas Keraton, sehingga pengunjung lebih terkesan. Hal ini secara tidak langsung juga ikut mempromosikan obyek wisata Keraton Surakarta terhadap masyarakat luas.

128

DAFTAR PUSTAKA