• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Manfaat Penelitian

2. Pariwisata a Pengertian Pariwisata

Ditinjau secara etimologi kata “pariwisata” berasal dari bahasa sansekerta yaitu “pari” yang berarti banyak dan “wisata” yang berarti perjalanan atau berpergian. Atas dasar itulah kata “pariwisata” diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lainnya yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata “tour”.

Menurut Salah Wahab pariwisata merupakan salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan

34

tangan dan cinderamata, penginapan, dan transportasi (Salah Wahab, 1975: 55).

Pengertian Kepariwisataan menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 pada bab I pasal 1, bahwa kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata, artinya semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, dan pengawasan pariwisata, baik yang dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat.

Para ahli pariwisata memberikan pengertian pariwisata adalah sejumlah hubungan-hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing, asalkan tinggalnya mereka ini tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja penuh. Pariwisata juga bisa diartikan sebagai perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan secara perorangan maupun kelompok, sebagai usaha untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu (http://www.kesimpulan.co.cc/2009/04/kebijakan kepariwisataan, 3 Juli ’09: 12.45).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

35

Sesuai dengan potensi yang dimiliki atau warisan yang ditinggalkan nenek moyang pada suatu negara, maka timbullah bermacam-macam jenis pariwisata yang dikembangkan sebagai kegiatan, yang lama-kelamaan mempunyai cirinya sendiri. Untuk keperluan perencanaan dan pengembangan kepariwisataan itu sendiri, perlu pula dibedakan antara pariwisata dengan jenis pariwisata jenis lainnya, karena dengan demikian akan dapat ditentukan kebijakan apa yang akan dapat mendukung, sehingga jenis dan macam pariwisata yang dikembangkan dapat terwujud seperti apa yang diharapkan.

Ditinjau dari segi ekonomi, pengelompokan tentang jenis pariwisata dianggap penting, karena dengan cara itu dapat menentukan berapa penghasilan devisa yang diterima dari suatu macam pariwisata yang dikembangkan di suatu tempat atau daerah tertentu. Di lain pihak, pengelompokan ini juga sangat berguna untuk menyusun statistik kepariwisataan atau untuk mendapatkan data penelitian yang diperlukan dalam perencanaan selanjutnya di masa yang akan datang. Jenis dan macam pariwisata antara lain :

1) Menurut letak geografis, dimana kegiatan pariwisata itu berkembang : a) Pariwisata Lokal (Local Tourism)

Adalah pariwisata setempat, yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja.

b) Pariwisata Regional (Regional Tourism)

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu tempat atau daerah yang ruang lingkupnya lebih luas bila dibandingkan dengan local tourism, tetapi lebih sempit jika dibandingkan dengan national tourism.

c) Kepariwisataan Nasional (National Tourism) (1) Kepariwisataan dalam arti sempit

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam wilayah suatu negara atau dengan kata lain pariwisata dalam negeri, dimana

36

titik beratnya orang melakukan perjalanan wisata adalah warga sendiri dan orang-orang asing yang berdomisili di negara tersebut. (2) Kepariwisataan dalam arti luas

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah negara, selain kegiatan domestic tourism juga dikembangkan foreign tourism. Jadi selain adanya lalu lintas wisatawan di dalam negeri sendiri, juga ada lalu lintas wisatawan dari luar negeri. d) Regional-international Tourism

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misalnya kepariwisataan ASEAN.

e) International Tourism

Pengertian ini sinonim dengan kepariwisataan dunia (world tourism), yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di seluruh negara di dunia.

2) Menurut pengaruhnya terhadap Neraca Pembayaran, dapat dibagi atas dua jenis penting :

a) In Tourism atau pariwisata aktif

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala pariwisata aktif, berarti dapat memasukkan devisa bagi negara yang dikunjungi karena akan memperkuat posisi neraca pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan tersebut.

b) Out Going atau pariwisata pasif

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala keluarnya warga negara sendiri bepergian ke luar negeri sebagai wisatawan. Disebut sebagai pariwisata pasif, karena ditinjau dari segi pemasukkan devisa negara, kegiatan ini merugikan negara asal wisatawan, karena

37

uang yang seharusnya dibelanjakan di dalam negeri dibawa ke luar negeri. Pariwisata semacam ini jarang dikembangkan oleh suatu negara.

3) Menurut alasan/tujuan perjalanan

a) Businnes Tourism

Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang, atau yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar, conversation, dan musyawarah kerja.

b) Vacational Tourism

Yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur dan cuti.

c) Educational Tourism

Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan studi atau mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan.

4) Menurut saat atau waktu berkunjung

a) Seasonal Tourism

Yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim- musim tertentu, termasuk di dalamnya adalah Summer Tourism atau Wimter Tourism, yang biasanya ditandai dengan kegiatan olah raga.

b) Occational Tourism

Yaitu jenis pariwisata dimana perjalanan wisatanya dihubungkan dengan kejadian (occusion) atau suatu event, misalnya Sekaten di Solo.

5) Pembagian menurut obyeknya a) Cultural Tourism

Yaitu jenis pariwisata dimana motivasi orang-orang untuk melakukan perjalanan disebabkan karena adanya daya tarik atau seni budaya suatu

38

tempat atau daerah. Jadi, obyek kunjungannya adalah warisan nenek moyang, benda-benda kuno.

b) Recuperational Tourism

Yaitu biasa disebut dengan pariwisata kesehatan, tujuannya adalah untuk menyembuhkan suatu penyakit. Misalnya mandi di suatu sumber air panas.

c) Commercial Tourism

Disebut dengan pariwisata perdagangan, karena perjalanan wisata ini dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional ataupun internasional.

d) Sport Tourism

Yaitu perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu negara.

e) Political Tourism

Biasa disebut dengan pariwisata politik, yaitu suatu perjalanan yang tujuannya melihat suatu peristiwa yang berhubungan dengan kejadian suatu negara.

f) Social Tourism

Pariwisata sosial hendaknya jangan diasosiasikan sebagai suatu pariwisata yang berdiri sendiri. Pengertian ini hanya dilihat dari segi penyelenggaraannya yang tidak menekankan pada mencari keuntungan saja.

g) Religion Tourism

Jenis pariwisata dimana tujuan perjalanan yang dilakukan adalah untuk melihat atau menyaksikan upacara-upacara keagamaan. Misalnya naik haji bagi yang beragama Islam (Oka A. Yoeti, 1996: 120).

Dari jenis dan macam pariwisata diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta merupakan jenis pariwisata budaya (cultural tourism), di mana bila pengunjung datang pada saat yang pas atau

39

sedang ada event misalnya sekaten di Solo pariwisata ini bisa menjadi occational tourism. Pariwisata di Keraton Kasunanan merupakan jenis pariwisata aktif, karena mendatangkan devisa bagi pemerintah setempat. Keraton Kasunanan selain dijadikan tempat berlibur, juga bisa menambah pengetahuan tentang kesejarahannya sehingga bersifat education.

c. Manfaat Pariwisata

Pariwisata merupakan suatu industri yang terus berkembang dengan baik di Indonesia maupun di dunia. Bagi negara-negara yang telah maju, kepariwisataan merupakan bagian dari kebutuhan hidup. Kegiatan kepariwisataan bahkan sudah merupakan aktivitas dan permintaan yang wajar untuk dipenuhi. Adapun manfaat pariwisata antara lain :