• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Manfaat Penelitian

2) Manfaat sosial-budaya dan lingkungan hidup

a) Mendorong pemeliharaan pembangunan nilai-nilai budaya bangsa, menghidupkan kembali seni tradisional yang hampir punah serta meningkatkan mutu seni, baik seni tari, seni ukir, seni lukis maupun seni budaya lainnya.

b) Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa sebagai akibat dikembangkannya pengenalan terhadap kekayaan budaya bangsa dan tanah air.

c) Meningkatkan rasa penghargaan terhadap seni budaya sendiri.

d) Kontak-kontak langsung yang terjadi antara wisatawan dan masyarakat yang dikunjunginya, sedikit banyak akan menghembuskan nilai hidup baru dalam arti memperluas cakrawala pandangan pribadi terhadap nilai- nilai kehidupan lain. Manusia akan belajar menghargai nilai-nilai orang lain dan memperluas nilai-nilai pribadi, karena nilai pribadi yang ramah merupakan daya tarik yang dihargai orang asing.

e) Pariwisata dapat mendorong terciptanya lingkungan hidup yang serasi dan harmonis, oleh karena itu wisatawan yang mempunyai tujuan pokok untuk rekreasi, menginginkan suatu lingkungan yang menimbulkan suasana baru dari kejenuhan kehidupan mereka sehari-hari (Oka A. Yoeti, 1996: 79).

41

Obyek wisata yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Menurut Marriotti seperti dikutip Oka A. Yoeti (1996 : 174) ada hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata, diantaranya adalah :

1) Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta yang bersifat alamiah. Misalnya iklim, bentuk tanah dan pemandangan, hutan belukar, flora dan fauna, kawah, sungai, karang dan ikan di bawah laut, gua-gua, tebing, lembah, dan gunung

2) Hasil cipta manusia meliputi :

a) Monumen bersejarah dan sisa peradapan masa lampau. Keraton kasunanan merupakan jenis ini.

b) Museum, galeri seni, perpustakaan, kesenian rakyat.

c) Acara tradisional, pameran, festival, upacara naik haji, dan upacara perkawinan.

d) Rumah-rumah beribadah seperti masjid, kuil, candi dan pura.

3) Tata cara hidup masyarakat misalnya bagaimana kebiasaan hidup suatu masyarakat dan adat-istiadatnya.

e. Wisatawan

Suatu daerah pariwisata akan hidup atau mengalami perkembangan jika di daerah wisata tersebut terdapat wisatawan. Banyak atau sedikitnya wisatawan yang berkunjung dapat menjadi indikator bagus tidaknya suatu tempat wisata. Wisatawan merupakan pengunjung sementara yang tinggal sekurang-kurangnya 24 jam di negara yang dikunjungi dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan sebagai berikut :

1) Pesiar yaitu untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan, dan olah raga.

2) Hubungan dagang, sanak keluarga, handai taulan, konferensi- konferensi, dan misi.

42

Pelancong ialah pengunjung sementara yang tinggal di negara yang dikunjungi kurang dari 24 jam (termasuk pelancong dalam perjalanan kapal pesiar) (Oka . A yoeti, 1996: 134). Dalam prakteknya terdapat banyak batasan mengenai apa yang dimaksud dengan “wisatawan”. Dalam Intruksi Presiden No. 9/1969 dinyatakan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungan itu.

Dari sudut pandang ekonomi negara penerima wisatawan, wisatawan internasional dapat dibagi menjadi 2 kategori :

1)Yang benar-benar wisatawan (holiday makers) yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan,

2)Yang datang untuk keperluan usaha atau pekerjaan (business), studi, dan misi.

Dalam prakteknya, keduanya adalah konsumen dan pembawa devisa. Yang perlu diperhatikan ialah bahwa mereka tidak melakukan kegiatan yang bersifat produktif di negara yang dikunjunginya, serta tidak pula melakukan pekerjaan yang mendapatkan bayaran. Dengan kata lain, uang yang mereka belanjakan tidak diperoleh dan bukan berasal dari negara yang dikunjungi (Oka . A yoeti, 1996: 185).

Banyak orang asing yang berdatangan ke suatu negara, tapi mereka belum tentu sedang dalam keadaan wisata. Sebagian dari mereka ada yang bekerja dan yang berwisata. Orang asing yang bisa dianggap sebagai wisatawan, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1)Mereka yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan karena alasan keluarga, kesehatan, dan rekreasi.

2)Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan perternuan- perternuan atau karena tugas-tugas tertentu (ilrnu pengetahuan, tugas pemerintahan, diplomasi, agama, dan olah raga)

43

4)Mereka yang datang dalam rangka perjalanan dengan kapal laut walaupun tinggal di suatu negara kurang dari 24 jam (Oka A. Yoeti, 1985: 147).

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungannya itu, baik dengan tujuan berwisata ataupun bekerja.

Berdasarkan sifat perjalanannya dan lokasi di mana perjalanan wisata dilakukan, wisatawan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1)Wisatawan Asing (Foreign Tourist) adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan negara di mana biasanya tinggal. Wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat Wisman.

2)Domestic Foreign Tourist adalah orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas, dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia tinggal. Misalnya, staf kedutaan Belanda yang mendapat cuti tahunan dan tidak pulang ke Belanda, melainkan melakukan perjalanan wisata di Indonesia (tempat bertugas).

3)Wisatawan Domestik (Domestic Tourist) ialah seorang waga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Misalnya, warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan ke Bali atau Danau Toba. Wisatawan ini disebut juga wisatawan dalam negeri atau wisatawan nusantara (Wisnu). 4)Indigenous Foreign Tourist merupakan warga negara suatu negara tertentu

yang karena tugasnya atau jabatannya berada di luar negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri. Misalnya, warga negara Perancis yang bertugas sebagai konsultan di perusahaan asing di Indonesia, ketika liburan ia kembali ke Perancis dan melakukan perjalanan wisata di sana. Jenis wisatawan ini merupakan kebalikan dari Domestic Foreign Tourist.

44

5)Transit Tourist adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu, yang terpaksa mampir atau singgah pada suatu peiabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya sendiri.

6)Business Tourist adalah orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis, bukan wisata, tetapi perjalanan wisata dilakukannya setelah tujuan utamanya selesai. Jadi, perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, yaitu setelah tujuan primer (bisnis) selesai (Oka .A Yoeti, 1996: 143).

3. Keraton