• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Slatten (2009). Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang Pengaruh Praktik Manajerial pada Persepsi Karyawan tentang Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Emosional sebagai variabel mediasi studi pada karyawan Solo Inn Surakarta, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Analisis Diskriptif

Kesimpulan mengenai analisis diskriptif ini adalah refleksi dari jawaban responden tentang item-item pertanyaan dari kuesioner yang dibagikan.

Berdasarkan data diketahui bahwa sebagaian besar responden berusia antara 19-25 tahun. Dari data juga diketahui bahwa jenis kelamin pria mendominasi sebanyak 58,7%. Pada pendidikan terakir responden, yang mendominasi adalah pendidikan DIII.

2. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menggunakan regresi sederhana dan regresi berganda dengan menerapkan alur pengujian mediasi oleh Baron dan Kenny (1986) dapat disimpulkan bahwa : a. Pengaruh imbalan pada persepsi karyawan tentang kualitas

pelayanan signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009) dan Forrester (2000).

commit to user

87 b. Pengaruh imbalan pada kepuasan emosional positif terbukti signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2a dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009).

c. Pengaruh imbalan pada kepuasan emosional negatif terbukti signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2b dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009).

d. Pengaruh imbalan pada persepsi karyawan tentang kualitas pelayanan dengan kepuasan emosional positif sebagai variabel mediasi terbukti signifikan. Pengaruh mediasi dalam hipotesis ini adalah mediasi secara parsial (partially mediated), karena pada saat kepuasan emosional positif disertakan dalam model regresi, pengaruh imbalan pada persepsi karyawan mengalami penurunan.

Adjusted R Square dalam hipotesis ini sebesar 67,5%, yang berarti bahwa variabel imbalan manajerial dan kepuasan emosional positif dapat menjelaskan variasi perubahan persepsi karyawan sebesar 67,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3a dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009).

e. Pengaruh imbalan pada persepsi karyawan tentang kualitas pelayanan dengan kepuasan emosional negatif sebagai variabel mediasi terbukti signifikan. Pengaruh mediasi dalam hipotesis ini

commit to user

88 adalah mediasi secara parsial (partially mediated), karena pada saat kepuasan emosional negatif disertakan dalam model regresi, pengaruh imbalan pada persepsi karyawan mengalami penurunan.

Adjusted R Square dalam hipotesis dalam hipotesis ini sebesar 61,9%, yang berarti bahwa variabel imbalan manajerial dan kepuasan emosional negatif dapat menjelaskan variasi perubahan persepsi karyawan sebesar 61,9%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3b dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009).

f. Pengaruh dukungan pada persepsi karyawan tentang kualitas pelayanan terbukti signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009).

g. Pengaruh dukungan pada kepuasan emosional positif terbukti signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H5a dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009).

h. Pengaruh dukungan pada kepuasan emosional negatif terbukti signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H5b dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009).

i. Pengaruh dukungan pada persepsi karyawan tentang kualitas pelayanan dengan kepuasan emosional positif sebagai variabel

commit to user

89 mediasi terbukti signifikan. Pengaruh mediasi dalam hipotesis ini adalah mediasi secara parsial (partially mediated), karena pada saat kepuasan emosional positif disertakan dalam model regresi, pengaruh dukungan pada persepsi karyawan mengalami penurunan.

Adjusted R Square dalam hipotesis ini sebesar 62,8%, yang berarti bahwa variabel dukungan manajerial dan kepuasan emosional positif dapat menjelaskan variasi perubahan persepsi karyawan sebesar 62,8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H6a dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009).

j. Pengaruh dukungan pada persepsi karyawan tentang kualitas pelayanan dengan kepuasan emosional negatif sebagai variabel mediasi terbukti signifikan. Pengaruh mediasi dalam hipotesis ini adalah mediasi secara parsial (partially mediated), karena pada saat kepuasan emosional negatif disertakan dalam model regresi, pengaruh dukungan pada persepsi karyawan mengalami penurunan.

Adjusted R Square dalam hipotesis ini sebesar 57,7%, yang berarti bahwa variabel dukungan manajerial dan kepuasan emosional negatif dapat menjelaskan variasi perubahan persepsi karyawan sebesar 57,7%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H6b dalam penelitian ini didukung. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Slatten (2009).

commit to user

90 B.Keterbatasan

1. Penelitian ini tidak membedakan responden berdasarkan tingkat jabatan.

2. Terbatasnya literatur yang membahas topik imbalan dan dukungan secara mendalam.

C.Saran

1. Saran Bagi Peneliti Yang Akan Datang

Penelitian dengan bahasan pengaruh praktik manajerial pada persepsi karyawan tentang kualitas pelayanan dengan kepuasan emosional sebagai variabel mediasi masih relatif terbatas. Diharapkan penelitian selanjutnya akan dilakukan lebih mendalam. 2. Saran Untuk Solo Inn Surakarta

a. Untuk variabel imbalan manajerial sebanyak 21 responden menjawab bahwa mereka tidak diberi imbalan secara secara adil sesuai sesuai dengan ketegangan dan tekanan yang dimiliki dalam pekerjaan. Misalnya, secara teori karyawan di bagian frontliner memiliki tekanan dan tanggung jawab pekerjaan yang besar karena mereka berhadapan langsung dengan pelanggan dan dituntut untuk melayani pelanggan sebaik mungkin tanpa kesalahan. Dalam hal ini pimpinan harus lebih memperhatikan karyawan yang bekerja di bagian frontliner, misalnya dengan memberi penghargaan atau bonus agar karyawan merasa

commit to user

91 dihargai dan kepuasan emosional positif karyawan dapat terjaga dengan baik. Dampaknya karyawan akan memiliki standar yang lebih tinggi dalam melayani para pelanggan.

b. Untuk variabel dukungan manajerial sebanyak 17 responden menjawab bahwa pimpinan mereka tidak ramah dan tidak mudah didekati. Pimpinan yang ramah dan mudah didekati adalah salah satu bentuk dukungan secara tidak langsung dari pimpinan kepada karyawan. Dalam teori kepemimpinan salah satunya adalah kepemimpinan partisipatif. Kepemimpinan partisipatif mencakup konsultasi, pengambilan keputusan bersama dan manajemen yang demokratis. Kepemimpinan jenis ini banyak melibatkan karyawan seperti konsultasi bersama karyawan dan pengambilan keputusan bersama karyawan. Secara tidak langsung ini memperlihatkan perhatian dari pimpinan atas kebutuhan karyawan. Karyawan akan merasa dihargai ketika pimpinan menganggap mereka adalah rekan kerja dan rekan diskusi yang baik. Ada baiknya pimpinan menerapkan teori kepemimpinan partisipatif ini. Dampak dari pimpinan yang memberikan dukungan sebaik baiknya pada karyawan, maka karyawan dapat mempertahankan kepuasan emosional positif dan kualitas pelayanan mereka akan semakin meningkat.

Dokumen terkait