• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan terhadap cerita di dalam novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” ini, maka dapat diambil kesimpulan;

1. Di dalam sebuah karya sastra, tema merupakan ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya sastra. Dengan begitu tema dapat berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya. Sebab itulah penyikapan terhadap tema yang diberikan pengarangnya dengan pembaca umumnya menjadi terbalik. Seorang pengarang harus memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan proses kreatif penciptaan, sementara pembaca baru dapat memahami tema bila mereka telah selesai memahami unsur-unsur signifikan yang menjadi media pemapar tema tersebut. Jadi tema yang melatarbelakangi cerita dalam novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” ini adalah menceritakan tentang pengungkapan nilai-nilai kesuksesan dan keberhasilan seorang Toyotomi Hideyoshi menjadi seorang Shogun Jepang.

2. Dalam karya sastra, tokoh adalah karakter yang mengambil peran penting dan merupakan sosok yang bertugas untuk menjalankan cerita itu. Tokoh merupakan unsur terpenting dan penentu, karena tokoh berfungsi menyampaikan tema, plot, pesan, amanat, moral atau sesuatu yang sengaja

ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Tokoh utama di dalam

novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” ini adalah Toyotomi Hideyoshi yang banyak disoroti tentang perjalanan kehidupannya dalam mewujudkan mimpinya untuk menjadi seseorang yang lebih baik dalam kehidupannya hingga ia menjadi seorang Shogun Jepang dengan penuh kerja keras yang telah ia lakukan. Karakter Toyotomi Hideyoshi di dalam novel ini digambarkan sebagai sosok lelaki yang pemberani, pantang menyerah, bijaksana, pemaaf, berkemauan keras, mempunyai sifat balas budi, berwibawa, ramah tamah, berperasaan yang jujur, memberi kepercayaan kepada orang lain dan juga humoris. Berdasarkan hal tersebut, maka karakter Toyotomi Hideyoshi sebagai tokoh utama dan tokoh protagonis mendukung tema dalam cerita ini.

3. Alur dalam novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” ini membangun ceritanya dengan baik karena cerita di dalamnya memenuhi tahapan-tahapan peristiwa yang mendukung cerita yang dimulai dari Exposition, yaitu awal mula cerita mengenai Jiro si petani dari Desa Miwa yang sedang gundah tentang nasib hidupnya. Inciting Force saat perbincangannya dengan Gonsuke semakin membulatkan tekad untuk merubah jalan hidup mereka. Rising Action ketika Jiro dan Gonsuke memulai perjalanan menuju Kota Nagahama dan bertemu dengan beberapa orang. Crisis yaitu saat Jiro dan Gonsuke sudah bertemu dengan Lord Hideyoshi di Kota Nagahama. Hingga Climax ketika Lord Hideyoshi membuka sekolah di Kuil Songaji dan menceritakan prinsip hidupnya serta berbagi cerita dari beberapa murid. Sampai kepada Falling Action saat

sekolah di Kuil Songaji diakhiri dengan pembicaraan dari Jiro dan Gonsuke, dimana mereka berdua yang mengawali cerita dalam novel ini. Berdasarkan cerita di atas maka alur dalam novel ini sangat baik karena sudah memenuhi tahapan-tahapn alur yang sesuai dengan teori alur yang lengkap dan baik menurut Montage dan Henshaw dalam Aminuddin (2000:84).

4. Latar yang ada dalam karya sastra disebut juga sebagai landasan tumpu, mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat peristiwa-peristiwa yang diceritakan, dimana ketiga unsur tersebut saling berkaitan. Latar tempat novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” ini di negara Jepang dengan mengambil beberapa tempat yaitu Desa Miwa, kota Nagahama, Istana Nagahama dan kuil Songaji yang ada dalam novel tersebut. Latar waktunya adalah saat Toyotomi Hideyoshi sudah menjadi seorang Shogun Jepang dengan umur berkisar 40 tahunan antara tahun 1582 hingga 1592. Ia menceritakan berbagai kisah perjalanan hidupnya dimulai dari kecil hingga sampai menjadi seorang Shogun. Latar sosial adalah kondisi damai di Jepang setelah kekacauan selama lebih dari seratus tahun setelah masa Perang Onin yang diceritakan dalam novel tersebut.

5. Sebuah karya sastra akan terlihat lebih menarik apabila setiap unsur-unsur menempati posisi yang tepat dan mempunyai keterkaitan. Hubungan tema dengan tokoh utama, tema dengan alur, dan tokoh utama dengan alur dalam novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” ini menciptakan struktur cerita yang utuh. Kita dapat melihat hubungan keterkaitan antara tema, perwatakan tokoh tema, dan alur dengan

memperhatikan dengan cermat unsur-unsur intrinsik yang ada di dalamya. Tema novel ini menceritakan tentang pengungkapan nilai-nilai kesuksesan dan keberhasilan seorang Toyotomi Hideyoshi menjadi seorang Shogun Jepang. Sudah tentu tidak mungkin terjadi bagi Toyotomi Hideoshi untuk mengungkapkan nilai-nilai kesuksesan dan keberhasilannya tanpa ada sebab akibat yang terjadi dan juga tanpa ada media komunikasi serta audience yang menerima atau mendengar hal tersebut. Oleh karena itu pengarang menciptakan tokoh tambahan yang mengawali cerita dan membuat suatu sebab sehingga pertemuan di Kuil Songaji tercipta. Alur tahapan peristiwa ini terjadi pada Inciting Force, Rising Action, dan Crisis. Hingga pada akhirnya alur peristiwa Climax terjadi yaitu adanya sekolah di Kuil Songaji. Alur yang terjadi juga bertahap dan menjadi sebuah hukum sebab-akibat yang saling berkaitan dan berhubungan. Tokoh utama dalam cerita ini adalah sosok lelaki yang pemberani, pantang menyerah, bijaksana, pemaaf, berkemauan keras, mempunyai sifat balas budi, berwibawa, ramah tamah, berperasaan yang jujur, memberi kepercayaan kepada orang lain dan juga humoris. Oleh karena itu penggambaran protagonis karakter-karakter Toyotomi Hideyoshi ini mendukung tema novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” ini. Peristiwa ini dapat kita lihat pada setiap alur mulai dari Exposition, Inciting Force, Rising Action, Crisis, Climax hingga Falling Action. Jadi jelas sekali bahwa peran tokoh utamalah yang menciptakan dan menimbulkan alur dan dasar tema tersebut.

4.2 Saran

Melalui penulisan skripsi ini, penulis berharap agar novel yang merupakan salah satu sarana alternatif yang dijadikan manusia untuk mendapatkan kesenangan, tidak hanya dijadikan hiburan saja. Tetapi saat membaca novel berusahalah untuk memahami makna yang terkandung serta nilai-nilai positif yang ada sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Seperti di dalam novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” ini, kita dapat kita mengambil hikmah dan pelajaran yang baik yang terkandung di dalamnya untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis juga berharap skripsi ini dapat dijadikan referensi tersendiri bagi para pembaca dan pencinta karya fiksi menjadi bahan yang berguna bagi peneliti selanjutnya. Penulis menyarankan kepada para pembaca atau peminat sastra bisa memberi interpretasi sendiri terhadap novel “Strategi Hideyoshi : Another Story of the Swordless Samurai” ini, karena dalam memberi tanggapan sebuah karya sastra sering terjadi perbedaan-perbedaan pandangan untuk menambah wawasan dan memperkaya khasanah dalam dunia karya sastra.

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL “STRATEGI HIDEYOSHI :