• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai perkembangan PAD beserta komponennya selama tahun 2002-2007 dan kontribusi PAD terhadap keseluruhan penerimaan pendapatan daerah di Kota Depok serta hasil analisis komponen utama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Depok selama tahun 2005-2007, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerimaan APBD di Kota Depok selama tahun 2002-2007 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Adapun komponen penerimaan yang paling mendominasi penerimaan APBD di Kota Depok adalah bagian dana perimbangan, yang selalu memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap total penerimaan Kota Depok. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merefleksikan kinerja pemerintah daerah dalam menggali sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial bagi proses pembangunan di Kota Depok kontribusinya cenderung fluktuatif setiap tahunnya. Hal tersebut mengindikasikan kinerja pemerintah daerah Kota Depok yang masih belum maksimal walaupun jika dilihat dari nilai nominalnya, penerimaan PAD di Kota Depok hampir selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya kecuali pada tahun 2006. Adapun komponen PAD yang memberikan kontribusi terbesar adalah pajak daerah dan retribusi daerah yang diharapkan dapat terus digali dalam rangka

peningkatan kemandirian daerah melalui peningkatan PAD selama tidak membebani masyarakat dan para investor.

2. Berdasarkan hasil analisis komponen utama, maka penerimaan pajak daerah di Kota Depok dipengaruhi oleh variabel tingkat inflasi, jumlah rumah tangga serta jumlah pemasangan reklame. Tingkat inflasi serta jumlah rumah tangga yang merupakan proxy dari pajak penerangan jalan secara signifikan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Depok. Sedangkan jumlah pemasangan reklame secara signifikan berpengaruh negatif terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Depok. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan hipotesis penelitian sehingga diduga disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari pihak yang terkait dalam hal pengelolaan dan pelaporan data di lapangan. Penerimaan retribusi daerah di Kota Depok dipengaruhi oleh variabel tingkat inflasi, jumlah izin trayek, dan jumlah rumah tangga. Tingkat inflasi, jumlah izin trayek, serta jumlah rumah tangga yang merupakan proxy retribusi pelayanan persampahan dan kebersihan secara signifikan berpengaruh positif terhadap penerimaan retribusi daerah di Kota Depok.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut :

1. Pemerintah daerah Kota Depok diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dalam menggali sumber-sumber penerimaan yang potensial

bagi proses pembangunan di Kota Depok sehingga diharapkan pada masa mendatang penerimaan di Kota Depok tidak lagi tergantung pada bagian dana perimbangan dari pusat. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan derajat kemandirian daerah.

2. Pajak reklame sebagai sumber yang potensial bagi penerimaan pajak daerah di Kota Depok diharapkan dapat dikelola secara lebih baik oleh pemerintah daerah Kota Depok. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengawasan dalam hal pencatatan, pengelolaan dan pelaporan data di lapangan pada dinas yang terkait. Selain itu, pemerintah daerah Kota Depok diharapkan dapat memberikan sanksi yang tegas pada wajib pajak yang belum/terlambat dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak. Pemerintah daerah Kota Depok juga diharapkan dapat menciptakan prosedur yang mudah dalam hal pembayaran pajak reklame, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan pelarian pembayaran pajak oleh para wajib pajak.

3. Retribusi izin trayek merupakan jenis retribusi daerah yang potensial di Kota Depok. Oleh karena itu, pemerintah daerah Kota Depok diharapkan dapat terus mengoptimalkan penerimaan retribusi izin trayek. Namun, dalam hal ini perlu ditekankan bahwa jenis retribusi izin trayek yang diharapkan dapat terus dioptimalkan adalah perpanjangan izin trayek. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan kemudahan prosedur bagi wajib retribusi dalam pembayaran retribusi perpanjangan izin trayek.

4. Dalam rangka peningkatan penerimaan daerah dalam jangka pendek, maka pemerintah daerah Kota Depok diharapkan untuk menitikberatkan pada intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah yaitu mengoptimalkan jenis-jenis pungutan pajak daerah dan retribusi daerah yang sudah ada. Tempat hiburan di Kota Depok diharapkan dapat dikelola secara lebih baik oleh pemerintah daerah Kota Depok dengan melakukan promosi serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu, pemerintah daerah Kota Depok diharapkan dapat memberikan kemudahan prosedur bagi masyarakat dan para pengusaha dalam hal pembayaran retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Pemanfaatan Ruang (IPR), Wajib Daftar Perusahaan (WDP), Izin Usaha Bidang Industri (IUBI), penerbitan akte catatan sipil, serta uji kendaraan bermotor sehingga dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak daerah maupun retribusi daerah di Kota Depok.

5. Minimnya data yang tersedia di Kota Depok menjadi kendala dalam penelitian ini. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah Kota Depok dapat mendokumentasikan data secara lebih baik dan lengkap pada masa yang akan datang. Selain itu, untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah dengan menambahkan variabel-variabel lainnya yang lebih berpengaruh secara langsung terhadap penerimaan pajak daerah maupun retribusi daerah serta memperpanjang series data sehingga dapat menghasilkan analisis yang berbeda dan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, R. 2002. Pelaksanaan Otonomi Luas dan Isu Federalisme Sebagai Suatu Alternatif. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Awi, S. 2004. Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Kerangka Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Indragiri Hilir [tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Badan Pusat Statistik Kota Depok. 2001-2007. Kota Depok dalam Angka Tahun 2001-2007. BPS Kota Depok, Depok.

Badan Pusat Statistik Kota Depok. 2000-2007. PDRB Kota Depok Menurut Lapangan Usaha Tahun 2000-2007. BPS Kota Depok, Depok.

Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat. 2006-2007. Jawa Barat dalam Angka Tahun 2006-2007. BPS Propinsi Jawa Barat, Bandung.

Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Depok. 2002. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2002.

Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Depok. 2002. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 03 Tahun 2002.

Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Depok. 2002. Peraturan daerah Kota Depok Nomor 12 Tahun 2002.

Bird, R. M. dan F. Vaillancourt. 2000. Desentralisasi Fiskal di Negara-Negara Berkembang. A. Ulfa [penerjemah]. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Bratakusumah, D. S. dan D. Solihin. 2003. Otonomi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Dermoredjo S. K. 2001. Penentuan Prioritas Sektor untuk Menyumbang Kebijaksanaan Fiskal Dalam Era Otonomi Daerah di Propinsi Jawa Barat [tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Destrika, E. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dan Komponen PAD Propinsi Jawa Barat [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Elmi, B. 2002. Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia. UI-Press, Jakarta.

Ernawati. 2001. Transformasi Komponen Utama Data Citra Landsat TM5 Pada Areal Tanaman Padi [skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hakki, D. 2008. Analisis Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Sebelum dan Pada Masa Otonomi Daerah di Kota Bogor [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Iriawan N. dan S. P. Astuti. 2006. Mengolah Data Statistik dengan Mudah Menggunakan Minitab 14. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Jolliffe, I. T. 2002. Principal Component Analysis (Second Edition). Springer, New York.

Juanda, B. 2007. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB PRESS, Bogor. Juliani. 2005. Optimasi Upaya Penangkapan Udang di Perairan Delta Mahakam

dan Sekitarnya. http://www.damandiri.or.id/file/julianiipbbab4.pdf.

Luthfi, A. 2004. Pemanfaatan Kebijakan Desentralisasi Fiskal berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Oleh Pemerintah Daerah untuk Menarik Pajak Daerah dan Retribusi Daerah : Suatu Studi di Kota Bogor [tesis]. Program Pascasarjana. Universitas Indonesia, Depok.

Mahi, R. 2005. “Peran Pendapatan Asli Daerah di Era Otonomi”. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 01: 39-49.

Mankiw, N. G. 2003. Teori Makroekonomi Edisi Kelima. Imam Nurmawan [penerjemah]. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Morrison, D. F. 1967. Multivariate Statistical Methods. McGraw-Hill Book Company, USA.

Nurlaila, A. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah dan Implikasi Kebijakannya di Kabupaten Kuningan Tahun 1990- 2004 [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pasaribu, S. H., D. Hartono, dan T. Irawan. 2005. Pedoman Penulisan Skripsi. Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rasyid, M. R. 2005. “Otonomi Daerah : Latar Belakang dan Masa Depannya”. Dalam S. Haris [editor]. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. LIPI Press, Jakarta.

Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.

Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Rosdiana, H. dan R. Tarigan. 2005. Perpajakan, Teori dan Aplikasi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Salamm, A. 2002. “Otonomi Daerah dan Akuntabilitas Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah”. Dalam S. Haris [editor]. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. LIPI Press, Jakarta.

Saragih, J. P. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sartono, B., F. M. Affendi, U. D. Syafitri, I. M. Sumertajaya, dan Y. Angraeni. 2003. Modul Teori Analisis Peubah Ganda. Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. 2006. Analisis Komponen Utama. http://www.youngstatistician.com/files/AnalisisKomponenUtama_Statistik .pdf.

Sharma S. 1996. Applied Multivariate Techniques. John Wiley and Sons Inc, Canada.

Siahaan, M. P. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sidik, M. 2006. “Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Keuangan Daerah”. http : // djpkpd.go.id / publikasi/apbd/pajak-retribusi.

Sinaga, B. M. dan H. Siregar. 2005. Dampak Kebijakan Desentralisasi Fiskal Terhadap Pembangunan Ekonomi Daerah di Indonesia. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Srivastava, M. S. 2002. Methods of Multivariate Statistics. John Wiley and Sons Inc, New York.

Suharyo, W. I. 2000. Voices from The Regions : A Participatory Assesment of The New Decentralization Laws in Indonesia [paper]. UNSFIR, Jakarta.

Wikipedia Indonesia. 2007. Inflasi dan Pendapatan Nasional [Wikipedia Online]. http://www.id.wikipedia.org.

Yanti, Z. Y. 2004. Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lampiran 1. Data Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Daerah Kota Depok Tahun 2005-2007

Periode PJK JHTLP JRST JHBR JRKLM POP INF JRT 2005;01 2.42 21 37 15 192 998,089 1.11 287,719 2005;02 2.41 21 39 19 300 1,000,041 -0.36 286,033 2005;03 2.39 21 43 20 319 1,002,034 2.21 285,449 2005;04 2.38 21 46 27 303 1,003,726 0.23 284,594 2005;05 1.37 21 49 29 341 1,005,553 0.38 419,618 2005;06 3.81 21 54 35 323 1,008,002 0.64 289,448 2005;07 2.71 21 57 38 305 1,010,432 0.65 292,115 2005;08 3.04 21 61 42 151 1,012,702 0.03 286,966 2005;09 2.76 21 64 43 40 1,015,166 0.73 301,616 2005;10 2.48 21 66 45 285 1,016,827 9.38 302,952 2005;11 1.46 21 68 46 130 1,018,734 0.72 305,940 2005;12 2.41 21 70 48 224 1,021,483 0.28 311,255 2006;01 4.18 20 78 48 202 1,030,869 1.91 317,590 2006;02 1.60 20 80 48 204 1,033,823 0.46 325,003 2006;03 2.87 21 88 58 384 1,036,981 0.02 322,710 2006;04 2.86 21 93 64 313 1,039,664 -0.03 323,804 2006;05 2.89 21 93 70 411 1,043,004 0.39 326,485 2006;06 4.39 21 100 76 331 1,045,478 0.45 327,446 2006;07 2.97 21 111 83 188 1,048,208 0.42 330,495 2006;08 3.43 21 119 86 206 1,050,911 0.62 331,303 2006;09 3.06 21 126 87 164 1,053,178 0.35 331,225 2006;10 3.29 21 126 89 226 1,054,577 1.06 333,406 2006;11 3.55 21 140 96 173 1,057,123 0.16 343,833 2006;12 3.27 21 151 111 277 1,118,466 1.3 335,394 2007;01 3.72 21 158 115 350 1,122,634 0.78 341,316 2007;02 3.32 21 159 118 279 1,124,681 0.58 344,281 2007;03 3.42 21 173 125 470 1,126,646 0.34 332,318 2007;04 3.07 21 188 129 414 1,128,210 0.14 332,575 2007;05 3.53 21 193 135 601 1,130,029 0.05 281,132 2007;06 3.65 21 199 139 415 1,131,756 0.08 385,363 2007;07 3.55 22 204 143 591 1,133,884 0.65 339,747 2007;08 3.63 22 208 146 312 1,135,817 0.82 336,686 2007;09 3.66 22 217 149 355 1,137,471 0.59 283,903 2007;10 3.47 22 220 150 291 1,138,484 0.9 339,389 2007;11 3.86 22 234 158 301 1,140,016 0.02 339,961 2007;12 3.53 22 248 161 271 1,141,643 1.37 323,857 Sumber : Dispenda Kota Depok dan Dinas-Dinas Terkait (2005-2007), diolah

Lampiran 2. Data Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Retribusi Daerah Kota Depok Tahun 2005-2007

Periode RTR POP IMB IPR JPRSH JIND JITRA JMT INF JRT JAS UKB 2005;01 2.24 998,089 181 224 3,202 226 187 308 1.11 287,719 2,598 2,647 2005;02 6.24 1,000,041 158 146 3,297 233 219 318 -0.36 286,033 1,028 2,075 2005;03 2.99 1,002,034 140 776 3,419 246 291 353 2.21 285,449 1,452 2,569 2005;04 2.97 1,003,726 178 60 3,547 259 247 320 0.23 284,594 2,071 2,490 2005;05 1.81 1,005,553 218 557 3,627 267 226 346 0.38 419,618 1,753 2,661 2005;06 2.14 1,008,002 162 484 3,750 278 234 322 0.64 289,448 1,803 2,393 2005;07 1.87 1,010,432 169 386 3,839 286 234 356 0.65 292,115 3,218 2,936 2005;08 2.12 1,012,702 193 431 3,926 288 361 328 0.03 286,966 1,932 2,549 2005;09 1.78 1,015,166 148 364 4,036 291 277 337 0.73 301,616 2,547 2,753 2005;10 1.63 1,016,827 165 321 4,117 291 282 353 9.38 302,952 1,311 2,682 2005;11 1.28 1,018,734 85 107 4,153 292 179 347 0.72 305,940 793 1,685 2005;12 1.61 1,021,483 182 385 4,253 295 228 334 0.28 311,255 731 2,107 2006;01 1.61 1,030,869 138 35 4,354 300 225 358 1.91 317,590 3,110 2,661 2006;02 1.61 1,033,823 128 38 4,469 306 265 320 0.46 325,003 1,358 2,326 2006;03 1.53 1,036,981 155 19 4,562 312 255 363 0.02 322,710 1,697 2,753 2006;04 1.33 1,039,664 99 47 4,658 323 231 356 -0.03 323,804 1,457 2,876 2006;05 1.58 1,043,004 166 55 4,779 325 249 365 0.39 326,485 1,741 1,970 2006;06 1.77 1,045,478 158 49 4,889 331 258 362 0.45 327,446 2,111 2,462 2006;07 1.79 1,048,208 193 39 4,972 332 238 404 0.42 330,495 1,577 2,880 2006;08 1.55 1,050,911 155 39 5,057 335 352 381 0.62 331,303 1,082 2,160 2006;09 1.71 1,053,178 318 47 5,156 380 245 370 0.35 331,225 4,101 2,604 2006;10 1.54 1,054,577 190 31 5,210 392 238 328 1.06 333,406 837 2,471 2006;11 1.77 1,057,123 171 31 5,291 396 249 409 0.16 343,833 775 2,137 2006;12 1.47 1,118,466 252 38 5,382 396 152 393 1.3 335,394 447 2,672 2007;01 2.55 1,122,634 148 62 5,481 404 286 751 0.78 341,316 4,026 2,752 2007;02 2.17 1,124,681 118 46 5,585 410 257 394 0.58 344,281 1,735 2,050

Lanjutan Lampiran 2. Data Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Retribusi Daerah Kota Depok Tahun 2005- 2007

Periode RTR POP IMB IPR JPRSH JIND JITRA JMT INF JRT JAS UKB 2007;03 2.10 1,126,646 176 47 5,715 426 303 409 0.34 332,318 1,740 2,601 2007;04 2.12 1,128,210 205 62 5,840 441 246 384 0.14 332,575 1,583 2,449 2007;05 2.08 1,130,029 255 69 5,950 447 266 408 0.05 281,132 2,007 2,270 2007;06 2.50 1,131,756 286 60 6,045 447 253 447 0.08 385,363 1,653 2,217 2007;07 1.98 1,133,884 190 51 6,146 451 313 379 0.65 339,747 1,644 2,738 2007;08 2.04 1,135,817 197 68 6,265 460 303 374 0.82 336,686 1,697 2,794 2007;09 2.44 1,137,471 243 41 6,346 465 236 461 0.59 283,903 1,356 2,062 2007;10 2.11 1,138,484 162 38 6,410 467 243 539 0.9 339,389 965 2,366 2007;11 2.17 1,140,016 171 67 6,513 473 244 515 0.02 339,961 1,449 2,418 2007;12 1.78 1,141,643 134 49 6,592 482 155 456 1.37 323,857 1,173 2,176 Sumber : Dispenda Kota Depok dan Dinas-Dinas Terkait (2005-2007), diolah

Lampiran 3. Hasil Pengolahan Analisis Komponen Utama Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Daerah Kota Depok Tahun 2005-2007

Principal Component Analysis: JHTLP, JRST, JHBR, JRKLM, POP, INF, JRT

Eigenanalysis of the Correlation Matrix

Eigenvalue 3.8566 1.0515 0.8672 0.7631 0.4353 0.0216 0.0046 Proportion 0.551 0.150 0.124 0.109 0.062 0.003 0.001 Cumulative 0.551 0.701 0.825 0.934 0.996 0.999 1.000 Variable PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6 PC7 JHTLP 0.359 0.325 -0.218 0.357 -0.763 0.092 -0.013 JRST 0.496 0.052 0.030 0.136 0.241 -0.478 0.667 JHBR 0.497 0.035 0.046 0.117 0.261 -0.346 -0.740 JRKLM 0.283 0.082 -0.209 -0.907 -0.205 -0.072 -0.001 POP 0.493 0.028 0.037 0.009 0.333 0.799 0.079 INF -0.103 0.748 0.644 -0.119 0.030 -0.004 -0.000 JRT 0.211 -0.568 0.700 -0.064 -0.372 0.012 0.012

Lampiran 4. Plot Scree Graph Analisis Komponen Utama Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Daerah Kota Depok Tahun 2005-2007 Component Number E ig e n v a lu e 7 6 5 4 3 2 1 4 3 2 1 0 Scree Plot of JHTLP, ..., JRT

Lampiran 5. Hasil Pengolahan Analisis Komponen Utama Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Retribusi Daerah Kota Depok Tahun 2005-2007

Principal Component Analysis: POP, IMB, IPR, JPRSH, JIND, JITRA, JMT, INF, JRT, JAS, UKB

Eigenanalysis of the Correlation Matrix

Eigenvalue 4.1401 1.7219 1.1022 0.9595 0.9009 0.8249 0.6176 0.4657 Proportion 0.376 0.157 0.100 0.087 0.082 0.075 0.056 0.042 Cumulative 0.376 0.533 0.633 0.720 0.802 0.877 0.933 0.976 Eigenvalue 0.2195 0.0406 0.0074 Proportion 0.020 0.004 0.001 Cumulative 0.996 0.999 1.000 Variable PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6 PC7 PC8 POP -0.471 -0.014 0.116 -0.014 0.017 -0.102 -0.032 -0.217 IMB -0.166 -0.260 -0.433 -0.576 0.165 -0.453 -0.168 0.162 IPR 0.332 -0.154 0.125 -0.271 0.154 0.114 -0.646 -0.476 JPRSH -0.477 0.020 0.121 -0.028 0.055 -0.083 0.073 -0.111 JIND -0.474 -0.003 0.100 -0.062 0.055 -0.119 0.008 -0.168 JITRA -0.002 -0.359 0.341 0.134 0.812 0.112 0.104 0.207 JMT -0.335 -0.211 0.199 0.325 -0.255 0.141 -0.517 -0.005 INF 0.117 -0.102 0.717 -0.398 -0.342 -0.210 0.026 0.370 JRT -0.236 -0.081 -0.165 -0.396 -0.074 0.798 -0.018 0.307 JAS 0.043 -0.599 -0.246 0.369 -0.210 -0.146 -0.139 0.344 UKB 0.072 -0.599 0.028 -0.123 -0.228 0.124 0.500 -0.517 Variable PC9 PC10 PC11 POP 0.201 -0.810 0.098 IMB -0.314 -0.002 0.025 IPR 0.299 0.056 0.061 JPRSH 0.221 0.470 0.678 JIND 0.280 0.334 -0.725 JITRA -0.103 -0.031 -0.019 JMT -0.584 0.073 -0.019 INF 0.064 -0.022 -0.006 JRT 0.122 -0.033 -0.011 JAS 0.489 -0.005 0.022 UKB -0.188 0.026 -0.004

Lampiran 6. Plot Scree Graph Analisis Komponen Utama Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Retribusi Daerah Kota Depok Tahun 2005-2007 Component Number E ig e n v a lu e 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 4 3 2 1 0

Dokumen terkait