BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
D. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, perjudian ternyata memberikan dampak negatif pada kesejahteraan anak, istri, dan keluarga apabila pelaku tidak mampu mengendalikan dirinya. Oleh sebab itu, peneliti memiliki saran yang ditujukan kepada beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi Suami Penjudi di Bali
Disarankan kepada para suami agar mencari bantuan atau pendampingan kepada profesional helper untuk membantu melakukan pengendalian diri terhadap perilaku berjudi. Hal ini dikarenakan perilaku berjudi yang tidak terkendali tergolong dalam disorder (gangguan), sehingga membutuhkan tenaga profesional untuk menanganinya. Selain itu juga berdampak buruk pada kesejahteraan anak, istri, dan keluarga.
2. Bagi Keluarga dan Masyarakat Bali
Diharapkan keluarga dan masyarakat dapat membantu dan mendukung para istri untuk menghadapi permasalahannya, agar para istri tidak terlalu mengalami tekanan yang begitu besar akibat dari perjudian suami mereka. Selain itu, agar para istri tetap memiliki keyakinan dan citra diri yang positif dalam menghadapi permasalahannya.
3. Bagi Aparat Hukum
Diharapkan para aparat hukum yang berwenang dapat bertindak tegas apabila menemukan tajen yang berlangsung hanya digunakan sebagai ajang perjudian, bukan digunakan sebagai tabuh rah atau penggalian dana untuk keperluan keagamaan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya, dapat mencari informan dari berbagai kabupaten yang ada di Bali dan disarankan juga agar peneliti selanjutnya menambah informan dalam penelitian ini agar hasil yang didapat lebih dapat mewakili bagaimana gambaran strategi koping istri yang memiliki suami penjudi di Bali. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperhatikan unsur-unsur kebudayaan dan tuntutan sosial yang dimiliki dari masing-masing daerah yang ada di Bali sebelum mengeneralisasi atau melanjutkan penelitian ini. Disarankan juga agar peneliti selanjutnya mencari infoman penelitian yang lebih dapat mewakili tipikal istri pada umumnya dan agar peneliti selanjutnya juga melakukan pendekatan yang lebih lama pada calon informan penelitian. Hal ini dikarenakan peneliti
memiliki kesulitan dan keterbatasan waktu untuk mencari dan melakukan pendekatan dengan informan penelitian.
103
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, A. (2008). Validitas dan reliabelitas dalam penelitian kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12 (2), 137-141.
Ajie, Raden M. A. A. (2013). Tajen sebagai ritual agama, atraksi budaya, dan arena judi. Prosiding the 5th international conference on Indonesian studies:
“Ethnicity and globalization”.
American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of
mental disorders: DSM-IV-TR (ed. Ke-4). Washington: American
Psychiatric Association.
Ardiyasa, I Nyoman S. (2012). Balian dalam pengobatan tradisional Bali (kajian teolgi Hindu). Jurnal Teologi, 6 (1).
Ashley, L. L. & Boehkle, K. K. (2012). Pathological gambling: A general overview. Journal of Psychoactive Drugs, 44 (1), 27-37.
Atmadja, N. B., Atmadja, A. T., & Ariyani, L. P. S. (2015). Tajen di Bali perspektif homo complexus. Denpasar: Pustaka Larasan.
Direktorat Statistik Politik dan Keamanan. (2014). Statistik kriminal tahun 2014. (Katalog BPS: 4401002). Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Propinsi Bali. (2015). Statistik kriminal Propinsi Bali 2014. (Katalog BPS: 4401002.51). Bali: Badan Pusat Statistik.
Blaszczynski, A., Walker, M., Sagris, A., & Dickerson, M. (1999). Psychological aspects of gambling behaviour: An Australian psychological society position paper. Australian Psychology, 34 (1), 3-16.
Bungin, H. M., & Burhan. (2007). Penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Prenada Media Group. Carver, S. C., Scheier, M. F., & Weintraub, J. K. (1989). Assessing coping: A theoretically bases approach. Journal of Personality and Social Psychology, 36 (2), 267-283.
Chun, C., Moos, R. H., & Cronkite, R. C. (2006). Culture: A fundamental context for the stress and coping paradigm. Canada: Springer Company Inc.
Compas, B. E., Jennifer, K., Smith, C., Sultzman, H., Thomsen, A. H., & Wadsworth, E. (2001). Coping with stress during childhood and
adolescence: Problems, progess, and potential in theory and research. Psychological Bulletin, 127 (1), 87-127.
Creswell, John W. (2010). Reseach design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed (ed. Ke-3). (Fawaid, A., terj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Karya asli terbit 2008).
Dariyo, A. (2004). Memahami psikologi perceraian dalam kehidupan keluarga.
Jurnal Psikologi, 2 (2).
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa (ed. Ke-4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Downs, C. W., dkk. (1980). Professional interviewing. New York: Harper & Row Publisher.
Ferland, F., Fournier, P. M., Ladouceur, R., Brochu, P., Bouchard, Michael., & Paquet, L. (2008). Consequences of pathological gambling on the gambler and his spouse. Journal of Gambling Issues.
Geertz, C. (1992). Tafsir kebudayaan. (Hardiman, B., terj). Yogyakarta: Kanisius. (Karya asli terbit 1974).
Hanoum, M. (2014). Strategi koping dan kebahagiaan istri dalam perkawinan poligami. Jurnal Soul, 7 (2).
Haryanto. (2003). Idonesia, negeri judi. Jakarta Timur: Yayasan Khasanah Insan Mandiri.
Holahan, C. J., & Moos, R. H. (1990). Life stressors, resistance factors, and improved psychological functioning: An extension of the stress resistance paradigm. Journal of personality and social psychology, 58 (5), 909-917.
Huffman, K., Verno, M., & Vernoy, J. (2000). Psychology in action (ed. Ke-5). USA: John Wiley & Sons, Inc.
Karsana, Ida M. (2003, 8 Oktober). Berantas Togel Perlu Komitmen Kuat.
Balipost.com. Diunduh dari
http://www.balipost.co.id/balipostcetaK/2003/10/8/op2.htm.
Kartono, K. (1992). Psikologi wanita. Bandung: Mandar Maju.
Kniten, P. P., & Gunanta, I. N. (2005). Tinjauan tabuh rah dan judi. Surabaya: Paramita.
Kustama, I Made. (2013). Akibat hukum perceraian bagi masyarakat Hindu. Belom Bahadat, 3 (2).
Lazarus, R. S. & Folkman, S. (1984). Stress appraisal, and coping. New York: Springer Company Inc.
Lestari, S. (2012). Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluaga (ed. Ke-1). Jakarta: Kencana Prenadamedia group.
Lubis, Namora L. (2009). Depresi: Tinjauan psikologis. Jakarta: Prenada Media Group.
Nasekah, F. (2014). Coping strategy for primipara mother that experienced in postpartum depression. Fakultas Psikologi, Universitas Ahmad Dahlan. Ningsih, Cici W. (2014). Strategi istri penjudi mempertahankan keutuhan keluarga di Negari Inrerapura Kecamatan Pacung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. Pendidikan Sosiologi, Sumatera Barat.
Nurhayati, Siti R. (2006). Peningkatan kemampuan menggunakan problem focused coping perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga.
Indonesian Psychological Journal,3 (1), 18-27.
Oka, I Gusti A. (2004, 27 Januari). Pandangan agama Hindu terhadap judi dalam kaitannya dengan tabuh rah. Phdi.or.id. Diunduh dari
http://phdi.or.id/artikel/pandangan-agama-hindu-terhadap-judi-dalam-kaitannya-dengan-tabuh-rah.
Oei, T. P. S. & Gordon, L. M. (2007). Psychosocial factors related to gambling abstinence and relapse in members of gamblers anonymous. Journal Gambel Stud, 24, 91-105.
Passer, Michael W. & Smith, Ronald E. (2009). Psychology: The science of mind and behavior (ed. Ke-4).New York: McGraw-Hill.
Pendit, Nyoman S. (2003). Mahabharata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Pietkiewicz, I. & Smith, J.A. (2012). A Practical guide to using interpretative phenomenological analysis in qualitative research psychology.
Presiden Republik Indonesia. (1974). Undang-undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian. Diunduh dari
www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_1974_7.pdf.
Santrock, J. W. (1995). Life span development: Perkembangan masa hidup (ed. Ke-5). (Chuasairi, A., terj). Jakarta: Erlangga. (Karya asli terbit 1995). Sarafino, E.P. & Smith, T. W. (2011). Health psychology: Biopsychosocial
interactions (ed. Ke-7).Amerika:John Wiley & Sons, Inc.
Saputra, A., & Syani, A. (2013). Faktor-faktor penyebab dan dampak seseorang bermain judi togel (toto gelap): (Studi di Desa Bengkulu Rejo Kecamatan
Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan). Jurnal Sosiologi, 1 (2),
124-131.
Sepria, D. (2014). Dampak judi terhadap perilaku anak (studi kasus anak keluarga pejudi di Korong Piliang di Nagari Signatur Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan). Pendidikan Sosiologi, Sumatera Barat.
Setia, P. (2000). Menggugat Bali: Menelusuri perjalanan budaya. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
______. (2006). Bali yang meradang (buku ketiga dari trilogi menggugat Bali).
Denpasar: PT. Pustaka Manikgeni.
Siswanto. (2007). Kesehatan mental, konsep, cukupan, dan perkembangannya.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Smith, J. A. (2009). Psikologi kualitatif: panduan praktis metode riset. (Budi S., terj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Karya asli terbit 2008).
Snyder, C. R. (2001). Coping with stress: Effective people and processes. New York:Oxford University Press.
Suada, I Nyoman. (2013). Bali dalam perspektif sejarah dan tradisi: Dalam relevansinya dengan era global menuju keajegan Bali yang harmonis.
Surabaya: Paramita.
Suhardi, U. (2015). Kedudukan perempuan Hindu dalam Kitab Sarasamuccaya (kajian etika Hindu). Surabaya: Paramita.
Suastika, N. (2010). Nyentana arus balik ideologi patrilinial (studi kasus, kependudukan, dan peranan perempuan putrika setelah perceraian pada masyarakat Bali aga di Kabupaten Bangli). Jurnal IKA, 8 (2).
Supratiknya, A. (2015). Metodelogi penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Swift, V. A., Dickson., James. E.L., & Kippen, S. (2005). The experience of living with a problem gambler: Spouses and partners speak out. Journal of Gambling Issues.
Taylor, Shelley. E. (1999). Health psychology: A textbook (ed. Ke-4). Berkhire: Open University Press.
_______________. (2012). Health psychology (ed. Ke-9). New York: McGraw-Hill Education.
Widayani, Made D. & Hartati, S. (2014). Kesetaraan dan keadilan gender dalam pandangan perempuan Bali: Studi fenomenologis terhadap penulis perempuan Bali. Jurnal Psikologi Undip, 13 (2), 149-162.
Wola, Jeanet M. (2014). Pengalaman psikologis istri yang memiliki suami penjudi di Kota Tomohon. (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
108
PEDOMAN WAWANCARA KESELUHAN
Pertanyaan Tujuan
Coba anda ceritakan tentang perjudian yang ada di Bali saat ini?
Mengetahui gambaran perjudian di Bali
Coba anda ceritakan tentang perjudian suami anda?
Mengetahui gambaran perjudian suami
Bagaimana perasaan anda ketika mengetahui suami gemar berjudi?
Mengetahui respon informan mengenai perjudian suami
Coba anda ceritakan permasalahan yang ditimbulkan dari perjudian suami anda?
Mengetahui permasalahan yang diakibatkan dari perjudian suami
Bagaimana cara anda menanggapi permasalahan yang anda alami tersebut?
Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan informan dalam menghadapi permasalahan
Apa yang terjadi setelah anda melakukan usaha tersebut?
Mengetahui dampak dari usaha yang telah dilakukan
Coba ceritakan tekanan emosi yang anda alami dan rasakan akibat dari perjudian suami anda?
Mengetahui tekanan emosi yang dialami akibat dari perjudian suami
Bagaimana cara anda dalam mengelola emosi atau tekanan tersebut?
Mengetahui usaha yang dilakukan untuk mengelola tekanan emosi yang muncul
Apa yang terjadi setelah anda melakukan usaha tersebut?
Mengetahui dampak dari usaha yang telah dilakukan
Apakah masih ada hal yang ingin anda ceritakan?
Memastikan apakah ada hal yang masih ingin disampaikan/tidak kepada peneliti
VERBATIM HASIL WAWANCARA INFORMAN I
No. Verbatim Satuan Makna Satuan Makna Dipadatkan Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Coba bukman ceritain tentang perjudian yang ada di Bali yang bukman ketahui? Perjudian di Bali
sangat banyak terutama judi sam apanamanya? sambung ayam, juga togel, capbeki tu apanamanya? (terlihat bingung). Capbeki 1. Bahasa bali pakai juga
gak papa nanti tak terjemahin tut. Capbeki itu aja sih
yang marak di Bali2. Kira-kira kok bisa perjudian di
Bali tadi bukman bilang marak, nah itu kenapa ya kayak gitu? Mungkin awalnya karena kalau sabung
ayam kan dipakai dalam upacara dulunya tapi keterusan (penekanan nada) jadi dipakek hiburan3
(penekanan nada) gitu. Kira-kira sejak kapan ya itu
terjadi? Udah dari sejak dulu mungkin, dari lahirnya
bukman juga itu udah ada4 (sembari tertawa). Terus
kalau perjudian sekarang itu menurut bukman gimana? Hmm perjudian sekarang semakin menjadi
sebenarnya hampir (penekanan nada) setiap hari ada judi terutama ee sabung ayam5. Kok bisa tiap hari ada
judi? Itu dah tidak tau, hmm ya gimana ya namanya.
Karena dipakai mencari dana (penekanan nada) untuk masyarakat kan mungkin untuk membangun pura, buat upacara apa di Bali kan banyak ada upacara6. Hmm
biasanya kalau di Bali itu siapa aja yang melakukan perjudian? Umumnya kaum laki-laki ya, mungkin
dari yang muda ada yang sudah nikah juga banyak7.
Kalau mayoritas itu kalangan apa, maksudnya umurnya? Mungkin yang sudah nikah ya, yang sudah
Perjudian di Bali sangat banyak terutama judi sambung ayam, juga togel, capbeki (1)
Capbeki itu aja sih yang marak di Bali (2)
Mungkin awalnya karena kalau sabung ayam dipakai dalam upacara dulunya tapi keterusan jadi dipakek hiburan (3) Udah dari sejak dulu mungkin, dari lahirnya bukman juga itu udah ada (4) Perjudian sekarang semakin menjadi sebenarnya hampir setiap hari ada judi terutama sabung ayam (5)
Karena dipakai mencari dana untuk masyarakat mungkin untuk membangun pura, buat upacara di Bali kan banyak ada upacara (6)
Judi sabung ayam, juga togel, capbeki
Perjudian yang marak adalah capbeki
Awalnya sabung ayam dipakai dalam upacara namun berlanjut digunkana sebagai hiburan Sabung ayam sudah ada sejak dulu
Setiap hari adanya judi sabung ayam
Digunakan untuk penggalian dana upacara dan membangun pura
Kaum laki-laki dari yang mudah hingga menikah
Sabung ayam, juga togel, capbeki
Perjudian yang marak adalah capbeki
Sabung ayam digunakan sebagai hiburan
Adanya sabung ayam sejak dulu
Ada judi sabung ayam setiap hari
Penggalian dana untuk pembangunan dan upacara di pura
Laki-laki dari yang muda hingga menikah
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
berkeluarga8 Kira-kira kenapa yang dominan itu yang menikah ya? Mungkin hmm di di pakai buat
hiburan karena mungkin setelah payah bekerja dia ingin ngibur sehari, dua hari mungkin9 Terus kalau di
dalam anggota bukman, di dalam anggota keluarga apakah ada yang suka melakukan perjudian? Ada.
Termasuk suami, ada juga ipar. (penekanan nada)10
Oke, suami ya. Kira-kira kenapa ya suami suka melakukan perjudian? Mungkin dia jenuh bekerja
karena dia seorang supir kan setiap hari dijalanan lalu dia mencari hiburan di tempat judi (penekanan nada)11. Sehari-harinya itu kan dia di jalan. Kia-kira sejak
kapan ya suami anda berjudi? Sepengetahuannya aja Semenjak ee kawin dia sudah suka judi sebenarnya
tapi sekarang agak lebih keras (penekanan nada) setelah tua12. Apa sebelum menikah itu bukman tau
suaminya, calon suaminya suka berjudi? Tidak.
(sambari tertawa kecil) Oke berarti baru tau setelah
menikah? Setelah menikah baru tau13. (tertawa kecil)
Lalu perasaan bukman tau suaminya suka berjudi itu gimana ya? Terus terang kecewa ya kok setelah
kawin baru tau dia itu berjudi, apalagi keras juga judinya14 hmm gini, apa namanya hampir tiap hari (penekanan nada) dominan judi daripada kerja15. Tadi
bukman bilang kecewa, kira-kira bagaimana cara menangani, cara menghadapi kecewa yang bukman rasain? Kalau bukman sih mugkin keluar dari rumah,
mungkin pergi jalan-jalan16 karena orang Bali itu kan kalau bertengkar terus itu gak enak sama tetangga, kalau bukman banyakan diemnya kalau udah gak tahan pergi keluar. (volume suara mengecil).Pergi kemana
Umumnya kaum laki-laki mungkin dari yang muda ada yang sudah nikah juga banyak (7)
Dominna mungkin yang sudah nikah yang sudah berkeluarga (8)
Mungkin di pakai buat hiburan karena mungkin setelah payah bekerja dia ingin ngibur sehari, dua hari mungkin (9) Ada. Termasuk suami, ada juga ipar (10)
Mungkin dia jenuh bekerja karena dia seorang supir kan setiap hari dijalanan lalu dia mencari hiburan di tempat judi (11)
Semenjak kawin dia sudah suka judi sebenarnya tapi sekarang agak lebih keras setelah tua (12)
Setelah menikah baru tau (13) Terus terang kecewa ya kok setelah kawin baru tau dia itu berjudi, apalagi keras juga judinya (14)
Dominan yang sudah menikah dan berkeluarga
Di pakai buat hiburan karena mungkin payah bekerja Suami dan ipar berjudi Mencari hiburan di tempat judi karena jenuh bekerja
Semenjak kawin dia sudah suka judi
Setelah menikah istri baru mengettahui suami berjudi Kecewa dengan suami yang berjudi
Suami lebih dominan berjudi daripada bekerja
Dominan yang sudah menikah dan berkeluarga Dijadikan hiburan setelah payah bekerja
Suami dan ipar berjudi Mencari hiburan dengan berjudi
Suami suka berjudi semenjak menikah Setelah menikah istri baru mengetahui suami berjudi Kecewa dengan suami berjudi
Suami dominan berjudi daripada bekeja
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
ya bukman? Mungkin ke rumah, ke tempat yang bisa
menenangkan diri17. Biasanya kalau pergi berapa
lama ya? Gak lama, paling satu jam, dua jam Oke, setelah pergi kira-kira ada gak perubahan perasaan yang terjadi atau gak perubahan suami kayak gitu?
Kalau perubahan suami sih gak ada, kalau untuk diri sendiri kalau pas di luar tu kan bisa melupakan masalah18 tapi kalau balik lagi ke rumah liat suami timbul (penekanan nada) lagi rasa kecewa, benci19 gitu
Berarti perasaan itu selalu muncul ketika melihat suami atau ketika berjudi saja? Ooh oh kalau dia pas
judi bilang apalagi bilang apalah kalah kalah gitu kan marah itu makin jadi gitu20 (volume suara meninggi)
Oh terus kalau cara menangani marah dalam hati itu bagaimana bukman? Ya diem aja, orang kalau dia
diajak kalau kita ngomel di samping dia itu, dianya pergi21 Ooh tadi bukman bilang diem apa perasaan
bukman diem itu bagaimana ya? Dampak dari diem itu terhadap diri bukman bagaimana? Ya kayak
ginilah sakit hati jadinya kan beban beban pikiran22 . (penekanan nada) Ada gak langkah yang bukman
lakuin untuk mengurangi beban pikiran bukman?
Ya itudah kalau untuk mengurangi beban paling keluar sama anak-anak22, kita liat anak-anak juga kan lega24. Kalau anu sama suami ya kita imbangi sama anak-anak mungkin diajak keluar25 (volume suara menurun)
Perasaan bukman ketika keluar sama anak-anak gimana? Ya meringankan beban biar gak kepikiran
sama itu terus kita main sama anak-anak aja keluar25
Oke hmm, tadi kan bukman bilang suaminya suka judi. Nah suami bukman jenis perjudian yang
Hampir tiap hari dominan judi daripada kerja (15)
Kalau bukman sih mugkin keluar dari rumah, mungkin pergi jalan-jalan (16) Kalau udah gak tahan pergi keluar. Mungkin ke rumah, ke tempat yang bisa menenangkan diri (17)
Kalau pas di luar tu kan bisa melupakan masalah (18)
Kalau balik lagi ke rumah liat suami timbul rasa kecewa, benci (19)
Kalau dia pas judi bilang apalagi bilang apalah kalah gitu kan marah itu makin jadi gitu (20)
Ya diem aja, orang kalau dia diajak kalau kita ngomel di samping dia itu, dianya pergi (21)
Keluar dari rumah pergi jalan-jalan
Pergi keluar ke tempat yang bisa menenangkan diri
Dapat melupakan masalah ketika berada di luar
Timbul perasaan kecewa dan benci ketika melihat suami di rumah
Marah saat suami mengatakan kalah
Memilih diam karena jika marah-marah suami pergi Sakit hati jadinya beban pikiran
Pergi jalan-jalan
Pergi ke tempat yang bisa untuk
menenangkan diri
Dapat melupakan masalah
Kecewa dan benci ketika melihat suami
Marah saat suami kalah
Memilih diam
Sakit hati sehingga beban pikiran
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120
sering dilakuin apa ya? Sabung ayam26 Selain itu ada
lagi gak? Engga dia gak suka yang lain, itu aja satu.
Kalau minum dia ndak bisa dia, oh gak bisa minum? Engga. Kalau ngerokok? Ngerokok juga gak Berapa
lama kira-kira suami anda berjudi ya? Hmm tiap
harinya atau ooh ohh. Misalnya di durasiin gitu satu
harinya berapa jam? Bisa 3-4 jam27 Dari jam brapa
ya? Hmm kebiasaan kalau dia pergi judi itu dari jam
setengah sepuluh, kalau dia kalah (penekanan nada) mungkin pulangnya lebih cepat. Kalau dia menang mungkin bisa sampai jam 2 setengah 3 baru pulang sore28. Biasanya suami bukman berjudi di mana
ya? Kalau judi itu kan berpindah-pindah, dia dapat
informasi sekarang dia judi disini karena disitu disiarkan besok ada disini judinya gitu. Kalau judinya berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain29. Berarti
nyari-nyari perjudian? Iyaa Biasanya apa saja yang
dipertaruhkan suami bukman saat dimeja
perjudian?
Uang aja30 Berarti yang lainnya gak ada? Gak ada
Kira-kira nominalnya berapa banyak ya?
Sepengetahuan bukman aja Berapa dia punya uang
dia pasti bawa, kalaupun sedikit banyak yang penting dia pergi gitu, gak ada ketentuan sih, seberapa dia punya aja31 Biasnaya kalau di range itu kira-kira
ratusan ribu atau sampai jutaan? Ratusan ribu aja,
waktu ini dua juta dihabisin (nada suara tiba-tiba mengecil). Kalau punya terganntung dia punyanya32.
Biasanya kalau waktu berjudi itu suaminya bilang gak ini menang berapa kalah berapa? Biasanya
kalau kalau kalah bilang kalau menang bilang tapi dia
Ya kayak ginilah sakit hati jadinya kan beban pikiran (22)
Ya itudah kalau untuk mengurangi beban paling keluar sama anak-anak. Kalau anu sama suami ya kita imbangi sama anak-anak mungkin diajak keluar (23)
Kita liat anak-anak juga kan lega(24) Meringankan beban biar gak kepikiran sama itu terus kita main sama anak-anak aja keluar (25)
Sabung ayam perjudian yang sering dilakukan suami (26)
Bisa 3-4 jam suami berjudi (27) Kebiasaan kalau dia pergi judi itu dari jam setengah sepuluh, kalau dia kalah mungkin pulangnya lebih cepat. Kalau dia menang mungkin bisa sampai jam 2 setengah 3 baru pulang sore (28) Kalau judi itu kan berpindah-pindah, dia dapat informasi sekarang dia judi disini karena disitu disiarkan besok ada
Istri pergi ke luar bersama anak-anak untuk mengurangi beban
Lega setelah melihat anak-anak Meringankan beban pikian dengan keluar bermain sama anak
Suami sering berjudi sabung ayam
Suami berjudi 3-4 jam Kalau suami kalah pulangnya lebih cepat sedangkan kalau menang pulangnya sore
Kalau judinya berpindah pindah dari satu desa ke desa yang lain
Suami bertaruh uang
Pergi ke luar bersama anak-anak
Lega setelah melihat anak-anak
Bermain bersama anak meringankan beban pikiran
Suami sering berjudi sabung ayam
Suami berjudi 3-4 jam Suami pulang tidak menentu saat berjudi
Perjudian berpindah pindah dari satu desa ke desa yang lain
121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151
tidak jujur, kalau menang segini bilangnya paling lebih sedikit dia bilang33. Kalau kalah dia sering sampai di