A. Kesimpulan
Kesimpulan ini merupakan hasil dari penelitian mengenai kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta. Berikut kesimpulan penelitian ini:
1. Kompetensi pengelolaan keuangan keuangan rumah tangga masyarakat Kampung Ketandan yang meliputi ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa sudah cukup baik.
2. Status sosial ekonomi masyarakat di Kampung Ketandan Yogyakarta yang meliputi ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa.
a. Status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendidikan sebagian besar ibu rumah tangga sudah memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, yaitu Diploma dan Sarjana.
b. Status sosial ekonomi yang dilihat dari jenis pekerjaan rata-rata ibu rumah tangga etnis Tionghoa memiliki jenis pekerjaan wirausaha dan ibu rumah tangga etnis Jawa memiliki jenis pekerjaan karyawan swasta. c. Status sosial ekonomi yang dilihat dari pendapatan rata-rata ibu rumah tangga berpendapatan sedang, yaitu Rp 1.452.400,00 – Rp 3.452.399,00.
3. Gaya hidup masyarakat di Kampung Ketandan yang meliputi ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa banyak yang berada dikategori mewah. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan
banyaknya ibu rumah tangga yang memiliki tingkat frekuensi yang tinggi untuk pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi dengan tarif yang mahal.
4. Tidak ada perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta (Sig. 0,533 > 0,05).
5. Perbedaan status sosial ekonomi etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta.
a. Status Sosial Ekonomi Dilihat Dari Tingkat Pendidikan
1) Tidak ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari tingkat pendidikan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta (Sig. 0,520 > 0,05).
b. Status Sosial Ekonomi Dilihat Dari Jenis Pekerjaan
1) Tidak ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari jenis pekerjaan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta (Sig. 0,156 > 0,05).
c. Status Sosial Ekonomi Dilihat Dari Pendapatan
1) Tidak ada perbedaan status sosial ekonomi dilihat dari pendapatan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta (Sig. 0,598 > 0,05).
6. Ada perbedaan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta (Sig. 0,031 < 0,05).
B. Keterbatasan
Dalam penelitian ini tidak dapat dihindari berbagai kelemahan yang dihadapi peneliti dalam mencari data penelitian, yaitu:
1. Responden banyak yang enggan memberikan informasi mengenai data yang diteliti karena takut akan kebocoran data informasi yang mereka berikan sehingga hasil yang diperoleh kurang memberikan gambaran yang relevan. 2. Sulitnya menentukan sampel etnis Tionghoa totok dan etnis Jawa Yogyakarta asli, dikarenakan data yang diberikan oleh masing-masing RT belum menunjukkan bahwa etnis Tionghoa dan etnis Jawa tersebut adalah etnis Tionghoa totok dan etnis Jawa Yogyakarta asli. Sehingga peneliti harus menyebar kuesioner dan melakukan wawancara kepada seluruh etnis Tionghoa dan etnis Jawa yang belum tentu merupakan sampel dari penelitian ini.
3. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi komparasi, yang mana jenis penelitian ini hanya membandingkan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa, sehingga penelitian ini tidak melihat hubungan atau faktor yang mempengaruhi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa. Dengan demikian, solusi atau saran yang diberikan dalam penelitian ini hanya terbatas pada peningkatan pengelolaan keuangan rumah tangga saja tanpa melihat bagaimana cara meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan rumah tangga tersebut.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan masih banyak ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa belum rutin dalam mengelola keuangan rumah tangga mereka, sehingga para ibu rumah tangga belum memiliki tabungan yang cukup dan masih melakukan pemenuhan kebutuhan dengan berhutang. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar ibu rumah tangga etnis Tionghoa dan etnis Jawa lebih rutin dalam mengelola keuangan rumah tangga mereka agar mereka memiliki tabungan yang cukup dan dapat memenuhi kebutuhan baik pokok maupun tidak pokok dengan tidak berhutang.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa. Hal tersebut dikarenakan gaya hidup etnis Tionghoa yang cenderung mewah sehingga pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi etnis Tionghoa selalu membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya etnis Tionghoa harus lebih memperhatikan pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi mereka agar tidak selalu membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan walaupun mengeluarkan biaya yang cukup tinggi akan tetapi kualitas yang didapatkan belum tentu baik, terutama pada pola konsumsi dan gaya berpakaian. Dengan memperhatikan kembali pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi etnis Tionghoa juga dapat meningkatkan tabungan dan investasi mereka untuk masa depan. Sedangkan untuk etnis
Jawa, pemenuhan pola konsumsi, gaya berpakaian, dan pola rekreasi tidak harus selalu memperhatikan biaya yang rendah, melainkan juga harus memperhatikan kualitasnya terutama untuk pola konsumsi dan gaya berpakaian.
3. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini hanya sekedar untuk mengetahui apakah ada perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa, sehingga teknik analisis data yang digunakan sifatnya tidak memberikan solusi kepada subjek penelitian. Maka, untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan jenis penelitian dan teknik analisis yang berbeda, sehingga dapat memberikan solusi kepada subjek penelitian, seperti jenis penelitian eksplanatif dengan teknik analisis regresi linear berganda yang melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga, status sosial ekonomi, dan gaya hidup antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah tangga dan status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Kampung Ketandan Yogyakarta. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian serupa dengan menggunakan lokasi yang berbeda agar diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan kompetensi pengelolaan keuangan rumah
tangga dan status sosial ekonomi yang dilihat dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa.
5. Saran untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini belum sempurna mengingat sampel dalam penelitian ini hanya berjumlah 35 ibu rumah tangga dan instrumen dari penelitian ini juga belum maksimal. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian serupa dengan menambah jumlah sampel dan memaksimalkan kembali instrumen penelitian agar diperoleh hasil penelitian yang lebih maksimal.