• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden belimbing Dewa berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia antara 28-38 tahun, memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 5 orang, pendidikan terakhir/yang sedang ditempuh oleh responden adalah sarjana (S1), status pernikahan responden sebagian besar adalah menikah, sebagian besar responden bekerja sebagai pegawai swasta dan memiliki pendapatan rata-rata per bulan antara Rp 3.500.000-Rp 4.499.999, sebagian besar responden mengkonsumsi belimbing Dewa sebanyak 1 kali setiap bulannya, dan membeli belimbing Dewa kurang dari Rp 50.000 setiap bulannya. Pada penelitian ini, responden dipengaruhi oleh budaya, anggota keluarga, situasi atau waktu pembelian, pendapatan, pengetahuan tentang belimbing Dewa, gaya hidup, dan media informasi dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa. Promosi penjualan seperti pemberian potongan harga atau diskon mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Alasan konsumen mengkonsumsi belimbing Dewa adalah sebagai pengganti buah lain, sebagian besar responden memilih membeli belimbing Dewa di pasar tradisional. Hal ini disebabkan karena pasar tardisional lokasinya dekat dengan tempat tinggal/sekolah/kampus/kantor responden, selain itu harga belimbing Dewa di pasar tradisional relatif lebih murah jika dibandingkan dengan membeli di supermarket dan toko buah. Sebagian besar responden pergi

berbelanja tidak hanya untuk membeli belimbing Dewa tetapi juga berbelanja barang lain. Jika belimbing Dewa mengalami kenaikan harga, maka responden memutuskan untuk tetap membeli belimbing Dewa.

2. Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut, didapatkan bahwa atribut yang dinilai penting oleh responden dan kinerjanya sudah memenuhi keinginan responden serta diharapkan dapat dipertahankan prestasinya adalah ukuran belimbing Dewa, bobot belimbing Dewa, kesegaran belimbing Dewa, rasa belimbing Dewa, nilai gizi/nutrisi belimbing Dewa, khasiat belimbing Dewa, dan tanpa bahan pengawet. Sedangkan atribut-atribut yang dinilai oleh responden kurang terlalu penting dan kinerjanya juga biasa- biasa saja tidak terlalu istimewa adalah warna belimbing Dewa, bentuk belimbing Dewa, tekstur belimbing Dewa, tingkat kematangan belimbing Dewa, fungsi kemasan, aroma belimbing Dewa, harga belimbing Dewa, dan pemberian potongan harga/diskon. Atribut-atribut yang dinilai kurang terlalu penting dan kinerjanya tidak terlalu istimewa tersebut merupakan atribut- atribut yang masuk ke dalam kuadran prioritas rendah. Sisanya yaitu atribut ketersediaan belimbing Dewa merupakan atribut yang dinilai responden masuk ke dalam kuadran berlebihan karena responden menilai bahwa ketersediaan belimbing Dewa di pasaran khususnya di Kota Depok sudah lebih dari cukup. Pada penelitian ini tidak ada atribut belimbing Dewa yang dinilai responden masuk ke dalam kuadran prioritas utama, hal ini disebabkan karena responden menilai bahwa atribut-atribut belimbing Dewa untuk saat ini masih mempunyai kinerja yang baik dan belimbing Dewa dinilai mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan belimbing varietas lain.

3. Dari hasil analisis kepuasan konsumen dengan menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI), didapatkan bahwa responden secara keseluruhan sangat puas terhadap komoditas belimbing Dewa.

4. Rekomendasi kebijakan strategi pemasaran mengacu pada analisis deskriptif, analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut, dan analisis kepuasan konsumen. Untuk bauran produk para petani maupun produsen belimbing Dewa diharapkan dapat melakukan peningkatan pada kinerja dari atribut- atribut belimbing Dewa yang masuk ke dalam kuadran prioritas rendah dengan melakukan penelitian lebih lanjut supaya dapat membuat para konsumen belimbing Dewa lebih tertarik untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Selain itu, para pemasar/pelaku usaha diharapkan juga dapat melakukan inovasi- inovasi baru dari pemanfaatan belimbing Dewa seperti membuat dodol, minuman sari buah segar, keripik, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk bauran harga, para pemasar/pelaku usaha diharapkan cukup mempertahankan harga belimbing Dewa saat ini. Untuk bauran distribusi diharapkan para pemasar/pelaku usaha dapat memenuhi permintaan konsumen dalam negeri maupun luar negeri, hal ini disebabkan karena ketersediaan belimbing Dewa dinilai responden sebagai atribut yang masuk ke dalam kuadran berlebihan. Bauran promosi seperti pemberian potongan harga/diskon perlu ditingkatkan lagi kinerjanya walaupun tidak menjadi prioritas utama, hal ini disebabkan karena konsumen biasanya lebih senang jika mereka bisa membeli suatu produk/jasa tanpa harus mengeluarkan uang sesuai dengan harga normal produk/jasa tersebut karena dengan begitu mereka dapat menghemat pengeluaran mereka melalui pemberian potongan harga/diskon tersebut.

Saran

Berdasarkan hasil dari analisis penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat dijadikan rekomendasi bagi para pelaku usaha belimbing Dewa, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Dari segi produk/komoditas disarankan para petani maupun produsen belimbing Dewa melakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kinerja dari atribut-atribut belimbing Dewa yang masuk ke dalam kuadran prioritas rendah, dengan melakukan peningkatan kinerja tersebut diharapkan belimbing Dewa dapat membuat konsumen lebih tertarik untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Selain itu, para pemasar/pelaku usaha disarankan dapat terus mengembangkan dan memanfaatkan belimbing Dewa sebaik mungkin dengan cara membuat inovasi-inovasi baru seperti membuat dodol belimbing, minuman sari buah segar, keripik belimbing, dan lain sebagainya. Dengan melakukan inovasi-inovasi tersebut, diharapkan para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa dapat memperoleh keuntungan lebih dibandingkan jika mereka hanya menjual belimbing Dewa dalam bentuk buah segar. Selain itu, para pemasar/pelaku usaha juga dapat memajukan industri UMKM di bidang hortikultura dan dapat meningkatkan jumlah pendapatan daerah ataupun pendapatan negara. Para konsumen juga dapat merasakan keuntungan dari inovasi-inovasi baru tersebut, konsumen tidak akan cepat merasa bosan dalam mengkonsumsi belimbing Dewa karena konsumen dapat mengkonsumsi belimbing Dewa tidak hanya dalam bentuk buah segar tetapi konsumen juga dapat menikmati belimbing Dewa dalam bentuk berbagai macam produk seperti dodol, minuman sari buah segar, keripik, dan lain sebagainya. Dengan adanya inovasi-inovasi produk tersebut konsumen yang tidak suka mengkonsumsi buah segar juga dapat memperoleh manfaat dari belimbing Dewa karena belimbing Dewa mempunyai kandungan gizi/nutrisi dan khasiat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh dan mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti darah tinggi, diabetes, sariawan,dan lain sebagainya. 2. Dari segi harga disarankan para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa tetap

mempertahankan harga belimbing Dewa saat ini, hal ini disebabkan karena harga belimbing Dewa yang dijual di pasaran saat ini sebenarnya sudah tergolong mahal untuk harga buah lokal. Namun karena belimbing Dewa banyak mengandung manfaat lebih bagi konsumen, para konsumen tersebut tidak mempermasalahkannya dan menganggap harga belimbing Dewa yang mahal tersebut sebagai suatu kewajaran. Walaupun konsumen memutuskan akan tetap membeli belimbing Dewa meskipun belimbing Dewa mengalami kenaikan harga, namun ada baiknya apabila para pemasar/pelaku usaha tidak perlu menaikkan harga karena harga merupakan salah satu faktor yang cukup sensitif bagi konsumen.

3. Dari segi distribusi disarankan para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa perlu menjaga kelancaran jaringan distribusi belimbing Dewa saat ini, karena dengan begitu ketersediaan belimbing Dewa di pasaran dapat terus terjaga dan stabil. Selain itu, para pemasar/pelaku usaha juga perlu melakukan peningkatan dan pengembangan jaringan distribusi. Hal ini disebabkan karena ketersediaan belimbing Dewa di pasaran khususnya di Kota Depok dinilai konsumen sudah berlebihan. Dengan melakukan peningkatan dan pengembangan jaringan

distribusi belimbing Dewa, para pemasar/pelaku usaha dapat memenuhi permintaan konsumen dalam negeri maupun luar negeri karena dari data yang didapat sebenarnya belimbing Dewa sudah ada permintaan untuk ekspor ke luar negeri. Namun karena permintaan dalam negeri belum dapat dipenuhi seluruhnya, untuk saat ini para pemasar/pelaku usaha belum menyanggupi permintaan untuk ekspor tersebut. Dengan adanya peningkatan dan pengembangan jaringan distribusi ke luar negeri, diharapkan belimbing Dewa dapat meningkatkan pendapatan devisa negara.

4. Dari segi promosi disarankan para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa dapat mempromosikan belimbing Dewa melalui media elektronik maupun media cetak, karena untuk saat ini para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa masih kurang mempromosikan belimbing Dewa dengan menggunakan kedua media informasi tersebut. Dengan adanya promosi belimbing Dewa di media informasi manapun, konsumen dapat dengan mudah mengenal belimbing Dewa dan diharapkan promosi tersebut dapat membuat konsumen tertarik untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Selain itu, pemberian potongan harga/diskon juga harus sering dilakukan oleh para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa karena pemberian potongan harga/diskon merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian konsumen agar konsumen mau mengkonsumsi belimbing Dewa. Dengan adanya promosi pemberian potongan harga/diskon, konsumen biasanya lebih senang apabila produk/jasa yang mereka inginkan mendapatkan potongan harga/diskon karena dengan begitu konsumen tidak perlu mengeluarkan uang sesuai dengan harga normal sehingga konsumen dapat menghemat pengeluaran tersebut.

Penelitian mengenai kepuasan konsumen ini melihat strategi pemasaran dari sudut pandang para produsen/petani belimbing Dewa ataupun para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa serta penilaian perilaku konsumen terhadap atribut-atribut belimbing Dewa. Sangat bijak apabila para produsen/petani dan para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa mau menyesuaikan kebijakan yang sudah diterapkan dengan hasil penelitian perilaku konsumen ini. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai brand image atau persepsi konsumen belimbing Dewa serta kaitannya dengan loyalitas konsumen.

Dokumen terkait