5.1 Kesimpulan
Hasil penyimpanan perlakuan fermentasi dengan penambahan asam propionat, menunjukan total biji rusak, total aflatoksin lebih rendah dan kandungan bahan organik yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pasca pengeringan dan fermentasi dengan penambahan molases, tetapi perlakuan pasca pengeringan jagung pipilan menunjukkan kandungan gross energi lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Penambahan asam propionat 1.5% dan molases 3% menunjukkan kualitas fermentasi dan nutrient yang baik setelah proses ensilase. Kualitas fermentasi yang tertinggi yaitu fermentasi jagung pipilan dengan penambahan molases, menghasilkan bau asam yang tidak menyengat, total biji rusak 4.79%, pH (derajat keasaman) 4.31, asam laktat 775.80 ppm, asam asetat 59.15 ppm, N–NH3 1.34%, kehilangan bahan kering 11.18% dan kehilangan bahan organik 1.49%. Kadar air hasil fermentasi silase jagung pipilan adalah 32.63–32.66%, sehingga sangat memungkinkan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme. Pengeringan perlu dilakukan sampai kadar air yang aman untuk disimpan.
5.2 Saran
Total mikroorganisme perlu dievaluasi selama penyimpanan. Sebaiknya dilakukan aplikasi untuk mengetahui pengaruhnya ke ternak dan penelitian lanjutan dengan memperpanjang lama penyimpanan, sehingga terlihat seberapa besar penurunan kualitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
[AOAC] Association of Official Analytical Chemists. 2005. Official Methods of Analysis. Ed ke–17. Washington: AOAC International.
Ayu DPF. 2003. Pengaruh Penggunaan Perekat bentonit dan Super Bind dalam Ransum Ayam Broiler Terhadap Sifat Fisik selama Penyimpanan Enam Minggu [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bala BK. 1997. Drying and Storage of Cereal Grains. Plymounth: Science
Publisher Press Inc.
Blaney BJ, Moore CJ, Tyler AL.1984. Mycotoxins and fungal demage in maize harvested during 1982 Far North Queensland. Aus J Agric Res 35:463– 471.
[BPS] Badan Pusat Statistik [Dirjen Tanaman Pangan] Direktorat Jendral Tanaman Pangan. 2007. Produksi, luas panen dan produktivitas palawija di Indonesia tahun 2003–2007. Jakarta: Departemen Pertanian.
Bolsen KK, Asbell G, Wilkinson JM. 2000. Silage Addtives. Di dalam: Wallace RJ, Chesson A, editor. Biotechnology in Animmal Feeds and Animal Feeding. Weinheim. New York: VCH Press Inc. hlm 33–54.
Buckle KA. Edwards RA, Fleet GH. Wotton M. 1985. Ilmu Pangan. Terjemahan Hari Purnomo dan Adiono. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Calnek BW. 1991. Disease Poultry. Ed ke–9. Ames IOWA USA: State University Press Inc.
Coblenzt W. 2003. Principles of Silage Making. http://www. uaex.edu [Juli 2008]. Conway EJ. 1957. Microdiffusion of Analysis of Assosiation Official Analitycal
Chemist. Goergia: Georgia Press Inc.
Damayanthi E, Mudjajanto ED. 1995. Teknologi Makanan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Proyek Peningkatan Pendidikan dan Kejuruan Non Teknik II. Jakarta.
Davies D. 2007. Improving silage quality and reducing CO2 emissions.
http://improving silage quality and reducing CO<sub>2/sub>emission. [Mei 2009].
Desrosier NW. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Diterjemahkan oleh Muchji Muljohardjo. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Dhamaputra OS. 1997. Mikologi Dasar. Pusat Antar Universitas. Bogor: IPB Press
Fuskhah E. 1999. Pengaruh Penambahan Kalium Propionat dan Natrium Benzoat Terhadap Komposisis Kimia Jagung dan Bungkil Kedelai Sewaktu Priode Penyimpanan [tesis]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Garcia RL, Park DL. 1999. Intergatet mycotoxin management system. Di dalam:
Proceedings Conference on Mycotoxins; Tunis, 3–6 Mar 1999. Tunisia: Third Joint FAO/WHO/UNEP Internasional. hlm 2–14.
Hardman, Gunsolus.1998. Corn Growth and Development. Extension Seevice. University of minesota Press Inc.
Imdad HP, Nawangsih AA. 1995. Menyimpan Bahan Pangan. Jakarta: Penebar Swadaya Press.
Jones CM, Heinrichs AJ, Roth GW, Issler VA. 2004. From Harvest to Feed: Understanding silage management. Pensylvania: Pensylvania State University Press Inc.
Kennedy IR. 2003. An Overview of Alfatoxin Contamination in Food and Feed: risk assessment and management. Di dalam: Pelatihan Metode Elisa Untuk Mendeteksi Aflatoksin pada Pakan. hlm 1–18.
Kizilsimsek M, Erol A, Calislar S. 2005. Effect of raw material and silo size on silage quality. http://www.irrd.org17/3/kizi17033.htm [Agustus 2009]. Kung L, Shaver R. 2001. Interpretation and use of silage fermentation analysis
reports.http://www.uwex.edu/ces/crops/uwforage/fermentation.htm
[Agustus 2009].
Kung L, Stokes MR. 2001. Analyzing silage for fermentation and end products.
http://ag.udel.edu/anfs/faculty/kung/articles/analyzing_silage_for_ferment ati.htm [April 2009].
Kung L, Myers CL, Neylon JM, Taylor CC, Zactic J, Mills JA, Whiter AC. 2003. The effect of buffered propionic acid–based additives alone or combined with microbial inoculation on the fermentation of high moisture corn and whole crop barley. J Dairy Sci 87:1310–1316.
Levital T, Mustafa AF, Seguin P, Lefebvre G. 2009. Effect of a propionic acid– based additive on short term ensiling characteristics of whole plant maize and on dairy cow performance. J Animal Feed Sci and Tech 152:21–32.
Lin C. 1992. Epiphytic microflora on alfalfa and whole–plant corn. J Dairy Sci
75:2484–2493.
Macaulay A. 2004. Evaluating silage quality. http://www1.agric.gov.ab.ca/ $departement/deptdocs.nsf/all/for4909.htm [April 2009].
McDonald P, Henderson AR, Heron SJE. 1991. The Biochemistry of Silage. Ed ke–2. Marlow: Chalcombe Press Inc.
McDonald P, Edwards RA, Greenhalgh JFD, Morgan CA. 2002. Animal Nutrition
Ed ke–6. Inggris: Longman Scientific and Technical, Harlow, Essex. Mills JA, Kung L. 2002. The effect of delayed ensiling and application of a
propionic acid–based additive on the fermentation of barley silage. J Dairy Sci 85:1969–1975.
Mosafie, Achmanto A, Tedjowahyono YP, Wardani NSK, Ma’sum K. 1989. Urea Molases Blok Pakan Suplemen Untuk Ternak Ruminansia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Sub Balai penelitian Ternak Grati. Moran J. 1996. Forage Conservation: Making Quality Silage and Hay. Australia:
Agmedia Press Inc.
Muis A, Pakki S, Talanca H. 2002. Inventarisasi dan identifikasi cendawan yang menyerang biji/benih jagung di Sulawesi Selatan. Hasil Penelitian Hama dan Penyakit. Balitjas.
Ominski KH, Marquardt RR, Sinha RN, Abramson D. 1994. Ecological Aspects of Growth and Mycotoxin Production by Storage Fungi. Di dalam: Miler JD, Thenholm HL, editor. Mycotoxin In Grain: Compounds Other Than Aflatoxin, Minnesota: Eagam Press Inc.
Parakkasi A. 1999. Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Perry TW. Cullison AE, Lowrey RS. 2003. Feed and Feding. Ed ke–6. New Jersey: Prentice Hall Press Inc.
Phang L. 2001. Pemanfaatan Bekatul, Pollar dan Jagung pada Media Tumbuh Terhadap produksi Tubuh Buah Shitake (Lentinula edodes) di Daratan Rendah Ciomas Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Ridla M, Hasjmy A. 1998. Pembuatan Silase. Penuntut Praktikum Pengolahan Pakan. Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Sapienza DA, Bolsen KK. 1993. Teknologi Silase. Martoyoedo RBS, Penerjemah. Pioner–Hi–Bred International. Kansas State University Press Inc.
SAS Institute. 1997. Statistic in Ray. SAS User’s Guide Version 6.12 Vol 2. Cary NC: SAS Institute Inc.
Saung RJV, Heinrichs AJ. 2008. Troubleshooting silage problems: How to indentify potetial problem. Di dalam: Proceendings of the Mid–Atlantic Conference; Pensylvania, 26 May 2008. Penn State’s Collage. hlm 2–10 Schroeder JW. 2004. Silage fermentation and preservation. Extension Dairy
Speciaslist. AS–1254. www.ext.nodak.edu/extpubs/ansci/dairy/as1254w. htm [Mei 2009].
Schved F, Lalazar A, Henis Y, Juven BJ. 1992. Purification, partial characterization and plasmid linkage of pediosin SJ–1, a bacteriocin produced by Pediococcus acidilalactici. Journal of Applied Bacteriology
14:67–77.
Seglar B. 2003. Fermentation Analysis and Silage Quality Testing. Di dalam:
Proceedings of Minnesota Dairy Health Conference College of Veteriner Medicine; University of minnesota. Pioneer Hi–Bred International Press Inc. hlm 119–136.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. 1998. Jagung Sebagai Bahan Baku Pakan 01– 4483–1998. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta: BSN.
Sofyan LA, Aboenawan L, Laconi EB, Djamil A, Ramli N, Ridla M, Lubis AD. 2000. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Stanley W. 2003. Discription, Development, Structure and Composition of The Corn Kernel. Di dalam: Lawrence A, Pamella JW, editor. Corn Chemistry and Tecnology. Ed ke–2. Minnesota. American Association of Cereal Chemists Press Inc.
Steel RGD, Torrie JH. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika. Ed ke–2. Sumantri B, penerjemah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: The Principle and Prosedure of Statistics.
Suharyono SU, Nurdin RW, Arief, Murhadi. 2005. Protein quality of Indonesia common maize does not less superior to quality protein maize. Makalah Ed ke–9. Jakarta: ASEAN Food Conference.
Syarief R, Halid H. 1999. Teknologi Penyimpanan Pangan. Kerja sama dengan Pusat antar Universitas Pangan dan Gizi IPB. Jakarta: Arcan Press.
Tambunan AH, Wulandari D, Hartulistiyoso E, Nelwan LO. 2001. Pengeringan Industrial. Bogor: IPB Press.
Thahir R, Sudaryono, Soedarmadi dan Soeharmadi. 1988. Teknologi Pasca Panen Jagung. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor.
Titik D, Endang R, Siti R. 2001. Kontaminasi kapang selama penyimpanan benih jagung dan hubungannya dengan daya kecambah. Ilmu Pertanian Indonesia 10:46–49.
Toteja GS. 2006 Aflatoksin B1 Contamination in weat grain samples collected from different geographical regions of India: a multicenter study. Food Protection 69:1463–1467.
Van soes PJ. 1982. Nutritional Ecology of Ruminant. Ruminant Metabolism, Butritional Strategis, The Cellulolytic Fermentation and The Chemistry of Forage and Plant Fibers. Cornel University Press Inc.
Watson AS. 2003. Description, Development, Structure and Composition of The Corn Kernel. Di dalam: Lawrence A, Pamella JW, editor. Corn: Chemistry and technology. Minnesota: American Association of Cereal Chemists Press Inc. hlm 69–79.
Williams PC.1992. Storage of Grains and Seeds. Di dalam: Mycotoxin and Animal Food. Boca Raton, Florida. CRG Press Inc.
Winarno FG. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia.
