Berdasarkan penelitian mengenai pemberdayaan kesehatan lanjut usia di Posdaya Ontoseno maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 macam aktivitas dalam pemberdayaan tersebut, yaitu senam lanjut usia dan Posyandu lanjut usia yang bernama Arum Ndalu. Senam lanjut usia dilaksanakan di Pendopo Watu Ngelak. Senam lanjut usia dibedakan menjadi 3 macam yaitu pertama, senam mingguan yang dilaksanakan setiap Selasa dan dijadwalkan pukul 16.00-17.30, namun pelaksanaannya selalu meleset, karena senam selalu dimulai lebih dari pukul 16.00. Kegiatan di senam mingguan di awali dengan doa, senam, berbagi informasi tentang kesehatan lanjut usia, dan penutup. Berbagi informasi tentang kesehatan dilakukan secara sederhana dan terbuka.
Kedua, senam bulanan dilaksanakan setiap minggu pertama di awal bulan. Di bulan Februari 2016 senam bulanan dilaksanakan pada tanggal 6 pukul 07.30-09.00. Kegiatan di senam bulanan hampir sama dengan senam mingguan, diawali dengan doa, senam, berbagi informasi tentang kesehatan lanjut usia, dan penutup. Yang membedakan yaitu, di senam bulanan setelah penutup dilanjutkan dengan sarapan pagi yang disediakan oleh kader lanjut usia
142 Ketiga, senam tahunan. Senam ini dilakukan setahun sekali, yang membedakan senam tahunan dengan senam yang lain yaitu senam tahunan dilakukan di luar Pedukuhan Puton. Di tahun sebelumnya senam tahunan dilaksanakan di Pantai Goa Cemara, tujuannya yaitu selain untuk olahraga juga untuk refreshing agar lanjut usia tidak bosan.
Pemberdayaan kesehatan lanjut usia di Posdaya Ontoseno selain mengadakan senam juga mengadakan Posyandu yang bernama Arum Ndalu. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengontrol kesehatan lanjut usia setiap bulannya. Posyandu Arum Ndalu dilaksanakan satu bulan sekali setiap tanggal 6, dilaksanakan di pendopo milik Kepala Dukuh Puton. Posyandu Arum Ndalu bekerjasama dengan beberapa lembaga kesehatan, diantaranya Puskesmas Jetis 1 dan Rumah Sakit Al-Hidayah.
Kegiatan di Posyandu Arum Ndalu diantaranya yaitu penimbangan berat badan, tensi darah, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian gizi. Penimbangan berat badan dan tensi darah dilakukan oleh kader lanjut usia, sedangkan pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh tenaga medis dari Puskesmas Jetis 1. Sedangkan untuk penyuluhan kesehatan bersifat fleksibel, artinya penyuluhan hanya dilakukan ketika jumlah lanjut usia yang datang ke Posyandu banyak dan tenaga medis dari Puskesmas belum datang. Sehingga untuk mengisi kelonggaran waktu sambil menunggu maka dilakukan penyuluhan kesehatan.
143 Senam lanjut usia dan Posyandu Arum Ndalu yang rutin dilakukan oleh Posdaya Ontoseno selama ini ternyata telah memberikan dampak yang baik bagi kesehatan lanjut usia disana. Beberapa dampak dari pemberdayaan tersebut diantaranya yaitu, pertama kesehatan lanjut usia lebih terpelihara. Hal ini dikarenakan lanjut usia tetap melakukan olahraga secara rutin di senam lanjut usia baik yang mingguan, bulanan, maupun tahunan. Berkaitan dengan kesehatan maka senam lanjut usia menjadi salah satu alternatif untuk menghambat penurunan sel-sel dan menjaga usia fungsional seseorang. Mengingat tubuh memiliki kemampuan penyesuaian yang tinggi terhadap kemunduran maka diperlukan latihan fisik atau olahraga seperti senam. Ketika senam, maka secara otomatis tubuh akan bergerak dan lemak akan terbakar sehingga racun di dalam tubuh akan keluar bersamaan dengan keluarnya keringat.
Terpeliharanya kesehatan lanjut usia juga dikarenakan adanya Posyandu Arum Ndalu yang rutin mengontrol kesehatan lanjut usia setiap bulannya. Disadari atau tidak pertambahan usia telah menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif, sehingga hal ini menuntut lanjut usia agar lebih sering memeriksakan kondisi kesehatannya meskipun tidak dalam keadaan sakit. Upaya ini dinamakan dengan preventif atau pencegahan, hal ini dilakukan agar lanjut usia teratur secara periodik melakukan pemeriksaan dengan tenaga medis sehingga ia tahu kondisi kesehatannya. Sehingga senam lanjut usia dan Posyandu Arum Ndalu merupakan suatu perpaduan yang pas, dimana senam lanjut usia digunakan
144 untuk olah fisik dan Posyandu Arum Ndalu digunakan untuk pemeriksaan kondisi fisik bagi lanjut usia di Posdaya Ontoseno.
Kedua yaitu jalinan silaturahmi antar-lanjut usia lebih erat, hal ini dikarenakan senam lanjut usia dan Posyandu Arum Ndalu mempertemukan anggotanya secara rutin dan mereka pun memiliki tujuan yang sama yaitu senam agar badan sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan agar kondisi fisik tetap terkontrol. Jadi, lanjut usia yang sebelumnya sibuk dengan urusan masing-masing seperti ke sawah, mengasuh cucu, membuat makanan untuk dijual, dan lain-lain yang membuat mereka tidak sempat untuk berkunjung ke rumah lanjut usia yang lain melalui senam dan Posyandu mereka bisa saling bertemu dan sejenak melakukan aktivitas bersama. Ditambah lagi sebelum dan sesudah senam lanjut usia dan Posyandu Arum Ndalu antar lanjut usia saling berjabat tangan yang dibarengi dengan saling bicara, entah menanyakan kabar, kondisi kesehatan, maupun aktivitas keseharian yang membuat hubungan diantara mereka lebih erat.
Ketiga, peningkatan partisipsi sosial lanjut usia. Hal ini ditandai dengan adanya keikutsertaan lanjut usia di berbagai kegiatan, misalnya senam lanjut usia, Posyandu Arum Ndalu, dan kegiatan lain yang melibatkan masyarakat secara umum seperti ketika adanya kunjungan/ tamu. Dengan demikian diketahui bahwa berbagai aktivitas dalam pemberdayaan kesehatan bagi lanjut usia di Posdaya Ontoseno telah memberikan dampak yang positif bagi anggotanya. Dan ini merupakan
145 salah satu refleksi keberhasilan dari Posdaya Ontoseno sebagai program pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di akar rumput. B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis maka dirumuskanlah beberapa masukan terhadap masalah yang ditemukan dalam proses penelitian. Adapun beberapa masukan berupa gagasan ide yakni:
1. Sebaiknya diadakan pertemuan rutin antara pengurus Posdaya Ontoseno dengan kelompok lanjut usia diluar kegiatan senam dan Posyandu Arum Ndalu sebagai bentuk adanya perhatian dari pengurus seperti halnya yang dilakukan kepada kelompok pemberdayaan ekonomi.
2. Kepala Dukuh dan Ketua Posdaya Ontoseno perlu kiranya sesekali datang ke salah satu kegiatan pemberdayaan kesehatan lanjut usia sebagai wujud perhatian terhadap kelompok lanjut usia.
3. Bina Keluarga Lanjut Usia (BKL) perlu kiranya membuat kas agar pengeluaran tidak selalu ditanggung oleh penanggungjawab (BKL)
146 DAFTAR PUSTAKA
Binarsih, C. (2012). Pemkab Sleman Perhatikan Keberadaan Lanjut usia. Tersedia di http://jogja.tribunnews.com/2012/09/05/pemkab-sleman-perhatikan-keberadaan-lanjut usia. Diakses pada 16 Desember 2015. BPS. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta: BPS.
BPS. (2013). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: BPS.
Dinsos DIY. (2014). Laporan Akhir Penyususnan Bentuk Pelayanan Lanjut
Usia Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Dinsos DIY.
Elsy, P. (2012). Dinamika Lanjut usia Di Jepang. Depok: ILUNI KWJ.
Evie. (2014). Kemensos Bedah Rumah Lanjut usia Miskin Agar Hidup Layak. Tersedia di
http://www.rri.co.id/post/berita/83075/nasional/kemensos_bedah_ru mahlanjut usia_miskin_agar_hidup_layak.html. Diakses pada 27 November 2015.
Feldman. R. S. (2010). Psychology And Your Life. Amerika: Mc Gwaw Hill. Forum Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat. (2009). Forum Komunikasi
Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Hijau Mandiri Posdaya
Ontoseno. Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Haditono, S. R. et. al. (2006). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam
Pelbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hardjomarsono, B. (2011). Stopping The Clock: Jurus Tetap Bugar Dan
Bahagia Di Masa Lanjut usia. Jakarta: Kompas.
Hendriansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Hooyman, N. & H. Asuman Kiyak. (2014). Social Gerontology: A
Multidisciplinary Perspective. Amerika: Pearson.
Humas Dinkes Kota Yogyakarta. (2014). Walikota Meresmikan Rumah Sehat
Lanjut usia Pertama di Indonesia. Tersedia di
http://www.jogjakota.go.id/news/Walikota-Meresmikan-Rumah-Sehat-Lanjut usia-Pertama-di-Indonesia. Diakses pada 30 November 2015.
147 Humas Dinkes Kota Yogyakarta. (2015). Yogyakarta Mengembangkan
Pelayanan Kesehatan Melalui Rumah Sehat Lanjut usia. Tersedia di:
http://indonesiaberinovasi.com/read/2015/03/802/dinkes-kota- yogyakarta-mengembangkan-pelayanan-kesehatan-melalui-rumah-sehat-lanjut usia. Diakses pada 30 November 2015.
Ihromi, T. O. (2004). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Indriana, Y. (2012). Gerontologi & Progeria. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Intelresos. (2015). Program Bedah Rumah Lanjut Usia Terlantar. Tersedia di:
http://intelresos.kemsos.go.id/?module=Program+Lan. Diakses pada 27 November 2015.
Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kementerian Sosial RI. (2014). Modul Pendampingan Pelayanan Sosial
Lanjut Usia. Jakarta: Kementerian Sosial RI.
Kementerian Sosial RI. (2014). Pedoman Asistensi Sosial Lanjut Usia Melalui
Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS). Jakarta: Kementerian Sosial
RI.
Kementerian Sosial RI. (2014). Pedoman Pendampingan Dan Perawatan
Sosial Lanjut Usia Di Rumah (Home Care). Jakarta: Kementerian
Sosial RI.
Kependudukan Biro Tata Pemerintahan Setda DIY. (2015). Profil
Kependudukan DIY dalam Angka. Tersedia di
http://www.kependudukan.jogjaprov.go.id/olah.php?module=statisti k&periode=1&jenisdata=penduduk&berdasarkan=golonganusia&ren tang=5&prop=34&kab=02&kec=09. Diakses pada 20 Desember 2015.
Kependudukan Biro Tata Pemerintahan Setda DIY. (2015). Profil
Kependudukan DIY dalam Angka. Tersedia di
http://www.kependudukan.jogjaprov.go.id/olah.php?module=statisti k&periode=1&jenisdata=penduduk&berdasarkan=golonganusia&ren tang=5&prop=34&kab=02&kec=09. Diakses pada 17 April 2016. Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
148 Muhammad, M. (2014). Peran Posdaya Edelwys Dalam Pemberdayaan
Kesehatan Masyarakat Pedukuhan Serut Palbapang Bantul
Yogyakarta. Skripsi S1. Tidak diterbitkan. UIN Sunan Kalijaga.
Nasir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Refika Aditama.
Papalia, D. E. et. al. (2008). Human Development. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Pemkot Jogja. (2007). Pemkot Jogja Peduli Lanjut usia. Tersedia di
http://mediainfokota.jogjakota.go.id/detail.php?berita_id=58. Diakses pada 31 Oktober 2015.
Posdaya Ontoseno. (2015). Daftar Hadir Posyandu Lanjut Usia. Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Santrock, J. W. (2002). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga. Strauss, A. & Corbin, J. (2003). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suardiman, S. P. (2011). Psikologi Lanjut usia. Yogyakarta: UGM Press. Suyono, H. & Rohadi, H. (2007). Buku Pedoman Pembentukan Dan
Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA). Jakarta:
Balai Pustaka.
Suyono, H. & Rohadi, H. (2009). Buku Pedoman Pembentukan Dan
Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA). Jakarta:
Balai Pustaka.
Untarini, N. (Tt). Pemberdayaan Lanjut usia Melalui Aktivitas Kognitif Dan Aktivitas Sosial Sebagai Upaya Mengatasi Kondisi Fisik Dan
Psikologis. Tersedia di:
https://jurusanmanajemenfeum.files.wordpress.com/2014/09/5-maret2013-nindria-lanjut usia.pdf. Diakses pada 24 Oktober 2015. Untoro, S. T. (2015). Peran Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Dalam
Menangani Ketahanan Pangan Di Pedukuhan Serut Palbapang
Bantul D.I.Y. Skripsi S1. Tidak diterbitkan. UIN Sunan Kalijaga.
Yin, R. K. (2013). Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafino Persada.
Lampiran 1
PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal :
Waktu :
Lokasi :
Adapun beberapa aspek yang diamati dalam kegiatan observasi yakni sebagai berikut:
No Aspek yang diamati Keterangan 1. Lokasi posdaya
2. 3.
Kondisi fisik bangunan
Pelaksanaan pemberdayaan kesehatan 4. Jumlah lanjut usia yang ikut dalam
pemberdayaan kesehatan 5.
6.
7. 8.
Hubungan antarlanjut usia ketika sedang dalam kegiatan Posdaya
Hubungan lanjut usia dengan kader dan instruktur
Sikap lanjut usia
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA Pengurus Posdaya Ontoseno
A. Waktu dan Tempat Pengambilan Data
Hari/tanggal : Pukul : Tempat : B. Identitas Responden Nama : Profesi : Jabatan/ Kedudukan: Usia : Alamat/ Asal : C. Pertanyaan : Posdaya
1.Sejak kapan anda menjadi pengurus Posdaya Ontoseno? 2.Apa yang melatarbelakangi terbentuknya Posdaya Ontoseno? 3.Siapa yang menjadi anggota Posdaya Ontoseno?
4.Siapa yang menjadi pengurus Posdaya Posdaya Ontoseno?
5.Bagaimana sistem kepengurusan di sini? Apakah berganti-ganti atau tetap?
6.Siapa saja yang menjadi sasaran Posdaya Ontoseno?
7.Apakah posdaya ini memiliki program unggulan? Kalau ada apa programnya?
8. Bagaimana latar belakang posdaya ini menjadi juara tingkat nasional di tahun 2014?
9. Setelah menjadi pemenang apakah ada hal yang berubah dari posdaya ini? Kalau ada apa?
11. Dari mana sumber pendanaan posdaya ini?
12. Manfaat apa yang diberikan Posdaya Ontoseno bagi anggotanya? Pengurus Posdaya Ontoseno (Penanggungjawab Bina Keluarga Lanjut Usia)
A. Waktu dan Tempat Pengambilan Data
Hari/tanggal : Pukul : Tempat : B. Identitas Responden Nama : Profesi : Jabatan/ Kedudukan: Usia : Alamat/ Asal : C. Pertanyaan : Lanjut Usia
1. Siapa yang dikategorikan sebagai lanjut usia di Posdaya Ontoseno? 2. Apakah semua lanjut usia di Pedukuhan Puton menjadi anggota
Posdaya Ontoseno?
3. Berapa jumlah lanjut usia yang ikut Posdaya Ontoseno?
4. Apakah lanjut usia yang ikut dalam Posdaya Ontoseno selalu hadir dalam setiap acara/kegiatan yang dilaksanakan oleh Posdaya?
5. Apa tujuan dari diadakannya kegiatan khusus untuk lanjut usia di Posdaya Ontoseno?
6. Menurut anda sebagai pengurus posdaya, bagaimana kegiatan untuk lanjut usia disini di Posdaya Ontoseno ini? Apakah sudah bagus atau masih banyak kekurangan?
7. Apa saja kegiatan yang ditujukan untuk lanjut usia? 8. Kegiatan apa yang paling disukai oleh lanjut usia?
9. Apakah itu rutin dilaksanakan? Kalau iya kapan pelaksanaannya? 10. Apakah ada kegiatan unggulannya? Kalau ada apa?
11. Dimana kegiatan tersebut diselenggarakan?
12. Keluhan apa yang sering disampaikan lanjut usia ketika mengikuti kegiatan di posdaya ini?
13. Menurut anda sebagai pengurus posdaya, kontribusi apa yang sudah diberikan Posdaya Ontoseno bagi lanjut usia yang menjadi anggota? 14. Untuk menunjang kegiatan khusus lanjut usia apakah ada iuran
anggota? Kalau tidak ada apakah ada sumber dana lain untuk menunjang kegiatan tersebut?
Kesehatan
1. Menurut anda sebagai penanggungjawab kegiatan lanjut usia di Posdaya Ontoseno, bagaimana anda melihat pemberdayaan yang ditujukan untuk lanjut usia khususnya kesehatan?
2. Sejak kapan pemberdayaan kesehatan ini diadakan?
3. Dalam melaksanakan pemberdayaan kesehatan Posdaya Ontoseno menjalin kerjasama dengan siapa saja?
4. Siapa yang menjadi tenaga kesehatan di posdaya ini? apakah Dokter atau Mantri?
5. Apakah pemberdayaan tersebut sudah bisa mengurangi masalah kesehatan bagi lanjut usia disini?
6. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam pemberdayaan kesehatan? 7. Bagaimana antusiasme lanjut usia dalam menerima pemberdayaan
tersebut?
8. Menurut anda, kontribusi/ manfaat apa yang sudah diberikan kepada lanjut usia melalui pemberdayaan kesehatan?
9. Keluhan apa yang sering anda dengar dari lanjut usia ketika mengikuti pemberdayaan ini?
Instruktur Senam A. Waktu dan Tempat Pengambilan Data
Hari/tanggal : Pukul : Tempat : B. Identitas Responden Nama : Profesi : Jabatan/ Kedudukan: Usia : Alamat/ Asal : C. Pertanyaan :
1.Sejak kapan ibu menjadi instruktur senam di Posdaya Ontoseno? 2.Bagaimana ibu menanggapi pemberdayaan kesehatan bagi lanjut usia di
Posdaya Ontoseno?
3.Masalah/ keluhan apa yang sering dilontarkan lanjut usia kepada ibu pas senam?
4.Bagaimana ibu menyikapi keluhan lanjut usia tersebut?
5.Apa saja yang dilakukan ibu di pemberdayaan kesehatan lanjut usia, selain senam?
6.Berapa lama durasi untuk senam lanjut usia?
7.Bagaimana antusiasme lanjut usia di senam tersebut bu?
8.Menurut ibu, apa kekurangan dan kelebihan dari senam lanjut usia di Posdaya Ontoseno?
9.Tujuan dari senam untuk lanjut usia itu sebenarnya apa bu? 10. Manfaat senam untuk lanjut usia itu apa bu?
11. Menurut ibu, apakah pemberdayaan kesehatan di Posdaya Ontoseno bisa dikatakan berhasil?
13. Kalau memasuki masa usia lanjut, dalam hal apa si yang paling menurun bu? Apakah kesehatannya, sosial, psikologis, atau ekonominya?
14. Apakah ada saran untuk Posdaya Ontoseno, khususnya pemberdayaan kesehatan untuk lanjut usia?
Programmer Lanjut Usia
A. Waktu dan Tempat Pengambilan Data
Hari/tanggal : Pukul : Tempat : B. Identitas Responden Nama : Profesi : Jabatan/ Kedudukan : Usia : Alamat/ Asal : C. Pertanyaan :
1.Sejak kapan anda menjadi tenaga medis disini?
2.Bagaimana anda menanggapi pemberdayaan kesehatan di Posdaya Ontoseno?
3.Masalah/ keluhan apa yang sering dilontarkan oleh lanjut usia kepada anda?
4.Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
5.Apa saja yang anda lakukan disetiap pemberdayaan ini berlangsung? 6.Pelajaran/ materi apa yang sering anda sampaikan kepada lanjut usia
disini?
7.Menurut anda, bagaimana antusiasme lanjut usia dalam mengikuti pemberdayaan kesehatan disini?
8.Menurut anda, apa kekurangan dan kelebihan dari pemberdayaan kesehatan disini?
9.Apa saran anda untuk pemberdayaan kesehatan disini?
10. Jika dilihat secara medis, apakah lanjut usia di Posdaya Ontoseno bisa dikatakan sehat? mengapa?
11. Menurut anda, apakah pemberdayaan kesehatan di Posdaya Ontoseno, khususnya posyandu lanjut usia bisa dikatakan berhasil?
12. Tolok ukur keberhasilan tersebut apa?
13. Manfaat apa yang sudah diberikan kepada lanjut usia melalui posyandu?
14. Menurut anda, apakah posyandu lanjut usia perlu dilakukan? mengapa?
15. Kalau memasuki masa usia lanjut, sebenarnya hal apa yang paling menurun? Apakah ekonomi, sosial, psikologis, atau kesehatannya?
Lanjut Usia A. Waktu dan Tempat Pengambilan Data
Hari/tanggal : Pukul : Tempat : B. Identitas Responden Nama : Profesi : Jabatan/ Kedudukan: Usia : Alamat/ Asal : C. Pertanyaan : Posdaya
1.Apa alasan anda menjadi anggota Posdaya Ontoseno? 2.Sejak kapan anda menjadi anggota?
3.Apakah anda sering ikut pelbagai kegiatan lanjut usia di Posdaya Ontoseno?
5.Apakah anda merasa bosan dengan kegiatan lanjut usia disini?
6.Bagaimana tanggapan anda dengan adanya kegiatan lanjut usia di Posdaya Ontoseno ini?
7.Kegiatan apa yang paling anda senangi disini?
8.Menurut anda apa kekurangan dari kegiatan yang sudah ada disini? 9.Menurut anda apa kelebihan yang ada di kegiatan yang sudah ada
disini?
10. Apakah ada saran untuk memajukan kegiatan lanjut usia?
11. Apa yang anda rasakan ketika bertemu dengan lanjut usia yang lain di kegiatan posdaya ini?
Kesehatan
1.Memasuki masa lanjut usia, keluhan apa yang paling anda rasakan? 2.Kegiatan apa saja yang berbau kesehatan yang ada di Posdaya
Ontoseno?
3.Apakah anda mengikuti itu semua?
4.Apa kegiatan kesukaan anda khususnya yang berbau kesehatan? 5.Pelajaran apa yang biasanya diberikan ketika pemberdayaan kesehatan? 6.Apakah ada hal baru yang anda dapatkan setelah mengikuti
pemberdayaan kesehatan selama ini? Kalau ada apa saja?
7.Apakah ada perubahan pada diri anda/ kehidupan anda setelah mengikuti pemberdayaan kesehatan? Kalau ada apa saja perubahan tersebut?
8.Manfaat apa yang paling anda rasakan setelah mengikuti pemberdayaan kesehatan?
9.Bagaimana pelayanan pemberdayaan kesehatan disini? 10. Apa yang paling anda keluhkan tentang kesehatan anda?
11. Apakah setelah mengikuti pemberdayaan kesehatan disini keluhan anda tersebut menjadi berkurang?
12. Menurut anda apa kekurangan dan kelebihan dari pemberdayaan kesehatan disini?
Lampiran 3
HASIL OBSERVASI
Tanggal : 26 Januari 2016, 2, 6, 7 Februari 2016 Waktu : Pagi-siang (07.00-13.00), sore (16.00-17.30) Lokasi : Pedukuhan Puton, Trimulyo, Jetis, Bantul
Adapun beberapa aspek yang diamati dalam kegiatan observasi yakni sebagai berikut:
No.
Aspek yang diamati Keterangan
1. Lokasi Posdaya Posdaya Ontoseno terletak di Pedukuhan Puton, Trimulyo, Jetis, Bantul. Lokasinya bisa dikatakan cukup nyaman karena jauh dari keramaian kota. Kegiatan posdaya dipusatkan di dua tempat, yaitu pendopo milik Kepala Dukuh Puton, dan pendopo milik Pedukuhan Puton/ Pendopo Watu Ngelak. Kedua tempat tersebut juga nyaman untuk melaksanakan berbagai kegiatan pemberdayaan kesehatan untuk lanjut usia, karena luas. Terlebih lagi pendopo milik Pedukuhan Puton dikelilingi oleh sawah sehingga menyejukkan mata.
2. Kondisi fisik bangunan Kondisi pendopo milik Kepala Dukuh Puton dan pendopo milik Pedukuhan Puton masih bagus, didalamnya juga terdapat listrik dan beberapa kursi.
3. Pelaksanaan
pemberdayaan kesehatan lanjut usia
-Dilihat dari kadernya pelaksanaan pemberdayaan kesehatan untuk lanjut usia terlihat sudah tertata/ terstruktur, karena setiap kader sudah melaksanakan tugasnya
masing-masing. Misalnya dalam senam lanjut usia ND selalu menyiapkan pemutar kaset senam, kemudian di posyandu lanjut usia NG bertugas memeriksa tekanan darah, sedangkan ND bertugas mencatat berat badan dan tekanan darah lanjut usia agar tahu perkembangan setiap bulannya.
-Dilihat dari pesertanya (lanjut usia) pemberdayaan kesehatan lanjut usia juga bagus karena mereka mengikuti arahan dari kader. Misalnya ketika senam, jika diminta untuk baris mereka langsung baris, dan ketika posyandu mereka diminta untuk menimbang berat badan dan tensi darah juga langsung mengikuti arahan tersebut. Namun, dalam pelaksanaan berbagai kegiatan tersebut belum tepat waktu, misalnya saja senam selalu dimulai lebih dari pukul 16.00, padahal jadwalnya adalah pukul 14.00, begitu pula dengan posyandu lanjut usia.
4. Jumlah lanjut usia yang
ikut dalam
pemberdayaan kesehatan
Untuk senam mingguan yang dilaksanakan setiap hari selasa jumlah lanjut usia yang ikut hanya berkisar 16-18 orang, terlebih lagi kalau hujan, jumlah tersebut menurun drastis. Padahal jumlah lanjut usia yang tercatat adalah 94. Sedangkan untuk senam lanjut usia bulanan, yang datang lebih banyak dibandingkan dengan yang mingguan. Daya tarik dari senam bulanan tersebut adalah, kader BKL (Bina Keluarga Lansia) menyediakan berbagai makanan seperti
bubur, es sirsak, dan gorengan yang dibagikan kepada lanjut usia setelah senam selesai.
5. Hubungan antarlanjut usia ketika sedang dalam kegiatan posdaya
Hubungan antar lanjut usia terlihat baik dan akrab, karena setiap mereka datang dan di tempat senam atau posyandu sudah ada lanjut usia yang lain mereka bersalaman, kemudian berbicara sebentar. Pembicaraan tersebut seputar sawah, anak, cucu, dan perihal kesehatan seperti pegal dan linu.
6. Hubungan lanjut usia
dengan kader dan
instruktur senam
Hubungan diantara lanjut usia dengan kader BKL maupun instruktur senam bisa dikatakan bagus. Karena mereka sering ngobrol bersama sebelum atau sesudah senam selesai. Bahkan lanjut usia tidak segan untuk bercerita mengenai masalah kesehatan yang sedang mereka.
7. Sikap lanjut usia Lanjut usia di Posdaya Ontoseno sebagian besar terbuka dan ramah dengan tamu. Ketika sudah pernah bertemu dengan mereka kemudian bertemu lagi biasanya mereka sangat sumringah, ramah, dan tidak segan