• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan temuan dalam penelitian Dhankar dan Boora (1996) yaitu menemukan tidak adanya hubungan signifikan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Tetapi konsisten dengan temuan Solihah dan Taswan (2002), yang menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1993 sampai dengan tahun 1997 atau secara tepatnya terjadi sebelum krisis moneter dan pada awal tahun terjadinya krisis moneter dengan menggunakan alat statistik Structural

Equation Model. Konsistensi hasil penelitian ini diduga, pada tahun 1993

sampai tahun 1997 dan tahun 2004 sampai 2008 terjadi perubahan perekonomian di mana meningkatnya nilai rupiah terhadap kurs dollar, suku bunga bank, tingkat inflasi sehingga berpengaruh pada peningkatan penggunaan hutang.

Hasil penelitian ini juga konsisten dengan temuan Ang, Cole, dan Lin (2000) dalam Arifin (2005: 28) menemukan bukti bahwa jumlah hutang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini juga konsisten dengan temuan Hasnawati (2005), yang menyatakan bahwa secara parsial keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan namun tidak signifikan pada 259 perusahaan di Jakarta Stock Exchange dengan periode penelitian 2001. Tidak signifikannya hasil penelitian Hasnawati (2005) diduga periode tahun 2001 merupakan periode setelah krisis moneter. Namun periode penelitian yang singkat pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Stock Exchange memungkinkan hasil yang kurang mewakili keadaan sampel yang diteliti dan penelitiannya meneliti pada 259 perusahaan yang di dalamnya terdapat perbedaan karakteristik perusahaan.

2. Bukti empiris penelitian ini menemukan pengaruh klasifikasi perusahaan memperkuat hubungan struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan yang terjadi pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dengan kenaikan R sekitar 7-8 persen (lihat Tabel 5.25). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan temuan yang diperoleh dalam Penelitian Dhankar dan Boora (1996) dengan judul Cost of Capital, Optimal

Capital Structure and Value of Firm Empirical Study of Indian Companies

yang menemukan tidak adanya hubungan signifikan antara klasifikasi perusahaan terhadap hubungan struktur modal dengan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini juga mendukung Trade-Off Theory yang menyatakan bahwa (dengan asumsi titik target struktur modal belum optimal) peningkatan rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan. Penentuan titik optimum struktur modal sangat bergantung kepada klasifikasi perusahaan, khususnya perusahaan keuangan. Naiknya dana pihak ketiga pada perusahaan perbankan akan direspon positif oleh pasar selama kenaikan tersebut dapat diimbangi kinerja profitabilitas dan pengelolaan risiko yang optimal.

3. Kepemilikan asing sebagai variabel moderating terbukti dapat memperkuat pengaruh dan hubungan struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Hasil ini menunjukkan bahwa investor asing pada perusahaan lembaga keuangan di Indonesia selama tahun 2004 sampai dengan 2008 merupakan investor yang disebut sebagai information trader yaitu investor yang menggunakan informasi, mengembangkannya dalam melakukan estimasi terhadap nilai saham tersebut. Dengan kata lain Investor Asing tersebut lebih melihat kondisi fundamental Indonesia dengan ruang lingkup waktu (time

horizon) yang lebih panjang.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Kuznetov dan Muravyev tahun 2001

dalam Arifin (2005: 34) tentang struktur kepemilikan saham atau ekuitas secara

proporsional mempengaruhi nilai perusahaan dimasa yang akan datang. Menurut Kuznetov dan Muravyev, manager sebagai pelaksana peran

pengendali perusahaan sehari-hari. Peran ini dimungkinkan bukan dari pemegang saham, melainkan dapat dari pihak profesional. Adanya pemisahan peran ini maka pemilik ekuitas harus melakukan pemantauan (monitoring). Pihak manajemen menguasai informasi keadaan perusahaan lebih baik dari pada pihak lainnya, termasuk pemegang saham non managerial (pemegang saham eksternal).

Hasil ini juga mendukung agency theory yang menyatakan bahwa manajemen sebagai manusia biasa yang mempunyai keinginan dan kehendak, dapat melakukan tindakan untuk kepentingan diri sendiri (oportunistik) dengan membebankan biaya pada pemegang saham yang berakibat pengurangan residual claim (hak atas laba dari pemegang saham) sehingga timbul yang disebut biaya keagenan. Tindakan ini tidak sesuai dengan keinginan pemegang saham eksternal. Untuk mengurangi masalah keagenan, maka pihak manajerial diberi hak kepemilikan atas saham perusahaan, atau memasukkan pemegang saham pada tim manajemen perusahaan, sehingga segala keputusannya akan berdampak juga pada dirinya sendiri.

6.2. Keterbatasan

1. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.

2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh tiga variabel independen terhadap satu variabel dependen yaitu struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan dua variabel moderating yaitu klasifikasi perusahaan dan kepemilikan asing. Hasil dari penelitian ini memiliki nilai koefisien determinasi yang rendah atau masih di bawah 50% sehingga pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang sangat lemah dan diperkirakan ada variabel independen lain yang mempengaruhi nilai perusahaan seperti ukuran perusahaan, rasio profitabilitas dan rasio risiko Non Performing Loan (NPL). 3. Penelitian ini tidak lebih lanjut membahas kegiatan investasi dari perusahaan,

karena setelah membaiknya perekonomian Indonesia, diprediksi perusahaan sudah lebih berani melakukan investasi.

6.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, maka perlu dilakukan penyempurnaan terhadap penelitian yang dilakukan. Adapun saran untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk peneliti lanjutan disarankan untuk menggunakan sampel seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan periode penelitian lebih panjang agar mendapatkan hasil yang lebih digeneralisir.

2. Untuk peneliti lanjutan dapat menambahkan variabel lain seperti, ukuran perusahaan serta perubahan nilai valuta asing yang diprediksi bisa mempengaruhi dari nilai perusahaan.

3. Bagi pihak investor, hendaknya dalam melakukan investasi mempertimbangkan struktur modal perusahaan, biaya ekuitas, tingkat pertumbuhan perusahaan, klasifikasi perusahaan dan kepemilikan asing. Hal ini perlu dipertimbangkan agar pihak investor pun dalam melakukan investasi surat berharga di pasar modal dapat menerima return yang lebih baik.

Dokumen terkait