(1) Alat tangkap yang digunakan di kedua lokasi penelitian adalah bagan perahu, bagan tancap, dan pancing. Trend produksi hasil tangkapan dan produktivitas trip penangkapan selama 5 tahun (2009-2013) meningkat. Musim penangkapan di perairan luar daerah penambangan timah laut pada musim peralihan II dan di daerah penambangan timah laut pada musim barat.
(2) Pemanfaatan stok sumberdaya cumi-cumi diperairan Kabupaten Bangka Selatan belum mengalami biological overfishing.
(3) Aktivitas penambangan timah laut memberikan pengaruh langsung (dampak negatif) terhadap Kecerahan, TSS, dan DO di daerah penangkapan cumi-
cumi. Terjadinya bioakumulasi pada logam berat timbal di sedimen, plankton, dan insang cumi-cumi, sedangkan logam berat besi (Fe) terjadi
bioakumulasi di sedimen dan plankton.
(4) Langkah-langkah pengelolaan sumberdaya cumi-cumi di Kabupaten Bangka Selatan yaitu; optimalisasi pemanfaatan sumberdaya cumi-cumi di luar daerah penambangan, pengelolaan konservasi di luar dan di dalam daerah penambangan timah, meminimalkan penambangan illegal, penambang
timah wajib memberikan kompensasi kepada nelayan, dan penggunaan teknologi pencucian/filterasi untuk pemisahan tailing padat/slag yang
hendak dibuang ke laut agar tidak mengandung logam berat. Saran
(1) Perlu dilakukan pemantauan terhadap kualitas perairan di luar daerah penambangan dan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan.
(2) Perlu dilakukan monitoring terhadap penambangan timah illegal di
Kabupaten Bangka Selatan.
(3) Perlu segera dilakukan penelitian yang berkaitan dengan aspek biologi cumi-cumi di wilayah perairan Kabupaten Bangka Selatan.
(4) Perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait dengan Konsep-konsep pengelolaan perikanan cumi-cumi berkelanjutan di daerah penambangan maupun luar daerah penambangan timah Kabupaten Bangka Selatan.
107
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad SPG, MFA Sondita, Yusfiandayani R. 2013. Penguatan Cahaya Pada Bagan Menggunakan Reflektor Kerucut Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Tangkapan Cumi-cumi. Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut. 4(2) : 163-173.
Almuas. 2005. Analisis Karakteristik Parameter Oseanografi Untuk Penentuan Daerah Penangkapan Potensial Ikan Pelagis di Perairan Laut Cina Selatan Bagian Selatan Pada Musim Timur [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor. 98 hlm.
Amri K, Suwarso, Awwaludin. 2006. Kondisi Hidrologis dan Kaitannya Dengan Hasil Tangkapan Ikan Malalugis (Decapterus macarellus) di Perairan Teluk
Tomini. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 12 (3): 183-193.
Anggoro S. 2001. Pengelolaan Dan Pemantauan Pencemaran Dan Kerusakan Laut. Penerbit PT. Sains Plus Kemala Rahmadika.
Anna S. 2003. Model Embedded Dinamik Ekonomi Interaksi Perikanan- Pencemaran (Disertasi). Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor. 371 hlm.
Arikunto S. 2000. Manajemen Penelitian, Edisi Baru. Jakarta : Rieneka Cipta. 645
hlm.
Arimoto T, SJ Choi and YG Choi. 1999. Trend and perspectives for Fishing Technology Research Towards the sustainable Development. In Proceeding of 5th Internasional Symposium on Efficient Aplication and Preservation of Marine Biological Resorces OSU National University. Japan. P135-144.
Ayodhyoa AU. 1972. Craft and Gear. Direktorat Jendral Perikanan. Departemen
Pertanian. Correspondence Course Centre. Jakarta. 66 hal.
Bailey C. 1988. The Political Economy of Marine Fisheries Development in Indonesia. Indonesia No.46 (Oct). Cornel Southeast Asia Program. 25-38. Bappeda dan Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2007. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007-2012. Pangkalpinang: Bappeda dan Statistik Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Barnes RD. 1987. Invertebrate Zoology. Fifth Edition. Sounders College
Publishing. Hold, Rinehart and Winston. The Dryden Press. USA.893 hal. Baskoro MS dan Mustaruddin. 2010. Atraktor Cumi-cumi : Teknologi Potensial
dan Tepatguna untuk Pengembangan Kawasan pantai Terpadu. 93-103.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/25172 [dikunjungi 16 Maret 2016].
Baskoro MS, F Purwangka dan A Suherman. 2011. Rumpon Cumi-cumi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 128 pp.
108
Betke F. 1988. Prospect of a Blue Revolution in Indonesian Fisheries : A Bureaucratic Dream or Grim Reality? (Disertasi) Bielefeld University. Bielefeld.
Bidayani E. 2010. Analisis Kelembagaan Pengelolaan Sumberdaya Ikan di Pesisir Tanjung Ular kabupaten Bangka Barat. Akuatik-Jurnal Sumberdaya Perairan 4 (1):10-17.
Bintoro G. 2005. Pemanfaatan Berkelanjutan Sumberdaya Ikan Tembang (Sardinella fimbriata) di Selat Madura Jawa Timur [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 292 hlm.
Bolormaa, Oyuntsetseg, Baasansuren, Jamsranjav, Kawasaki, Katsunori, Watanabe, Makiko, Hattori, Tashiyuki. 2006. PIXE analysis of heavy metals in water samples from a mining area in Mongolia. Nuclear Instruments and Methods in Physics Research B 243 : 161 – 166.
Boyd CE. 1988. Water Quality in Warmwater Fish Pond. Forth Printing. Alabama, USA : Agricultural Experiment Station, Auburn University. Brander KM. 2007. Global Fish Production and Climate Change. PNAS 2007;
104(50): 19709-19714 .http: // www. akuastrateji.sumae.gov.tr/downloads/
rapor en / Global Fish pro.pdf (dikunjungi 25 September 2011).
Brahmana SS, A Sutriati, RS Widya & A Sudarna. 2004. Potensi Pemanfaatan sumber air pada kolam bekas penambangan timah di Pulau Bangka.
JLP.18(53): 13 – 17.
Butler, MJA Mouchot, MC Barale, V and Le Blanc C. 1988. The application of remote sensing technology to marine fisheries: An introductory manual.
FAO Fisheries Tech.Pap. (295): 165pp.
Charles AT. 2001. Sustainable Fishery Systems. United Kingdom: Blackwell
Science Ltd.
Chin ST, Sheikh AHN, Quek SY, Yaakob BCM, Russly AR, and Dzulkifly MH. 2010. Effect of Thermal Processing and Storage Condition on The Flavour Stability of Spray-Dried Durian Powder. Food Science and Technology Journal (43) : 856–86.
Clark CW. 1985. Bioeconomic Modelling and Fisheries Management.
Departement of Mathematics Univesity of British Columbia. A Willey- Interscience Publication John Wiley and sons. New York.300 p.
Connel & Miller. 2006. Kimia dan Etoksikologi Pencemaran, UI Press, Jakarta Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungannya dengan
Toksikologi Senyawa Logam. UI Press. Jakarta. 145 hal.
Daud A. 2009. Bahaya Logam Berat Pada Ikan. http://ahmaddaud.blogspot.co.id/2009/05/bahaya-logam-berat-pada-ikan. html (dikunjungi 16 Maret 2016 ).
Desniarti, A Fauzi, D Monintja dan M Broer. 2006. Analisis Kapasitas Perikanan Pelagis di Perairan Pesisir Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Jilid 13 No. 2. Indonesia Departemen manajemen
109
Sumberdaya perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor.117-124.
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2012.
Laporan Tahunan 2011. Pangkalpinang : Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangka Selatan. 2013. Laporan Tahunan 2012.
Dowling J, S Atkin, G Beale & G Alexander. 2004. Development of the Sleeper Pit Lake. Mine Water and the Environment, 23: 2–11.
Effendie MI. 2003. Biologi Perikanan. Yogyakarta. Yayasan Pustaka Nusantara.
163 hal.
Erlangga. 2007. Efek Pencemaran Perairan Sungai Kampar di Propinsi Riau Terhadap Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)[Thesis]. Institut Pertanian
Bogor. 192 hlm.
Espana JS, EL Pamo, S Pastor & MD Ercilla. 2008. The Acidic Mine Pit Lakes of the Iberian Pyrite Belt: an Approach to Their Physical Limnology and Hydrogeochemistry. Apllied Geochemistry, 23:1260-1287.
FAO. 2003. Ecosystem Approach to Fisheries. FAO Technical Paper. Rome. 152
pp.
Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama. 259 hlm.
Fauzi A dan Anna S. 2002. Penilaian Depresiasi Sumberdaya Perikanan Sebagai Bahan Pertimbangan Penentuan Kebijakan Pembangunan Perikanan. Jurnal Pesisir dan Lautan Vol.4 (2) :36-49.
. 2005. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan. Untuk. Analisis Kebijakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 343 hlm.
Fauziyah, F Supriyadi, K Saleh dan Hadi. 2013. Perbedaan Waktu Hauling Bagan Tancap terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Sungsang, Sumatera Selatan.
Jurnal lahan suboptimal. vol 2 (1): 50-57.
Fisher. 2001. Mengelola Konflik , Ketrampilan dan Strategi Untuk Bertindak.
Jakarta : The Bristish Council. 185 hlm.
Gordon HS.1954. The Economic Theory of Acommon Property Resource. The Fishery. Journal of Political Economiy 62:124-142.
Gulland JA. 1983. Fish Stock Asessment. New York. John Wiley & Sons. 223p.
Haluan J dan TW Nurani. 1988. Penerangan Metode Skoring dalam Pemilihan
Teknologi Penangkapan Ikan yang Sesuai dengan dikembangkan di Suatu Wilayah Perairan. Buletin PSP 2 : 3-16.
Hamabe M, C Hamura and M Ogura. 1982. Squid Jigging From Small Boat. The
Food and Agriculture Organization of United Nations. Fishing News (books) Ltd. England. 74 p.
110
Hamdan, DR Monintja, J Purwanto, S Budiharsono, A Purbayanto. 2006. Analisis Kebijakan Pengelo-laan Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Buletin PSP 15(3) : 86-101.
Hamzah MS dan Parmudji.1997. Pengaruh Musim Terhadap Hasil Tangkapan Cumi-Cumi (Uroteuthis barchi, REHDER) dengan Menggunakan Beberapa Alat Tangkap di Perairan Taliabu, Maluku Utara. Makalah Simposium Perikanan Indonesia II. Balitbang Sumberdaya Laut, Puslitbang
Oseanografi-LIPI, Ambon. 12 hal.
Hardin G. 1970. The Tragedy of the Commons dalam Garret de Bell (Ed). 1970 The Environtmental Handbook. Prepared for the First National Environtmental Teach-In. Ballatine Books Inc. Intext Publisher, New York. Hartarti TS. 1998. Fluktuasi Musim Hasil Tangkapan Cumi-cumi (Loligidae) di
Perairan Selat Alas NTB [tesis]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Harteman E. 2011. Sebaran Logam Berat Dalam Organ Tubuh Ikan Badukang (Arius marculatus fis & Bian) Dan Sembilang (Plotosis canius Web & Bia) Serta Pengaruhnya Terhadap Morfologis Organ. Pascasarjana IPB. Bogor. Henny C. 2011. Bioakumulasi Beberapa Logam pada Ikan di Kolong Bekas
Tambang Timah di Pulau Bangka. Jurnal Limnotek (2011) 18 (1) : 83 – 95.
Hasti W, SB Sasongko, DP Sasongko. 2013. Konsentrasi Logam Berat di Perairan, Sedimen dan Biota dengan Faktor Biokonsentrasinya di Perairan Batu Belubang, Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Metana. Vol 9 (2) : 8-
18.
Heron S. 2012. Karakteristika Pasang Surut dan Pola Arus di Muara Sungai Musi, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains. Vol 15 (1) : 35 – 39.
Hilborn R. 2007. Managing Fisheries is managing People: What has been learned? Fish and Fisheries 8 : 285-296.
Hoshino E, EJM Gulland, and RM Hillary. 2012. Bioeconomic Adaptive Management Procedures for Short-Lived Species : A case study of Pacific sury (Cololabis saira) and Japanese common squid (Todarodes pacificus) Fisheries Research 121: 17-30. http: // dx .doi .org/ 10. 1016 /
j.fishres.2012.01.007.
Indrawarsih R, Wahyono A, Adhuri DS. 2007. Konflik-konflik Kenelayanan: Distribusi, Pola, Akar Masalah dan Resolusinya. LIPI. Jakarta. 96 Hal.
Jameson JP. 1979. Southern Australian Squid Fishery Resource, GEAR AND Methods. In Australian Fisheries Volume 38 (4) 1979. Fisheries Division.
Departement of Primary Industri. The Australian Government Publishing Service. Canberra. 16 p.
Kamaluddin dan Rustian. 2002. Ekonomi Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Kinseng. 2013. Class Consciousness and Class Conflict in Capture Fishery in
111
KMNLH. 2004. Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan. Kantor Menteri Negara Kependudukan Lingkungan Hidup 2004. Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Kep-51/MENEGLH/ 2004. Sekretariat Negara, Jakarta.
Kristianingrum S. 2006. Metode Alternatif untuk Mengurangi Pencemaran Logam Berat dalam Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia. ISBN 979-98-1174-0. 89-94.
Kurniawan, Supriharyono, DP Sasongko. 2013. Pengaruh Aktivitas Penambangan Timah Terhadap Kualitas Air Laut dan Ikan Kakap Merah Di Wilayah Pesisir Kabupaten Bangka. Jurnal Saintek Perikanan. 2(1):21-23.
Laevastu T and ML Hayes. 1981. Fisheries Oceanography and Ecology. England.
Fishing News Book, Ltd. 199 p.
Larkin SL, M Harte, G Sylvia, and S Alvarez. 2011. Practical Considerations in Using Bioeconomic Modelling for Rebuilding Fisheries. OECD Food, Agriculture and Fisheries Papers No.38, OECD Publishing.http: // dx.
doi.org/http://dx.doi.org/10.1787/5kgk9qclw 7mv-en.
Lestari dan Edward. 2004. Dampak PencemaranLogam Berat Terhadap Kualitas Air Laut dan Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus Kematian Massal Ikan- Ikan di Teluk Jakarta). Jurnal Makara Sains 8(2):52-58.
Mandang I dan T Yanagi. 2008. Tide and Tidal Current in the Mahakam Estuary, East Kalimantan, Indonesia, Coast. Mar. Sci., 32(1): 1-8
Martinet V, O Thébaud, and A Rapaport. 2010. Hare or Tortoise? Trade-offs in Recovering Sustainable Bioeconomic Systems. Environmental Modeling and Assessment 15 (6): 503-517.
Marzuki ST, Hariati, dan Rustam. 1989. Sumberdaya Cumi-Cumi (Loliginidae streenstrup, 1861) di perairan Selat Alas, Nusa tenggara Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 52. Jakarta. Hal. 95-103.
Maryam S, EM Katiandagho dan IJ Paransa. 2012. Pengaruh Perbedaan Pancing Jigs Beradium dan Berlampu Terhadap Hasil Tangkapan Sotong di Perairan Pantai Sario Tumpaan Kota Manado. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(1): 18-21, Juni 2012.
McCluskey S, Lewison RL. 2008. Quantifying Effoert : a Synthesis of Current Methods and Their Applications. Fish and Fisheries 9:188-200.
Meizar Malanesia, J Haluan, H Hardjomidjojo dan D Simbolon. 2008. Analisis Unit Penangkapan Ikan Pilihan di Kabupaten lampung Selatan. Buletin PSP.
Vol XVII (1).112-130.
Merta IGS. 1989. Dinamika Populasi Ikan Cakalang, Katsuwonus pelamis Linnaeus 1758 (Pisces: Scombridae) dari Perairan Sumatera Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 53. Balai Penelitian Perikanan Laut, Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta. pp 33-34.
112
Miramand P, Bustamante, P Bentley, D Kouéta N. 2006. Variation of heavy metal concentrations (Ag, Cd, Co, Cu, Fe, Pb, V, and Zn) during the life cycle of the common cuttlefish Sepia officinalis. Science of the Total Environment
361 (2006) : 132-143.
Monintja D. dan Yusfiandayani R. 2001. Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dalam Bidang Perikanan Tangkap. Prosiding Pelatihan Pengelolaan
Wilayah Pesisir Terpadu. Bogor : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. hal 56-65.
Moriber G. 1974. Environmental Science. Allyn and Bacee, Inc. Boston.549 pp. Mustaruddin. 2012. Pengembangan Perikanan Tangkap Yang Bersinergi Dengan
Aspek Lingkungan dan Sosial Ekonomi: Studi Kasus Di Perairan Kabupaten Banyuwai. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan. 1 (1) : 17-29.
Nazir M. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bandung. 622 hal.
Nontji A. 1987. Laut Nusantara. Jakarta. Penerbit Djambatan. 367 hal.
Norman, MD. 2003. Cephalopods a World Guide. CSIRO Publishing and the Gould League of Victoria, Melbourne. 96 pp.
Novotny V and Olem H. 1994. Water Quality, Prevention, Identification and Management of Diffuse Pollution. New York: Van Nostrans Reinhold. Nybakken, J.W. 2002. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia
Pustaka Umum. Jakarta. 459 hal.
Odum EP. 1994. Dasar-Dasar Ekologi. Ed ke-8. Samingan T, penerjemah;
Srigandono B, editor. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Terjemahan dari: Fundamentals Of Ecology. Ed ke-3. 697 hal.
Oktariza W, Wiryawan B, Baskoro MS, Kurnia R, Suseno SH. 2015. Length Weight Relationship of Squid Loligo chinensis in the Waters of Bangka Regency, the Province of Bangka Belitung Island, Indonesia. AACL Bioflux Journal 8(3) : 461-467.
Ozmen, H; Kȕlachi, F; Çukurovali, A; Doğru, M. 2004. Concentrations of heavy metal and radioactivity in surface water and sediment of Hazar Lake (Elaziğ, Turkey). Chemosphere 55: 401-408.
Palar H. 1994. Pencemaran & Toksikologi Logam Berat. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta.152 hlm.
Poppo A, MS Mahendra, dan I K Sundra. 2006. Studi Kualitas Perairan Pantai di Kawasan Industri Perikanan, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. UNUD. http://ejournal. unud.ac.id/new/abstrak-9- 1473-studi kualitas-perairan-pantai-di-kawasan industri-perikanan-desa- pengambengan-kecamatan-negara-kabupaten jembrana.html. (dikunjungi 18 Mei 2015).
PT Timah. 2014. Operasi Penambangan Darat dan Laut. http://www.timah.com/v3/ina/operasi penambangan darat dan laut (dikunjungi 18 Mei 2015).
113
Rasdani M. 2004. Tata Laksana Untuk Perikanan yang Bertanggungjawab dalam Bidang Perikanan Tangkap di Indonesia. Semarang : Balai Pengembangan
Penangkapan Ikan. 36 hlm.
Raymont JEG. 1963. Plankton and Productivity In The Ocean. A pergamon Press Book. The McMillan Co. New York : 660 p.
Rosalina D, W Adi dan D Martasari. 2011. Analisis Tangkapan Lestari dan Pola Musim Penangkapan Cumi-Cumi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat-Bangka. Maspari Journal 02 : 26-38.
Roper CFE, MJ Sweeney dan CE Nauen. 1984. Chephalopoda of the Word. Annotated and llustrated Catalogue of Spesies of Interest of Fisheries. FAO
Spesies Catalogue (125) Vol. 33: 277 pp.
Salim AB, Hartuti P, Wahyu H. 2011. Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir kabupaten Bone Bolango Yang Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus Desa Botubarani dan Desa Huangobotu). Jurnal Ilmu Lingkungan.
Vol.9 (1) : 39-46.
Syari IA, M Kawaroe, MS Baskoro. 2014. Perbandingan Efektivitas Rumpon Cumi-Cumi Menurut Musim, Kedalaman Rumpon. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Vol 20 (1) : 63-72.
Sajogjo. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta : IKIP. 265 hlm.
Schaefer MB. 1954. Some Consideration of Population Dynamic and Economic in Relation to the Manegement of the Commercial Marine Fisheries. Bull.
Inter-Am. Trop. Tuna. Comm 1:27-56.
Setiya T dan Puspasari R. (2012). Produksi dan Musim Penangkapan Cumi-Cumi (Loligo spp.) di Perairan rembang (Jawa Tengah). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Vol 18 (2) : 77-83.
Sengupta M. 1993. Environmental impacts of mining: Monitoring, Restoration and Control. Florida : CRC Press LLC.494 pp.
Sidjabat, M. 1973. Pengantar Oseanografi. IPB. Bogor.
Simbolon D, MFA Sondita, Amiruddin. 2010. Komposisi Isi Saluran Pencernaan Ikan Teri (Stolephorus spp) di Perairan Barru, Selat Makasar. Jurnal Ilmu Kelautan. UNDIP. xv (1) : 7-16.
Soewito AP, B Syarif. 1990. Uji Coba Pancing Cumi-cumi “Squid Jigger” di Perairan Laut Cina Selatan dan Kalimantan Barat. Semarang (ID): Balai
Pengembangan Penangkapan Ikan.
Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang laut di Indonesia.
Jurnal Perikanan Laut 50 : 93 -112.
Sudirman. 2003. Analisis Tingkah Laku Ikan Untuk Mewujudkan Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Proses Penangkapan Pada Bagan Rambo di Selat Makassar. Disertasi. Pascasarjana IPB.307 hlm.
Sudirman, MS Baskoro, A Purbayanto, D Monintja dan T Arimoto. 2004. Adaptasi Retina Mata Ikan Layang (Decapterus ruselli) Terhadap Cahaya Dalam Proses Penangkapan pada Bagan Rambo di Selat Makassar. Jurnal
114
Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. Desember 2003, Jilid 10
No.2 ISSN 0854-3194. IPB Bogor. Hal 85-92.
Sudirman dan MN Nessa. 2011. Perikanan Bagan dan Aspek Pengelolaannya.
Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang. 232 hal.
Sudirman, R Hade, Sapruddin. 2011. Perbaikan Keramahan Lingkungan Bagan Tancap Melalui Perbaikan Selektivitas Mata Jaring. Bulletin Penelitian LP2M Universitas Hasanuddin. Vol. II (1) : 47-64.
Sulistyo dan Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya
Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. 305 hlm.
Sundermeyer MA, Rothschild BJ, Robinson AR. 2005. Using Commercial Landings Data to Identify Environmental Correlates With Distributions of Fish Stocks. Fish. Oceanogr. 14 (1): 47-63.
Surbakti H. 2012. Karakteristik Pasang Surut dan Pola Arus di Muara Sungai Musi, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains. Vol. 15 Nomor 1 (D)
15108. 35-39.
Suryabrata S. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.166 hlm.
Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia Pustaka Utama. Jakrta. 247 p.
Sutjitno S. 2007. Sejarah Penambangan Timah Di Indonesia (Abad 18-Abad 20),
Cempaka publishing. Jakarta. 286 hal.
Tahir A. 2012. Ekotoksikologi dalam perspektif kesehatan ekosistem laut. Bandung : Karya Putra Darwati. 214 hal.
Tai SY and T Heaps. 1996. Effort Dynamics and Alternative Management Policies for The Small Pelagic Fisheries of Northern Peninsula Malaysia Marine Resource Economics. 11:85-103.
Thoha H. 2004. Kelimpahan Plankton di Perairan Bangka-Belitung dan Laut Cina Selatan, Sumatera, Mei-Juni 2002. Jurnal Sains. 8 (3) : 96-102.
Tri H, MS. Baskoro, J Haluan, B Iskandar. 2008. Pengembangan Teknologi penangkapan Ikan Berbasis Komoditas Potensial di Teluk lampung. Jurnal Saintek Perikanan. Vol. 4 (1) : 16-24.
Wardhana AW. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan, Edisi II. Yogyakarta:
Andi Offset. 35 hal.
Wardhana AW 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Cetakan keempat. Yogyakarta : Penerbit Andi. 50 hal.
Wiadnyana NN. 1996. Kemungkinan Perairan Irian Jaya Sebagai Tempat Pemijahan Cumi-Cumi Oseanik. Jurnal Puslitbang Oseanologi LIPI Poka Ambon. 65: 4-14.
Widodo J, Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta
115
Wiyono ES. 1993. Studi tentang pengaruh pola musim dan perubahan teknologi penangkapan ikan layang (Decapterus spp) di perairan Laut Jawa. [Skripsi]
(tidak dipublikasikan). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor. Zainuddin M, H Kiyofuji, K Saitoh and S Saitoh. 2006. Using multi-sensor
satellite remote sensing to detect ocean hotspots for albacore tuna (Thunnus alalunga) in the northwestern North Pacific. Journal of Deep- Sea Research II (53): 419-431.
Yanagi T.1983. Generation Mechanisms of Tidal Residual Circulation, J. Oceanogr. Soc. Japan, 39: 156-166 p.
Yunrong Y, Li Y, Yang S, Wu G, Tao Y, Lu FQH. 2013. Biological characteristics and spatial-temporal distribution of mitre squid, Uroteuthis chinensis, in the Beibu Gulf, South China Sea. Journal of Shellfish Research
116
Lampiran 1 Bagan perahu yang digunakan untuk menangkap cumi-cumi di wilayah perairan luar daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan
117
Lampiran 2 Bagan tancap yang digunakan untuk menangkap cumi-cumi di wilayah perairan luar daerah penambangan timah dan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan
118
Lampiran 3 Pancing yang digunakan untuk menangkap cumi-cumi di wilayah perairan luar daerah penambangan timah dan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan
119
Lampiran 4 Kapal pancing yang digunakan untuk menangkap cumi-cumi di wilayah perairan luar daerah penambangan timah dan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan
120
Lampiran 5 Cumi-cumi (Urotheutis chinensis) di Perairan Kabupaten Bangka
121
Lampiran 6 Perkembangan hasil tangkapan cumi-cumi di wilayah perairan luar daerah penambangan dan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung, Tahun 2009-2013
Tahun Hasil Tangkapan Cumi-Cumi di Wilayah Perairan Kab. Bangka Selatan (ton) Wilayah Perairan Luar Daerah Penambangan Timah Laut Wilayah Perairan Daerah Penambangan Timah Laut
2009 1.631,725 1.372,275 2010 2.498,925 768,075 2011 4.720,750 1.416,450 2012 4.574,698 1.325,203 2013 5.228,358 1.278,843 Jumlah 18.654,455 6.160,845 Rata-Rata 3.730,891 1.232,169
122
Lampiran 7 Perkembangan hasil tangkapan cumi-cumi bagan perahu, bagan tancap, dan pancing di wilayah perairan luar daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan, Tahun 2009-2013.
Tahun Bagan Perahu Hasil Tangkapan Cumi-Cumi (ton) Berdasarkan Alat Tangkap Bagan Tancap Pancing
2009 115,000 180,600 1.336,125 2010 1.650,000 726,075 122,850 2011 3.155,200 1.359,750 205,800 2012 3.110,900 1.242,308 222,390 2013 3.814,900 1.182,720 230,738 Jumlah 11.845,100 4.691,453 2.117,903 Rata-Rata 2.369,020 938,291 423,581
123
Lampiran 8 Perkembangan hasil tangkapan cumi-cumi bagan tancap dan pancing di wilayah perairan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan, Tahun 2009-2013.
Tahun Hasil Tangkapan Cumi-Cumi (ton) Berdasarkan Alat TangkapBagan Tancap Pancing
2009 163,400 1.208,875 2010 656,925 111,150 2011 1.230,250 186,200 2012 1.123,993 201,210 2013 1070,080 208,763 Jumlah 4.244,648 1.916,198 Rata-Rata 848,295 383,240
124
Lampiran 9 Perkembangan produktivitas trip penangkapan bagan perahu, bagan tancap, pancing di wilayah perairan luar daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan, Tahun 2009-2013
Thn
Hasil Tangkapan
Cumi- Cumi (ton) Upaya (trip) Penangkapan Cumi-Cumi Produktivitas (ton/trip/thn) Bagan
Perahu Tancap Bagan Pancing Perahu Bagan Tancap Pancing Bagan Perahu Bagan Tancap Pancing Bagan
2009 115,000 180.600 1.336,125 11.400 7.814 102.500 0,010 0,023 0,013
2010 1.650,000 726.075 122,850 40.810 25.093 2.518 0,040 0,029 0,049
2011 3.155,200 1.359.750 205,800 64.652 33.230 3.998 0,049 0,041 0,051
2012 3.110,000 1.242.308 222,390 4.996 17.542 2.128 0,622 0,071 0,104
125
Lampiran 10 Perkembangan produktivitas trip penangkapan bagan tancap dan pancing di wilayah perairan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan, Tahun 2009-2013.
Thn Cumi- Cumi (ton)Hasil Tangkapan Upaya (trip) Penangkapan Cumi-Cumi Produktivitas (ton/trip/thn)
Bagan Tancap Pancing Bagan Tancap Pancing Bagan Tancap Pancing
2009 163,400 1.208,875 7.069 92.738 0,023 0,013
2010 656,925 111,150 22.703 2.279 0,029 0,049
2011 1.230,250 186,200 30.066 3.618 0,041 0,051
2012 1.123,993 201,210 15.872 1.926 0,071 0,104
126
Lampiran 11 Nilai indeks musim penangkapan (IMP) cumi-cumi diwilayah
perairan luar daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan, Tahun 2013
Bulan Produksi (ton) Upaya (trip) CPUE (ton/trip/bln) IMP
Januari 208,87 340 0,61 -0,67 Februari 111,02 340 0,33 -0,96 Maret 455,99 339 1,35 0,06 April 502,33 340 1,48 0,19 Mei 467,99 339 1,38 0,10 Juni 455,70 338 1,35 0,06 Juli 463,55 339 1,37 0,08 Agustus 475,67 340 1,40 0,11 September 530,99 340 1,56 0,28 Oktober 507,24 338 1,50 0,22 November 573,79 339 1,69 0,41 Desember 475,22 338 1,41 0,12 Jumlah 5228.36 4070 15,42 Rata-Rata 435.70 339 1,28
127
Lampiran 12 Nilai indeks musim penangkapan (IMP) cumi-cumi di wilayah
perairan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan, Tahun 2013
Bulan Produksi (ton) Upaya (trip) CPUE (ton/trip/bln) IMP
Januari 119,65 120 1,00 Februari 117,08 119 0,98 Maret 110,34 120 0,92 April 100,57 119 0,85 Mei 96,43 120 0,80 Juni 90.55 120 0,75 Juli 88,67 119 0,75 Agustus 80,73 120 0,67 September 113,09 119 0,95 Oktober 115,75 120 0,96 November 117,99 119 0,99 Desember 127,99 119 1,08 Jumlah 1278,84 1434 10,70 Rata-Rata 106,57 120 0,89
128
Lampiran 13 Perkembangan armada penangkapan dan produksi cumi-cumi aktual bagan perahu, bagan tancap, dan pancing di wilayah perairan Kabupaten Bangka Selatan, Tahun 2009-2013.
Tahun
Produksi Cumi-Cumi Aktual (ton)
Bagan Perahu Bagan Tancap Pancing
Armada
(unit) Produksi (ton) Upaya (trip) Armada (unit) Produksi (ton) Upaya (trip) Armada (unit) Produksi (ton) Upaya (trip)
2009 137 1115.00 11400 200 1344.00 14883 3026 268.00 5238 2010 166 1650.00 40810 201 1383.00 47796 3348 234.00 4797 2011 167 3155.20 64652 206 2590.00 63296 3343 392.00 7616 2012 167 3110.00 4996 206 2366.30 33414 3343 423.60 4054 2013 173 3814.90 2487 144 2252.80 2649 1662 439.50 369 Jumlah 810 11845.10 124345 957 8936.10 162038 14722 4034.10 212074 Rata-rata 162 2369.02 24869 191 1787.22 32408 2944 806.82 42415
129
Lampiran 14 Perkembangan upaya/effort (trip) dan CPUE standar bagan perahu,
bagan tancap, dan pancing di wilayah perairan Kabupaten Bangka Selatan, Tahun 2009-2013
Thn
Bagan Perahu Bagan Tancap Pancing C
(ton)
E
(trip) (ton/trip) CPUE (ton) C (trip) E (ton/trip) CPUE (ton) C (trip) E (ton/trip) CPUE 2009 115,00 11.400 0,01 344,00 14.883 0,02 2.545,00 195.238 0,01 2010 1.650,00 40.810 0,04 1.383,00 47.796 0,03 234,00 4.797 0,05 2011 3.155,20 64.652 0,05 2.590,00 63.296 0,04 392,00 7.616 0,05 2012 3.110,00 4.996 0,62 2.366,30 33.414 0,07 423,60 4.054 0,10 2013 3.814,90 2.487 1,53 2.252,80 2.649 0,85 439,50 369 1,19 Total 11.845,10 124.345 2,26 8.936,10 162.038 1,01 4.034,10 212.074 1,41 Rata2 2.369,02 24.869 0,45 1.787,22 32.408 0,20 806,82 42.415 0.28
130
Lampiran 15 Perkembangan total upaya/effort (trip) dan CPUE standar di wilayah