• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL POLA PENGELUARAN WISATAWAN ASING ALA “BACKPACKER” DI YOGYAKARTA

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari analisis data dan pembahasan pada BAB IV sebelumnya, kesimpulan yang di dapat adalah sebagai berikut :

1 Wisatawan asing backpacker di Yogyakarta di dominasi oleh wanita yaitu

sebanyak 56% dengan range umur antara 20 -30 tahun (69%). Latar belakang pekerjaan di dominasi oleh pelajar/mahasiswa (22,5%) dan tingkat pendidikan paling banyak adalah S1 (45,5%). Para wisatawan backpacker ini didominasi dari wisatawan Eropa yaitu Belanda (29%), Jerman (14%), dan Prancis (10,5%).

2 Para wisatawan sebagian besar melakukan perjalanan wisata dengan teman/patner (65%). Kunjungan ke Yogyakarta sebagian besar merupakan kunjungan yang pertama (91,5%).

3 Selama berada di Yogyakarta, jenis transportasi yang paling banyak digunakan adalah Trans Jogja (28%), becak (18,5%), dan taxi (18,5%). Para wisatawan backpacker ini sebagian besar sedang melakukan rangkaian wisata mengunjungi Indonesia (56,5%).

4 Sumber informasi para responden untuk mengetahui tentang Yogyakarta sebagian besar dari guidebook (23,5%), guidebook & rekomendasi

teman/keluarga (19,5%), dan internet, guidebook, dan rekomendasi

commit to user

5 Sementara sumber informasi yang digunakan dalam merencanakan perjalanan wisata selama di Yogyakarta sebagian besar responden menggunakan guidebook & rekomendasi (26%). Responden yang menggunakan internet,

guidebook, dan rekomendasi (23%), guidebook saja (20%), internet dan

guidebook (18,5%).

6 Tujuan Wisata para wisatawan ini ketika di Indonesia masih di dominasi oleh Bali (38,26%), Lombok (10,74%) dan Pulau Jawa (8,39%). Tujuan wisata utama ketika berada di Yogyakarta adalah Kraton Yogyakarta (24,04%), Borobudur (23,63%), dan Prambanan (20,05%).

7 Rata – rata lama tinggal para wisatawan di Yogyakarta selama 4.57 hari. Para wisatawan backpacker sebagian besar memilih tinggal di akomodasi

yang murah (91,5%). Para backpacker ini juga lebih memilih menggunakan

restoran lokal/warung untuk makan selama kunjungan wisatanya di Yogyakarta (63%).

8 Rata – rata budget para wisatan ini adalah Rp. 1,655,890,00. Berikut ini tabel Pola Pengeluaran Wisatawan Asing Ala Backpacker di Yogyakarta:

Tabel 5.1

Pola Pengeluaran Wisatawan Asing Ala Backpacker di Yogyakarta

No. Jenis Pengeluaran Prosentase

(%)

1 Akomodasi 25,22

2 Shopping 9,48

3 Food & Beverages 22,56 4 Sightseeing 26,47

5 Transportasi 9,16

6 Entertainment 3,58

7 Others 3,53

Total 100,00

commit to user

9 Wisatawan asing backpacker di Yogyakarta mempunyai pola pengeluaran

yang berbeda dengan wisatawan backpacker pada umumnya, yang tercantum dalam penelitian Lee Tze Ian and Ghazali Musa, (2005). Wisatawan backpacker di Yogyakarta tidak fokus pada wisata belanja, akan tetapi wisata

budaya.

10 Hal – hal yang menarik bagi para wisatwan yang berkunjung ke Yogyakarta adalah ;

a)Budaya dan Kesenian b)Keramahan Masyarakat

c)Transportasi dan akomodasi yang mudah dan murah. d)Kota yang nyaman dan aman

11 Hal – hal yang membuat ketidaknyamanan para wisatawan selama di Yogyakarta adalah :

a) Tukang becak dan pedangan batik yang suka memaksa dan membohongi para wisatawan.

b) Informasi yang kurang lengkap di Yogyakarta.

B. KENDALA PENELITIAN

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menemukan beberapa kendala yaitu :

1. Tidak adanya data yang pasti mengenai keberadaan backpacker di

Indonesia, terutama di Yogyakarta.

commit to user

3. Pengambilan sample dilakukan pada bulan Maret – Mei, yang merupakan low season, sehingga penulis sedikit menemui kesulitan untuk mencari

responden.

C. SARAN/REKOMENDASI

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah di dapat, maka saran/rekomendasi yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Rekomendasi/Saran Untuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DIY

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa masalah utama dalam pengembangan pariwisata di DIY, brikut adalah permasalahan utama dan rekomendasi yang dapat diberikan :

a.Jika dilihat dari tempat – tempat yang dikunjungi oleh responden, maka potensi wisata yang ada DIY masih terpusat pada Kota Yogyakarta dan Sleman saja. Untuk itu diperlukan promosi yang lebih ekstra untuk dapat memeratakan kunjungan wisatawan di Yogyakarta. Misalnya saja dengan media internet, pemerintah dapat masuk ke dalam web – web yang sering digunakan oleh para wisatawan dalam merencanakan kunjunganya. Salah satunya adalah Lonely Planet, yang merupakan kitab bagi para pelancong backpacker. Pemerintah dapat memasukkan link – link yang dapat mempromosikan daerah – daerah lain di DIY sehingga tidak hanya seputar Sleman dan Kota Yogyakarta.

b.Rekomendasi yang kedua adalah mengenai ekspansi promosi wisata. Hal ini perlu dilakukan mengingat wisatawan yang datang ke Yogyakarta sebagian besar adalah wisatawan Eropa, sementara dari negara lainya

commit to user

masih sangat sedikit. Sehingga akan lebih efektif jika dinas pariwisata DIY lebih memaksimalkan promosi wisata di Luar wilayah Eropa.

c.Rekomendasi kebijakan yang ke tiga adalah memperbanyak event budaya

dan kesenian di Yogyakarta. Mengingat bahwa wisatawan asing ala backpacker di Yogyakarta ini tidak fokus pada wisata belanja melainkan

wisata budaya.

d.Masalah lain yang timbul dalam pariwisata Yogyakarta adalah mengenai informasi yang kurang lengkap dan penjelasan bahasa inggris yang kurang. Dalam hal ini, peran TIC sangat besar. Menempatkan TIC pada tempat – tempat yang dapat dengan mudah dilihat turis adalah salah satu solusi yangbisa ditawarkan. Misalnya saja TIC di Jl. Malioboro, letaknya sangat tidak strategis, harusnya di tempatkan di lokasi yang lebih dapat dengan mudah terlihat oleh para wisatawan. TIC ini sangat penting mengingat kedinamisan acara – acara kepariwisataan. Terkadang mereka hanya mengetahui apa yang ada di guidebook, padahal kita mempunyai

lebih dari itu.

e.Menempatkan kotak saran di setiap hotel dan destinasi wisata dapat dilakukan demi meningkatkan pelayanan wisata di Yogyakarta, mengingat peran rekomendasi sangat besar dalam mempengaruhi keputusan para wisatawan dalam memilih Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata mereka.

commit to user

2. Rekomendasi/Saran Untuk Pemerintah

a. Pemerintah harus bisa menciptakan sinergi yang optimal antara stakeholder dan pemerintah. Misalnya saja untuk peningkatan kualitas

sumber daya manusia, pemerintah bisa memberikan pelatihan gratis bagi para pekerja hotel, sehingga kualitas pelayanan pariwisata di Yogyakarta semakin bagus.

b. Perlu adanya evaluasi setiap tahun mengenai semua sketor pariwisata terutama sektor – sektor pariwisata seperti backpacker. Misalnya mengadakan sarasehan dengan para pemilik hotel melati, guide, pedagang, pengelola tempat wisata, dan sebagainya. Hingga pada nantinya semua keluhan dan kendala yang mereka hadapi akan dapat tersampaikan dan mendapatkan solusi.

c. Perlunya pemerintah mengadakan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan tentang para backpacker di Yogyakarta. Walaupun mereka

di cap sebagai wisatawan dengan sedikit uang, akan tetapi pada kenyataannya justru para wisatawan inilah yang justru memberikan dampak langsung kepada perekonomian lokal Yogyakarta. Dari segi ekonomi misalnya, masih banyak yang dapat di gali dari wisata segmen ini misalnya saja tentang backpacker dan penciptaan lapangan kerja. Dengan

penelitian yang berkelanjutan, nantinya akan dapat menciptakan alternatif baru dalam pengembangan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.

commit to user

3. Rekomendasi/Saran Untuk Peneliti lain

a) Salah satu kendala yang dihadapi oleh penulis adalah penelitian yang dilakukan ketika low season, yaitu antara bulan Maret – Mei. Karena dilakukan pada saat low season, maka penulis mengalamikesulitan dalam mencari responden. Untuk itu, penulis memberikan saran bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian disaat peak season, sehingga

akan lebih mudah dalam mencari responden.

b) Rekomendasi untuk peneliti lain yang ke dua adalah peneliti dapat melakukan penelitian yang sama di daerah yang berbeda di Indonesia. Sehingga nantinya dapat dibandingkan antara daerah yang satu dengan yang lainya, dan dapat di jadikan acuan daerah lain dalam mengembangkan sektor pariwisata mereka.

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Backpacker Market Handout Tourism (2006). Australia : Tourism of Queensland

Data Pengunjung Unit Taman Wisata Candi Prambanan.2009. Yogyakarta :UPT Candi Prambanan

Data Kunjungan Unit Taman Sari .2010. Yogyakarta : UPT Taman Sari.

Data Kunjungan Wisata Kraton Yogyakarta.2010. Yogyakarta : Penghaeng Tepas Pariwisata Kraton Yogyakarta.

Departement Trade and Industri Of South Africa.2009. Backpacking and Youth

Travel in South Africa. South Africa.

Developing better statistics and reports (2002). Buerau of Tourism Research. Australia.

DIY dalam Angka 2009.Bappeda DIY.

Diarta, I Ketut & Pitana, I Gede.2009.Pengantar Ilmu Pariwisata.Yogyakarta: Penerbit Andi

Fredy herianto, Mas.2009.Mengenal Kraton Yogyakarta Hadiningrat.Yogyakarta : Warna Mediasindo

Gula, Honours.2006. Backpacking Tourism : Morally Sound Travel Or Neo-Colonial Conquest?. Dalhousie University

Hampton, Mark.2009.Researching Backpacker Tourism : Changing Narrative. Kent Business School Working Paper 194.University of Kent, Canterbury.

Hampton, Mark.2009.Responsible Backpacker Tourism :Contadiction or contribution ? Small-scale Tourism and Local impact in Shout-East Asia. Kent Business of School. University of Kent, Canterbury.

Hannam, Kevin and Ateljevic, Irena.2008.Backpacker Tourism : Concept and Profile.Tourism Cultural Change :13.

Huang, Feng Yi.2008. Western and Asian Backpackers in Taiwan: Behaviour, Motivation and Cultural Diversity. Asian Tourism : Growth and Change. Chapter 14 pg 171.

commit to user

Indiarto, Nur & Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta :BPFE Yogyakarta.

Kompas.17 Mei 2010. Jateng Perlu Garap Potensi “Backpacker”. www.Kompas.com

Kompas 17 mei 2010.Tips Backpacking.Kompas.com

Lickorish, Leonard and Jenkins,Carson L.1997.An Introdution to Tourism.Great Britain : Butterworth Heinemann.

Markward, Ane.2008. Backpacker : The Next Generation ?. Auckland University of Technology. Auckland

Ministry of Tourism. (2005). Backpacker visitors to New Zealand Ministry of Tourism. (2006). The international backpacker market

Murphie, Laurie.2000. The United Kingdom Backpacker Market :A Profile of Potential and Existing Visitors to Australia. Tourism Program James Cook University

Natan,Uriely and Yonay, Yuval and Dalit, Simchai.Backpacking experience : A Type and Form Analysis. Annals of Tourism Research 29(2). Pg 519 – 537.

New Zealand, Ministry of tourism. 2006. Accomodation Backpacker Sector. From world wide web Http://www.tourismresearch.govt.nz.

Overseas Development Institute.2000.Pro-Poor Tourism : Putting Poverty at The heart of The Tourism Agenda. Natural Resource Perspectives No. 51. London

Pearce,Philip, Murphy Eric, and Bymer, Eric. EVOLUTION OF THE BACKPACKER MARKET AND THE POTENTIAL FOR AUSTRALIAN TOURISM. Sustainable Tourism Cooperative Research Centre : Australia

Prideraux, Bruce, 2001. Nature Corridors : A Strategy For Regional Tourism Development in Indonesia?. ASEAN Journal on Hospitality and Tourism , Vol 1. Pp. 23 – 24.

Rogerson,C.2007. Backpacking : An Opportunity For Tourism Development ?. South African Geographical Journal. 89(2).

commit to user

Scheyvens, Regina.2002.Backpacker Tourism And Third World Development. Annals of Tourism Research, Vol 29, No 1, pp.144-164

Sekaran, Uma. 2006. Research Methode For Business 4th edition. New York : John Willey & Sons, Inc

Sorensen,Anders.2003.Backpacker Enthnography.Annals of Tourism Research, Vol. 30, No. 4, pp. 847–867, 2003

Statistik Kepariwisataan DIY.2008. Badan Pariwisata Daerah Provinsi DIY. Sugiyono.2004.Metode Penelitian Bisnis.Bandung : CV Alfabeta

Tourism North Teritori Asutralia.2009.Backpacker Torism Report Period :Financial Year 2009 -09. Australia.

Tze Ian, Lee and Musa, Gazali. 2005. Uncovering International Backpacker To Malaysia. Backpacker tourism, pg 139 – 143.

Undang – Undang No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan

Virgie‟s Travel Guide. 29 November 2009. Top Five List : Lima Kampung Backpacker Terbaik di Indonesia. Metro TV. Episode 24

www.yogyes.com/sepuluh tempat terpopuler di Yogyakarta. World Tourism Organization.2005. Tourism Market Trend

Yoeti, Oka A. 2008.Ekonomi Pariwisata : Introduksi, Informasi, dan Aplikasi. Jakarta : Kompas.

Zikmud, W.G.2000. Business Research Metodh, 6th edition. USA : Thomson South Western

commit to user