KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengaturan hukum di Indonesia yang mengatur tentang restitusi diatur dalam peraturan perundang-undangan seperti :
A. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
B. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Terhadap Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban
C. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Kompensasi, Restitusi, dan Rehabilitasi Terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat
D. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi dan Bantuan Hukum Kepada Saksi dan Korban 2. Setiap korban tindak pidana berhak untuk mendapat perlindungan atas kejahatan
yang telah dialaminya. Salah satu bentuk perlindungan yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah dengan memberikan hak restitusi terhadap korban kejahatan. Pemberian hak restitusi dapat berupa ganti kerugian maupun dalam bentuk pemulihan nama baik. Tolak ukur untuk menentukan jumlah besar atau kecilnya ganti kerugian tergantung pada status sosial pelaku, biasanya korban dengan status sosial lebih rendah dari pelaku akan
mengutamakan ganti kerugian dalam bentuk materi dan pemulihan harkat serta nama baik akan lebih diutamakan bagi korban yang berstatus sebaliknya.
3. Kebijakan penal dalam penerapan hak restitusi terhadap perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang dapat dilihat melalui pemberian sanksi oleh Hakim Pengadilan Negeri Medan berupa pidana penjara selama 3 Tahun dan pidana denda sebanyak Rp.120.000.000,,-. dan membayar ganti kerugian kepada Enong Sulyani sebesar Rp. 64.700.000,- Sedangkan kebijakan non penal berupa :
A.Memberikan pelayanan, berupa bantuan pelayanan hukum (advokasi, restitusi dan rehabilitasi)
B. Pengawasan dan penyadaran C. Pembaharuan hukum D.Penegakan hukum
E. Peran serta dan partisipasi masyarakat
B. Saran
1. Dalam rangka mengurangi terjadinya tindak pidana perdagangan orang hendaknya pemerintah lebih mengoptimalkan kembali peraturan yang mengatur tentang tindak pidana perdagangan orang. Agar masyarakat berpikir ulang untuk melakukan tindak pidana perdagangan orang.
2. Pemerintah hendaknya memberikan penyuluhan untuk mengarahkan, memberikan pelatihan kepada masyarakat agar lebih berhati – hati dalam mencari pekerjaan agar masyarakat dapat terhindar dari tindak pidana perdagangan orang.
3. Dalam hal terjadinya tindak pidana perdagangan orang, hendahnya pemerintah lebih meningkatkan kembali peraturan perundang – undangan yang mengatur tentang perlindungan terhadap korban. Karena korban adalah orang yang paling menderita akibat dari terjadinya tindak pidana.
DAFTAR PUSTAKA A. BUKU
Ali. Mahrus, dan Bayu Aji Pramono Perdagangan Orang Dimensi, Instrumen Internasional Dan Pengaturannya Di Indonesia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2011
Arief, Barda Nawawi. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan. Jakarta : Kencana,2007.
_________ Kebijakan Hukum Pidana : Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011.
_________ Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan Dan Pengembangan Hukum Pidana. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1998.
_________ Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1996.
_________ Kebijakan Legislatif Dalam Penanggulangan Kejahatan Dengan Pidana Penjara. Yogyakarta : Genta Publishing, 2010.
Ediwarman. Monograf Metodologi Penelitian Hukum : Panduan Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Medan : PT.Sofmedia, 2015.
Farhana. Aspek Hukum Perdagangan Orang Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika, 2010
Gosita, Arif. Masalah Korban Kejahatan. Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti, 2009
Hamzah, Andi. Perlindungan Hak-hak Asasi Manusia dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Bandung : Binacipta, 1986.
Indah, Maya. Perlindungan Korban Suatu Perspektif Viktimologi dan Kriminologi. Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group, 2014
Kansil, C.S.T, dkk, Tindak Pidana Dalam Perundang-Undangan Nasional. Jakarta : Jala Permata Aksara, 2009
Mansur. Dikdi, M.Arief Dan Elistaris Gultom. Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara Norma dan Realita. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006.
Marlina. Pengantar Konsep Diversi dan Restorative Justive Dalam Hukum Pidana. Medan : Penerbit USU Press, 2010
Mulyadi, Lilik. Bunga Rampai Hukum Pidana Prespektif, Teoretis Dan Praktik. Bandung : PT.Alumni, 2008.
Mulyadi. Mahmud. Criminal Policy : Pendekatan Integral Penal dan Non-Penal Policy Dalam Penanggulangan Kejahatan Kekerasan. Medan : Pustaka Bangsa Press, 2008.
________, dan Feri Antono Surbakti. Politik Hukum Pidana Terhadap Kejahatan Korporasi. Jakarta : PT.Sofmedia, 2010.
Moeljatno.Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta, 2008.
Nuraeny, Henny. Tindak Pidana Perdagangan Orang Kebijakan Hukum Pidana dan Pencegahannya. Bandung : Sinar Grafika, 2011.
Prasetyo, Teguh. Hukum Pidana Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011. __________ Kriminalisasi Dalam Hukum Pidana. Bandung : Nusa Media, 2011.
__________, dan Abdul Halim Barkatullah. Politik Hukum Pidana : Kajian Kebijakan Kriminalisasi Dan Dekriminalisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005.
Prodjohamidjojo, Martiman. Memahami Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 1997.
Sholehuddin, M. Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003.
Soeharto. Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, Dan Korban Tindak Pidana Terorisme Dalam Sistem Peradilan Pidana. Bandung : Refika Aditama, 2007.
Soeparmono. R. Praperadilan dan Penggabungan Perkara Gugatan Ganti Kerugian Dalam KUHAP. Bandung : Mandar Maju, 2003.
Sudarto. Kapita Selekta Hukum Pidana.Bandung : Alumni, 1986
Wibowo, Adhi. Perlindungan Hukum Korban Amuk Massa : Sebuah Tinjauan Viktimologi. Yogyakarta : Thafa Media, 2013
Yulia, Rena. Viktimologi Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan. Bandung : Graha Ilmu, 2009
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang – Undang Hukum Acara Pidana
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
Undang – Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2004 Tentang Komisi Kebenaran Dan Rekonsilasi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Kompensasi, Restitusi, Dan Rehabilitasi Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi Dan Bantuan Hukum Kepada Saksi Dan Korban.
Peraturan Menteri Nomor 25/KEP/MENKO/KESRA/IX/2009 Tentang Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Dan Eksploitasi Seksual Anak (ESA) 2009-2014