• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terdakwa, ANDREAS GINTING alias UCOK, Laki-laki, 38 Tahun pada pokoknya didakwa telah melakukan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan hutang atau memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain mengeksploitasi orang tersebut di wilayah Negara Republik Indonesia.

Bahwa sekira bulan Desember 2011 bertempat tinggal di Sukabumi saksi Entin menawarkan kepada saksi korban untuk bekerja sebagai kasir di sebuah cafe di Medan, atas tawaran tersebut saksi korban setuju, kemudian sekira tanggal 14 Desember 2011, saksi korban dan seorang laki-laki yaitu saksi Ikbal berangkat dari Sukabumi menuju Jakarta diantar oleh saksi Entin, setelah sampai di Jakarta, saksi korban dan saksi Ikbal berjumpa dengan isteri terdakwa yaitu saksi Asrat Nitawati, kemudian saksi korban tinggal di rumah saksi Asrat Nitawati selama 5 (lima) hari, selanjutnya sekira tanggal 19 Desember 2011, saksi korban dan saksi Ikbal berangkat menuju Medan, dengan naik pesawat, sekira pukul 23.00 Wib tiba di Medan, saksi korban dan saksi Ikbal dijemput oleh terdakwa di Bandara Polonia, kemudian di bawa oleh Terdakwa menuju sebuah Mess, yang berdekatan dengan Cafe Pesona beralamat di Jalan Setia Indah No.30. Desa Sunggal kanan Kecamatan Sunggal.

Selanjutnya sekira tanggal 08 Januari 2012 sekira pukul 15.00 Wib. terdakwa mengajak saksi korban menuju Hotel Internasional Pardede Jalan Ir.Haji Juanda No.14 Medan, dengan menggunakan mobil Soluna Silver No.Pol.B.1136 UN. Setelah sampai di Hotel Pardede Internasional terdakwa mengajak saksi korban ke tempat tidur kemudian terdakwa menyetubuhi saksi korban seperti layaknya suami isteri dengan janji bahwa terdakwa akan bertanggungjawab. Kemudian sekira tanggal 12 Januari 2012 sekira pukul

82 Ibid. halaman 342. 83

00.00 wib saksi korban mengatakan kepada saksi Marlan dan saksi Andini Anggriawan bahwa keperawanannya telah diambil secara paksa oleh terdakwa.

Selanjutnya sekira tanggal 16 Januari 2012 sekira pukul 18.00 wib saksi korban meminta izin kepada saksi Ella untuk keluar beli nasi goreng. di depan Cafe Pesona ada saksi Marlan, kemudian saksi korban dibonceng saksi Marlan untuk menghindar dari terdakwa, selanjutnya keesokan harinya saksi korban melaporkan kejadian yang dialami oleh saksi korban ke POLDASU. Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban merasa keberatan, dan menuntut pelaku yang menyetubuhi saksi korban. Berdasarkan Visum Et Repertum

No.47/OBG/2012 dari RSU Dr. Pringadi Kota Medan tanggal 20 Januari 2012 yang ditanda tangani oleh dr. Zulhaji A. Husin SpOg an. LISNAWIDIYANTI pada pemeriksaan

kedapatan :

Kepala : tidak ada kelainan Leher : tidak ada kelainan Dada : tidak ada kelainan Ekstremitas : tidak ada kelainan

Genitalis : Hymen robek pada arah jam 1 (satu) jam 3 (tiga), jam 5 (lima), 7 (tujuh) tidak sampai kedasar dan jam 11 (sebelas) sampai kedasar.

Kesimpulan : Hymen tidak utuh lagi

Berdasarkan perbuatan terdakwa Jaksa Penuntut Umum mengajukan terdakwa Andreas Ginting alias Ucok ke depan sidang Pengadilan Negeri Medan berdasarkan surat dakwaan tanggal 04 Juli 2012 NO. Pdm-603/Euh.2/MDN/07/2012 dengan dakwaan sebagai berikut :84

- Dakwaan Kesatu

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal 2 ayat (1) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

- Dakwaan Kedua

84 Berdasarkan Surat Dakwaan Kejaksaan Negeri Medan Nomor : PDM

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Jaksa Penuntut Umum berpendapat supaya majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :85

1. Menyatakan terdakwa ANDREAS GINTING ALIAS UCOK bersalah melakukan tindak pidana “Perdagangan Orang” sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 2 ayat (1) UU RI No.21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

2. Menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa ANDREAS GINTING ALIAS UCOK dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun penjara di kurangi selama terdakwa berada dalam tahanan, dan denda sebesar Rp.120.000.000 (Seratus dua puluh juta rupiah), subsidair 2 (dua) bulan kurungan

3. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) lembar Foto Copy Akte Kelahiran No. 1.960/Th.1998 an. LISNA WIDIYANTI yang sudah dilegalisir yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Dra RATU DWI YAHYA DJ pada tanggal 16 Maret 1998

- 1 (satu) lembar Akte Kelahiran No.1960/Th. 1998 an LISNA WIDIYANTI

- 1 (satu) buah baju kaos warna kuning bertuliskan Spongebob, 1 (satu) buah celana pendek warna hitam, 1 (satu) buah Bra warna pink putih, 1 (satu) buah celana dalam

TENTANG TUNTUTAN HAK RESTITUSI

Berdasarkan Surat Gugatan Nomor : 02/TIM ADVOKASI/X/2012 Kuasa Hukum Ibu kandung saksi korban Lisna Widiyanti yaitu Enong Sulyani yaitu :

1. Muslim Harahap, SH,MH ;

85 Berdasarkan Surat Tuntutan Pengadilan Negeri Medan Nomor : PDM

2. Azmiati Zuliah, SH,MH ; 3. Rina Melati Sitompul, SH; 4. Elisabet Juniarti, SH

Kesemuanya bergabung dalam “ TIM ADVOKASI TRAFIKING ANAK P2TP2A PROVINSI SUMATERA UTARA” dengan ini mengajukan gugatan Restitusi kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Pidana Register No.

1769/Pen.Pid/2012/Pn.Mdn, sebagaimana diatur dalam Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, terhadap Korban anak an. Lisna Widiyanti, lahir/25 Juli 1995, Agama Islam, Pendidikan Tamat SMP, Alamat Kp. Cikanyere RT/RW 02/07 Desa Cisarua, Kec.Nagrak Selatan, Kab. Sukabumi, Prov. Jawa Barat. Dengan ini mengajukan hak restitusi terhadap Korban trafikking an. Lisna Widiyanti sebagai berikut :

1. Kerugian Materiil dengan rincian ;

a. Gaji yang diperjanjikan bulan Desember 2011 s/d Januari 2012, sebesar Rp.350.000/bulan x 2 bulan = Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah).

b. Biaya akomodasi makan, minum selama dalam proses pemeriksaan di Kepolisian Daerah Sumatera Utara dari tanggal 20 Januari 2012 s/d 10 Febiari 2012, sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).

c. Biaya pemeriksaan kesehatan Dokter Puskesmas, sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).

d. Kehilangan penghasilan korban sejak proses kepolisian bulan Januari 2012 sampai dengan saat ini atau Proses Hukum (Januari s/d Oktober 2012) sebesar Rp. 550.000,- x 10 bulan = Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

e. Biaya transportasi PP dan airport tax Jakarta untuk menghadirkan saksi korban atas nama Lisna Widiyanti dari Bandung ke Jakarta dan Jakarta ke Medan pada tanggal 4

September 2012 sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus) Terlampir (Bukti tiket penerbangan Lion Air) ;

f. Biaya transportasi PP dan airport tax Jakarta untuk menghadirkan saksi ibu kandung korban atas nama Enong Sulyani dari Bandung ke Jakarta dan Jakarta ke Medan pada tanggal 4 September 2012 sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah), Terlampir 2 (Bukti tiket penerbangan Lion Air) ;

g. Biaya transportasi PP dan airport tax Jakarta, untuk menghadirkan saksi ayah tiri korban atasnama Sofyan dari Bandung ke Jakarta dan Jakarta ke Medan pada tanggal 4 September 2012 sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah), Terlampir 4 (Bukti tiket penerbangan Lion Air);

h. Biaya transportasi PP dan airport tax Jakarta, untuk menghadirkan saksi pendamping korban dari pemerintah Jawa Barat dari Badan Pemberdayaan Perempuan Anak dan KB atas nama Ema Emalia dari Bandung ke Jakarta dan Jakarta ke Medan pada tanggal 4 September 2012 sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah), Terlampir 5 (Bukti tiket penerbangan Lion Air) ;

i. Biaya transportasi PP dan airport tax Jakarta untuk menghadirkan pihak kepolisian dari Polda Jawa Barat atas nama Titin Sumarni dari Bandung ke Jakarta dan Jakarta ke Medan pada tanggal 4 September 2012 sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah), Terlampir 7 (Bukti tiket penerbangan Lion Air) ;

j. Biaya PP, Korban dan Saksi korban yakni transportasi dan Suka Bumi sampai Bandung, dan Bandung ke Jakarta sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) ;

k. Biaya penginapan selama menghadiri persidangan di Hotel Semarak Merak sebesar Rp. 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah) pada tanggal 5-6 September 2012, Hotel Garuda Plaza 2 kamar. 1.030.348,- (Bukti penginapan Terlampir 7) ;

l. Biaya untuk advokat/pendampingan kepentingan hukum korban di Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) ;

m. Transportasi menghadirkan saksi an. Marlan di kepolisian sampai proses hukum sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)

Bahwa adapun rincian tersebut diatas kerugian materiil yang dialami korban tersebut sebesar Rp. 49.700.000,- (empat puluh Sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah).

2. Kerugian Immateriil sebagai berikut :

Selain dari kerugian material, korban juga mengalami kerugian immaterial. Dengan ini korban menuntut ganti kerugian immaterial atas penderitaan psikis korban sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) atas penderitaan yang direnggutnya mahkota korban secara paksa tanpa memperdulikan korban yang masih di bawah umur.

3. Berdasarkan poin 1 dan 2 diatas maka Kerugian Materil Rp. 49.700.000,- Kerugian Korban Rp. 30.000.000,-

TOTAL Rp. 79.700.00,-

(terbilang : tujuh puluh Sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah).

Berdasarkan uraian dan fakta-fakta tersebut diatas dengan segala kerendahan hati dimohonkan agar kiranya Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk mengabulkan gugatan hak restitusi terhadap korban, mengingat sanksi tegas diberikan kepada setiap pelaku pidana sebagai efek jera terhadap pelaku dalam upaya perlindungan terhadap Anak Indonesia sesuai dengan

amanat Undang – Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang – Undang No. 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Dokumen terkait