5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1) Ada tujuh unit penangkapan ikan yang melakukan operasi penangkapan ikan di zona dalam Teluk Jakarta, yaitu payang, dogol, pancing rawai, bagan tancap, bagan kapal, jaring insang dan sero.
2) Struktur bioekologi hasil tangkapan berdasarkan nilai Lm (length at first maturity) meliputi
a) Ikan yang sudah layak tangkap, yaitu ikan kurisi, kuniran dan sembilang. b) Ikan yang belum layak tangkap, yaitu teri galer, belanak, kembung
perempuan, tembang, pepetek dan kuro.
3) Struktur bioekologi hasil tangkapan berdasarkan nilai b pola pertumbuhan ikan meliputi
a) b>3 pada ikan sembilang dan tembang
b) b<3 pada ikan teri galer, belanak, kembung banjar, pepetek, kurisi, kuniran dan kuro.
4) Hasil tangkapan terbanyak dari golongan tingkat trofik 3 sebesar 54,17%. Ikan yang paling sedikit tertangkap ialah ikan dari golongan tingkat trofik 4 sebesar 4,17%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disarankan sebagai berikut:
1) Melakukan analisis hubungan panjang-berat lebih lanjut dengan jumlah sampel ikan yang lebih banyak.
2) Melakukan penghitungan nilai tingkat trofik ikan dengan metode pembedahan ikan untuk melihat sistem pencernaan dan pola makan ikan, sehingga didapatkan nilai trofik yang lebih akurat.
3) Melakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh alat tangkap terhadap komposisi spesies yang ditangkap dan dampak penangkapan ikan di daerah penangkapan ikan yang berbeda, serta faktor-faktor lingkungan perairan seperti
68 ketersediaan makanan dan kondisi biofisika yang mempengaruhi hasil tangkapan dan tingkat trofik ikan.
69
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Statistik Sumberdaya Laut dan Pesisir. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Hal 3-5.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. 2007. Kepulauan Seribu Dalam Angka (2006). Jakarta: Badan Pusat Statistik Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Badan Pusat Satistik. 170 hal. Anonim. 2007-2009. Trophic Levels. The University of Waikato. Diunduh dari
http://sciencelearn.org.nz/waikato/trophiclevels. [20 Oktober 2010].
Aprilia S. 2011. Trofik Level Hasil Tangkapan Berdasarkan Alat Tangkap Yang Digunakan Nelayan Di Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten. [Skripsi] (Tidak Dipublikasikan). Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 110 hal.
Ayodhyoa AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor: Yayasan Dewi Sri. 90 hal.
Bengen DG. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Hal 4.
Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. 2009. DKI Jakarta Tahun 2004-2009. DKI Jakarta : Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. 352 hal.
Diniah. 2008. Pengenalan Perikanan Tangkap. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 62 hal.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2008. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia, 2006. Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan dan Perikanan. 318 hal.
Effendie MI. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Bogor : Yayasan Dewi Sri. Hal 69-70.
. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama. Hal 97-98.
Froese R and D Pauly. 2000. Fishbase 2000: Concepts, Design and Data Sources. Canada: Fisheries Centre, University of British Columbia. P: 176-184. . 2010. Bluespot Mullet. Diunduh dari
http://fishbase.org/mullet.htm [10 Desember 2010]
. 2010. Dussumier's ponyfish. Diunduh dari http://fishbase.org/ponyfish/ dussumierponyfish.htm [10 Desember 2010] . 2010. Fourfinger Threadfin. Diunduh dari
70 . 2010. Japanese Treadfin Bream. Diunduh dari http://fishbase.org/treadfish/japanesetreadfinbream.htm [10 Desember 2010]
. 2010. Smallhead Catfish. Diunduh dari http://fishbase.org/catfish/smallheadcatfish.htm [10 Desember 2010] . 2010. Spotty Face Anchovy. Diunduh dari
http://fishbase.org/anchovy/spottyfaceanchovy.htm [10 Desember 2010] . 2010. Sulphur Goatfish. Diunduh dari
http://fishbase.org/goatfish.htm [10 Desember 2010]
Hakim R. 2006. Penggunaan JTED (Juvenil and Trash Excluder Device) pada Jaring Arad (Mini Trawl) di Perairan Tegal, Jawa Tengah. [Skripsi] (tidak dipublikasikan). Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hal 7. Hall SJ. 1999. The Effects of Fishing on Marine Ecosystems and Communities.
USA: Blackwell Science Ltd. P: 16-21
Heddy S dan M Kurniati. 1994. Prinsip-Prinsip Dasar Ekologi: Suatu Bahasan Tentang Kaidah Ekologi dan Penerapannya. Jakarta: PT Raja Grafindo. 271 hal.
Hutomo, M Burhanudin, S Djamali dan S Martosejowo. 1987. Sumberdaya Ikan Teri di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia. Hal 5-10
Kiswantoro dan Sunyoto. 1986. Mengenal Ikan Laut. Jakarta: Karya Bani. Hal 17-23
Krebs JC. 1989. Ecological Methodology. New York: Harper Collins Publisher. 649 hal.
Manalu M. 2003. Kajian Output yang Dihasilkan Operasi Unit Penangkapan Jaring Kejer di Teluk Banten. [Skripsi] (tidak dipublikasikan). Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hal 1-9.
Martasuganda S. 2004. Set Net (teichi ami). Serial Teknologi Penangkapan Ikan Berwawasan Lingkungan. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.101 hal.
Michael P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta: Universitas Indonesia. Hal : 372-501.
Monintja DR. 1989. Perikanan Tangkap di Indonesia. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 47 hal.
Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal 63-65.
Nebel BJ dan TW Richard. 1998. Environmental Science, The Way The World Works Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall, Upper Saddle River. Hal 27-31.
71 Rachmawati. 2008. Analisis Hasil Tangkapan Utama dan Sampingan pada Alat Tangkap Dogol di Gebang Mekar, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. [Skripsi] (Tidak Dipublikasikan). Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hal 18-25
Romimohtarto K. dan Juwana, S. 2005. Biologi Laut. Jakarta: PT Penerbit Djambatan. Hal 313-318.
Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bandung: Bina Cipta. Hal 12-15.
Saputra. 2009. Beberapa Aspek Biologi Ikan Kuniran (Upeneus spp) di Perairan Demak. Jurnal Saintek Perikanan. Vol 1 No. 1. 8 hal.
Septiawan A. 2009. Kajian Bio-Teknik Perikanan Muroami di Perairan Kepulauan Seribu. [Skripsi] (Tidak Dipublikasikan). Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hal 14.
Standar Nasional Indonesia. 2005. Bentuk Baku Konstruksi Pukat Kantong Payang Berbadan Jaring Panjang. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. 5 hal.
Stergio KI, Dimitrios KM, Hernando JAC and Karim E. 2007. Trophic Signatures of Small-Scale Fishing Gears: Implications for Conservation and Management. Marine Ecology Progress Series. Vol. 333: 117-128.
Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Nomor 50 tahun 1988/1989. Edisi Khusus. Jakarta: Bakai Penelitian Perikanan Laut. Badan Penelitian Perikanan Laut, Departemen Pertanian. 248 hal.
Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara. 2009. Data Potensi Peternakan, Perikanan dan Kelautan tahun 2009. Jakarta : Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara. 5 hal.
Sulistianto E. 2010. Valuasi Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang Di Kawasan Perairan Kota Bontang. [Tesis] (Tidak Dipublikasikan). Bogor: Program Studi Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. 158 hal
Taurusman AA. 2007. Community Structure, Clearance Rate, and Carrying Capacity of Macrozoobenthos in Relation to Organic Matter in Jakarta Bay and Lampung Bay, Indonesia. [Disertasi] (ISSN). Büsum: Forschungs- und Technologiezentrum Westküste der Universität Kiel. P: 7-9.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan.
Wiryawan B. 2009. Review : Data Potensi Peternakan, Perikanan dan Kelautan tahun 2009. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 5 hal.
72 Lampiran 1 Alat Tangkap Bagan Kapal di Muara Kamal
Bagan Kapal
73 Lampiran 2 Alat Tangkap Bagan Tancap di Muara Kamal
Bagan Tancap
Bahan Bagan Tancap
74 Lampiran 3 Alat Tangkap Gillnet di Muara Kamal
Jaring Gillnet Pelampung Gillnet
75 Lampiran 4 Alat Tangkap Sero di Muara Kamal
Bahan Pembuat Sero
76 Lampiran 5 Alat Tangkap Payang di Muara Cilincing
Kapal Payang
77 Lampiran 6 Alat Tangkap Dogol di Muara Cilincing
Kapal Dogol Net Hauler Dogol
Pelampung Dogol Pemberat Dogol
78 Lampiran 7 Alat Tangkap Pancing Rawai di Muara Cilincing
Kapal Pancing Rawai Pelampung Tanda Pancing Rawai
79 Lampiran 8 Ikan Hasil Tangkapan di Teluk Jakarta
Teri galer (Stolephorus sp.) Belanak (Valamugil sp.)
Tembang (Sardinella sp.) Kembung perempuan (Rastrelliger sp.)
Pepetek (Leiognathus sp.) Kurisi (Nemipterus sp.)
80 Lampiran 9 Trofik Level Ikan Hasil Tangkapan
No.
Jenis Ikan
Trophic Level
Nama Umum Species Genus Family Ordo Class Phylum
1 Layang Decapterus russelli Decapterus Decapteridae Perciformes Actinopterygii Chordata 3.69 s.e. 0.58 2 Bawal Parastromateus niger Parastromateus Carangidae Perciformes Actinopterygii Chordata 2.93 s.e. 0.35 3 Kembung Rastelliger brachysoma Rastrelliger Scombridae Perciformes Actinopterygii Chordata 2.72 s.e. 0.31 4 Selar Selaroides leptolepis Selaroides Carangidae Perciformes Actinopterygii Chordata 3.53 s.e. 0.47 5 Tembang Sarnidella fimbriata Sardinella Clupeidae Clupeiformes Osteichthyes Chordata 2.70 s.e. 0.30 11 Teri Stolephorus spp. Engrauliae Engraulidae Clupeiformes Actinopterygii Chordata 2.76 s.e. 0.25
12 Tongkol Euthynnus affinis Euthynnus Scombridae Perciformes Osteichthyes Chordata 4.5 s.e. 0.79
13 Kurisi Nemipterus nematophorus Nemipterus Nemipteridae Clupeiformes Actinopterygii Chordata 3.72 s.e. 0.56
14 Lemuru Sardinellalemuru Sardinella Clupeidae Clupeiformes Osteichthyes Chordata 2.48 s.e. 0.00
15 Cakalang Katsuwonus pelamis Katsuwonus Scombridae Perciformes Osteichthyes Chordata 4.35 s.e. 0.76 16 Tenggiri Scomberomorus commerson Scombrinae Scombridae Perciformes Actinopterygii Chordata 4.5 s.e. 0.80 17 Layur Trichiurus lepturus Trichiurus Trichiuridae Perciformes Actinopterygii Chordata 4.45 s.e. 0.77 18 Ikan Terbang Hirundichthys oxycephalus Cyselurus Exocoetidae Beloniformes Actinopterygii Chordata 3.04 s.e. 0.09 19 Julung-julung Hyporhamphus far Hyporhamphus Hemiramphidae Beloniformes Actinopterygii Chordata 3.12 s.e. 0.37 20 Tiga Waja Johnius dussumieri Johnius Scianidae Perciformes Actinopterygii Chordata 3.3 s.e. 0.40 21 Ekor Kuning Torpedo scad / Megalaspis cordyla Megalaspis Carangidae Perciformes Osteichthyes Chordata 4.39 s.e. 0.76 22 Ikan Kowe Caranx ignobilis Caranx Carangidae Perciformes Actinopterygii Chordata 4.22 s.e. 0.70 23 Peperek/Petek Leiognathus splenden Leiognathus Leiognathidae Perciformes Actinopterygii Chordata 2.94 s.e. 0.38 24 Manyung Arius thalassinus Arius Ariidae Siluriformes Actinopterygii Chordata 3.1 s.e. 0.30 25 Songot Plicofollis polystaphylodon Plicofollis Ariidae Siluriformes Actinopterygii Chordata 3.5 s.e. 0.37
81 Lampiran 9 (Lanjutan)
No. Jenis Ikan Trophic Level
Nama Umum Species Genus Family Ordo Class Phylum
26 Cucut Carcharhinus brachyurus Carcharhinus Carcharhinidae Carcharhiniformes Chondrichthyes Chordata 4.5 s.e. 0.71
27 Pari Dasyatis Spp. Dasyatis Dasyatidae Rajiformes Chondrichthyes Chordata 3.54 s.e. 0.57
28 Kakap Lates calcarifer Lates Latidae Perciformes Actinopterygii Chordata 4.35 s.e. 0.77
29 Sunglir Elagatis bipinnulata Elagatis Carangidae Perciformes Actinopterygii Chordata 3.59 s.e. 0.49 30 Bambangan Lutjanus lutjanus Lutjanus Lutjanidae Perciformes Actinopterygii Chordata 4.05 s.e. 0.68 31 Kerapu Plectropomus leopardus Plectropomus Serranidae Perciformes Actinopterygii Chordata 4.49 s.e. 0.77 32 Kuro Eleutheronema tetradactylum Eleutheronema Polenemidae Perciformes Actinopterygii Chordata 4.35 s.e. 0.77 33 Belanak Valamugil seheli Valamugil Mugilidae Perciformes Actinopterygii Chordata 2.32 s.e. 0.14
34 Tuna Thunnus obesus Thunnus Scombridae Perciformes Osteichthyes Chordata 4.49 s.e. 0.75
82 Lampiran 10 Produksi Perikanan Laut Menurut Jenis Ikan, daerah perairan pantai DKI Jakarta 2005 – 2008
dalam satuan kg
NO. Jenis Umum
2005 2006 2007 2008
Nama Umum Nama Latin
1 Layang Decapterus russelli 582600 626500 961200 1024200
2 Bawal Parastromateus niger 155800 318900 386700 402200
3 Kembung Rastelliger brachysoma 973600 1150700 1488300 7938800
4 Selar Selaroides leptolepis 730900 950900 1459200 1482100
5 Tembang Sarnidella fimbriata 775000 1005600 1578800 791900
11 Teri Stolephorus spp. 73300 110800 294000 259200
12 Tongkol Euthynnus affinis 3343600 1827800 2205600 2326500
14 Lemuru Sardinella lemuru 102900 478600 741800 756400
15 Cakalang Katsuwonus pelamis 368700 1806400 1904900 1268000
16 Tenggiri Scomberomorus commerson 1260600 591700 765700 749700
17 Layur Trichiurus lepturus 55600 107200 224600 295200
18 Ekor Kuning Torpedo scad / Meglaspis cordyla 121500 276400 431800 536000
19 Ikan Kowe Caranx ignobilis 144700 207400 697800 521100
20 Peperek/Petek Leiognathus splenden 335900 211000 136000 88100
21 Manyung Arius thalassinus 220300 256300 348400 362200
22 Songot Plicofollis polystaphylodon 83400 95400 124600 18900
23 Cucut Carcharhinus Spp. 811500 711500 1795600 2037400
83 Lampiran 10 (Lanjutan)
dalam satuan kg
NO. Jenis Umum
2005 2006 2007 2008
Nama Umum Nama Latin
25 Kakap Lates calcarifer 699900 457200 712900 815200
26 Kerapu Plectropomus leopardus 41500 179600 209300 258600
27 Kurau Eleutheronema tetradactylum 4900 83300 166700 260900
28 Belanak Valamugil seheli 153500 231100 246300 281900
29 Tuna Thunnus obesus 1592300 597700 376500 1305500
30 Cumi-cumi Loligo spp. 900500 472300 1377700 1386300
84 Lampiran 11 Analisis Hasil Tangkapan