• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

B. Pengolahan dan Analisa Data

2. Kesulitan Siswa dalam Membaca Al- Qur’an

Tabel berikut ini adalah data-data mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam membaca Al-Qur’an

Tabel 25

Membaca Al-Qur’an setiap hari di rumah

No. Jawaban Frekuensi Persentase

20. Selalu 1 2% Sering 6 15% Jarang 34 83% Tidak pernah 0 0% Jumlah 41 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (83%) menjawab jarang, yaitu siswa jarang membaca Al-Qur’an setiap hari di rumah. Hampir sebagian kecil siswa (15%) siswa menjawab sering, hampir tidak ada siswa (2%) menjawab selalu, dan tidak ada siswa (0%) menjawab tidak pernah tidak membaca Al-Qur’an di rumah setiap hari. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas siswa menyatakan jarang sekali membaca

Al-Qur’an di rumah.

Tabel 26

Setiap membaca Al-Qur’an dengan tartil

No. Jawaban Frekuensi Persentase

21. Selalu 3 8% Sering 21 51% Jarang 17 41% Tidak pernah 0 0% Jumlah 45 100%

Data di atas memberikan gambaran setengah siswa (51%) menjawab bahwa sering membaca Al-Qur’an dengan bacaan tartil, hampir setengah siswa (41%) menjawab jarang, hampir tidak ada siswa (8%) menjawab selalu membaca

mereka sering membacanya dengan bacaan tartil.

Tabel 27

Senang mengikuti pelajaran Al-Qur’an

No. Jawaban Frekuensi Persentase

22. Selalu 11 27% Sering 18 44% Jarang 12 29% Tidak pernah 0 0% Jumlah 41 100%

Dari data di atas dapat diketahui bahwa hampir setengah siswa (44%) menjawab sering senang mengikuti pelajaran Al-Qur’an di sekolah, hampir sebagian kecil siswa (29%) menjawab jarang, hampir sebagian kecil siswa (27%) menjawab selalu dan tidak ada siswa (0%) yang menjawab tidak pernah tidak senang mengikuti pelajaran Al-Qur’an di sekolah. Dari hasil ini maka

dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa senang mengikuti pelajaran

Al-Qur’an di sekolah.

Tabel 28

Kesulitan dalam mempelajari ilmu tajwid (Ikhfa dan Izhar)

No. pernyataan Jawaban F P

23. Kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa

Selalu 10 24%

Sering 15 37%

Jarang 9 22%

Tidak pernah 7 17%

Jumlah 41 100%

24. Kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar Selalu 7 17% Sering 14 34% Jarang 12 29% Tidak pernah 8 20% Jumlah 41 100%

di dalam hukum bacaan ikhfa Sering 18 44%

Jarang 13 32%

Tidak pernah 5 12%

Jumlah 41 100%

26. Kesulitan dalam memberikan contoh hukum ikhfa Selalu 4 10% Sering 19 46% Jarang 12 29% Tidak pernah 6 15% Jumlah 41 100%

Dari data no. 23 di atas menunjukkan bahwa hampir setengah siswa (36%) sering menemui kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa, hampir sebagian kecil siswa (25%) menjawab sering menemui kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa, hampir sebagian kecil juga (25%) jarang menemui kesulitan, dan hampir sebagian kecil siswa (17%) menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa.

Selanjutnya data no. 24 mengenai apakah siswa memenui kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar, hampir setengah siswa (34%) sering menemui kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar, sebagian kecil siswa (29%) menjawab jarang, hampir sebagian kecil (20%) siswa menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar, hampir sebagian kecil siswa (17%) menjawab bahwa selalu menemui kesulitan dalam memberikan hukum izhar.

Sedangkan dalam data no. 25 menunjukkan bahwa setengah siswa (44%) sering menemui kesulitan dalam menghafal 15 huruf yang ada di dalam hukum bacaan ikhfa, sebagian kecil siswa (32%) menjawab jarang, hampir sebagian kecil siswa (12%) menjawab selalu menemui kesulitan dalam menghafal 15 huruf yang ada di dalam hukum bacaan ikhfa, dan sebagian kecil siswa (12%) menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam menghafal 15 huruf yang ada di dalam hukum bacaan ikhfa.

sering menemui kesulitan dalam memberikan hukum ikhfa, hampir sebagian kecil siswa (29%) menjawab jarang, hampir sebagian kecil siswa (15%) menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam memberikan hukum ikhfa, dan hampir tidak ada siswa (10%) menjawab selalu menemui kesulitan dalam memberikan contoh hukum ikhfa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa menemui kesulitan dalam membedakan hukum bacaan izhar dengan hukum bacaan ikhfa, setengah siswa masih menemui kesulitan dalam memberikan contoh hukum izhar, setengah siswa masih menemui kesulitan dalam menghafal 15 huruf yang ada dalam hukum bacaan ikhfa, dan setengah siswa menemui kesulitan dalam memberikan hukum ikhfa. Dapat dikatan juga bahwa masih kurangnya pemahaman siswa tentang ilmu tajwid.

Tabel 29

Menemui kesulitan dalam membedakan lafadz huruf أ dengan ع

No. Jawaban Frekuensi Persentase

27. Selalu 4 10% Sering 11 27% Jarang 17 41% Tidak pernah 9 22% Jumlah 41 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengah siswa (41%) jarang menemui kesulitan dalam membedakan bunyi lafadz huruf أ dengan ع , hampir sebagian kecil siswa (27%) menjawab sering, hampir sebagian kecil siswa (22%) menjawab tidak pernah menemui kesulitan dalam membedakan lafadz huruf أ dengan ع , dan hampir tidak ada siswa (10%) yang selalu menemui kesulitan dalam membedakan lafadz huruf أ dengan ع . Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa jarang sekali siswa menemui kesulitan dalam membedakan lafadz huruf huruf أ dengan ع yang dari pengucapannya agak sama.

Menemui kesulitan dalam melafalkan hukum bacaan Iqlab

No. Jawaban Frekuensi Persentase

28. Selalu 1 2% Sering 13 32% Jarang 15 37% Tidak pernah 12 29% Jumlah 41 100%

Tabel di atas menggambarkan bahwa sebagian kecil siswa (37%) jarang menemui kesulitan dalam melafadzkan hukum bacaan iqlab, sebagian kecil siswa (32%) sering menemui kesulitan dalam melafadzkan hukum bacaan iqlab, hampir sebagian kecil siswa (29%) tidak pernah menemui kesulitan dalam melafadzkan hukum bacaan iqlab, dan hampir tidak ada siswa (2%) menjawab bahwa selalu menemui kesulitan dalam melafadzkan hukum bacaan iqlab. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa jarang sekali siswa yang menemui kesulitan dalam melafadzkan hukum bacaan iqlab.

Tabel 31

Menemui kesulitan tentang perbedaan

hukum bacaan idghom bigunnah dengan idghom bilagunnah

No. Jawaban Frekuensi Persentase

29. Selalu 4 10% Sering 14 34% Jarang 12 29% Tidak pernah 11 27% Jumlah 45 100%

Tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian kecil siswa (34%) sering menemui kesulitan tentang perbedaan hukum bacaan idghom bigunnah dengan idghom bilagunnah, hampir sebagian kecil siswa (29%) jarang menemui kesulitan tentang perbedaan hukum bacaan idghom bigunnah dengan idghom bilagunnah, hampir sebagian kecil siswa (27%) tidak pernah menemui kesulitan tentang perbedaan hukum bacaan idghom bigunnah dengan idghom bilagunnah,

perbedaan hukum bacaan idghom bigunnah dengan idghom bilagunnah. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa mengerti tentang hukum bacaan idghom bigunnah dengan idghom bilagunnah.

Tabel 32

Orang tua membimbing dalam belajar membaca Al-Qur’an

No. Jawaban Frekuensi Persentase

30. Selalu 15 37% Sering 17 41% Jarang 8 20% Tidak pernah 1 2% Jumlah 41 100%

Tabel 32 dapat digambarkan bahwa hampir setengah siswa (41%) menjawab bahwa orang tua sering membimbing mereka dalam membaca Al-Qur’an,

hampir setengah siswa (37%) menjawab selalu, hampir sebagian kecil siswa (20%) menjawab orang tua jarang membimbing mereka dalam membaca

Al-Qur’an, dan hampir tidak ada siswa (2%) menjawab orang tua tidak pernah membimbing mereka dalam membaca Al-Qur’an.

Selanjutnya tabel 33 mengenai apakah orang tua memberikan dorongan agar siswa dapat belajar membaca Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh, setengah siswa (48%) menjawab selalu, hampir setengah siswa (37%) menjawab sering, hampir sebagian kecil siswa (15%) menjawab jarang, dan tidak ada siswa (0%) yang menjawab bahwa orang tua tidak pernah memberikan dorongan kepada siswa agar belajar membaca Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh.

Orang tua memberikan dorongan agar belajar membaca Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh

No. Jawaban Frekuensi Persentase

31. Selalu 20 48% Sering 15 37% Jarang 6 15% Tidak pernah 0 0% Jumlah 41 100%

Dari uraian tabel 32 dan tabel 33 dapat ditarik kesimpulan bahwa banyaknya orang tua siswa yang membimbing dan memberikan dorongan kepada anaknya untuk selalu belajar membaca A-Qur’an dan bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya.

Tabel 34

Setelah faham tentang ilmu tajwid, minat semakin bertambah untuk terus belajar membaca Al-Qur’an

No. Jawaban Frekuensi Persentase

32. Selalu 3 7% Sering 21 51% Jarang 15 37% Tidak pernah 2 5% Jumlah 41 100%

Tabel di atas dapat diketahui bahwa setengah siswa (51%) minat mereka sering bertambah setelah faham ilmu tajwid, hampir setengah siswa (37%) menjawab minat mereka jarang bertambah setelah faham ilmu tajwid, hampir tidak ada siswa (7%) menjawab selalu bertambah minatnya setelah faham ilmu tahjwid, dan hampir tidak ada juga (5%) siswa menjawab bahwa minat mereka tidak pernah bertambah untuk terus belajar ilmu tajwid walaupun mereka sudah faham ilmu tajwid. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa minat siswa sering bertambah untuk terus belajar Al-Qur’an setelah mereka memahami ilmu tajwid.

Tabel 35

Senang mendengarkan penjelasan dari guru Al-Qur’an tentang pelajaran ilmu tajwid

No. Jawaban Frekuensi Persentase

33. Selalu 10 25% Sering 17 41% Jarang 13 32% Tidak pernah 1 2% Jumlah 41 100%

Tabel 35 menunjukkan hampir setengah siswa (44%) menjawab bahwa mereka selalu mendengarkan penjelasan dari guru Al-Qur’an tentang pelajaran

ilmu tajwid, sebagian kecil siswa (31%) menjawab sering, hampir sebagian kecil siswa (18%) menjawab jarang mendengarkan penjelasan dari guru Al-Qur’an

tentang pelajaran ilmu tajwid, dan hampir tidak ada siswa (7%) menjawab tidak pernah mendengarkan penjelasan guru tentang pelajaran ilmu tajwid. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa selalu mendengarkan penjelasan guru tentang ilmu tajwid.

Tabel 36

Mengulang kembali pelajaran Al-Qur’an yang sudah dipelajari di sekolah

No. Jawaban Frekuensi Persentase

34. Selalu 0 0% Sering 3 7% Jarang 32 78% Tidak pernah 6 15% Jumlah 41 100%

Tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa (78%) menjawab jarang mengulang kembali pelajaran Al-Qur’an yang sudah dipelajari di sekolah. Sedangkan yang menjawab tidak pernah mengulang kembali pelajaran

Sedikit sekali siswa (7%) yang menjawab sering dan tidak ada siwa (0%) menjawab selalu mengulang kembali pelajaran Al-Qur’an yang sudah dipelajari

di sekolah. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa jarang sekali mengulang kembali pelajaran Al-Qur’an yang sudah

dipelajari di sekolah.

Tabel 37

Senang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Al-Qur’an

No. Jawaban Frekuensi Persentase

35. Selalu 2 5% Sering 13 31% Jarang 18 44% Tidak pernah 8 20% Jumlah 41 100%

Data di atas menggambarkan hampir setengah siswa (44%) jarang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Al-Qur’an. Sebagian kecil siswa (31%) sering mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Al-Qur’an, hampir sebagian kecil siswa (20%) menjawab bahwa mereka tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Al-Qur’an, dan hampir tidak ada siswa (5%) yang selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Al-Qur’an. Hal ini berarti siswa jarang sekali mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Al-Qur’an, hanya ada

5% siswa yang selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Al-Qur’an.