• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketegasan dalam Kalimat

Dalam dokumen Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Halaman 136-143)

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA

3. Ketegasan dalam Kalimat

Setiap kalimat memiliki sebuah gagasan (ide) pokok. Inti pikiran ini biasanya ingin ditekankan atau ditonjolkan oleh penu lis atau pembicara. Seorang pembicara biasanya akan memberi penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan, meninggikan suara, dan sebagainya pada bagian kalimat tadi. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan dalam kalimat. Cara-cara ini akan kita bicarakan satu persatu.

Untuk memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat, penulis dapat mengemukakan bagian itu pada bagian depan kalimat. Cara ini disebut juga pengutamaan bagian kalimat.

Perhatikan contoh-contoh berikut!

1) Prof. Dr. Herman Yohanes berpendapat, salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan produksi minyak.

2) Salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina, menurut pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan produksi minyak.

3) Rasia yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan produksi minyak adalah salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina. Demikian pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes.

Kalimat 1), 2), dan 3) menunjukkan bahwa gagasan yang dipentingkan diletakkan di bagian muka kalimat. Dengan demikian walaupun ketiga kalimat mempunyai pengertian yang sama tetapi gagasan pokok menjadi berbeda.

4) DI Nusa Dua Bali, Senin pekan lalu Direktur Utama PLN Ir. Sardjono memberi sambutan pada pembukaan pertemuan kelompok kerja pertama mengenai masa depan kelistrikan di negara ASEAN.

5) Hari Senin pekan lalu, di Nusa Dua Bali, Direktur Utama PLN Ir. Sardjono memberi sambutan pada pembukaan pertemuan kelompok kerja pertama mengenai masa depan kelistrikan di negara ASEAN.

Kalimat (4) dan (5) masing-masing menekankan pada

keterangan tempat dan keterangan waktu.

Pengutamaan bagian kalimat selain dapat mengubah urutan kata juga dapat mengubah bentuk kata dalam kalimat. Pengutamaan kalimat yang mengubah urutan dalam bentuk ini

menghasilkan kalimat pasif. Sedangkan, kalimat aktif adalah kalimat normal yang dianggap lebih lazim dipergunakan daripada kalimat pasif.

Perhatikan contoh berikut ini!

(6) Presiden mengharapkan dengan adanya pabrik semen di Nusa Tenggara Timur pembangunan akan lancar.

(7) Dengan adanya pabrik semen di Nusa Tenggara Timur

diharapkan oleh Presiden pembangunan akan lancar.

Penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan dalam kalimat. Cara-cara ini akan kita bicarakan satu per satu.

4. Kehematan

Unsur penting lain yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kalimat efektif adalah kehematan. Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan dalam pemakaian kata, frase dan bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan. Kehematan itu menyangkut segi gramatikal, dan makna kata. Unsur-unsur penghematan yang harus diperhatikan sebagai berikut.

a. Pengulangan subjek kalimat

Penulis kadang tanpa sadar sering mengulang subjek dalam satu kalimat. Perhatikan contoh berikut!

Anak itu segera mengangkat bajunya saat dia merasa basah terguyur hujan

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi:

1) Anak itu segera mengangkat bajunya saat merasa basah terguyur hujan

b. Hiponimi

Dalam bahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan yang lebih tinggi. Di dalam makna kata tersebut terkandung makna dasar kelompok makna kata yang

bersangkutan. Kata lele sudah mengandung makna kelompok ikan dan kata mawar mengandung makna kelompok bunga.

Perhatikan kalimat di bawah ini.

1) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pertemuan ASEAN hari rabu lalu

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi:

2) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pertemuan ASEAN rabu lalu

c. Pemakaian kata depan ’dari’ dan daripada’

Dalam bahasa Indonesia kata ’dari’ dipakai untuk menunjukan tempat dan asal. Sedangkan kata ’daripada’ berfungsi membandingkan suatu benda dengan hal atau benda lain. Perhatikan contoh di bawah ini!

1a) Anak dari tetangga saya, minggu lalu menikah di Bandung 2a) Mentri pendidikan menghimbau bahwa kepentingan daripada

pendidikan harus diutamakan

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi:

1b) Anak tetangga saya, minggu lalu menikah di Bandung

2b) Mentri pendidikan menghimbau bahwa kepentingan pendidikan harus diutamakan

5. Variasi

Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Repetisi atau pengulangan sebuah kata untuk memperoleh efek penekanan, lebih banyak menekankan kesamaan bentuk. Pemakaian bentuk yang sama secara berlebihan akan menghambarkan selera pendengar atau pembaca. Sebab itu ada upaya lain yang bekerja berlawanan dengan repetisi yaitu variasi. Variasi tidak lain daripada menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian orang.

Variasi dalam kalimat dapat diperoleh dengan beberapa macam cara, yaitu:

a. Variasi sinonim kata

Variasi berupa sinonim kata, atau penjelasan-penjelasan yang berbentuk kelompok kata pada hakikatnya tidak merubah isi dari amanat yang akan disampaikan.

Dari renungan itulah penyair menemukan suatu makna, suatu

realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral

yang menjiwai seluruh puisi .

Seribu puspa di taman bunga seribu wangi menyegar cita .

Pengertian makna, realitas yang baru dan kebenaran merupakan hal yang sama diperoleh penyair dalam renungannya itu. Demikian pula puspa dan wangi sebenarnya menyatakan hal yang sama.

b. Variasi panjang pendeknya kalimat

Variasi dalam panjang pendeknya struktur kalimat akan mencerminkan dengan jelas pikiran pengarang, serta pilihan yang tepat dari struktur panjangnya sebuah kalimat dapat memberi tekanan pada bagian-bagian yang diinginkan. Bila kita menghadapi kalimat atau rangkaian kalimat panjang yang identik strukturnya; maka itu merupakan pertanda bahwa kalimat tersebut kurang baik digarap, serta pikiran pengarang sendiri tidak jelas. Perhatikan variasi panjang pendek kalimat dalam contoh berikut!

Saudara J. U. Nasution memberikan alasan untuk menolak sajak tersebut dengan mengutarakan bahwa puisi itu tidak mengikuti logika puisi, pada malam lebaran tidak ada bulan. Sebenarnya tak perlu kita bawa logika puisi untuk menolak puisi tersebut. Penciptaan puisi memang bukanlah hanya dapat melambangkan banyak hal. Tetapi pernyataan itu juga

harus intensif, yang dengan sendirinya dapat menimmbulkan kesan kepada pembaea, dan kesan itu timbul bukan karena peneliti pernah mertgalami hal yang sama atau mengetahui jiwa penyair atau situasi penyair waktu menciptakan sajak itu. Dari segi syarat-syarat tema juga sudah teranag sajak itu bukanlah suatu puisi yang baik. Dia juga harus memberi sesuatu kepada manusia dan yang diberikan itu haruslah sesuatu yang berharga (BKI).

Bila kita perinci fragmen di atas maka kalimat pertama mengandung 23 kata (nama orang dihitung 1 kata). Sedangkan, kalimat-kalimat selanjutnya berturut-turut terdiri dari: 11 kata, 9 kata, 37 kata, 15 kata, dan 16 kata. Ternyata fragmen ini tidak membosankan, karena cukup mengandung variasi.

c. Variasi penggunaan bentuk me- dan di-

Pemakaian bentuk gramatikal yang sama dalam beberapa kalimat berturut-turut juga dapat menimbulkan kelesuan. Sebab itu haruslah dicari variasi pemakaian bentuk gramatikal, terutama dalam mempergunakan bentuk-bentuk kata kerja yang mengandung prefiks me- dan diperhatikan kutipan berikut.

Seorang ahli inggris yang duduk dalam Team penelitian dan Pengembangan Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia pernah

mengemukakan bahwa di daerah-daerah yang luas tetapi

tipis penduduknya serta kurang aktivitas ekonominya, seyogyanya pemerintah tidak membangun pelabuhan samudra. Namun pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang, cukup mengendorkan semangat kalau kita melihat keadaan di Nusa Tenggara (tidak termasuk Bali dan Lombok) yang tetap 'tidur nyenyak' meskipun pemerintah

sudah membangun banyak fasilitas pengangkutan laut serta udara.

Kutipan di atas akan dirasakan lain kalau dibuat variasi seperti di bawah ini:

Seorang ahli /nggris yang duduk dalam Team Penelitian dan Pembangunan Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia pernah

mengemukakan bahwa di daerah-daerah yang luas, tetapi

tipis penduduknya serta kurang aktivitas ekonominya, seyogyanya tidak dibangun pelabuhan samudra. Namun pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang cukup

mengendorkan semangat kalau kita melihat keadaan di

Nusa Tenggara (tidak termasuk Bali dan Lombok) yang tetap 'tidur nyenyak' rneskipun fasilitas-fasilitas pengangkutan laut dan udara sudah banyak dibangun.

d. Variasi dengan merubah posisi dalam kalimat

Variasi dengan merubah posisi dalam kalimat sebenarnya mempunyai sangkut-paut juga dengan penekanan dalam kalimat. (Lihat 4a).

Bagaimana saudara membuat variasi kalimat berikut dengan memberi tekanan pada kata-kata yang terdapat dalam kurung:

1) Di bidang angkutan udara MNA mempergunakan pesawat Twin Otter yang harganya tiga kali lebih mahal dari harga Dakota, karena beberapa keunggulannya.

(Pergunakan; MNA; pesawat Twin Otter; harganya tiga kali lebih mahal;

karena beberapa keunggulannya).

2) Pelaksanaan bantuan hukum di negara kita, yang dilaksana-kan atas dasar peraturan peninggalan zaman penjajahan dahu-lu sifatnya sangat terbatas. (di negara kita; peraturan pening-galan zaman penjajahan; sifat yang sangat terbatas).

6. Kepaduan

Agar pikiran dapat dituangkan dengan benar dalam bentuk kalimat yang benar pula, kita memerlukan kata -kata sebagai wadahnya. Kata-kata itu harus dipadukan, sehingga terbentuklah kerja sama yang saling mengikat dan kompak. Kepaduan berarti adanya hubungan timbak balik antarunsur yang membentuk kalimat (kata-kata) atau adanya interaksi antarkata yang menduduki fungsi dalam kalimat. Jadi, bisa saja kalimat mengandung kesatuan pikiran, tetapi tidak memiliki kepaduan yang baik. Untuk itu, kalimat tersebut harus direvisi.

Sebab-sebab kepaduan akan rusak sebagai berikut. a. Letak kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat

1) Anjing kemarin sore di kebun adik memukul dengan sekuat tenaga.

b. Salah menggunakan kata depan dan kata hubung

1) Interaksi antara perkembangan kepribadian dan perkembangan penguasaan bahasa menentukan bagi pola kepribadian yang sedang berkembang. (seharusnya, tanpa bagi).

2) Kebutuhan akan makan oleh manusia tidak dapat

Dalam dokumen Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Halaman 136-143)

Dokumen terkait