PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
DALAM TIGA EJAAN BAHASA INDONESIA
2. Penulisan Huruf Miring
2.3.3 Penulisan kata dan Partikel 1. Penulisan Kata
a. Penulisan Kata Dasar
Penulisan kata dasar sering dihadapkan pada penulisan baku dan tidak baku. Penulisan karangan ilmiah, karangan yang didokumentasi, dan surat menyurat resmi harus menggunakan kata baku.
Perhatikan contoh berikut ini.
Benar Salah Benar Salah
aerobik erobik kualitas kwalitas akuarium aquarium kuantitas kwantitas Alquran Alkuran kuitansi kwitansi
apotek apotik kurva kurve
arkais arkhais metode metoda
atlet atlit misi missi
biaya beaya objek obyek
bungalo bungalow pengkianat pengkhianat
ekstrem ekstrim praktik praktek
energi energy prangko perangko
geladi gladi proyek projek
hakikat hakekat psikologi psikhologi
hierarki hirarki sistem sistim
insaf insyaf sutera sutra
jadwal jadual subjek subyek
karakter kharakter syahdu sahdu
karier karir teknik tehnik
kompleks komplek terampil trampil
b. Penulisan Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata ulang mencakup: gabungan kata dasar, gabungan kata berimbuhan, gabungan kata dasar berubah bunyi, dan pengulangan gabungan kata harus ditulis berdasarkan pedoman baku sebagai berikut.
1) Pengulangan Kata Dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua pada akhir kata, tetapi menggunakan tanda penghubung.
Contoh:
Benar: cakap-cakap, kota-kota, orang-orang, rumah-rumah, tinggi-tinggi, pandai-pandai, rajin-rajin
Salah: cakap2, kota2. orang2, rumah2, tinggi2, orang2, rumah2, tinggi2, rajin2
2) Pengulangan Kata Berimbuhan
Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak menggunakan angka dua.
Contoh:
Benar: berhubung-hubungan, beramai-ramai, dipukul-pukul, melambai-lambai, perlahan-lahan,
Salah: ber-hubung2-an, ber-ramai2, di-pukul2, me-lambai2, per-lahan2
3) Pengulangan Gabungan Kata
Gabungan kata terdiri atas dua kata atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang, cukup mengulang kata pertama saja. Contoh:
Benar: buku-buku berkualitas, gedung-gedung tinggi, meja-meja tulis, sumber-sumber daya berkualitas.
Salah: buku berkualitas-buku berkualitas, gedung tinggi-gedung tinggi, meja tulis-meja tulis, sumberdaya-sumberdaya berkualitas
4) Pengulangan Kata Berubah Bunyi
bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal) huru-hara (pengulangan konsonan berubah vokal) lauk-pauk (pengulangan vokal berubah konsonan) ramah-tamah (pengulangan vokal berubah konsonan)
c. Penulisan Gabungan Kata
Penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut.
1) Gabungan kata yang berupa kata majemuk, bagian-bagiannya ditulisi terpisah.
Contoh:
Benar: jasa marga, kereta api cepat, kerja sama, tanggung jawab, tata surya, uji coba, wesel pos
Salah: jasamarga, keretaapi cepat, kerjasama, tanggungjawab, tatasurya, ujicoba, weselpos
2) Gabungan kata serangkai
Gabungan kata yang sudah padu benar, sudah senyawa, tidak dikembalikan ke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh:
Benar: barangkali, bumiputra, daripada, hulubalang, padahal, tunawicara
Salah: barang kali, bumi putra, dari pada, hulu balang, pada hal, tuna wicara
3) Gabungan kata terikat dan kata bebas
Penggabungan kata terikat, yaitu kata yang tidak dapat berdiri sebagai satu kata yang bermakna penuh bersama kata bebas, dan serangkai. Misalnya kata: non, tuna, sub, peri, antar, maha, eka, pa dwi, catur, antar, maha, dan lain-lain.
Misalnya:
Benar Salah
antarkota antar kota, antar-kota caturwarga catur warga, catur-warga mahabijaksana maha bijaksana,
maha-bijaksana: nonkeuangan non keuangan
pascapanen pasca panen, pasca-panen subunit sub unit, sub-unit
Catatan:
(1) Penggabungan kata terikat dengan kata berhuruf awal
kapital, tanda hubung.
Benar Salah
non-Asia non Asia non-Indonesia non Indonesia
non-APBN non APBN
(2) Khusus penggabungan kata maha + esa yang terkait dengan sifat Tuhan ditulis terpisah, misalnya: Tuhan Yang
Maha Esa. Kata maha + sifat Tuhan yang tidak diawali
dengan imbuhan pe- ditulis menyatu, misalnya: Tuhan Yang Mahakasih. Kata maha + sifat Tuhan yang diawali
dengan imbuhan pe- ditulis terpisah, misalnya: Tuhan Yang Maha Pengasih
(3) Gabungan kata dasar + kata berimbuhan: penggabungan kata + kata berawalan atau berakhiran, awalan atau
akhiran itu dituliskan serangkai dengan kata terdekat dengannya. Sedangkan, kata lain yang merupakan unsur gabungan dituliskan terpisah, tanpa tanda hubung.
Benar Salah
bertanda tangan bertandatangan, bertanda-tangan
hancur leburkan hancurleburkan, hancur-leburkan kasih sayangi kasih sayangi, kasih-sayangi menyebar luas menyebarluas, menyebar-luas sebar luaskan sebarluaskan, sebar-luaskan tanda tangani tandatangani, tanda-tangani
(4) Penggabungan kata dengan konfiks berawalan + berakhiran sekaligus, ditulis serangkai, tanpa tanda hubung.
Benar Salah
Dibudidayakan dibudi dayakan, dibudi-dayakan
Ketidakadilan ketidak adilan, ketidak-adilan
Mencampuradukkan mencampur adukkan, mencampur adukkan Pertanggungjawaban pertanggung jawaban,
d. Penulisan Kata Depan
Kata depan di dan ke dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya, sedangkan awalan di- dan ke- dituliskan serangkai dengan kata yang mengiringinya.
Jika kata depan di diikuti kata benda (tempat), menyatakan arah atau tempat, sedangkan awalan di- diikuti kata kerja. Awalan di- dapat diikuti kata benda, misalnya: dicangkul (dapat disertai akhiran -kan, misalnya: dicangkulkan, dirumahkan). Kata depan di dapat diganti dengan kata depan dari atau ke, sedangkan awalan di- tidak dapat. Ketiga, kata depan di tidak dapat digabung dengan awalan me-.
Kata depan di dan kata depan ke selalu diikuti kata yang menyatakan arah atau tempat; kata depan ke dapat diganti dari. (misalnya: di pantai, pantai/dari pantai). Sedangkan awalan ke- membentuk kata benda (misalnya, kekasih). Awalan ke- berkombinasi akhiran -kan membentuk kata kerja perintah; (misalnya: Kerjakan!). Awalan ke- tidak dapat diganti dari. Perhatikan perbandingan penulisan berikut ini.
ke (kata depan)
(1) Ke mana saja kamu pergi, selama ini? (2) Tolong pindahkan meja ini ke ruang tengah. (3) Geser tempat tidur ini agak ke samping kiri.
Di (kata depan)
di kampus (kata benda) – dapat diuabah menjadi dari
kampus atau ke kampus –
tidak dapat diubah menjadi
mengapus
di rumah sakit – dari rumah sakit
di samping – dari samping
di- (awalan)
ditulis ((kata kerja) – dapat diuabah menjadi menulis– bukan dari tulis - tidak dapat dibentuk ke tulis
di rumahsakitkan – merumahsakitkan dikesampingkan – mengesampingkan
Catatan:
ke pada kata kemari dituliskan serangkai karena kata itu
tidak dapat digan menjadi dari mari atau dimari.
ke- (awalan)
(1) Betulkah kamu sudah mempunyai kekasih?
(2) Apa keluaran pembelajaran ini?
(3) Tolong kemarikan pekerjaanmu, akan saya periksa.