• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulisan kata dan Partikel 1. Penulisan Kata

Dalam dokumen Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Halaman 46-52)

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

DALAM TIGA EJAAN BAHASA INDONESIA

2. Penulisan Huruf Miring

2.3.3 Penulisan kata dan Partikel 1. Penulisan Kata

a. Penulisan Kata Dasar

Penulisan kata dasar sering dihadapkan pada penulisan baku dan tidak baku. Penulisan karangan ilmiah, karangan yang didokumentasi, dan surat menyurat resmi harus menggunakan kata baku.

Perhatikan contoh berikut ini.

Benar Salah Benar Salah

aerobik erobik kualitas kwalitas akuarium aquarium kuantitas kwantitas Alquran Alkuran kuitansi kwitansi

apotek apotik kurva kurve

arkais arkhais metode metoda

atlet atlit misi missi

biaya beaya objek obyek

bungalo bungalow pengkianat pengkhianat

ekstrem ekstrim praktik praktek

energi energy prangko perangko

geladi gladi proyek projek

hakikat hakekat psikologi psikhologi

hierarki hirarki sistem sistim

insaf insyaf sutera sutra

jadwal jadual subjek subyek

karakter kharakter syahdu sahdu

karier karir teknik tehnik

kompleks komplek terampil trampil

b. Penulisan Kata Ulang

Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata ulang mencakup: gabungan kata dasar, gabungan kata berimbuhan, gabungan kata dasar berubah bunyi, dan pengulangan gabungan kata harus ditulis berdasarkan pedoman baku sebagai berikut.

1) Pengulangan Kata Dasar

Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua pada akhir kata, tetapi menggunakan tanda penghubung.

Contoh:

Benar: cakap-cakap, kota-kota, orang-orang, rumah-rumah, tinggi-tinggi, pandai-pandai, rajin-rajin

Salah: cakap2, kota2. orang2, rumah2, tinggi2, orang2, rumah2, tinggi2, rajin2

2) Pengulangan Kata Berimbuhan

Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak menggunakan angka dua.

Contoh:

Benar: berhubung-hubungan, beramai-ramai, dipukul-pukul, melambai-lambai, perlahan-lahan,

Salah: ber-hubung2-an, ber-ramai2, di-pukul2, me-lambai2, per-lahan2

3) Pengulangan Gabungan Kata

Gabungan kata terdiri atas dua kata atau lebih. Jika gabungan kata itu diulang, cukup mengulang kata pertama saja. Contoh:

Benar: buku-buku berkualitas, gedung-gedung tinggi, meja-meja tulis, sumber-sumber daya berkualitas.

Salah: buku berkualitas-buku berkualitas, gedung tinggi-gedung tinggi, meja tulis-meja tulis, sumberdaya-sumberdaya berkualitas

4) Pengulangan Kata Berubah Bunyi

bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal) huru-hara (pengulangan konsonan berubah vokal) lauk-pauk (pengulangan vokal berubah konsonan) ramah-tamah (pengulangan vokal berubah konsonan)

c. Penulisan Gabungan Kata

Penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut.

1) Gabungan kata yang berupa kata majemuk, bagian-bagiannya ditulisi terpisah.

Contoh:

Benar: jasa marga, kereta api cepat, kerja sama, tanggung jawab, tata surya, uji coba, wesel pos

Salah: jasamarga, keretaapi cepat, kerjasama, tanggungjawab, tatasurya, ujicoba, weselpos

2) Gabungan kata serangkai

Gabungan kata yang sudah padu benar, sudah senyawa, tidak dikembalikan ke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.

Contoh:

Benar: barangkali, bumiputra, daripada, hulubalang, padahal, tunawicara

Salah: barang kali, bumi putra, dari pada, hulu balang, pada hal, tuna wicara

3) Gabungan kata terikat dan kata bebas

Penggabungan kata terikat, yaitu kata yang tidak dapat berdiri sebagai satu kata yang bermakna penuh bersama kata bebas, dan serangkai. Misalnya kata: non, tuna, sub, peri, antar, maha, eka, pa dwi, catur, antar, maha, dan lain-lain.

Misalnya:

Benar Salah

antarkota antar kota, antar-kota caturwarga catur warga, catur-warga mahabijaksana maha bijaksana,

maha-bijaksana: nonkeuangan non keuangan

pascapanen pasca panen, pasca-panen subunit sub unit, sub-unit

Catatan:

(1) Penggabungan kata terikat dengan kata berhuruf awal

kapital, tanda hubung.

Benar Salah

non-Asia non Asia non-Indonesia non Indonesia

non-APBN non APBN

(2) Khusus penggabungan kata maha + esa yang terkait dengan sifat Tuhan ditulis terpisah, misalnya: Tuhan Yang

Maha Esa. Kata maha + sifat Tuhan yang tidak diawali

dengan imbuhan pe- ditulis menyatu, misalnya: Tuhan Yang Mahakasih. Kata maha + sifat Tuhan yang diawali

dengan imbuhan pe- ditulis terpisah, misalnya: Tuhan Yang Maha Pengasih

(3) Gabungan kata dasar + kata berimbuhan: penggabungan kata + kata berawalan atau berakhiran, awalan atau

akhiran itu dituliskan serangkai dengan kata terdekat dengannya. Sedangkan, kata lain yang merupakan unsur gabungan dituliskan terpisah, tanpa tanda hubung.

Benar Salah

bertanda tangan bertandatangan, bertanda-tangan

hancur leburkan hancurleburkan, hancur-leburkan kasih sayangi kasih sayangi, kasih-sayangi menyebar luas menyebarluas, menyebar-luas sebar luaskan sebarluaskan, sebar-luaskan tanda tangani tandatangani, tanda-tangani

(4) Penggabungan kata dengan konfiks berawalan + berakhiran sekaligus, ditulis serangkai, tanpa tanda hubung.

Benar Salah

Dibudidayakan dibudi dayakan, dibudi-dayakan

Ketidakadilan ketidak adilan, ketidak-adilan

Mencampuradukkan mencampur adukkan, mencampur adukkan Pertanggungjawaban pertanggung jawaban,

d. Penulisan Kata Depan

Kata depan di dan ke dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya, sedangkan awalan di- dan ke- dituliskan serangkai dengan kata yang mengiringinya.

Jika kata depan di diikuti kata benda (tempat), menyatakan arah atau tempat, sedangkan awalan di- diikuti kata kerja. Awalan di- dapat diikuti kata benda, misalnya: dicangkul (dapat disertai akhiran -kan, misalnya: dicangkulkan, dirumahkan). Kata depan di dapat diganti dengan kata depan dari atau ke, sedangkan awalan di- tidak dapat. Ketiga, kata depan di tidak dapat digabung dengan awalan me-.

Kata depan di dan kata depan ke selalu diikuti kata yang menyatakan arah atau tempat; kata depan ke dapat diganti dari. (misalnya: di pantai, pantai/dari pantai). Sedangkan awalan ke- membentuk kata benda (misalnya, kekasih). Awalan ke- berkombinasi akhiran -kan membentuk kata kerja perintah; (misalnya: Kerjakan!). Awalan ke- tidak dapat diganti dari. Perhatikan perbandingan penulisan berikut ini.

ke (kata depan)

(1) Ke mana saja kamu pergi, selama ini? (2) Tolong pindahkan meja ini ke ruang tengah. (3) Geser tempat tidur ini agak ke samping kiri.

Di (kata depan)

di kampus (kata benda) – dapat diuabah menjadi dari

kampus atau ke kampus –

tidak dapat diubah menjadi

mengapus

di rumah sakit – dari rumah sakit

di samping – dari samping

di- (awalan)

ditulis ((kata kerja) – dapat diuabah menjadi menulis– bukan dari tulis - tidak dapat dibentuk ke tulis

di rumahsakitkan – merumahsakitkan dikesampingkan – mengesampingkan

Catatan:

ke pada kata kemari dituliskan serangkai karena kata itu

tidak dapat digan menjadi dari mari atau dimari.

ke- (awalan)

(1) Betulkah kamu sudah mempunyai kekasih?

(2) Apa keluaran pembelajaran ini?

(3) Tolong kemarikan pekerjaanmu, akan saya periksa.

Dalam dokumen Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Halaman 46-52)

Dokumen terkait